Outline Skripsi
Outline Skripsi
Outline Skripsi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi
yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Para pengguna
laporan audit mengaharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh
akuntan publik bebas dari salah saji material, dapat dipercaya kebenarannya untuk
dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu jasa
profesional yang independen dan obyektif (yaitu akuntan publik) untuk menilai
kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen.
Tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat
tentang kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil operasi,
serta arus kas sesuai dengan prinsip-pinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP). Secara umum auditor mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan
dan melaksanakan audit agar dapat memperoleh keyakinan mengenai laporan
keuangan apakah bebas dari salah saji material baik yang disebabkan oleh
kekeliruan atau kecurang yang ada dalam laporan keuangan. Untuk mencapai hal
tersebut auditor harus melaksanakan proses audit.
Pihak independen yang melakukan pengawasan tersebut adalah auditor. Jasa
dari pihak ketiga independen tersebut diharapkan mampu memberikan penilaian
yang bebas serta tidak memihak salah satu antara kedua belah pihak yang
berkepentingan tersebut. Independen berarti tidak mempunyai kepentingan
tertentu di perusahaan tersebut (Misal sebagai pemegang saham, direksi) atau
mempunyai hubungan khusus (Misal keluarga dari pemegang saham, direksi).
Akuntan publik harus independen karena sebagai orang kepercayaan masyarakat,
harus bekerja secara objektif, tidak memihak dan melaporkan apa adanya.
Penghentian prematur atas prosedur audit merupakan salah satu prilaku
pengurangan kualiatas audit. (Malone dan Roberts, 1996; Coram,et al., 2004).
Berkaitan dengan penghentian terhadap prosedur audit yang dapat digambarkan
sebagai tindakan tidak melakukan pekerjaan secara lengkap dan mengabaikan
prosedur audit yang berarti di sisi lain seorang auditor tidak melakukan pekerjaan
secara lengkap dan mengabaikan prosedur audit tetapi auditor berani mengungkap
opini atas laporan keuangan yang mereka audit. Hal ini dianggap tidak dapat
diterima/dimanfaatkan dan paling berat hukuman berujung pada pemecatan.
Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai Pengaruh Tekanan Waktu, Risiko Audit,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Prosedur Audit
2.1.2 Penghentian Prematur atas Prosedur Audit
Berikut penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Profesionalisme Auditor
dalam Pengehentian Prematur atas Prosedur Audit :
No
Jurnal/Artikel/
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Variabel Independen
X1 (+) Penghentian
Prematur atas Prosedur
Audit
Skripsi/Buku
1
X1 : Tekanan Waktu
X2 : Risiko Audit
X2 (+) Penghentian
Prematur atas Prosedur
Audit
Tekanan waktu
H1
Risiko Audit
H2
Materialitas
Penghentian Prematur
atas Prosedur Audit
H3
Locus Of Control
H4
Tindakan Supervisi
H5
pengumpulan dan analisis data berupa opini dari responden baik menggunakan
koesioner ataupun wawancara.
3.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
No
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Pengukuran
Dependen:
Perilaku disfungsional
Penghentian Premature
10
Skala Ordinal
pertanyaan
prosedur audit
2
Independen:
pressure
Tekanan waktu
Risiko audit
Time budget
Skala interval
pertanyaan
Time deadline
pressure
Risiko bawaan
pertanyaan
Risiko
Skala interval
pengendalian
Tingkat
Risiko deteksi
Tingkat materialitas 3
kualitatif
materialitas
Locus Of Control
Skala interval
Pertanyaan
Tingkat materialitas
kuantitatif
Komponen Locus Of
Control:
Locus of
control
eksternal
5
Pertanyaan
Skala interval
Locus of
control internal
6.
Tindakan Supervisi
Pendekatan
Tradisional
Pendekatan
4 Pertanyaan
Skala Interval
Interaktif
: Intercept
: Risiko audit
: Materialitas
PR
TS
: Tindakan Supervisi
: Error