Anda di halaman 1dari 37

ACARA I.

TUTORIAL
PENERAPAN CBIB PADA UNIT
USAHA BUDIDAYA

1. Tujuan
Memberikan

pengetahuan
budidaya
ikan
yang
berdasarkan
panduan
dikeluarkan oleh Direktorat
DJPB, dari kementerian
perikanan, tahun 2010.

tentang cara
baik
(CBIB)
yang
telah
Produksi pada
kelautan dan

2. Landasan Teori
Peningkatan mutu produk
perikanan budidaya

Keamanan pangan (food


safety)

Bahan baku hingga produk


akhir bebas dari bahan
cemaran

CBIB adalah penerapan cara memelihara dan


atau membesarkan ikan serta memanen
hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol
sehingga memberikan jaminan pangan dari
pembudidayaan
dengan
memperhatikan
sanitasi, pakan, obat ikan dan bahan kimia
serta bahan biologi

Dokumen yang harus dimiliki dan diterapkan


oleh suatu unit usaha budidaya dalam
menerapkan CBIB adalah:
1. SPO
2. Catatan/rekaman

Persyaratan CBIB
1. Lokasi
2. Suplai air
3. Tata letak dan desain
4. Kebersihan fasilitas dan perlengkapan
5. Persiapan wadah budidaya
6. Pengelolaan air
7. Benih
8. Pakan
9. Penggunaan bahan kimia, bahan biologi dan

obat ikan

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Penggunaan es dan air


Panen
Penanganan hasil
Pengangkutan
Pembuangan limbah
Pencatatan
Tindakan perbaikan
Pelatihan
Kebersihan personil

ACARA II
PEMBUATAN WADAH BUDIDAYA

Landasan Teori
Pembuatan wadah budidaya ikan (konsumsi)
membutuhkan desain dan konstruksi yang
tepat. Wadah budidaya ikan, antara lain
terdiri atas kolam, bak, akuarium dan
keramba atau jaring apung.

Klasifikasi Kolam
Berdasarkan cara pembuatan
Berdasarkan sumber air
Berdasarkan bentuk kolam
Berdasarkan fungsi kolam

Cara Kerja
Pembuatan Kolam Terpal

Kolam terpal dibuat dengan ukuran 150 x 125 x 60 cm dan sebelum kolam dibuat,
permukaan tanah diratakan terlebih dahulu. Langkah2 membuat kolam adalah sebagai
berikut :
1.

Membuat dinding kolam dari papan kayu kalba dengan ukuran 150 x 60 cm sebanyak
dua buah dan ukuran 125 x 60 cm sebanyak dua buah

2.

Dinding kolam dirangkai di atas tanah yang telah diratakan, sehingga membentuk
bujur sangkar

3.

Dasar kolam dilapisi dengan sterofoam

4.

Memasang terpal plastik pada bagian dalam kotak bujur sangkar

5.

Memasang alat aerasi yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi
lobter

6.

Memasukan potongan paralon 3 buah untuk tempat berlindung bagi induk lobster

7.

Kolam dicuci dengan air bersih, tanpa disabun kemudian diisi dengan air sumur hingga
penuh dan dibiarkan selama 24 jam.

8.

Apabila terdapat kotoran pada dasar kolam, setelah pengendapan air maka perlu
dilakukan penyimpanan untuk membuang kotoran tersebut

9.

Air yang telah diendapkan sebagian dibuang hingga ketinggian air mencapai 30 cm

Acara III
PEMELIHRAAN IKAN

TUJUAN
Menyediakan media budidaya untuk

memelihara ikan dan lobster


Memelihara ikan dan lobster selama dua
bulan, secara monokultur dan polikultur

Teori
Pemanfaatan pakan alami yang melimpah pada
kolam dapat dilakukan dengan cara budidaya
ikan secara polikultur. Terdapat variasi dari
sistem polikultur, tetapi pada prinsipnya
didalam polikultur adalah adanya perbedaan
kebiasaan makan dan pembagian ruang
mencari pakan bagi ikan yang dipelihara dalam
satu tempat. Variasi polikultur diantaranya :
Kombinasi spesies ikan yang berbeda dalam
kebiasaan makan
Kombinasi ikan yang berbeda ukuran

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum
yaitu kolam terpal, alat aerasi, potongan
paralon, seser, timbangan teknis, dan alat
sipon.
Bahan yang digunakan dalam praktikum
yaitu benih ikan nilem/nila (5-8 cm),
kecambah,wortel, dan pelet ikan.

Cara Kerja
Pemeliharaan ikan
1) Kolam diisi air setinggi 10 cm, kemudian

dipupuk dengan pupuk organik sebanyak


1kg/m2 dan dibiarkan selama 1 minggu
2) Benih
ditebar dengan padat penebaran
4ekor/m2 dengan ukuran benih 5-8 cm.
3) Diberi pakan tambahan berupa dedak/bekatul.
4) Kolam dikontol agar terhindar dari hewan
perusak maupun pengganggu lainnya.
5) Pemanenan
dilakukan
setelah
masa
pemeliharaan berakhir.

Pemberian pakan
1)Pemberian pakan pada benih adalah 20-

50% dari berat badan; berat ikan 5-50g


sebanyak 10-20%; 50-500g sebanyak 57% dari berat badan.
2)Pakan diberikan dengan cara disebar
pada beberapa tempat tempat.

ACARA IV
PEMANTAUAN
KELANGSUNGAN
HIDUP DAN
PERTUMBUHAN IKAN

Tujuan
Mengukur temperatur dan pH harian
Menghitung tingkat kelangsungan hidup

selama pemeliharaan
Menghitung pertambahan panjang mutlak
tiap 2 minggu
Menghitung pertambahan bobot mutlak
tiap 2 minggu
Menggitung laju pertumbuhan harian tiap 2
minggu

Teori
Kelangsungan hidup adalah perbandingan jumlah
organisme yang hidup pada awal periode. Tingkat
kelangsungan
hidup
dapat
digunakan
untuk
mengetahui toleransi dan kemampuan ikan untuk
hidup.
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran panjang
atau berat dalam suatu ukuran waktu, sedangkan
bagi populasi adalah pertambahan jumlah.
Analisis hubungan panjang dan berat bertujuan
untuk mengetahui pola pertumbuhan dengan
parameter panjang dan berat ikan. Interpretasi hasil
analisis pertumbuhan panjang-berat yaitu :

B=3

(isometrik) menunjukan pertambahan


panjang seimbang dengan pertambahan berat.
B3 (aliometrik) menunjukan pertambahan
panjang tidak seimbang dengan pertambahan
beratnya.
B>3
(allometrik
positif)
menunjukan
petambahan berat lebih cepat dibandingkan
pertambahan panjang.
B<3
(allometrik
negatif)
menunjukan
pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan
pertambahan berat.

Temperatur
berpengaruh
terhadap
proses
metabolisme organisme yang hidup diperairan.
Temperatur yang tinggi menyebabkan rendahnya
pertumbuhan jasad hidup perairan dan pada
temperatur
tinggi
proses
pencernaan
ikan
berlangsung lebih cepat. Temperatur optimal untuk
makan ikan yaitu 25-270C.
Derajat
keasaman
(pH)
merupakan
faktor
pembatas pada pertumbuhan ikan. pH yang rendah
dapat menyebabkan pertumbuhan ikan tertanggu
serta dapat menyebabkan kematian pada ikan. Batas
toleransi yaitu pada pH 4 dan batas maksimum pada
pH 11

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini
yaitu termometer, kertas pH universal,
penggaris, kertas milimeter, timbangan
teknis dan kalkulator.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
yaitu ikan dan lobster yang dipelihara.

Cara Kerja
Mengamati kelangsungan hidup ikan

SR (%) = Nt/No x 100%


Ket : SR : tingkat kelangsungan hidup (%)
Nt : jumlah ikan pada akhir penelitian (ekor)
No : jumlah ikan yang hidup pada awal
penelitian (ekor)
Mengamati pertumbuhan
Pengamatan pertumbuhan dilakukan dengan
mengukur panjang dan bobot tubuh benih ikan
yang dipelihara setiap 2 minggu

Pertambahan panjang mutlak

L = Lt Lo
Ket : L : pertambahan panjang mutlak (cm)
Lt : panjang rata-rata individu pada awal penelitian
(cm)
Lo : panjang rata-rata individu pada awal penelitian
(cm)
Pertambahan bobot mutlak
t = Wt Wo
Ket : t : pertambahan mutlak (g/hari)
Wt : berat rata-rata pada waktu ke t (g)
Wo : berat awal penebaran benih (g)

Laju pertumbuhan harian

G = (LnWt LnWo)t x 100%


Ket : G : laju pertumbuhan spesifik (%)
Wt : berat ikan pada akhir penelitian (g)
Wo : berat ikan pada awal penelitian (g)
t : waktu pemeliharaan (hari)
Mengukur temperatur dan pH

Pengukuran
dilakukan
setiap
pagi
sebelum
pemberian pakan. Untuk menjaga kualitas air maka
dilakukan penyiponan setiap 7 hari sebelum
pemberian pakan pada pagi hari.

ACARA V
Budidaya Cacing Tanah

Landasan Teori
Cacing tanah mempunyai banyak manfaat diantarannya
sebagai bahan pakan ternak. Secara morfologi tubuh
cacing tanah tersusun atas segmen-segmen yang
berbentuk cincin dan setiap segmen memiliki serta
kecuali pada 2 segmen pertama.
Siklus hidup cacing tanah mati mencapai 1-5 tahun,
kokon yang dihasilkan dari cacing tanah akan menetas
setelah berumur 14-21 hari dan setelah cacing muda
akan hidup dan dapat mencapai dewasa kelamin dalam
waktu sekitar tiga bulan. Cacing dewasa akan
menghasilkan kotoran dari perkawinannya yang
berlangsung selama 6-10 hari. Masa produktif
berlangsung selama 4-10 bulan dan akan menurun
hingga mengalami kematian

Alat dan Bahan


Alat
Rak bambu, terpal plastik untuk atap rak,
bak plastik berlubang, strimin plastik,
baskom plastik, centong, nampan plastik,
gergaji, palu, sprayer, dan gayung.
Bahan
Induk cacing, baglog bekas, pelepah pohon
pisang, ampas tahu, air dan larutan molase

Cara Kerja
1. Persiapan wadah budidaya
2. Membuat media pemeliharaan cacing
3. Pemeliharaan Cacing
4. Pemanenan

Thank You

Tata tertib Praktikum TPPT


Praktikan dilarang berbicara yang tidak perlu , tidak berkeliaran

kesana-kemari dan membuat gaduh.


Praktikan memakai pakaian yang sopan dan berkerah pada saat
praktikum (tidak mengenakan kaos oblong).
Dilarang makan, minum, merokok dan mengoperasikan
handphone kecuali untuk kepentingan praktikum dilaboratorium.
Sebelum dan sesudah bekerja, meja praktikum dibersihkan
terlebih dahulu.
Praktikan berambut panjang harus mengikat rambutnya
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kerja dan
menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.
PRAKTIKAN WAJIB MENGIKUTI SELURUH RANGKAIAN ACARA
PRAKTIKUM YANG MENCANGKUP ASISTENSI, RESPONSI,
PENGAMATAN DILABORATORIUM, DAN MEMBUAT LAPORAN
PRAKTIKUM,SESUAI DENGAN BATAS WAKTU YANG
DITENTUKAN.

Praktikan yang tidak mengikuti asistensi tanpa keterangan yang

dapat dipertanggungjawabkan, tidak medapatkan nilai postest.


Praktikan wajib mempelajari terlebih dahulu teori yang
berhubungan dengan materi yang akan diperaktikumkan dan
sebelum acara praktikum dimulai akan dilakukan kuis.
Praktikan yang datang terlambat dan saat itu mendapati kuis
sedang berlangsung wajib mengikuti diakhir acara.
Praktikan yang datang saat praktikum sedang berlangsung maka
praktikum tersebut tidak diperkenankan mengikuti praktikum.
Keterlambatan praktikum maksimal 15 menit dengan
penggurangan nilai kuis -5
Kuis akan dilaksanakan pada awal acara sebelum memulai
praktikum untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
dicapai.

TIDAK ADA INHAL KUIS


Praktikan akan dinilai keterampilannya selama

praktikum oleh asisten.


Laporan praktikum harus dibawa sebagai syarat
masuk responsi praktikum.
Praktikan yang tidak memebawa laporan karena
tertinggal , tidak diizinkan masuk mengikuti responsi
Hasil pengmatan praktikum dilaporkan dalam
bentuk laporan dengan format yang sudah
ditentukan
Aturan-aturan / tata tertib yang belum tercantum
akan diputuskan kemudian.

Komponen Penilaian
Kuis : 15 %
Keaktifan : 30 %
Laporan :30 %
Responsi : 25 %
Dengan ketentuan :
TIDAK ADA REVISI LAPORAN, jadi buatlah
laporan sebaik mungkin

Praktikum acara II dilaksanakan pada hari


rabu tanggal 13 April 2016 pukul 10.00selesai
Alat dan Bahan yang dibawa :
1. Gergaji (min 1 kelompok 1 buah)
2. Palu (min 1 kelompok 2 buah)
3. Meteran (min 1 kelompok 1 buah)
4. Buku Kuis

Soal kuis
1. Apa yang dimaksud dengan CBIB
2. Sebutkan dua dokumen yang harus dimiliki dan diterapkan

dalam suatu unit budidaya yang akan menerapkan CBIB


3. Sebutkan dan jelaskan variasi sistem polikultur
4. Sebutkan kisaran jumlah pemberian pakan yang baik pada
benih ikan
5. Sebutkan dan jelaskan analisis hubungan panjang dan berat
6. Tuliskan rumus laju pertumbuhan harian
7. Sebutkan klasifikasi kolam berdasarkan bentuk
8. Sebutkan wadah budidaya pada ikan
9. Berapa masa siklus hidup pada cacing tanah
10. Sebutkan langkah-langkah pembuatan wadah budidaya
cacing tanah

Anda mungkin juga menyukai