Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

TINGGI

PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS GADJAH MADA


TUGAS SEISMIK STRATIGRAFI
INTERPRETASI STRATIGRAFI

DISUSUN OLEH:

ANDI NURUL HIDAYAH


13/347951/PA/15402

YOGYAKARTA
MARET
2016

Interpretasi Stratigraf

1. Pola stratigrafi yang nampak pada penampang seismik tersebut


yakni:
- Slope
- Coastal Onlap
- Reflection Free
- Parallel
- Local Chaotic
- Erosional Truncation
- Downlap
- Onlap
- Offlap
- Faulted Clinoform (Sesar)
2. Fasies Seismik:
Analisis fasies seismik merupakan deskripsi dan interpretasi
geologi dari parameter-parameter pantulan seismik yang meliputi
konfigurasi pantulan, kontinuitas pantulan, amplitudo, frekuensi,
kecepatan internal, dan geometri eksternal.
Terdapat 8 jenis bentuk eksternal benda geologi: sheet, sheet
drape, wedge, bank, lens, mound, fan dan fill.

Batas Sekuen Seismik

Batas atas sekuen seismik (a) erosional truncation, top lap, batas
bawah (b) onlap dan downlap.
-

Erosional Truncation atau dikenal dengan unconformity


(ketidakselaraasan) diakibatkan oleh peristiwa erosi karena
terekspos ke permukaan.
Toplap diakibatkan karena tidak adanya peristiwa sedimentasi
dan tidak ada peristiwa erosi.
Onlap, pada lingkungan shelf (shelfal environment) disebabkan
karena kenaikan muka air laut relatif, pada lingkungan laut
dalam akibat sedimentasi yang perlahan, dan pada channel
yang tererosi akibat low energy fill.
Downlap, diakibatkan oleh sedimentasi yang cukup intensif.

Tesktur Internal Benda Geologi.

Parallel: disebabkan oleh pengendapan sedimen dengan rate


yang seragam (uniform rate), atau pada paparan (shelf) dengan
subsiden yang uniform atau sedimentasi pada stable basin
plain.
Subparallel: terbentuk pada zona pengisian, atau pada situasi
yang terganggu oleh arus laut.
Subparallel between parallel: terbentuk pada lingkungan
tektonik yang stabil, atau mungkin fluvial plain dengan endapan
berbutir sedang.
Wavy parallel: terbentuk akibat lipatan kompresi dari lapisan
parallel diatas permukaan detachment atau diapir atau sheet
drape dengan endapan berbutir halus.
Divergent: terbentuk akibat permukaan yang miring secara
progresif selama proses sedimentasi.
Chaotic: pengendapan dengan energi tinggi (mounding, cut and
fill channel) atau deformasi seteah proses sedimentasi (sesar,
gerakan overpressure shale, dll.)
Reflection free: batuan beku, kubah garam, interior reef
tunggal.
Local chaotic: slump (biasanya laut dalam) yang diakibatkan
oleh gempabumi atau ketidakstabilan gravitasi, pengendapan
terjadi
dengan
cepat.
Tipe-tipe fasis seismik basin slope dan basin floor

Sheet-drape (low energy): seragam, pengendapan laut dalam


yang tidak tergantung pada relief dasar laut, litologi seragam,
tidak ada pasir.
Slope Front Fill: kipas laut dalam, lempung dan silts (energi
rendah)
Onlap-Fill (low energy): pengendapan dengan kontrol gravitasi
(arus turbidit kecepatan rendah)
Fan-Complex (high energy): diendapkan sebagai kipas, mound
dan slump, meskipun energi tinggi, mungkin masih
mengandung batupasir sebagai reservoar.
Contourite (variable energy): biasanya sedimen butir halus,
tidak menarik unutk eksplortasi, bentuk tidak simetris, arus tak
berarah.
Mounded Onlap-Fill (High Energy): fasies peralihan antara
chaotic dan onlap fill, control gravitasi, reflector tidak menerus,
semakin menebal kearah topografi rendah yang menandakan
endapan energi tinggi.
Chaotic Fill (variable energy): mounded, terdapat pada topografi
rendah, slump, creep dan turbidit energi tinggi, komposisi
material tergantung pada sumber biasanya sedikit pasir.
3. Pembahasan Lingkungan Pengendapan:
Berdasarkan informasi data telah diketahui bahwa data
penampang seismik tersebut diperoleh dari akuisisi data pada
lingkungan offshore atau laut. Dilihat dari batas-batas terminasi
refleksi dan analisis fasies seismiknya terlihat dengan jelas
keterdapatan bidang ketidakselarasan yang merupakan bidang erosi,
pada umumnya terjadi di atas muka laut (sub-aerial), Bidang
ketidakselarasan atau bidang erosi batas satuan sikuen stratigrafi
tersebut kemungkinan disebabkan oleh proses penurunan relatif
muka air laut, yang disebabkan oleh banyak hal diantaranya gerak
muka muka laut global, sedimentasi maupun tektonik sehingga
terjadi erosi secara besar-besaran pada beberapa batas sekuen
stratigrafinya.
Terdapat pula struktur chaotic maupun kecil yang menunjukkan
bahwa lingkungan tersebut pernah mengalami pengendapan dengan
energi tinggi (mounding, cut and fill channel) atau deformasi seteah
proses sedimentasi (sesar, gerakan overpressure shale, dll.),
sedangkan pada bagian paling atas setelah terjadi adanya
unconformity diakibatkan oleh erosi tersebut, perlapisan batuan

kembali dalam bentuk parallel yang menunjukkan bahwa


pengendapan yang terjadi bagian paling atas maupun dibagian
bawah dari adanya sekuen stratigrafi mengalami pengendapan
sedimen dengan rate yang seragam atau pada paparan dengan
subsiden yang uniform.
Berdasarkan semua penjelas diatas, penampang seismik tersebut
telah mengalami siklus muka air laut berupa siklus transgresi regresi
yang terbentuk di antara dua periode muka laut turun yang kemudian
menghasilkan satu sikuen pengendapan. Sikuen pengendapan
tersebut dibatasi oleh ketidakselarasan dan keselarasan yang
sebanding. Pembentukan sikuen pengendapan sering diselingi oleh
pembentukan maximum flooding surface (MFS). Batas sikuen dan MSF
merupakan permukaan kunci yang dapat dikenali dalam well logs,
coring, singkapan dan penampang seismik.
Maximum flooding surface teridentifikasi oleh adanya maximum
landward onlap dari lapiasan marine pada batas basin dan
mencerminkan kenaikan maksimum secara relatif dari sea level.
4. Wheeler Diagram/ chronostratigraphic Section:

Daftar Pustaka
1. R.M. Mitchum Jr. and P.R. Vail (1977) Seismic stratigraphic
interpretation
procedure. AAPG Memoir; Seismic Stratigraphy - Applications to
Hydrocarbon
Exploration 26, 135143.
2. R.M. Mitchum Jr., P.R. Vail, and J.B. Sangree (1977) Stratigraphic
interpretation
of seismic reflection patterns in depositional sequences. AAPG
Memoir;
Seismic Stratigraphy - Applications to Hydrocarbon Exploration 26,
117133.
3. R.E. Sheriff (1975) Factors affecting seismic amplitudes.
Geophysical
Prospecting 23, 125138.

Anda mungkin juga menyukai