Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN KE-6

HAND OUT
KOMPETENSI IKLIM

IKLIM
1.

Pengertian iklim

Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang


lama minimal 30 tahun yang sifatnya tetap.
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim dan erat
hubungannya dengan cuaca maupun tidak terlepas dari geofisika,
meteorologi, hidrologi, dan geologi.
Cuaca adalah keadaan atmosfer dalam waktu tertentu yang sifatnya
berubah-ubah setiap waktu.
Iklim Geofisika yaitu ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian
alam dari bumi.
Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari keadaan atau kejadian
alam dari atmosfer.
Meteorologi meliputi 3 bagian yaitu,
1. Sinoptis meteorologi : mempelajari cuaca sehari-hari.
2. Klimatologi, dan
3. Maritim meteorologi : mempelajari cuaca di atas permukaan laut.
Hidrologi yaitu ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian alam dari
hidrosfera.
Geologi yaitu ilmu tentang sifat-sifat dari lithosfera.
Geologi dibagi menjadi 3 bagian, seismologi (gempa bumi),
magnetisme bumi, dan gravitasi bumi.
2.

Udara

Udara adalah gas yang membentuk atmosfer.


Udara terdiri dari unsur-unsur dan senyawa kimia. Gas yang
membentuk atmosfer dibagi menjadi 2 kelompok yaitu,
1.
Gas permanen antara lain nitrogen, hidrogen, helium, argon,
neon, krypton, dan xenon. Campuran gas-gas yang murni di
alam tidak pernah dijumpai karena bercampur dengan uap air
dan bahan asing (pencemaran, debu) yang ada di udara dan
jumlahnya berubah-ubah setiap saat.
2.
Gas yang jumlah berubah antara lain uap air, karbon
dioksida, dan ozone. Gas-gas tersebut sangat penting dalam
2

pertukaran panas dan penyinaran antara atmosfer, matahari,


dan bumi.
Tabel 2.1. Komposisi udara kering di atmosfer di bagian bawah (0-25
km).
Gas

% volume

Gas permanen
Nitrogen (N2)
Oksigen
Hidrogen (H2)
Helim (He)
Argon (Ar)
Neon (Ne)
Krypton (Kr)
Xenon (Xe)
Gas yang jumlahnya berubah
Uap air (H20)
Karbon dioksida (C02)
Ozon (03)
Sulfur dioksida (S02)
Nitrogen dioksida (N20)

78,110 0,004
20,953 0,001
0,5 x 10-4
(5,24 0,004) x 10-4
0,934 0,001
(18,18 0,04) x 10-4
(1,14 0,01) x 10-4
(0,087 0,001) x 10-4
0-0,7
0,001-0,1
0-0,01
0-0,0001
0-0,000002

Banyaknya uap air di atmosfer dipengaruhi :


1.
Suhu. Makin tinggi suhu makin banyak uap air yang
dikandung sampai pada titik jenuh (suatu keadaan terbentuknya
bintik-bintik air dan jatuh menjadi hujan).
2.
Letak tempat pada garis lintang atau latitude
Di daerah katulistiwa uap air yang ada 2,63%
Di daerah 700 LU/LS uap air yang ada 0,22%
Di daerah 1500 LU/LS uap air yang ada 0,92%
Pembagian atmosfer didasarkan suhu, komposisi udara, sifat-sifat
radioelektrik, dan sifat-sifat kimia.
Pembagian lapisan-lapisan atmosfer berdasarkan suhu.
1. Troposfir
Lapisan yang dekat dengan bumi. Pada daerah tropik tebal
lapisan mencapai 16-18 km, daerah kutub mencapai ketingian 8-10
km. Ciri-ciri : terjadi penurunan suhu -40 0 sampai -800 atau rata3

rata -500, terjadi penyerapan radiasi gelombang pendek dari


matahari. Pada lapisan troposfir dibatasi oleh lapisan permukaan
yang disebut tropopause. Udara tidak menembus tropopause, karena
udara pada lapisan troposfer lebih dingin dan lebih berat jika
dibandingkan dengan tropopause.
2. Stratosfir
Lapisan stratosfir terletak pada ketinggian 16-49 km di atas
permukaan laut. Lapisan bagian bawah mengandung butir-butir
sulfat yang dapat membentuk hujan, lapisan bagian atasnya
mengandung ozon. Makin keatas suhu mencapai 7 0C pada
ketinggian 49-50 km. Lapisan bagian atas stratosfir pada ketinggian
60 km disebut stratopause
3. Mesofir
Lapisan ini terletak pada ketinggian 60 sampai 85 km. Pada
lapisan ini terjadi penurunan suhu 0,4 0C per 100 meter. Pada lapisan
ini hangat tempat terbakarnya meteor dari angkasa luar. Lapisan
bagian atas mesofir disebut mesopause suhu terendah mencapai
-1000C, ketinggian 885 km
4. Termosfir
Pada lapisan ini terjadi kenaikan suhu -100 0C sampai ribuan
derajat. Lapisan paling tinggi di dalam atmosfer yang ketinggiannya
200 sampai 1000 km disebut termopause.
Pembagian lapisan-lapisan atmosfer berdasarkan komposisi udara
Pembagiannya dibedakan menjadi 2 bagian yaitu,
1.
Homosfir
Pada lapisan ini komposisi udara konstan. Massa molekul air
pada udara konstan
287,97 gram. Lapisan ini mencapai
ketinggian 85 km.
2.
Heterosfir
Pada lapisan ini ketinggian antara 85 sampai 1000 km. Pada
lapisan ini ditandai disosiasi molekul oksigen dan nitrogen
menjadi atom-atom oksigen dan nitrogen.Penurunan massa
molekul air pada berbagai ketinggian,
Ketinggian

: 100 km

150 km
4

200 km

Massa molekul : 26,22 gram


air

20,06 gram

15,79 gram

Pembagian lapisan-lapisan atmosfer berdasarkan sifat-sifat


radioelektrik
1.
Lapisan netrosfir
Lapisan ketinggian mencapai 50 km
2.
Lapisan ionosfir
Lapisan ketinggian mencapai 50 km sampai tak terbatas.
Pembagian lapisan-lapisan atmosfer beradasarkan sifat-sifat kimia
Pembagiannya dibedakan menjadi 3 bagian yaitu,
1.
Lapisan atmosfer
Lapisan ini ketinggian mencapai 20 km
2.
Lapisan ozonosfir
Pada lapisan ini terjadi pembentukan ozon, ketinggian 20-25 km.
3.
Lapisan chemosfir
Pada lapisan ini terjadi disosiasi molekul-molekul oksigen
menjadi atom-atom oksigen, disosiasi uap air menjadi atom
hidrogen dan 0H, disosiasi molekul nitrogen menjadi atom
nitrogen dan terjadi reaksi : S0 2 + 2NH3 + H20
S0 3 (NH4) 2
Ketinggian lapisan mencapai 25-100 km.
3.

Suhu

Suhu dipengaruhi radiasi matahari. Enersi matahari


mempengaruhi perubahan-perubahan dan pergerakan-pergerakan
dalam atmosfer sebagai pengendali iklim dan cuaca. Tetapan
matahari dinyatakan jumlah flux (aliran) radiasi matahari yang
diterima atmosfer yang tegak lurus suatu bidang seluas 1 cm 2 dalam
satu menit. Rumus yang digunakan dalam hukum Stefan Boltzman :
F = T2
F : flux radiasi (ly/menit)
: tetapan Stefan Boltzman
T : suhu (oK)
Udara menjadi panas melalui 2 jalan yaitu panas yang
langsung dari matahari dan panas dari sinar matahari yang

memantul dari bumi. Panas udara setiap tempat tidak sama,


keadaan ini dipengaruhi :
1.
Sudut datang sinar matahari. Sudut datang sinar
matahari miring, panasnya lebih kecil; dibanding sudut datang
sinar matahari yang arahnya tegak lurus. Sudut datang sinar
matahari menyebabkan perbedaan suhu pada siang hari dengan
malam hari.
2.
Lama pemanasan. Makin lama tempat menerima panas
matahari suhunya makin tinggi.
3.
Keadaan udara. Makin tinggi kandungan uap air dan
gas arang, akin berkurang panasnya. Karena enersi panas sinar
matahari digunakan untuk memanaskan uap air.
4.
Keadaan tanah. Tanah yang berwarna putih dan licin
cepat menjadi panas, misal tanah karst. Tanah warna hitam
banyak menyerap panas, misal tanah andosol.
5.
Tinggi tempat. Panas dari sinar matahari yang
memantul dari bumi. Oleh karena itu makin tinggi suatu tempat
makin berkurang panasnya. Daerah pegunungan suhunya lebih
rendah dari pada dataran rendah. Sebab udara pegunungan
udaranya lebih renggang dibanding dataran rendah.
6.
Angin dan arus laut. Angin yang erasal daerah panas
akan menaikan suhu dan sebaliknya angin dari daerah dingin.
7.
Letak tempat dari laut. Air lambat mengisap panas,
panas yang diserap akan mengurangi pantulan panasnya.
Suhu vertikal
1.
Penurunan suhu
Makin tinggi suatu tempat terjadi penurunan suhu 0,5 oC tiap
naik 100 m. Di Eropa Tengah penurunan suhu 0,7 oC tiap naik 100
m pada ketinggian 5000-9000 m. Daerah tropik penurunan suhu
rata-rata 0,6oC tiap naik 100 m.
2.
Inversi
Lapisan udara di daerah pegunungan menyebabkan suhunya
lebih tinggi dari pada suhu di dataran rendah. Contoh pada
musim dingin suhu udara di pegunungan Alpine lebih tinggi dari
pada suhu di dataran rendah.

Suhu horizontal
Suhu udara di permukaan bumi setiap tempat tidak sama, untuk ini
perlu dibuat peta isotherm. Garis isoterm ialah garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu rata-rata
sama. Contoh isoterm di Surabaya. Ketinggian kota Malang 450 mn
dari permukaan laut. Daerah tropik penurunan suhu rata-rata 0,6 oC
tiap naik 100 m. Isoterm kota Malang : 25,6 oC {(450/100)x 0,6oC}=
22,9oC.
Suhu harian ialah suhu rata-rata dalam sehari. Caranya membagi
dua jumlah suhu tertinggi dan suhu terendah dalam satu hari. Suhu
tahunan ialah suhu rata-rata dalam setahun. Caranya menghitung
jumlah suhu bulanan selama setahun dibagi 12. Amplitudo harian
ialah selisih tertinggi dan suhu terrendah dalam satu hari.
Amplitudo tahunan ialah selisih suhu tertinggi dan terrendah dalam
satu tahun.
Pengukuran suhu dibedakan menjadi 3 yaitu,
1.
Suhu udara luar. Suhu udara luar adalah suhu dalam keadaan
ruang terbuka, misal suhu kota Jakarta, kota Malang.
2.
Suhu pada tempat yang mendapat perlindungan. Suhu yang
mendapat perlindungan lebih rendah dibanding tempat terbuka,
misal suhu di bawah pohon tingginya 25 meter lebih rendah di
bawah semak-semak.
3.
Suhu pada garis lintang yang berbeda. Letak posisi matahari
berubah-ubah tergantung pada garis lintang., Di bumi dibedakan
menjadi 4 daerah : 1. daerah panas (tropik), 2.daerah agak panas
(subtropik), 3. daerah sedang, dan 4. daerah dingin.
Lama penyinaran matahari pada tanaman mempengaruhi
proses pembungaan, yang dikelompokan menjadi 3:
1.
Tanaman yang berhari panjang (long day plant) ialah tanaman
yang menghasilkan bunga jika mendapat penyinaran lebih dari
14 jam, misal jagung.
2.
Tanaman yang berhari pendek (short day plant) ialah tanaman
yang menghasilkan bunga jika mendapat penyinaran kurang dari
12 jam, misal strawberry.
3.
Tanaman yang tidak dipengaruhi panjang penyinaran ialah
tanaman yang berbunga tanpa dipengaruhi oleh lamanya
penyinaran, misal mentimun.

Sinar matahari mencapai bumi akan mendapat hambatan


sehingga enersi yang diterima oleh permukaan bumi akan
berkurang. Pengurangan disebabkan,
1.
Absorbsi yaitu penyerapan enersi matahari oleh uap air,
oksigen, ozon, dan karbon dioksida.
2.
Refleksi yaitu pemantulan enersi matahari oleh partikelpartikel yang berdiameter lebih besar dari gelombang, misal
awan.
3.
Scattering yaitu pembawaan cahaya oleh partikel yang
berdiameter kurang dari gelombang cahaya, misal aerosol. Di
daerah pegunungan sering dijumpai pengembunan (frost) yang
dapat menyebabkan air di dalam sel-sel daun yang masih muda
terjadi pembekuan.
4.

Kelembaban
Kelembaban adalah banyaknya uap air yang terdapat di dalam
udara. Alat pengukur kelembaban disebut hygrometer. Kelembaban
dibedakan menjadi 3 yaitu,
1.
Kelembaban mutlak (kelembaban absolut) ialah jumlah uap
air dalam udara pada suatu tempat tertentu. Kelembaban mutlak
dinyatakan jumlah gram uap air dalam tiap m3.
2.
Kelembaban spesifik ialah perbandingan massa uap air di
udara dengan satuan massa udara. Kelembaban spesifik
dinyatakan gram massa uap air per kilogram massa udara.
3.
Kelembaban relatif (kelembaban nisbi) ialah perbandingan
jumlah uap air dalam udara dengan jumlah uap air maksimum
dikandung dalam udara pada suhu yang sama. Kelembaban
relatif dinyatakan %. Contoh dalam 1 m 3 udara suhu 26oC
mengandung 18 gram uap air. Dalam 1 m3 udara pada suhu 26oC
kandungan uap air maksimum adalah 20 gram. Kelembaban
relatif = 18/20 x 100% = 90%. Kelembaban 0% artinya udara
kering, kelembaban 100% artinya udara jenuh (kenyang) uap air.
5.

Angin.
Arah angin ditentukan oleh :
1. Arah angin bergerak dari tekanan udara tinggi menuju ke
tekanan udara rendah.
2. Arah angin tegak lurus garis isobar

3.

Arah angin mengikuti Hukum Buys Ballot. Hukum Buys


Ballot berbunyi : udara bergerak dari daerah maksimum kearah
daerah minimum dan di belahan bumi utara berbias ke kanan, di
belahan bumi selatan berbias kekiri. Pembiasan disebabkan oleh:
perputaran bumi pada porosnya, bentuk bumi bulat, dan zona
tekanan udara. Zona tekanan udara ada 4 daerah yaitu daerah
minimum katulistiwa (10o LU-10o LS), daerah maksimum
subtropik utara dan selatan (30o LS/LU-30o LS/LU), daerah
minimum subpoler utara dan selatan (66o LU/LS), daerah
maksium kutub utara dan selatan (90o LU/LS).

Kekuatan angin mengikuti Hukum Stevenson : kekuatan angin


bertiup berbanding lurus dengan gradien barometer. Gradien
barometer ialah perbedaaan tekanan udara antara 2 isobar pada
jarak lurus 111 km.
Contoh : Daerah M tekanan udara : 1060 mb. Daerah S tekanan
udara 1040 mb. Jarak M dan S adalah 600 km.. Gradien barometer
= (1060-1040) : 600/111 x 1 mb = 3,7 mb.
Pada garis besarnya angin dapat dibedakan :
1.
Angin passat (angina katulistiwa). Bagian bumi yang
menerima panas menyebabkan berat jenis udara di atasnya
enjadi kecil sehingga udara akan naik dan bagian bawah terjadi
pendinginan dan akhirnya turun.
2.
Angin musim. Pada bulan Desember sampai Pebruari
matahari berada di sebelah selatan katulistiwa. Pada daerah
tersebut udara lebih panas dari daerah utara katulistiwa, tekanan
udara diselatan katulistiwa lebih rendah dibanding sebelah utara
katulistiwa, sehingga terjadi angin dari Asia ke Australia. Pada
bulan Juni sampai Agustus matahari matahari berada di sebelah
utara katulistiwa, udara disebelah katulistiwa lebih panas dari
pada selatan sehingga bertiup angin dari Australia ke Asia
3.
Angin laut dan darat. Pada siang hari daratan lebih panas
daripada laut. Tekanan udara di daratan lebih kecil dibanding
laut, sehingga terjadi aliran angin dari laut ke darat yang disebut
angin laut. Pada malam hari daratan cepat dingin dibanding
dengan laut. Tekanan udara di daratan lebih besar dibanding
laut, sehingga terjadi angin dari darat ke laut yang disebut angin
darat.

4.

Angin lembah dan angin gunung. Pada siang hari lembah lebih
panas dari pegunungan. Tekanan udara di lembah lebih kecil
daripada di pegunungan, sehingga. aliran angin pada siang hari
dari pegunungan ke lembah yang disebut angin gunung. Pada
malam hari lembah lebih cepat melepaskan panas dan lebih cepat
dingin dari pada di gunung, sehingga aliran angin dari lembah ke
gunung yang disebut angin lembah.
5.
Angin yang ada pada tempat-tempat tertentu (angin lokal).
Angin Gending, angin ini terjadi angin musim tenggara yang
basah. Angin lewat di antara gunung Lamongan dan pegunungan
Tengger turun ke dataran Probolinggo. Angin membawa uap air
yang menimbulkan hujan di belakang gunung Lamongan dan
pegunungan Tengger, setelah sampai di dataran Probolinggo
angin bersifat panas.
Angin Kumbang, angin ini berembus dari tenggara lewat puncak
bukit sebelah barat gunung Slamet. Setelah sampai di dataran
Cirebon dan Tegal angin menjadi panas.
Angin Bohorok, angin inidatang dari sebelah selatan pegunungan
Bukit Barisan sampai sebelah timur (di Deli) angin menjadi
panas.
Angin Fhn, angin ini dijumpai di pegunungan Alpen (Swiss).
Angin tersebut bersifat panas karena terjadi proses adiabatis
yaitu proses penukaran panas dengan sekelilingnya. Kenaikan
panas akibat perubahan volume udara. Angin di puncak
menempati pada ruang yang tekanan udara lebih rendah. Angin
turun ke lembah uap air menempati pada ruang yang tekanan
udara tinggi, akibatnya terjadi perubahan volume besar menjadi
kecil dan timbul panas.
6.
Penggolongan iklim
Penggongan iklim menurut Mohr
Penggolongan iklim didasarkan bulan basah dan bulan kering.
Bulan basah adalah suatu bulan yang curah hujannya lebih dari 100
mm. Bulan kering adalah suatu bulan yang curah hujannya kurang
dari 60 mm. Diantara bulan basah dan bulan kering disebut bulan
lembab. Mohr membagi menjadi 5 golongan:
Golongan I : seluruh bulan basah selama 1 tahun (daerah basah)
Golongan II : daerah agak basah terdapat satu bulan
Golongan III : daerah agak kering terdapat 3-4 bulan kering
10

Golongan IV : daerah kering terdapat 6 bulan kering


Golongan V : daerah sangat kering terdapat bulan kering panjang.
Pembagian bulan basah dan bulan kering menurut Mohr
Daerah bulan kering
Daerah bulan basah
menyolok
Kuat
nyata
lemah
agak
lebih
banyak
nyata
V
IV
III
II
Ib
Ia
Bk Bb Bk Bb Bk Bb Bk
Bb
Bk
Bb
Bk Bb
6-7 4-5 4-6 4-2 2-4 4-9 1-2 4-11
0
7-11
0
12
Bk : bulan kering
Bb : bulan basah
Penggologan iklim menurut Schmidt Ferguson
Pada prinsipnya penggolongan iklim sama dengan penggolongan
iklim menurut Mohr. Rata-rata bulan basah dan bulan kering
selama 10 tahun dengan menggunakan persamaan Q.
Jumlah rata-rata bulan
kering
Q=
X 100%
Jumlah rata-rata bulan
basah
Q : perbandingan bulan basah dan bulan kering
Penggolongan iklim menurut Schmidt Ferguson
Tipe A :

Tipe B :

0,143

Q < 0,143 sangat


basah
Q < 0,333 basah

vegetasi : hutan hujan


tropik
vegetasi : hutan hujan
tropik
1,000 agak basah vegetasi : peralihan
hutan hujan tropik ke
hutan monsun
1,670 sedang
vegetasi : hutan monsun
3,000 agak
vegetasi
:hutan
kering
belantara
7,000 kering
vegetasi :savana
sangat
vegetasi :savana
kering

Tipe C :

0,333

Q<

Tipe D :
Tipe E :

1,000
1,670

Q<
Q<

Tipe F :
TipeG :

3,000
7,000

Q<
Q<

11

Penggolongan iklim menurut Kppen


Kppen membagi iklim dunia menjadi 5 tipe :
1

Iklim tipe A

Af
Am
An
2. Iklim tipe B
Bs
Bw
3. Iklim tipe C
Cw
Cf
Cs
4. Iklim tipe D
Df
Dw
5. Iklim tipe E
Et
Ef

iklim hujan tropik dengan suhu terrendah 18oC iklim


tipe A dibagi menjadi:
iklim hutan hujan tropik
iklim monson
iklim savana
iklim kering, iklim tipe B dibagi menjadi:
iklim stepa/sedikit hujan
iklim padang pasir/sedikit menerima hujan
iklim hujan cukup panas dengan suhu bulanan 3oC18oC, iklim tipe C dibagi menjadi:
iklim panas dalam musim dingin kering
iklim lembab dan panas dalam segala musim
iklim salju menutupi lahan dalam musim dingin kering
iklim salju menutupi lahan dan dingin, iklim tipe D
dibagi menjadi:
iklim lembab dan salju menutupi lahan dalam segala
musim
iklim salju menutupi lahan dalam musim dingin
kering
iklim kutub, iklim tipe E dibagi menjadi:
iklim tundra
iklim salju dan es terus menerus.

Penggolongan iklim menurut Oldeman


Pada dasarnya pengolongan iklim berdasarkan zona yang
mempunyai bulan basah yang terturut-turut. Penentuan bulan basah
dan bulan kering menurut Oldeman. Bulan basah yaitu suatu bulan
dengan curah hujan lebih dari 200 mm, bulan kering yaitu suatu
bulan dengan curah hujan kurang dari 100 mm.
Oldeman membagi iklim dunia menjadi 5 zona:
a.
b.
c.
d.
e.

Zona A
Zona B
Zona C
Zona D
Zona E

bulan basah yang lebih dari 9 kali berturut-turut.


bulan basah 7 sampai 9 kali berturut-turut.
bulan basah 5 sampai 6 kali berturut-turut.
bulan basah 3 sampai 4 kali berturut-turut.
bulan basah yang kurang dari 3 kali.

12

Sistem Pranata mangsa


Sistem ini bersifat kedaerahan terutama di pulau Jawa. Disusun oleh
: Sri Susuhan Pakubuwono VII di Surakarta.
Pranata mangsa dibagi menjadi 12 mangsa yaitu,
No. Musim Nama
Lama
Tanggal per
musim
(hari)
1.
1
Kaso
41
22/23 Juni
2.
3.
4.
5.

2
3
4
5

Karo
Katigo
Kapat
Kalimo

23
24
24
25

6.
7.
8.

6
7
8

Kanem
Kapitu
Kawolu

27
43
26-27

9.
10.
11.
12.

9
10
11
12

Kasongo
Kasadoso
Dhesto
Sodho

25
24
23
41

Bintang

Sapi
gumarang
2/3 Agustus
Tagih
25/26 Agustus
Lumbung
18/19 September Jaran dawuk
13/14 Oktober
Banyak
angkrem
9/10 Nopember Gotong mayit
22/23 Desember Tulo
3/4 Pebruari
Wulanjar
ngirim
1/2 Maret
Wuluh
26/27 Maret
Waluku.
19/20 April
Lumbung
12/13 Mei
Tagih

Sifat-sifat mangsa:
1.
Musim ke-1 : Kaso.
Angin dari tenggara. Sifat : udan roso mulyo artinya hujan
pertama membawa obat. Daun tanaman mulai rontok, suhu siang
hari panas, malam hari dingin. Tanah mulai pecah-pecah. Petani
mulai menanam semangka, ubi, mentimun, palawija, padi gadu.
Serangga : jangkrik, gangsir, belalang telurnya mulai menetas.
2.
Musim ke-2 : Karo.
Angin bertiup dari tenggara. Sifat: gong pecah sajroning
simpenan artinya pohon mulai tumbuh daunnya, kuncup bunga
mulai mekar. Tanaman mulai tumbuh dan perlu pengairan.
3.
Musim ke-3 : Katigo.

13

Angin bertiup dari utara kecepatan sedang. Sifat: resmi artinya


pohon daunnya mulai hijau, palawija mulai dipanen, sedangkan
tanaman bambu, gadung, kunyit mulai tumbuh. Udara rasanya
segar.
4.
Musim ke-4 : Kapat.
Angin bertiup dari arah utara, barat bersama hujan, petir mulai
terdengar. Sifat: lumading resmi artinya pohon kapuk mulai
berbuah. Binatang berkaki empat mulai kawin, burung-burung
mulai membuat sarang.
5.
Musim ke-5 : Kalimo.
Angin datang dari utara, barat kecepatannya tinggi. Sifat:
pancuran mancur ing jagat artinya mulai turun hujan. Petani
mulai mengerjakan tanah.
6.
Musim ke-6 : Kanem.
Angin bertiup dari barat, kecepatannya tinggi. Sifat: nikmating
roso mulyo artinya pohon buah-buahan mulai masak, antara lain
rambutan, mangga, durian. Petani masih mengerjakan tanah.,
7.
Musim ke-7 : Kapitu.
Angin dari barat, jalannya tidak tetap. Sifat: guci pecah ing
segoro artinya sumber mata air mulai besar, hujan terus menerus.
Udara dingin, angin ribut mulai tampak
8.
Musim ke-8 : Kawolu.
Angin berhembus dari selatan-barat. Sifat: cantiko artinya hujan
mulai jarang, tetapi petir mnasih kedengaran. Tanaman padi
mulai masak. Binatang tonggeret mulai banyak.
9.
Musim ke-9 : Kasongo.
Angin bertiup dari selatan. Sifat: wedaring wacono artinya
binatang tonggeret mulai keluar dari pohon. Padi sedang masak.
Petani mulai mengerjakan tegalan.
10. Musim ke-10 : Kasadoso.
Angin bertiup dari timur, selatan. Udara panas. Sifat: gndng
minep ing segoro artinya padi mulai dipanen, burung bersiul dan
membuat sarang. Petani mulai menjaga sawah.
11. Musim ke-11 : Dhesto.
Angin bertiup dari timur, selatan. Sifat: pamungkas sinorowdi
artinya petani sibuk panen, umbi mulai berbuah, burung mulai
mengeram.
12. Musim ke-12 : Sodho.
Angin bertiup dari timur dan kencang terus menerus. Sifat:
rontoging taru loto artinya daun-daun menjadi layu.
14

Berdasarkan waktu bertanam dalam satu tahun dibadi 4 musim:


1. Musim labuhan
Dimulai akhir bulan September atau Oktober pada saat
permulaan hujan. Pada saat permulaan menanam palawija di
tegalan.
2. Musim rendengan
Dimulai bulan Oktober Nopember, pada saat intensitas hujan
tinggi. Padi sawah mulai tanam.
3. Musim marengan
Dimulai bulan Maret, intensitas hujan berkurang. Palawija
menanaman musim labuhan mulai dipanen, tegalan mulai
ditanam palawija.
4. Musim ketigo
Dimulai bulan April, Mei. Padi rendengan mulai dipanen. Sawah
mulai ditanam palawija atau tanam padi gadu.
Petani memperhatikan iklim mnemakai indicator sebagai berkicau:
1. Kapuk mulai berbuah pada musim kesepuluh.
2. Glagah mulai berbunga musim kedelapan
3. Lempuyang tumbuh anakan musim kelima.
4. Hewan gareng-pung bersuara musim marengan tiba.
5. Buah-buahan masak musim kelima.
SOAL- SOAL LATIHAN
Bagian I : Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi
tanda silang (X)
1.
Penggolongan iklim menurut Mohr yang dimasukkan
golongan II (a.1-2 bulan kering dan 4-11 bulan basah , b1-2
bulan kering dan 4-9 bulan basah, c. 2-4 bulan kering dan 4-9
bulan basah , d. 2-4 bulan kering dan 4-9 bulan basah)
2.
Penggolongan iklim Schmidt Fergusson (a.perbandingan
jumlah bulan kering dengan jumlah bulan basah kali 100%, b
perbandingan jumlah rata-rata bulan basah dengan jumlah
rata-rata bulan kering kali 100%, c. jumlah rata-rata bulan
kering dengan jumlah rata-rata bulan basah kali 100%, d.

15

perbandingan jumlah rata-rata bulan kering dengan jumlah


rata-rata bulan basah kali 100%)
3.
Ilmu iklim adalah ilmu yang mempelajari (a.hidrosfir, b
atmosfer, c. pedosfer, d.lithofer)
4.
Bagian gas paling di udara adalah (a.zat asam, b zat lemas, c.
zat asam arang, d.tidak ada yang benar)
5.
Pengukuran suhu menggunakan derajat Fahrenheit ( 0F) jika
titik beku 320 maka titik didihnya (a.1000 , b 2000 , c. 2120, d.800)
6.
Pada garis lintang 630 maka hari terpanjang (a.12 jam , b. 14
jam, c. 13 jam, d.20 jam)
7.
Hari terpanjang 4 hari per bulan pada garis lintang (a. 67 0 21,
b.780 11 c. 700 00, d. 900)
8.
Alat pengukur curah hujan disebut (a. ombrometer, b
altimeter, c. anemometer, d. tidak ada yang benar)
9.
Angin laut bertiup pada (a. malam hari, b pagi hari, c. sore
hari, d. siang hari)
10. Menurut Schmidt Fergusson nilai: 3,00 Q < 7,00 termasuk
daerah (a. kering, b agak kering, c. sangat kering, d. sedang )
Bagian II :
1.
Jelaskan perbedaan bulan basah dan bulan kering !
2.
Mengapa pada angin lokal bersifat kering dan panas ?
3.
Di lembah pegunungan sering terjadi frost yang menyebabkan
tanaman perkebunan yang masih muda mati. Mengapa terjadi
demikian?
4.
Mengapa daerah subtropis pada malam hari suhunya
mendekati 00 ?
5.
Apa artinya curah hujan bulanan rata-rata 50 mm? Coba
jelaskan !

16

Anda mungkin juga menyukai