Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN DOA & BIMBINGAN

MENTAL SPIRITUAL / KEROHANIAN


No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

DINAS KESEHATANPROV JATIM

UPT RS KUSTA KEDIRI

445 / 001 / SPO


HPK.... / 101.15 / 2015
Tanggal Terbit

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

1/2
Ditetapkan :
KEPALA UPT RS.KUSTA KEDIRI

8 September 2015
dr. NUR SITI MAIMUNAH M.Si
NIP.19620511 199003 2 004

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Pelayanan kerohanian adalah serangkaian aktivitas yang dirancang


dalam memberikan pelayanan bimbingan spiritual/kerohanian yang
diberikan oleh Rumah Sakit Kusta Kediri yang bekerja sama dengan
pihak luar ataupun karyawan rumah sakit

SPO ini sebagai acuan untuk:


1. Memberikan pelayanan doa bagi pasien yang dirawat inap di
Rumah Sakit;
2. Menggali kekuatan batin ( mental spiritual & jiwa ) pasien untuk
membantu proses kesembuhan pasien.

1. Undang Undang no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit


2. Undang-Undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan
3. Surat Keputusan Direktur
Nomor tentang
Pelayanan Kerohanian

1. Meng-konfirmasi kondisi pasien dari perawat jaga utk mengetahui


kondisi objektif pasien (boleh diajak bicara/tidak, kategori
penyakit, kondisi mental, dll);
2. Mengajak komunikasi awal (jika memungkinkan) sebagai kesan
pertama dengan pasien untuk mengetahui kondisi mental &
kejiwaan, latar belakang sosio kultur, kesulitan-kesulitan dalam
beribadah, dll;
3. Gunakan salam, tutur kata yang baik, kesan simpati & empati
yang besar terhadap pasien;
4. Memberikan nasihat, sugesti, saran & wawasan lain-lainnya
melalui komunikasi terapeutik/dialog tentang pentingnya doa dan
konsep sabar

PELAYANAN DOA & BIMBINGAN


MENTAL SPIRITUAL / KEROHANIAN
No. Dokumen
No. Revisi
DINAS KESEHATAN PROV JATIM

UPT RS KUSTA KEDIRI

PROSEDUR

UNIT KERJA

445 / 001 / SPO HPK.... /

Halaman
2/2

101.15 / 2015
5. Mekanisme /Cara memberikan pelayanan doa, antara lain :
a. Pasien diajak untuk bersama-sama melafalkan doa oleh
pembimbing rohani;
b. Pasien hanya mengamini doa yang dibacakan pembimbing;
c. Pasien sendiri disuruh berdoa yang ia bisa, pembimbing
mengamini;
6. Menandatangani daftar kegiatan bimbingan kerohanian setelah
melaksanakan bimbingan kerohanian yang ditandatangani oleh
Kepala Ruangan / Perawat Jaga;

Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai