Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul:
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, Penulis dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan usul guna penyempurnaan karya tulis ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .. i
DAFTAR ISI . ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah ..1
BAB II PEMBAHASAN
Hubungan Komunikasi 2
Peran manajerial .2
Kegiatan Pertukaran Informasi .3
Pola Komunikasi ...3
Saluran Komunikasi Formal 3
Keterbatasan Komunikasi Formal .5
Saluran Komunikasi Informal ..5
Cara Mengelola Komunikasi .6
Penanganan Pesan-pesan Rutin 6
Penanganan Krisis Komunikasi .6
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi 7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 8
Saran 8

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang
lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini
merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil
integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok
ataupun organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah
penting untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Komunikasi tidak hanya penting untuk manusia tetapi juga penting untuk sistem
pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi,
memonitor atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang
mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang
dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar,
yang dimonitor atau yang diatur dalam sistem pengendalian manajemen adalah kinerja
dari perilaku manajer di dalam mengelola perusahaan.

Rumusan Masalah
a) Bagaimana hubungan komunikasi dalam suatu organisasi?
b) Apa saja pola komunikasi yang ada dalam suatu organisasi?
c) Bagaimana membedakan berbagai pola komunikasi yang ada dalam suatu organisasi?
d) Bagaimana mengelola komunikasi?
e) Bagaimana meningkatkan keterampilan komunikasi?

PEMBAHASAN
Hubungan Komunikasi
Keberhasilan komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aset penting bagi
pencapaian sasaran atau tujuan perusahaan.
Keberhasilan komunikasi yang tercermin dalam efektivitas dan efisiensinya
merupakan alat perekat organisasi, yang juga mempengaruhi nama baik (goodwill)
organisasi tersebut.
Organisasi adalah kelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu, dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan
kelompok masyarakat tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan
baik.
Hubungan komunikasi yang terjalin baik anatara manajer yang satu dengan
manajer lainnya, antara manajer dengan karyawan atau antara karyawan yang dengan
karyawan lain, merupakan salah satu kunci keberhasilan manajer dalam mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Peran Manajerial
Manajer pada semua level dalam suatu organisasi bisnis memiliki peran strategis
bagi pengembangan organisasi ke depan. Menurut Mintzberg, terdapat tiga peran
manajerial yang dapat di terapkan oleh seorang menajer dalam suatu organisasi, yaitu:
peran antarpribadi (interpersonal roles), peran informasional (informational roles), dan
peran keputusan (decisional roles).
a. Peran Antarpribadi
Peran antarpribadi menunjukkan bahwa seorang manajer harus mampu memerankan
dirinya sebagai seorang tokoh figure (figurehead role), pemimpin (leader role), dan
penghubung (liaison role).
b. Peran Informasional
Peran informasional mencakup peran pemantauan (monitor role), peran penyebar
informasi (disseminator role), dan peran juru bicara (spokesperson role).
c. Peran Keputusan
Peran keputusan (decisional role) mencakup tiga peran penting yaitu : peran
wirausahha (entrepreneur role), peran pemecah masalah (disturbance bandler role),
dan peran pengalokasi sumber daya (resource allocator role), dan peran negosiator
(negotiator role).
Kegiatan Pertukaran Informasi
Pencapaian tujuan suatu organisasi memerlukan proses komunikasi. Proses
komunikasi memungkinkan anggota organisasi bertukar informasi dengan
menggunakan suatu bahasa atau simbol-simbol yang biasa (umum) digunakan. Secara
umum, komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam organisasi :
1. Komunikasi memungkinkan orang-orang untuk saling bertukar informasi

2. Komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi yang


terpisah dari anggota lainnya.
Berikut ini adalah beberapa kegiatan organisasi yang berkaitan dengan pertukaran
informasi.
a) Menetapkan suatu tujuan
b) Membuat dan Melaksanakan Keputusan
c) Mengukur Prestasi Kerja
d) Merekrut dan Mengembangkan Staf
e) Pelayanan Pelanggan
f) Negoisasi dengan Pemasok
g) Memproduksi Produk
h) Berinteraksi dengan Peraturan yang Ada

Pola Komunikasi
Secara umum, pola komunikasi dapat dibedakan menjadi saluran komunikasi
formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal
communications channel)
A. Saluran Komunikasi Formal
Bentuk-bentuk komunikasi formal:
Komunikasi dari Atas ke Bawah
Transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan merupakan
komunikasi dari atas ke bawah (top-down atau downward communications).
Komunikasi tersebut, dapat berbentuk lisan (oral communications) maupuun
tertulis (written communications).
Salah satu kelemahan saluran komunikasi ini adalah kemungkinan terjadinya
penyaringan ataupun sensor informasi penting yang ditunjukkan ke para bawahannya.
Dengan kata lain, pesan yang diterima para bawahan bisa jadi tidak selengkap
aslinya. Ketidaklengkapan pesan yang diterima disebabkan oleh saluran komunikasi
yang cukup panjang mulai dari manajer puncak hingga ke karyawannya. Oleh karena
itu, dalam penyampaian pesan, [erlu diperhatikan panjangnya saluran komunikasi yang
digunakan dan kompleksitas pesan yang inginn disampaikan kepada karyawannya.
Komunikasi dari Bawah ke Atas
Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau
upward communications) berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah
(karyawan) menuju ke atas (manajer).
Untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan
mengambil keputusan secara tepat, sudah sepantasnya bila manajer memperhatikan
aspirasi yang berasal dari bawah. Keterlibatan karyawan (bawahan) dalam proses
pengambilan keputusan merupakan salah satu cara yang positif dalam upaya
membantu pencapaian tujuan organisasi.
Kelemahan komunikasi ini adalah kemungkinan bawahannya hanya
menyampaikan informasi (laporan) yang baik-baik saja (ABS/Asal Bapak Senang),
sedangkan informasi yang agaknya mempunyai kesan negative atau tidak disenangi
manajer cenderung disimpan dan tidak disampaikan. Hal itu terjadi karena para

bawahan beranggapan bahwa dengan hannya melaporkan hal yang baik-baik saja, ia
dapat menjaga atau menyelamatkan posisinya serta mendapatkan rasa aman dalam
suatu organisasi tersebut.
Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal (horizontal communications), atau sering disebut
dengan istilah komunikasi lateral (lateral communications), adalah komunikasi yang
terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam suatu
organisasi. Tujuan komunikasi ini untuk melakukan persuasu, mempengaruhi dan
memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan
sejajar.
Komunikasi ini bersifat koordinatif di antara mereka yang memiliki posisi
sederajat, baik di dalam satu depertemen maupun di antara beberapa departemen.
Komunikasi horizontal menjadi penting artinya manakala setiap bagian atau
departeman dalam suatu organisasi memiliki tingkat saling ketergantungan yang cukup
besar.
Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal (diagonal communications) melibatkan komunikasi
antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Bentuk komunikasi ini menyimpang
dari bentuk-bentuk komunikasi tradisional yang ada. Dalam suatu studi penelitian,
komunikasi lateral maupun komunikasi diagonal, lebih banyak diterapkan dalam suatu
organisasi berskala besar yang terdapat saling ketergantungan (interdependence)
antarbagian atau antardepartemen yang ada dalam organisasi tersebut.
Keuntungan komunikasi ini:

Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat ketimbang bentuk komunikasi


tradisional.

Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu


menyelesaikan masalah dalam organisasi.
Kelemahan komunikasi ini :
Dapat menggangu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal.
Sulit dikendalikan dalam suatu organisasi besar.
Keterbatasan Komunikasi Formal
Komunikasi formal kurang menguntungkan dari sudut pandang individual maupun
perusahaan. Dari sudut pandang individual (perseorangan, komunikasi formal sering
membuat frustasi atau menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya mengenai
keterbatasan untuk masuk ke dalam proses pengambilan keputusan. Dari sudut
pandang perusahaan, masalah terbesar dari komunikasi formal adalah kemungkinan
munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi,
karena setiap keterkaitan (link) dalam jalur komunikasi berpotensi menimbulkan
kesalahpahaman.
Mengatasi hal tersebut yaitu salah satu caranya dengan mengurangi jumlah
tingkatan (level) dalam struktur organisasi. Semakin sedikit kaitan dalam jalur
komunikasi, semakin sedikit kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. struktur

organisasi yang mendatar (flat) dengan tingkatan organisasi yang lebih sedikit, dan
lebih banyak tentang kendalinya (span of control) akan dapat membantu mengurangi
terjadinya distorsi.

B. Saluran Komunikasi Informal


Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu
organisasi, tanpa memedulikan jenjang hierarki, pangkat badan kedudukan/jabatan,
dapat berkomunikasi secara luas.

Cara Mengelola Komunikasi


Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola komunikasi, yaitu :
Bagaimana menangani pesan-pesan yang bersifat rutin
Bagaimana menangani krisis komunikasi
Penanganan Pesan-pesan Rutin
Untuk dapat memaksimumkan manfaat dan meminimkan biaya tersebut, seorang
manajer perlu memperhatikan berbagai hal berikut.
a. Mengurangi Jumlah Pesan
b. Instruksi yang Jelas
c. Mendelegasikan Tanggung Jawab
d. Melatih Petugas
Penanganan Krisis Komunikasi
Cara penanganan krisis di suatu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan
lzin. Namun, munculnya krisis dalam suatu perusahaan dapat mempunyai pengaruh
terhadap masa depan produk maupun reputasi perusahaan bersangkutan.
Dalam kaitannya dengan krisis komunikasi tersebut, ada dua falsafah dalam
komunikasi yaitu(1) bersikap diam, tidak mengatakan sesuatu atau; (2) katakana apa
yang terjadi dan segera.
Namun, beberapa ahli hubungan masyarakat (public relation) menyarankan agar
perusahaan menangkis rumor yang beredar dalam masyarakat dengan cara
menjelaskan apa yang menjadi masalahnya secara terbuka tanpa ditutup-tutupi kepada
public (masyarakat umum) dan karyawan-karyawannya. Pada saat yang sama,
perusahaan harus mencari sumber masalahnya dan berusaha mengendalikannya. Satu
hal yang paling penting dalam menangani setiap kasus adalah mengusahakan agar
pikiran tetap dalam kondisi tenang, kalem, tidak gegabah. Tenang dalam artian bahwa
penanganansuatu kasus perlu pemikiran jernih dan tidak dalam kondisi emosional.
Suatu tanggapan yang rasional akan membantu memberikan inspirasi untuk
mempertinggi rasa percaya diri.
Dalam situasi krisis ekonomi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti :
Siapkan tim yang terampil atau cekatan dalam penanganan bkrisis.
Usahakan agar manajemen puncak segera bertindak pada saat krisis terjadi.
Ciptakan sebuah pusat informasi sebagai representasi perusahaan yang dilengkapi
dengan berbagai peralatan elektronik komunikasi.
Ceritakan suatu kejadian secara menyeluruh, terbuka dan jujur. Jika memang ada yang
salah, segera mohon maaf.
Tunjukkan keseriusan perusahaan, bukan saja dalam pernyataan tetapi dalam wujud
nyata.

Meningkatkan Keterampilan Komunikasi


Komunikasi merupakan suatu keterkaitan antara individu-individu dengan
organisasi. Kemampuan untuk memahami apa yang sedang terjadi sangat tergantung
pada kepekaan sebagai komunikator. Bila tahu dinamika komunikasi, akan dapat
membaca secara akurat apa yang sedang terjadi dalam suatu organisasi. Pada saat
yang sama, dapat menyesuaikan pesan-pesan sendiri dengan menggunakan jaringan
komunikasi untuk mendapatkan manfaat yang terbaik.
Di samping itu, keterampilan komunikasi, kemampuan membaca, menulis,
mendengar dan berbicara, adalah sangat penting dan diutamakan oleh para manajer
suatu perusahaan. Keterampilan dalam berkomunikasi akan sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan dalam dunia bisnis.
Beberapa keterampilan khusus yang diperlukan dalam komunikasi bisnis adalah :
Membaca
Mendengarkan
Membuat percakapannya menarik
Melakukan wawancara
Berdiskusi dengan kelompok-kelompok kecil
Berpidato dan presentasi
Menulis surat, memo dan laporan
Tempat terbaik untuk melakukan perbaikan program adalah menilai diri pribadi
secara jujur. Setiap orang berkeinginan untuk mengembangkan keterampilan
berkomunikasi. Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi adalah
melalui latihan-latihan atau praktik-praktik.

PENUTUP
KESIMPULAN
Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari dalam
aspek apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan sehari-hari,
dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar sebuah
system atau komunikasi yang ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan atau informasi
diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan
atau informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan
balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk social yang
saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam berkomunikasi seseorang
harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut dalam
berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatanhambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk
mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis
komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal, komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi
nonverbal atau bahasa (gerak tubuh). Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman
pesan dilakukan san mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti
dapat merasakan timbale balik antara pemberi informasi serta penerima informasi
sehingga terciptanya suatu hubungan yang mutualisme antara keduanya.
SARAN
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca dapat mengerti dan memahami
pentingnya arti komunikasi dalam organisasi, didalam kehidupan berorganisasi atau di
kehidupan sehari-hari yang membutuhkan komunikasi.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca.
Dalam makalah ini penulis mohon maaf jika ada tulisan atau bahasa kurang berkenan,
dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan saran atas makalah ini agar bisa
membangun dan memotivasi penulis agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai