&
KEWARGANEGARAAN
TEK158037
YANU PRAPTO S
TEKNIK ELEKTRO UNUD
TUJUAN
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat :
memahami landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila dan
Pancasila sebagai paradigma kehidupan bermasyarakat
bernegara, berbangsa sehingga dapat memperluas wawasan
berfikir mereka dalam mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila
menumbuhkan kesadaran akan semangat kesinambungan
antara masa lalu dengan masa kini
mengetahui, memahami dan menghayati Pancasila baik
sebagai dasar negara maupun sebagai pandangan hidup
mengetahui dan memahami prinsip-prinsip yang terkandung
dalam batang tubuh UUD 1945 dan sistem pemerintahan
berdasarkan Demokrasi Indonesia
2
LATAR BELAKANG
Protes dihampir setiap keputusan pengadilan atau badanbadan lain seperti KPU dalam Pilkada menunjukkan adanya
jurang pemisah yang dalam antara rasa keadilan masyarakat
dan rasa keadilan para pemegang otoritas, jangan disalahkan
kemudian kalau dikatakan hukum itu hanya tajam ke bawah
tetapi tumpul keatas, peristiwa penghukuman pengambilan tiga
biji kakao oleh seorang nenek, diadilinya anak-anak yang
tebak-tebakan dengan
SISTEM PENILAIAN
DAFTAR PUSTAKA
10
PENGERTIAN PANCASILA
1. Secara Etimologis
2. Secara Historis
3. Secara Terminologis
1. Secara Etimologis (asal usul kata)
Pancasila berasal dari Bahasa India yakni Bahasa
Sansekerta, bahasa kasta brahmana. Sedang bahasa rakyat
jelata adalah prakerta.
Menurut Prof. H. Moh. Yamin Pancasila ada dua macam arti
yaitu :
11
2. Secara Historis
Secara historis istilah Pancasila mula-mula
dipergunakan oleh masyarakat India yang
memeluk Agama Budha.
Pancasila berarti lima aturan (Five moral
principles) yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh
para penganut biasa/awam Agama Budha, yang dalam
bahasa aslinya yaitu Bahasa Pali. Pancasila yang
berisikan lima pantangan yang bunyinya menurut
ensiklopedia atau kamus Budhisme :
13
1.
2.
3.
4.
15
17
18
20
21
22
23
24
25
26
28
31
34
35
36
37
38
41
PELAKSANAAN SISTEM
PEMERINTAHAN
NEGARA RI
Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia
45
51
53
54
55
56
58
59
61
63
64
65
66
2.Hubungan Horisontal
Adalah hubungan manusia dengan sesamanya baik
dalam fungsinya sebagai warga masyarakat, warga
bangsa maupun warga negara. Hubungan itu melahirkan
hak dan kewajiban yang seimbang.
3.Hubungan Alamiah
Adalah hubungan manusia dengan alam sekitar.
67
PENGERTIAN NILAI
68
69
70
CIRI-CIRI NILAI
Sifat-sifat nilai menurut Bambang Daroeso (1986)
adalah Sebagai berikut.
a. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam
kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak tidak
dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek
yang bernilai itu. Misalnya, orang yang memiliki
kejujuran. Kejujuran adalah nilai, tetapi kita tidak bisa
mengindra kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah
niliai kejujuran itu.
71
MACAM-MACAM NILAI
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu
a. Nilai logika adalah nilai benar salah.
b. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah.
c. Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk.
Berdasarkan klasifikasi di atas, kita dapat memberikan
contoh dalam kehidupan.
Jika seorang siswa dapat menjawab suatu pertanyaan, ia
benar secara logika.
Apabila ia keliru dalam menjawab, kita katakan salah.
Kita tidak bisa mengatakan siswa itu buruk karena
jawabanya salah. Buruk adalah nilai moral sehingga
bukan pada tempatnya kita mengatakan demikian.
73
Nilai moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang
menangani kelakuan baik atau buruk dari manusia.moral
selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak semua nilai
adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan
atau tindakan manusia. Nilai moral inilah yang lebih
terkait dengan tingkah laku kehidupan kita sehari-hari.
Contoh nilai estetika adalah apabila kita melihat suatu
pemandangan, menonton sebuah pentas pertunjukan,
atau merasakan makanan, nilai estetika bersifat subjektif
pada diri yang bersangkutan. Seseorang akan merasa
senang dengan melihat sebuah lukisan yang menurutnya
sangat indah, tetapi orang lain mungkin tidak suka
dengan lukisan itu. Kita tidak bisa memaksakan bahwa
luikisan itu indah.
74
75
76
a. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya
pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan
sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan
bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa
yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan
akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati
kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku
diskriminatif antar umat beragama.
b. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral
dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
78
c. Nilai Persatuan
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah
bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.
d. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan
cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga
perwakilan.
79
e. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung
makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya
masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah
ataupun batiniah.
Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena
sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat
dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit,
perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai
instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai.
Artinya, dengan bersumber pada kelima nilai dasar diatas dapat
dibuat dan dijabarkan nilai-nilai instrumental penyelenggaraan
negara Indonesia.
80
81
84
86
87
89
91
92
93
96
99
101
103
Hukum Pancasila
sila-kemanusian-yang-adil-dan-beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yakni makhluk
ciptaAN Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki potensi, pikir,
rasa, karsa dan cipta. Karena potensi ini manusia
mempunyai, menempati kedudukan dan martabat yang
tinggi. Kata adil mengandung makna bahwa suatu
keputusan dan tindakan didasarkan atas ukuran / normanorma yang obyektif, dan tidak subyektif, sehingga tidak
sewenang-wenang.
Kata beradab berasal dari kata adab, artinya budaya. Jadi
adab mengandung arti berbudaya, yaitu sikap hidup,
keputusan dan tindakan yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai
budaya, terutama norma sosial dan kesusilaan / moral.
Tujuan PT :
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yg memiliki kemampuan akademik
dan/atau profesional.
127
128
Otonomi Keilmuan
IPTEKS dapat memperoleh otonomi (kemandirian) dlm
melakukan kegiatannya utk mempelajari alam semesta, tetapi
masalah moral akan tetap timbul bila berkaitan dengan
penggunaan pengetahuan ilmiah tersebut. ( Bayi tabung,
Kloning, Nuklir dll).
IPTEKS hanya memiliki otonomi dlm sisi kajian internal
(terbatas pada penerapan metodologinya untuk mencapai
kebenaran ilmiah).
Peran mahasiswa di Masyarakat
Perkembangan IPTEKS di masyarakat akan tergantung pada
kemampuan ilmuwan utk mengkomunikasikan hasil inovasi yg
telah dicapai. Masyarakat ilmiah yg lahir dari PT adalah
pelopor dari pola2 pikir pembaharuan.
130
131
132
133
SECARA INSKONSTITUSIONAL,
Melalui pendekatan :
Ideologi berbagai asas parpol memperoleh kekuasaan
politik melalui subversi, pengembangan ideologi lain.
Tekanan ekonomi.
Sosial budaya dalam kondisi krisis multidimensial.
Hankam (huru hara , kekerasan).
134
c. Ideologi Agama
- Peningkatan kesadaran bangsa majemuk
- Membina kerukunan antar umat beragama
- Meningkatkan ketaatan hukum, moral, etika & agama.
- Peningkatan pemahaman PS sbg pandangan hidup, dasar
negara dan ideologi nasional
d. Fasisme/Militerisme
- Perlu kesadaran bersama antar komponen bangsa bahwa
hanya TNI & POLRI sebagai kekuatan bersenjata resmi
- Meningkatkan kesadaran berdemokrasi Pancasila
- Mempertebal rasa kesatuan & persatuan
- Memasyarakatkan hakekat TNI bahwa TNI dari, oleh dan
untuk rakyat
138
e. Primordialisme
- Meningkatkan kesadaran kemajemukan Indonesia
- Meminimalkan berbagai masalah SARA
- Mempercepat tercapainya keadilan sosial bagi rakyat
f. Pragmatisme
- Meningkatkan pemahaman thd ajaran agama masingmasing
- Meningkatkan moral & etika masyarakat
- Meningkatkan pemahaman Pancasila
- Meningkatkan pentingnya persatuan dan kesatuan
- Meningkatkan kesadaran untuk mendahulukan
kepentingan umum
139
PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN
Kewarganegaraan ( CITIZENSHIP) artinya keanggotaan
yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara
dengan warga negara.
Istilah kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu
a. kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
b. kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil
Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut
memiliki pertalian hukum serta tunduk pada hukum negara
yang bersangkutan.
141
143
KEWARGANEGARAAN INDONESIA
Peraturan yang mengatur perihal kewarganegaraan di
Indonesia adalah UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia
Hal-hal yang diatur dalam undang -undang ini adalah perihal;
siapa yang menjadi warga negara Indonesia ; syarat dan tata
cara memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia ;
kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia dan; syarat &
tata cara memperoleh kembali Kewarganegaraan Republik
Indonesia
Asas asas yang dipakai dalam UU ini adalah; asas ius
sanguinis, asas ius soli terbatas, asas kewarganegaraan
tunggal dan asas kewarganegaraan ganda terbatas
Undang undang ini tidak mengatur perihal isi kewarganegaraan
(hak dan kewajiban warga negara)
145
146
147
148
149
150
UUD
1945
ISI UUD 1945
152
154
DEMOKRASI
PENGERTIAN DEMOKRASI (SECARA ETIMOLOGIS)
HAKEKAT DEMOKRASI
Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional
untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu
memperolehkekuasaan untuk memutuskan cara
memperjuangkan kompetisi atas suara rakyat.
(Joseph. A. Schmeter)
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana
keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau
tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas
yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa (Sidney
Hook)
156
159
160
161
Demokrasi Liberal :
Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada
individu.
Campur tangan pemerintah diminimalkan bahkan ditolak .
Tindakan sewenang-wenang pemerintah terhadap warganya
dihindari.
Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi .
Demokrasi Proleter/rakyat :
Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat.
Negara yang dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas.
Semua warga negara mempunyai persamaam dalam
hukum dan politik
162
164
166
168
169
KULTUR DEMOKRASI
Henry B. Mayo dan Mirriam Budiardjo (1990):
Zamroni (2001):
Toleransi
Kebebasan mengemukakan pendapat
Menghormati perbedaan pendapat
Memahami keanekaragaman dalam masyarakat
Terbuka dan komunikasi
Menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan
Percaya diri
Tidak menggantungkan pada orang lain
Saling menghargai
Mampu mengekang diri
Kebersamaan
Keseimbangan
171
172
Demokrasi di Indonesia
Periode 1945 1959 : Demokrasi Parlementer
Periode 1959 1965 : Demokrasi Terpimpin
Periode 1965 1998 : Demokrasi Pancasila Terpimpin
Periode 1998 sekarang : Demokrasi Pancasila Civil
Society
173
1. Kedaulatan rakyat
2. Republik Demokrasi
3. Negara berdasar atas hukum
4. Pemerintahan yang konstitusional
5. Sistem Perwakilan
6. Prinsip Musyawarah
7. Prinsip Ketuhanan Pancasila
174
1. Pemilu lebih
demokratis
2. Parpol lebih
mandiri dan
tidak dominan
3. Pengaturan HAM
4. Lembaga
demokrasi lebih
berfungsi
177
PENDIDIKAN DEMOKRASI
Pendidikan Demokrasi secara Formal : pendidikan yang
lewat tatap muka, diskusi timbal balik, prersentasi, serta
studi kasus
Pendidikan Demokrasi secara Informal : pendidikan yang
lewat tahap pergaulan di rumah maupun masyarakat,
sebagai bentuk aplikasi nilai berdemokrasi sebagai hasil
interaksi terhadap lingkungan sekitarnya dan langsung
dapat dirasakan hasilnya
Pendidikan Demokrasi secara Nonformal : pendidikan yang
melewati lingkungan masyarakat secara lebih makro
karena pendidikan di luar sekolah memiliki parameter yang
signifikan terhadap pembentukan jiwa seseorang.
178
HAM
PENGERTIAN HAM
179
KONSEP HAM
Menurut konsep negara-negara Barat :
Berkehendak meninggalkan konsep negara yang
mutlak
Berkehendak untuk mendirikan federasi rakyat yang
bebas, negara sebagai koordinator dan pengawas
Filosofi Dasar : hak azasi tertanam dalam diri
individu
Hak azasi lebih dulu ada dibanding tatanan negara
181
184
185
189
191
195
196
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212