Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN 1

PENGENALAN PERALATAN SCADA

1.1 Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami alat dan bahan dalam sistem
SCADA.
b. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi peralatan SCADA.

1.2 Landasan Teori


SCADA merupakan singkatan dari Supervisory Control and Data
Acquisition. SCADA adalah suatu sistem pengolahan data terintegrasi yang
berfungsi mensupervisi, mengendalikan dan mendapatkan data secara real time.
Biasanya SCADA disebut juga sebuah sistem pengukuran industri (distribusi
listrik) dan sistem kontrol yang terdiri atas sebuah titik pusat atau master, atau
sering pula disebut Master Terminal Unit (MTU) dan satu atau beberapa kontrol
remote atau Remote Terminal Unit (RTU) yang dilengkapi dengan aplikasi untuk
memonitor dan mengontrol sistem secara keseluruhan. Pada saat ini sistem
SCADA umumnya menjalankan open-loop kontrol sistem dengan jarak
pengendalian yang relatif jauh, namun demikian beberapa close-loop kontrol tetap
bisa dilakukannya.
Komonen pada Sistem SCADA
1. Master Station
Master station berfungsi untuk mengolah data yang diterima dari sistem
tenaga listrik yang ada agar dapat dimonitor oleh operator melalui peralatan bantu
yang disebut Human Machine Interface.
Master station terdiri dari 2 bagian, yaitu :

Komputer utama (Main Komputer).


Komputer utama melakukan perhitungan serta analisa sistem dengan

menggunakan data base. Komputer utama biasanya menggunakan konsep dual


komputer, satu komputer sebagai master dan yang satunya sebagai slave. Konsep
ini menyediakan fasilitas deteksi kesalahan dan penormalan.

Front-end Komputer.
Front-end komputer merupakan komputer yang menangani pembacaan

data dan memindahkan kumpulan data ke komputer utama serta menangani output
dari komputer utama.
2. Human Machine Interface
Human Machine Interface adalah suatu peralatan diruang kontrol yang
berfungsi sebagai perantara antara operator (dispatcher) dengan sistem komputer.
Dengan adanya Human Machine Interface memudahkan operator memonitor
sistem jaringan tenaga listrik yang ada.
Peralatan Human Machine Interface diantaranya adalah: VDU Monitor,
Key board, Printer, Logger, Recorder, Hardcopy dll
3. RTU (Remote Terminal Unit)
Remote Terminal Unit (RTU) berfungsi untuk mengumpulkan data status
dan pengukuran peralatan tenaga listrik, kemudian mengirimkan data dan
pengukuran tersebut ke Master Station setelah diminta oleh Master.
Disamping itu RTU berfungsi melaksanakan perintah dari master station
(Remote Kontrol). RTU terpasang pada setiap Gardu Induk (GI) atau pusat
pembangkit yang masuk dalam sistem jaringan tenaga listrik.
Remote Terminal Unit (RTU) terdiri dari komponen-komponen antara lain:
a. Central Processing Unit (CPU)
b. Memory
c. Modul Input / Output (I / O)
d. Modul Power Supply
4. Media Komunikasi
Ada beberapa media komunikasi yang digunakan dalam proses
pengoperasian peralatan sistem SCADA, diantaranya :
a. Kabel ( Pilot Cable, RS 232,RS 485 & PLC)
b. Fiber Optic
c. Radio
d. Microwave

1.3 Alat dan Bahan


a. Modul Mini SCADA
b. Personal Komputer
c. Software Mini SCADA

1.4 Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Asisten menjelaskan prinsip kerja dari alat yang akan diamati
3. Buatlah kesimpulan

1.5 Data Analisa


No

Komponen Sistem SCADA

1.

Master Stasion
a. Komputer Utama
b. Front-end Komputer

2.

Human Machine Interface

3.

Remote Terminal Unit (RTU)

4.

Media Komunikasi

Keterangan

PERCOBAAN 2
MASTER STATION

2.1 Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui pengoperasian master station.
b. Mahasiswa mampu mengoperasikan master station.

2.2 Landasan Teori


Master station merupakan pusat kendali dari sistem SCADA. Data-data
yang diproses dan diperoleh dari gardu dikirim ke master station sedangkan
perintah operator di Control Center dikirim dari master station ke gardu (RTU).
Data ke Control Center melalui media komunikasi yang diterima melalui front
end. Dalam hal ini Front End berfungsi untuk melakukan polling terhadap Remote
Terminal Unit (RTU). Disamping itu, Front End juga mengambil alih sebagian
tugas pada komputer subsistem terutama dalam hal pengumpulan data-data dari
RTU, mengerjakan fungsi cross refrence input data, konversi data pengukuran ke
engineering unit dan lain-lain.
Master Station secara berurutan memindai (scanning) RTU-RTU dengan
mengirimkan pesan pendek pada tiap RTU untuk mengetahui jika RTU
mempunyai informasi yang perlu dilaporkan. Jika RTU mempunyai sesuatu yang
perlu dilaporkan, RTU akan mengirim pesan balik pada Master Station, dan data
akan diterima dan dimasukkan ke dalam memori komputer. Jika diperlukan, pesan
akan dicetak pada mesin printer di Master Station dan ditampilkan pada layar
monitor.
Siklus pindai membutuhkan waktu relatif pendek, sekitar 7 detik (maksimal
10 detik). Siklus pindai yaitu pemindaian seluruh remote terminal dalam sistem.
Ketika Master Station memberikan perintah kepada sebuah RTU, maka semua
RTU akan menerima perintah itu, akan tetapi hanya RTU yang alamatnya sesuai
dengan perintah itulah yang akan menjalankannya. Sistem ini dinamakan dengan
sistem polling. Pada pelaksanaannya terdapat waktu tunda untuk mencegah
kesalahan yang berkaitan dengan umur data analog.

Selain dengan sistem pemindaian, pertukaran data juga dapat terjadi secara
incidental ( segera setelah aksi manuver terjadi ) misalnya terjadi penutupan
switch circuit breaker oleh operator gardu induk, maka RTU secara otomatis akan
segera mengirimkan status CB di gardu induk tersebut ke Master Station.
Dispatcher akan segera mengetahui bahwa CB telah tertutup.
Ketika operasi dilakukan dari Master Station, pertama yang dilakukan
adalah memastikan peralatan yang dipilih adalah tepat, kemudian diikuti dengan
pemilihan operasi yang akan dilakukan. Operator pada Master Station melakukan
tindakan tersebut berdasar pada prosedur yang disebut metode select before
execute (SBXC), seperti di bawah ini:
1.) Dispatcher di Master Station memilih RTU.
2.) Dispatcher memilih peralatan yang akan dioperasikan.
3.) Dispatcher mengirim perintah.
4.) Remote Terminal Unit mengetahui peralatan yang hendak dioperasikan.
5.) Remote Terminal Unit melakukan operasi dan mengirim sinyal balik pada
Master Station ditunjukkan dengan perubahan warna pada layar VDU dan
cetakan pesan pada printer logging.

2.3 Alat dan Bahan


a. Modul Mini SCADA
b. Personal Komputer
c. Software Mini SCADA

2.4 Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Pastikan Modul SCADA telah aktif.
3. Buka software mini SCADA.
4. Atur serial port dan juga baudrate (57600) kemudian klik connect serial.
5. Klik tombol connect with area lalu klik transfer and receive data.
6. Amati setiap perubahan yang terjadi ketika sistem dijalankan.
7. Buatlah kesimpulan

2.5 Data Analisa


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

8.

9.
10.
11.

12.

13.

Komponen

Fungsi

PERCOBAAN 3
PENGOPERASIAN RTU

3.1 Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja dari RTU (Remote Terminal Unit)
b. Mahasiswa mampu mengoperasikan RTU pada sistem SCADA.

3.2 Landasan Teori


Dalam pengoperasian sistem tenaga listrik, memerlukan banyak informasi
mengenai kondisi sistem setiap saat (real time), misalnya kondisi Open atau Close
dari Circuit Breaker (pemutus), juga besaran yang harus selalu terukur misalnya
tegangan dan arus. Untuk memantau informasi informasi sistem tenaga listrik,
pada mulanya Dispatcher mengambil informasi secara langsung kepada Operator
Gardu Induk atau Pusat Pembangkit secara berkala melalui sarana-sarana
telekomunikasi seperti radio komunikasi dan telepon untuk mendapatkan
informasi mengenai data data yang sangat penting tersebut.
Fasilitas SCADA diperlukan untuk melaksanakan pengusahaan tenaga
listrik terutama pengendalian operasi secara realtime. Suatu sistem SCADA terdiri
dari sejumlah RTU (Remote Terminal Unit), sebuah Master Station / RCC
(Region Control Center), dan jaringan telekomunikasi data antara RTU dan
Master Station. RTU dipasang di setiap Gardu Induk atau Pusat Pembangkit yang
hendak dipantau. RTU ini bertugas untuk mengetahui setiap kondisi peralatan
tegangan tinggi melalui pengumpulan besaran-besaran listrik, status peralatan, dan
sinyal alarm yang kemudian diteruskan ke RCC melalui jaringan telekomunikasi
data. RTU juga dapat menerima dan melaksanakan perintah untuk merubah status
peralatan tegangan tinggi melalui sinyal-sinyal perintah yang dikirim dari RCC.

3.3 Alat dan Bahan


a. Modul Mini SCADA
b. Personal Komputer
c. Software Mini SCADA

3.4 Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Pastikan Modul SCADA telah aktif.
3. Buka software mini SCADA.
4. Atur serial port dan juga baudrate (57600) kemudian klik connect serial.
5. Klik tombol connect with area lalu klik transfer and receive data.
6. Amati setiap perubahan yang terjadi ketika sistem dijalankan.
7. Buatlah kesimpulan

3.5 Data Analisa


No

Kondisi

1.

PMT 1 ditekan (salah satu beban diaktifkan)

2.

PMT 2 ditekan (salah satu beban diaktifkan)

3.

CB 1 ditekan (salah satu beban diaktifkan)

4.

CB 2 ditekan (salah satu beban diaktifkan)

5.

Dua beban diaktifkan (line satu)

6.

Dua beban diaktifkan (line dua)

7.

Ketiga beban diaktifkan (line satu)

8.

Ketiga beban diaktifkan (line dua)

Keterangan

PERCOBAAN 4
MONITORING DAN CONTROLLING BEBAN
DENGAN MENGGUNAKAN PERALATAN SCADA

4.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja SCADA untuk Monitoring dan
controlling beban.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan SCADA untuk Monitoring dan
controlling beban.

4.2 Landasan Teori


Dengan sistem SCADA maka Dispatcher dapat mendapatkan data dengan
cepat setiap saat (real time) bila diperlukan, disamping itu SCADA dapat dengan
cepat memberikan peringatan pada Dispatcher bila terjadi gangguan pada sistem,
sehingga gangguan dapat dengan mudah dan cepat diatasi / dinormalkan. Data
yang dapat diamati berupa kondisi ON / OFF peralatan transmisi daya, kondisi
sistem SCADA sendiri, dan juga kondisi tegangan dan arus pada setiap bagian di
komponen transmisi. Setiap kondisi memiliki indikator berbeda, bahkan apabila
terdapat indikasi yang tidak valid maka operator akan dapat megetahui dengan
mudah.
Fungsi kendali pengawasan mengacu pada operasi peralatan dari jarak jauh,
seperti switching circuit breaker, pengiriman sinyal balik untuk menunjukkan atau
mengindikasikan kalau operasi yang diinginkan telah berjalan efektif. Sebagai
contoh pengawasan dilakukan dengan menggunakan indikasi lampu, jika lampu
hijau menyala menunjukkan peralatan yang terbuka (open), sedang lampu merah
menunjukkan bahwa peralatan tertutup (close), atau dapat menampilkan kondisi
tidak valid yaitu kondisi yang tidak diketahui apakah open atau close. Saat RTU
melakukan operasi kendali seperti membuka circuit breaker, perubahan dari
lampu merah menjadi hijau pada pusat kendali menunjukkan bahwa operasi
berjalan dengan sukses.

Operasi pengawasan disini memakai metode pemindaian (scanning) secara


berurutan dari RTU-RTU yang terdapat pada Gardu Induk-Gardu Induk. Sistem
ini mampu mengontrol beberapa RTU dengan banyak peralatan pada tiap RTU
hanya dengan satu Master Station. Lebih lanjut, sistem ini juga mampu mengirim
dari jarak jauh data-data hasil pengukuran oleh RTU ke Master Station, seperti
data analog frekuensi, tegangan, daya dan besaran-besaran lain yang dibutuhkan
untuk keseluruhan / kekomplitan operasi pengawasan .
Keuntungan sistem SCADA lainnya ialah kemampuan dalam membatasi
jumlah data yang ditransfer antar Master Station dan RTU. Hal ini dilakukan
melalui prosedur yang dikenal sebagai exception reporting dimana hanya data
tertentu yang dikirim pada saat data tersebut mengalami perubahan yang melebihi
batas setting, misalnya nilai frekuensi hanya dapat dianggap berubah apabila
terjadi perubahan sebesar 0,05 Herzt. Jadi apabila terjadi perubahan yang nilainya
sangat kecil maka akan dianggap tidak terjadi perubahan frekuensi. Hal ini adalah
untuk mengantisipasi sifat histerisis sistem sehingga nilai frekuensi yang
sebenarnya dapat dibaca dengan jelas.

4.3 Alat dan Bahan


a. Modul Mini SCADA
b. Personal Komputer
c. Software Mini SCADA

4.4 Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Pastikan Modul SCADA telah aktif.
3. Buka software mini SCADA.
4. Atur serial port dan juga baudrate (57600) kemudian klik connect serial.
5. Klik tombol connect with area lalu klik transfer and receive data.
6. Amati setiap perubahan yang terjadi ketika sistem dijalankan.
7. Buatlah kesimpulan

4.5 Data Analisa


No

Line

Beban

Frekuensi

Tegangan

(W)

(Hz)

(V)

Line

10

20

30

Line

10

20

30

Arus (A)

CB

PMT

(ON/OFF)

(ON/OFF)

Anda mungkin juga menyukai