Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengawasan dan pengendalian merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
mengamati kegiatan atau pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana yang telah di buat oleh
suatu organisasi.Pengawasan dan pengendalian merupakan salah satu fungsi yang penting
dalam manejemen.Dengan adanya pengawasan dan pengendalian maka kegiatan atau
pekerjaan

dapat

dilaksanakan

sesuai

dengan

renacana

yang

dibuat.Oleh

karena

itu,pengawasan dan pengendalian perlu dilaksanakan di suatu organisasi.


Proses pengawasan dan pengendalian dilakukan melalui beberapa tahap ,yaitu
penetapan standar pelaksanaan perencanaan,penentuan pengukuran pelaksanaan,pengukuran
pelaksananan

kegiatan,pembandingan

pelaksanaan

dengan

standar

dan

analisa

penyimpangan,dan pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan .Pengawasan dan


pengendalian memiliki fungsi yang positif dalam suatu organisasi.
Paper ini dibuat bertujuan untuk mengetahui pengertian pengawasan dan
pengndalian,mengetahuai tahap-thap dalm proses pengawasan dan pengendalian,dan
mengetahui fungsi pengawasan dan pengendalian.
2. Rumusan Masalah :
2.1 Apa pengertian pengawasan dan pengendalian?
2.2 Bagaimana tahap-tahap dalam proses pengawasan dan pengendalian?
2.3 Apa fungsi dari pengawasan dan pengendalian?
3. Tujan
3.1 Mengetahui pengertian pengawasan dan pengendalian.
3.2 Mengetahui tahap-tahap dalam proses pengawasan dan pengendalian.
3.3 Mengetahui fungsi dari pengawasan dan pengandalian.

BAB II
PEMBAHASAN
1

1. Pengertian Pengendalian dan Pembahasan


Controllling atau pengawasan dan pengendalian merupakan suatu proses untuk
mengamati pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana
kerja yang telah dibuat.
Pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari individu yang memiliki
tugas,wewenang ,dan dalam pelaksanaannya dilakukan pengawasan agar tugas dan
wewenang tersebut dapat berjalan sesuai dengan rencana kerja tujuan,visi,dan misi
organisasi. Sedanangkan pengendalian adalah suatu faktor penunjang yang penting
terhadap efisiensi suatu organisasi atau perusahaan (Iwa,1986).Selain itu,pengendalian
juga merupakan faktor yang positif dalam memperkecil terjadinya penyimpangan dari
tujuan yang telah direncanakan.
Berikut ini adalah beberapa pengertian pengawasan dan pengendalian dari para
ahli:

Earl P. Strong
Controlling is the process of regulating the various factor in an enterprise
according to the requirement of its plans.Pengendalian adalah proses pengaturan
berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapanketetapan dalam rencana.

Harold Koontz
Control is the measurement and correction of the performance of subordinates in
order to make sure that enterprise objectives and the plans devised to attain then are
accomplished.Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan
kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan dapat terselenggara.

Robert J. Mockler

Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapakan standar


pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan
balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya,

menentukan dan

mengukur penyimpangan-penyimpangan,

serta

mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber
daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Pengawasan memiliki beberapa macam, yaitu pengawasaan intern dan
ekstern,pengawasan preventif dan represif,pengawasan aktif dan pasif,dan pengawasan
kebenaran formil.
Pengawasan intern merupakan pengawasan yang dilakukan oleh individu atau
badan yang berada dalam lingkunan organisasi yang bersangkutan.Pengawasan dalam
bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung. Contoh
pengawasan intern adalah pengawasan ketua UKM Jamaah Salahudin UGM pada setiap
devisi.Sedangkan Pengawasan ekstern merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh
individu atau bandan pengawasan yang berada di luar lingkungan organisasi.Contoh dari
pengawasan ektern adalah Badan Eksekutif Mahasiswa.
Pengawasan preventif

adalah pengawasan yang dilakukan terhadap suatu

kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya


penyimpangan.Pengawasan ini bertujuan agar sitem pelaksanan anggaran dapat berjalan
sesuai dengan rencana.Pengawasan ini akan lebih bermakna apabila pengawasan
dilakukan secara langsung oleh atasan.Contoh pengawasan preventif adalah ketua
organisasi Jamaah Salahudin melakukan pemiriksaan secara langasung terhadap
bendahara masalah keuangan. Sedangkan pengawasan represif adalah pengawasan yang
dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.Pengawasan ini
dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian
disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.Contoh dari pengawasan represif
adalah bendahara organisasi JS UGM menyerahkan laporan keuangan organisasi kepada
ketua organisasi untuk diperiksa.
Pengawasan aktif adalah pengawasan yang dilakukan di tempat kegiatan yang
bersangkutan.Sedangkan pengawasan pasif dilakukan melalui penelitian dan pengujian
3

terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan


dan pengeluaran.
Pengawasan kebenaran formil adalah pengawasan yang dilakukan menurut hak
(rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan
pengeluaran (doelmatigheid).
Pengendalian memili berbagai macam ,yaitu sebagai berikut:
1. Pengendalian Karyawan (Personnel Control).Pengendalian berhubungan
dengan kegiatan karyawan. Misalnya

dalam organisasi JS UGM seorang

anggota, apakah bekerjanya sudah sesuai dengan rencana,perintah,dan tata


kerja.
2. Pengendalian Keuangan (Financial Control).Pengendalian ini berhubungan
dengan masalah keuangan, pemasukan dan pengeluaran, biaya-biaya
perusahaan termasuk pengendalian anggaran.Contoh dari pengendalian
keuangan adalah bendahara organisasi JS UGM membuat anggaran keuangan
organisasi.
3. Pengendalian Waktu (Time Control).Pengendalian ini berhubungan dengan
penggunaan waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan
sesuai atau tidak dengan rencana.Contoh dalam organisasi JS UGM anggota
bendahara diperintah oleh ketua organisasi untuk membuat laporan keuangan
organisasi,dalam pembuatan keuangan tersebut ketua organisasi memberi
batasan waktu kepada bendahara.
Menurut Wardah (2014) pengendalian memiliki beberapa prinsip sebagai berikut :
a. Prinsip tercapainya tujuan (principle of assurance of objective). Pengendalian harus
ditujukan ke arah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan
(koreksi) untuk menghindarkan penyimpangan/deviasi dari perencanaan.
b. Prinsip efisiensi pengendalian (principle of efesience of control). Pengendalian
efisiensi ini bertujuan untuk menghindarkan deviasi-deviasi dari perencanaan
sehingga tidak menimbulkan ha-hal lain yang diluar dugaan.
c. Prinsip tanggung jawab pengendalian (Principle of control responbility)
.Pengendalian hanya dapat dilaksanakan apabila managr dapat bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan rencana.
4

d. Prinsip pengendalian terhadap masa depan (principle of future control)


.Pengendalian yang efektif harus ditujukan ke arah pencegahan, penyimpangan,
perencanaan yang akan terjadi, baik sekarang maupun pada masa yang akan
datang.
e. Prinsip pengendalian langsung (principle of direct control) Tehnik control yang
paling efektif adalah mengusahakan adanya bawahan yang berkualitas.
f. Prinsip refleksi perencanaan (principle of reflection of plan) Perencanaan harus
disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan
perencanaan.
g. Prinsip penyesuaian dengan organisasi (principle of organizational) Pengendalian
harus dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi. Manager dan bawahannya
merupakan sasaran untuk melaksanakan rencana.
h. Prinsip pengendalian individual (principle of individually of control) Pengendalian
dan tehnik pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer.
i. Prinsip standar (principle of standar) Control yang efektif dan efesien memerlukan
standar yang tepat sebagai tolak ukur pelaksanaan dan tujuan yang akan dicapai.
j. Prinsip pengawasan terhadap strategis (principle of strategic point control)
Pengendalian yang efektif dan efesien memerlukan perhatian yang ditentukan
factor-faktor yng strategis.
k. Prinsip perkecualian (the exception principle) Perkecualian ini dapat terjadi
keadaan tertentu ketika situasi berubah.
l. Prinsip pengendalian fleksibel (principle of flexibility of control) Pengendalian
harus luwes untuk menghindarkan kegagalan pelaksanaan rencana.
m. Prinsip peninjauan kembali (principle of riview) System control harus ditinjau
berkali-kali agar system yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan.
n. Prinsip tindakan (principle of action) Pengendalian dapat dilakukan apabila ada
ukuran-ukuran rencana orgnisasi, staffing, dan directing.
5

2. Proses Pengendalian dan Pengawasan


Proses pengendalian dan pengawasan dilakukan secara bertahap,yaitu
penetapan

standar

pelaksanaan

perencanaan,penentuan

pengukuran

pelaksanaan,pengukuran pelaksananan kegiatan,pembandingan pelaksanaan dengan


standar dan analisa penyimpangan,dan pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan) merupakan tahap pertama
dalam pengendalian. Standar mempunyai arti sebagai suatu satuan pengukuran yang
dapat digunakan sebagai patokan untuk penilaian hasil-hasil.Selain itu, standar
adalah kriteria-kriteria untuk mengukur pelaksanaan pekerjaan. Kriteria tersebut
dapat dalam bentuk kuantitatif ataupun kualitatif. Dengan demikian standar
pelaksanaan merupakan suatu pernyataan mengenai kondisi-kondisi yang terjadi bila
suatu pekerjaan yang dikerjakan secara memuaskan. Standar pelaksanaan pekerjaan
bagi suatu aktifitas menyangkut kriteria: ongkos, waktu, kuantitas, dan kualitas
(Nanang,2008).
Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan merupakan tahap kedua.Pada
tahap ini bertujuan untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata.
Pengukuran pelaksanaan kegiatan

adalah tahap ketiga.Setelah frekuensi

pengukuran dan sistem monitoring ditentukan,kemudian pengukuran pelaksanaan


dilakukan sebagai proses yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus.
Ada beberapa cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan, yaitu pengamatan
(observasi), laporan-laporan (lisan dan tertulis), pengujian (tes), atau dengan
pengambilan sampel.
Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan
merupakan tahap keempat.Tahap ini merupakan tahap kritis dari proses pengawasan
dan pengendalian.Hal tersebut dikarenakan pada tahap ini dilakuakn pembandingan
antara pelakasanan dengan analisa penyimpangan pada saat pelaksanaan sehingga
pada tahap ini penyimpangan yang terjadi dapat diketahui.

Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan merupakan tahap terakhir. Bila


hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus diambil.
Tindakan koreksi mungkin berupa:
1. Mengubah standar mulu-mulu (barangkali terlalu tinggi atau terlalu
rendah)
2. Mengubah pengukuran pelaksanaan
3. Mengubah cara dalam menganalisa

dan

menginterpretasikan

penyimpangan-penyimpangan
3. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Menurut Ernie dan Saefulah (2005: 12), fungsi pengawasan dan pengendalian
adalah :
a. Mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan serta target sesuai dengan
indikator
yang di tetapkan.Dengan adanya pengawasan dan pengendalian suatu tujuan yang
akan dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan.
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan.Dengan adanya pengawasan dan pengendalian dapat diketahui dengan
mudah penyimpangan yang terjadi lalu penyimpangan tersebut dapat diperbaiki
sehingga tujuan yang akan dicapai terlaksana dengan lancar.
c. Melakukan berbagai alternatife solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan perusahaan.Dengan adanya pengawasan dan pengendalian apabila
terjadi masalah dapat menemukan alternatif solusinya sehingga suatu masalah dapat
diselesaikan dengan efektif dan efisisen.
Dengan demikian dari beberapa fungsi pengendalian dan pengawasan dapat
disimpulkan bahwa suatu pengendalian dan pengawasan perlu dilaksanakan dalam
suatu organisasi.Dengan adanya pengawasan dan pengendalian di suatu organisasi
dapat memberikan fungsi positif tehadap jalannya suatu rencana kerja.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah pengawasan dan pengendalian proses untuk
mengamati pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana kerja yang
telah dibuat.Proses pengawasan dan pengendalian dilakukan melalui beberapa tahap ,yaitu
penetapan standar pelaksanaan perencanaan,penentuan pengukuran pelaksanaan,pengukuran
pelaksananan

kegiatan,pembandingan

pelaksanaan

dengan

standar

dan

analisa

penyimpangan,dan pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan .Pengawasan dan


pengendalian

memiliki

fungsi

yang

positif

dalam

suatu

organisasi.Oleh

karena

itu,pengawasan dan pengendalian perlu dilakukan dalam suatu organisasi.Dengan adanya


pengawasan dan pengendalian maka rencana kerja atau tujuan yang akan dicapai dapat
terlaksanan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Iwa Sukiswa, Dasar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan, (Bandung: Tarsito, 1986),
hlm. 53.
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset, 2008), hlm. 101.
Tisnawati,Ernie dan Saefulah,2005,Manajemen Konsep Dasar Manajemen
Bisnis,Kencana,Jakarta.
Wardah,Zahrotul,2014,Fungsi Controling (Pengendalian atau Pengawasan),
www.kompasiana.com/ndull/fungsi-controlling-pengendalian-pengawasandalam-manajemen-pendidikan_54f79c3ea33311601c8b4590,
diakses pada Senin,28 Desember 2015 pukul 15.01 WIB.

Anda mungkin juga menyukai