Anda di halaman 1dari 4
b Aviditas © Kekuatan total dari kompleks antigen-antibodi yang dipengaruhi colch 3 faktor, yaitu: 1. Standard Precaution — Usaha pencegahan untuk mengurangirisiko transmisi mikroorganisme dari infeksi yang dient maupu dak dikenali tubut Hand hygiene ‘© Pemuksian produk pembersit tangan berbasis alkohol atau sabun dengan air (CDC, WHO) yang lilaukon soca sep, scbslum dan sesudah memakai strung angan, = Pembersitan tanganberbasis alkohol dilskukanjika tangan tidak nampak kotor secara visual © Pembersihan tangan dengan sabun dan air dlakukan jka tangan mampak kotor (misaltereemar oleh arabcnirantubuh). PPE (Personal Protective Equipment) ‘© Intinya meagangeap semua isolavsample dar pasen berpoteni menular atau infeksiu. 1 Perlengkapan berupa 1) Gloves (sarang tangan) 4) Sesuai ukurantangan Satu kal pak ©) Langsung dibuangsetelah penggunaan 42) Melakukan hand hygiene sesuda dan sebelum pemaksian gloves 2), Gown/jas lab 8) Harus bers ') Diindari Kontak dengan sample (daralcairan tubuh dan reagenkimia 3) Maskeefface masks 49) Digunakan terutuma jika menangoni sample yang berpotensi menular melalui saluran nas ae ea gar tidak mengkontamninas solatsample stat bersivbetdab, iS i AB) Faceleye shield . ‘mengaburkan antibodi yang sebenanya ada (dalam jumlah sedikit). Untuk mengausinya, pada tes imunologi biasanya tes reoksijangan eral ama 4. -Menyimpan salin di golas kaca Cross reactivity > antibod tidak spesifik ‘erat ua yar ter =, sample Kedua™ = ars sample awal yaitu = dan diventnya ty = tta-sample ea $y (INGAT PRINSIP.DI ATAS, ttl dar awalsampe tier ke heap jmlay past sam, pas! posi! pas sama!) b. Aviditas © Kekuatan total dari Kompleks antigen-antibodi yang. dipengaruni oleh 3 faktor,yaitu: 1) Afinitas antibodi untuk epitop 2). Valensi (jumlah binding site) dari antibodi dan antigen 3) Susunan struktural dari bagian-bagian yang. berinteraksi Antigen yang terimmobilisasi umumnya mengabaikan ompleks antigen-antibodi yang lebih stabil ©. Prozone effect = Zona dimana jumlah antibodi sangat berlebihan sehingga tidak terjadi lattice formation. Hal ini dapat menyebabkan reaksi false negative, yang umumaya dapat diatasi deagan mendilusikan titer aniibodi tersebut. Lattice formation © Fommasi amtiger-antibodi yang seimbang sehingga_membentuk kompleks yang menyerupai jeruj/kisi. Pada tahun 1934, Murradi mengemukekan lattice hypothesis (untuk menjelaskan efek prozone) yang menjelaskan asumsi bahwa antibodi minimal memiliki 2 binding site dan antigen merupakan multivalen yang pada zona ckuivalen (presipitasi optimum) keduanya merailiki jumlah yang sama, schingga teebentuklah jumlah stabil e. Postzone effect > Zona dimana jumiah antigen sangat berlebihan, sehingga fe. Postzone effect Zona dimana jumloh antigen sangat_berlebiban, schingga ‘mengaburkan antibodi yang sebenanya ada (dalam jumlah sedikit). Untuk mengausinya, pada tes imunologi biasanya tes reoksijangan eral ama 4. -Menyimpan salin di golas kaca Gross reactivity > antiboi dk spas

Anda mungkin juga menyukai