OLEH :
NAMA
: Muhammad Jahwari
GOLONGAN
:E
KELAS KULIAH
:E
HARI PRAKTIKUM
: Sabtu
sulitnya
gulma
ini
dikendalikan,
maka
alternatif
pengendalian lain seperti pengendalian hayati perlu diterapkan. Akhirakhir ini penggunaan jamur-jamur patogen tumbuhan sebagai agen
pengendali hayati (biological control) gulma mendapat perhatian serius
dari peneliti-peneliti di negara-negara maju, karena selain cukup mempan
sebagaimana pengendalian secara kimia juga mempunyai efek samping
negatif yang sangat kecil terhadap lingkungan. Pengendalian gulma
secara hayati (biokontrol gulma) adalah penggunaan musuh-musuh alami
(organisme hidup) selain manusia untuk mengurangi populasi dari gulma.
Sehingga, upaya untuk mengendalikan gulma dengan memanfaatkan
serangga, patogen tumbuhan (termasuk jamur, bakteri, virus, dan
namatoda), hewan tingkat tinggi dan bahkan tumbuhan lain dapat
dikategorikan sebagai biokontrol (Fauzi, 2009).
Penggunaan
patogen
dibanding
dengan
serangga,
untuk
aman,
menggunakan
praktis,
patogen
menguntungkan
tanaman
seperti
bagi
lingkungan
bakteri,
jamur,
karena
atau
Media PDA
Gulma berdaun lebar
Gulma berdaun sempit
Gulma golongan teki
Aquades
Clorox 1%
Kertas
2.2 Alat
1
2
3
4
isolasi
di
ISOLAT
GAMBAR MIKROSKOP
1
Gulma rumput teki U1
2
Gulma rumput teki U2
3
Gulma berdaun sempit
U1
4
Gulma berdaun sempit
U2
5
Gulma berdaun lebar
U1
KETERANGAN
Isolasi gulma
berdaun sempit
ulangan 1
mengalami
kontaminasi
bakteri
Isolasi gulma
berdaun sempit
ulangan 2
mengalami
kontaminasi
bakteri
Isolasi gulma
berdaun lebar
ulangan 1
mengalami
kontaminasi
bakteri
Isolasi gulma
berdaun lebar
ulangan 2
mengalami
kontaminasi
bakteri
6
Gulma berdaun lebar
U2
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan isolasi patogen gulma. Dimana pertamapertama yaitu mengambil sampel menggunakan 3 jenis gulma yaitu
gulma jenis rumput teki, gulma berdaun sempit dan gulma berdaun lebar
yang memiliki gejala penyakit dan masing-masing dilakukan 2 kali
ulangan untuk dilakukan isolasi dan dilakukan pengamatan pada hari ke-4.
Isolasi ditujukan untuk mengetahui jenis patogen yang menyerang pada
masing-masing jenis gulma.
Berdasar hasil praktikum didapatkan tiga jenis jamur patogen pada
sampel gulma yang digunakan dimana terdapat patogen jenis jamur
Helminthosporium oryzae pada gulma jenis rumput teki, lalu ditemukan
patogen jenis jamur Pyricularia oryzae pada gulma berdaun sempit, dan
ditemukan patogen jenis jamur Fusarium oryzae pada gulma berdaun
lebar.
Helminthosporium
oryzae
merupakan
patogen
tanaman
padi
adalah
cendawan
perubahan-perubahan
dalam
dapat
menyesuaikan
lingkungan
hidupnya.
hidupnya
dengan
Dengan
adanya
penyakit
damping-off
(rebah
kecambah)
pada
beberapa
kedelai,
kacang
tanah
dan
kacang
hijau
sehingga
aman
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Mikroorganisme yang sering digunakan sebagai agensia hayati yaitu
dari golongan jamur.
2. Didapatkan tiga jenis jamur patogen pada sampel gulma yang
digunakan dimana terdapat patogen jenis jamur Helminthosporium
oryzae pada gulma jenis rumput teki, lalu ditemukan patogen jenis
jamur Pyricularia oryzae pada gulma berdaun sempit, dan ditemukan
patogen jenis jamur Fusarium oryzae pada gulma berdaun lebar.
3. Terdapat jamur patogen gulma yang dapat menginfeksi tanaman
budidaya seperti Helminthosporium oryzae yang merupakan patogen
pada tanaman padi.
5.2 Saran
Besar
harapan
saya
pada
praktikum
selanjutnya
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, M, T. 2009. Patogenesitas Jamur Karat (Puccina Philippinesis Syd.),
Pada Gulma Teki (Cyperus Rotondus L.). HPT Tropika, Vol 9(2): 141-148.
Fauzi, M, T., dan Murdan. 2009. Peranan Jamur Patogen Sekunder Dalam
Meningkatkan Kemampuan Biokontrol Jamur Karat (Puccinia Sp.)
Pada Gulma
Teki (Cyperus Rotundus). Crop Agro, Vol 2(2): 152-157.
Fauzi, M, T., Murdan., dan I, Muthahanas. 2009. Potensi Jamur Fusarium Sp.
Sebagai Agen Pengendali Hayati Gulma Eceng Gondok (Eichhornia
Crassipes). Biokontrol, Vol 1(2): 64-71.
Kharisma, S, D., A, Cholil., dan L, Q, Aini. 2013. Ketahanan Beberapa
Genotipe Padi
Hibrida (Oryza Sativa L.) Terhadap Pyricularia oryzae
Cav. Penyebab Penyakit
Blas Daun Padi. Hama Penyakit Tumbuhan,
Vol 1(2): 19-27.
Nurhayati. 2011. Epidemiologi Penyakit Tumbuhan. Universitas Sriwijaya:
Palembang.
Widhikinasih, H. 2014. Inventarisasi Bakteri Patogen Pada Gulma
Wewehan (Monochoria Vaginalis Burm.F . Presi). Skripsi: Universitas
Jember.