KASUS
usia 50 tahun mengeluh perut bagian tengah atas sakit kumatkumatan sejak 1 tahun terakhir. Dalam 3 bulan terakhir sakit sering
dirasakan terutama sesudah makan, perut terasa penuh, kembung,
kadang dada terasa sakit. Orang sakit sering bersendawa untuk
mengurangi rasa penuh di ulu hati. Buang air besar tidak setiap hari,
dan buang air kecil lancar warna jernih. Dalam 1 bulan terakhir
penderita merasakan makanan berhenti di dada tengah dan dada
terasa nyeri, dan pada pagi hari mulut terasa kecut dan pahit.
Penderita sudah berobat ke dokter dan diobati antasida dan ranitidin
akan tetapi pada akhir-akhir ini keluhan tidak membaik dengan
terapi tersebut. Dan penderita juga sudah dilakukan pemeriksaan
foto dada dan rekam jantung dengan hasil normal.
Learning objective
Apa yang selanjutnya Anda lakukan?
Apa dugaan diagnosis Anda?
Bagaimana mekanisme dan apa faktor
risiko serta komplikasi kasus ini?
Bagaimana tatalaksana yang akan Anda
lakukan?
Onset akut
Regio
kanan atas
- Perforasi ulkus
duodenum
- Kolesistitis akut
- Hepatitis akut
- Abses hepar
- Pneumonia lob
inferior dextra
Regio
epigastrik
Regio
kiri atas
- Pankreatitis
akut
- Myocardial
infark/iskemik
- Gagal hati
akut
- Herpes Zoster
- Radikulitis
- Gastritis
akut
- Abses lien
- Ruptur lien
Regio
kanan atas
Regio
epigastrik
-Ulkus
duodenum
-Kolesistitis
kronik
-Refluks gastro
esofageal
-Rsofagitis
refluks
-Ulkus gaster
-Gastritis
Regio
kiri atas
-Gastritis
Bukan dispepsia
Tidak ditemukan
kausa dispepsia
Heartburn
Predominan
(mirip GERD)
Ulkus
Penyakit
vaskuler
Penyakit bilier
atau pankreatik
Dispepsia fungsional
GERD
Malignasi
Obat (OAINS)
Hipersensitivitas
viseral
Dismotilitas
Disfungsi aksis
Brain-gut
Kelainan
thorak
(iskemia
miokard)
onset nyeri
lokasi nyeri
durasi nyeri
karakter nyeri
faktor-faktor yang berhubungan
pengurangan atau penambahan gejala
6. penjalaran nyeri
7. keparahan nyeri
Akut
(< 2 minggu)
Kronik
( 2 minggu)
Lokasi
Kanan atas
Epigastrik
Kiri atas
Peri
umbilikal
Waktu /
Saat
Sepanjang
hari
Pagi hari
Malam hari
Sebelum
makan
Setelah
makan
Istirahat
Aktivitas
Gejala
penyerta
Karakter
nyeri
Rasa
ditusuk
Berdenyut
Perih
Tertindih
beban
Rasa
terbakar
Kolik
Tak nyaman
Mual
Muntah
Kembung
Rasa penuh
Sendawa
Diare
Konstipasi
Hipersaliva
Pahit/ kecut
Regurgitasi
Batuk
Sesak
Berdebar
Penjalaran nyeri:
- ke seluruh dada kiri hingga leher dan
lengan kiri atas,
- pundak kanan, serta
- punggung-pinggang
Progresifitas:
- Peritonitis
- aritmia,
- asma bronkial
- infark miokard
Diagnosis Banding
GERD
Gastritis kronik
Esofagitis refluk
Gagal jantung
akut/iskemia miocard
Gagal jantung kronik
Hepatitis akut A
Pankreatitis akut
Kolesistitis akut
Perlemakan hepar
Strongiloidiasis
Taeniasis
Epidemiologi dispepsia
Etiologinya bervariasi.
Prevalensi 25% usia dewasa mengalami
simptom dispepsia dan sekitar 2%-5%
datang ke klinik pelayanan primer maupun
spesialis.
Di RS Dr Sardjito angka kunjungan di Klinik
Endoskopi bertambahn 6,27%/ tahun.
Perempuan lebih dominan dibanding laki-laki
(55,8% vs. 44,2%).
REFLUKS GASTROESOFAGUS
GERD Questionare
Cobalah mengingat apa yang Anda rasakan dalam 7 hari terakhir.
Berikan tanda centang (v) hanya pada satu tempat untuk setiap pertanyaan dan hitunglah poin
GERD-Q Anda dengan menjumlahkan poin pada setiap pertanyaan
No
1
2
3
4
5
2
2
1
1
1
2
0
0
3
HASIL
Penunjang diagnostik
Tes untuk mengindikasi adanya kemungkinan
gastroesofageal refluks
- Barium swallow, endoskopi dan manometri
Tes untuk menunjukkan hasil dari gastroesofageal
refluks
- Bernstein test, endoskopi, biopsi mukosa, doublecontrast barium esophagogram
Tes untuk mengukur secara aktual adanya
gastroesofageal refluks
- Barium swallow, esophagogram, tes anti-refluks, pH
monitoring jangka panjang di esofagus, scintiscan
saluran cerna menggunakan technetium 99m-sulfur
coloid
Simptom khas
tanpa alarm
symptoms
Simptom khas dg
alarm symptoms
(disfagia, BB turun,
perdarahan)
-Terapi
empirik
-lakukan EGD
(Barrets)
-EGD
-Ro Barium
swallow
(jika EGD
kontraindikasi)
Simptom tdk
khas (nyeri
dada, nausea,
gagal tes PPI)
Simptom
supraesofageal
(laringeal,
asthma, globus)
-EGD
-Ambulatory pH
testing
-tes PPI
-tes Bernstein
-terapi empirik
(PPI)
-Ambulatory pH
testing
- EGD
GASTRITIS KRONIK
Risk factors of Gastric Mucose Damage
NO ULCER
DEFENSIVE FACTORS:
Mucous membrane barrier
Mucus
Bicarbonante ion
Blood flow in gastric mucosa
Proliferating factors
Prostaglandin in gastric mucosa
ULCER
Inflammation
(Response to
cell injury)
Gastric acid
(Terano A , 2001)
Gastritis Atrofik
Ulkus gaster
Kanker gaster
Gastritis non-Atrofik
Ulkus
duodenum
MALT limfoma
Dispepsia
Evaluasi
gejala klinik
Tes
H. pylori
Negatif
Positif
Terapi infeksi
H. pylori
Gagal
Sukses
Upper endoscopy
Kelainan
struktural
Eksklusi (anamnesa):
GERD
Nyeri bilier
IBS
Medikasi (obat)
Usia 45 th ada alarm
symptoms
Alarm symptoms:
-keluarga malignansi
sal.cerna atas
-BB turun
-perdarahan sal.cerna
-anemia def.Fe
-disfagia progresif
-odinofagia
-muntah persisten
-teraba masa atau lnn
-kuning
Dispepsia non-ulkus
Terapi coba dengan
sekretori atau prokinetik
Sukses
Gagal 4minggu
Ganti ke terapi alternatif
Sukses
Gagal 4minggu
Follow-up
Terapi tambahan: Psikologik,
Complimentary alternative medicine
ESOFAGITIS REFLUKS
Mekanisme pertahanan
tubuh:
aliran air liur
intergritas selaput
mukosa
motilitas esofagus
fungsi sfingter
esofagus bawah
Gejala klinis:
heartburn (pyrosis)
regurgitasi
disfagia
odinofagia
water brush
(hipersalivasi)
nyeri dada
perdarahan
ERD
ERD
Esofageal:
heartburn (pyrosis), regurgitasi, disfagia, odinofagia,
water brush (hipersalivasi), nyeri dada, serta perdarahan.
Ekstra esofageal :
laringitis, batuk, sesak nafas, caries, sinusitis hingga otitis
media.
Esofagus Normal
Hiatal hernia
Ulkus antrum
Avoid foods
induced symptoms
Limit coffee
Bed blocks
Maintain your
ideal weight
Stop smoking
Antacids