PENDAHULUAN
1.1
hari. Listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan yang
dilakukan baik dalam kehidupan rumah tangga maupun industri. Barang yang
sering digunakan di dalam perumahan dan industri 90% selalu menggunakan
energi listrik.
Peningkatan kebutuhan energi listrik terjadi akibat pertambahan penduduk
yang tinggi, tetapi hal ini tidak seimbang dengan peningkatan penyediaan tenaga
listrik, kapasitas daya terpasang masih tetap, sementara kebutuhan masyarakat
terus meningkat. Masyarakat Indonesia tergantung pada pasokan listrik PLN,
tidak hanya untuk kebutuhan penerangan tetapi juga untuk mendukung kegiatan
ekonomi. Akibat yang ditimbulkan adalah sering terjadi pemadaman aliran listrik
oleh PLN, terutama pada saat beban puncak. Hal ini disebabkan oleh akibat
pemakaian beban yang melebihi daya yang telah disediakan.
Kebutuhan energi listrik yang terus meningkat itulah, maka diperlukan
waktu yang tidak sedikit untuk membangun suatu pembangkit tenaga listrik. Para
perencana
sistem
juga
harus
dapat
melihat
kemungkinan-kemungkinan
perkembangan sistem tenaga listrik di tahun - tahun yang akan datang. Maka dari
itu diperlukan pengembangan energi yang meliputi perencanaan pembangkitan,
sistem kontrol dan proteksi, serta sistem transmisi dan distribusi listrik yang akan
disalurkan hingga sampai pada konsumen. Pembangunan pembangkit skala besar
sering terkendala besarnya investasi dan jangka waktu pembangunan yang lama
pada pusat-pusat tenaga listrik dibandingkan pembangunan industry yang lain
maka perlu diusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan tenaga listrik tepat pada
waktunya. Dengan kata lain pembangunan bidang kelistrikan harus dapat
mengimbangi kebutuhan tenaga listrik yang akan terus meningkat tiap tahunnya.
Pembangkit listrik yang dimiliki oleh PLN secara umum menggunakan energi
yang termasuk tidak terbaharui, contoh : batubara, BBM. Untuk memenuhi
kebutuhan energi listrik yang terus meningkat itulah, diperlukan pembangkit
tenaga listrik dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada (energi
terbarukan). PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) adalah pembangkit tenaga
listrik dengan sumber energi terbarukan. Hal ini dilihat dari segi ekonomis dan
keamanan.
Pengembangan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) sangat cocok
untuk daerah terpencil atau pedesaan yang pada umumnya masih banyak terdapat
sumber daya bayu terutama daerah yang masih banyak ditumbuhi pepohonan
ataupun tempat terbuka.
PLTB mempunyai keuntungan utama karena sifatnya terbarukan. Hal ini
berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya bayu yang
berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil.
Ada beberapa macam turbin angin tipe vertikal, salah satunya adalah
turbin tipe Gorlov. Salah satu keunggulan dari turbin ini adalah efisiensinya lebih
tinggi dibandingkan dengan turbin yang sejenis. Turbin ini sangat cocok untuk
aplikasi skala kecil. Selain itu juga pergerakan turbin tidak tergantung pada arah
mata angin
Dari uraian di atas maka penulis mengambil laporan akhir dengan judul
Rancang Bangun Turbin Angin Poros Vertikal Tipe Gorlov Sebagai
Prototipe Model PLT Bayu di Politeknik Negeri Malang.
1.2
RumusanMasalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah di uraikan, pembahasan ini akan
PembatasanMasalah
Agar pembatasan ini lebih terarah sesuai dengan perumusan masalah maka
1.4
Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah:
SistematikaPenulisan
Dalam pengerjaan penulisan Laporan Akhir ini, agar pembahasan tidak
menyimpang dari prosedur yang telah ditetapkan, oleh karena itu pembahasan
dilakukan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini sehingga
dapat tersusun Laporan Akhir dengan judul seperti disebutkan dimuka yang berisi
pokok-pokok bahasan seperti berikut :
BAB 1. PENDAHULUAN
Membahas tentang pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB 3. METODOLOGI
Membahas tentang tempat pelaksanaan proyek, persiapan alat dan bahan,
serta diagram alir pengerjaan.
BAB 4. ANALISA
Membahas tentang pembuatan dan penentuan material yang digunakan
dalam perencanaan ini.
4
BAB 5. PENUTUP
Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari Laporan Akhir ini,
sacara ringkas dan jelas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
telah
lama
dikenal
dan
dimanfaatkan
oleh
manusia.
Adapun
A. Angin Orografi
Angin orografi merupakan angin yang dipengaruhi oleh perbedaan
tekanan antara permukaan tinggi dengan permukaan rendah (angin gunung dan
angin lembah).Pada pagi sampai menjelang siang hari, bagian lereng atau
punggung pegunungan lebih dahulu disinari matahari bila dibandingkan dengan
wilayah lembah.Akibatnya, wilayah lereng lebih cepat panas dan mempunyai
tekanan udara yang rendah, sedangkan suhu udara di daerah lembah masih relatif
dingin sehingga mempunyai tekanan udara yang tinggi. Maka massa udara
bergerak dari lembah ke lereng atau ke bagian punggung gunung. Massa udara
yang bergerak ini disebut sebagai angin lembah.
Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian
rendah sehingga terjadi pengendapan massa udara padat dari wilayah gunung ke
lembah yang masih relatif lebih hangat. Gerakan udara inilah yang disebut angin
gunung.
Syarat syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada tabel 2.1 dan 2.2 berikut.
Tabel 2.1 Tabel Kondisi Angin
Kela
s
Angi
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0.3 - 1.5
1.6 3.3
3.4 5.4
5.5 7.9
8.0 10.7
10.8 13.8
13.9 17.1
17.2 20.7
20.8 24.4
24.5 28.4
28.5 32.6
>32.6
1 - 5.4
5.5 11.9
12.0 - 19.5
19.6 28.5
28.6 38.5
38.6 49.7
49.8 61.5
61.6 74.5
74.6 87.9
88.0 102.3
102.4 117.0
>118
Kecepatan
Angin
knot/jam
0.58 2.92
3.11 6.42
6.61 10.5
10.7 15.4
15.6 20.8
21 26.8
27.0 33.3
33.5 40.3
40.5 47.5
47.7 55.3
55.4 63.4
63.4
Kecepatan
Angin m/d
0.00 0.02
2
3
0.3 0 1.5
1.6 3.3
3.4 6.4
5.5 7.9
8.0 10.7
10.8 13.8
13.9 17.1
17.2 20.7
10
20.6 24.4
11
24.5 28.4
12
13
28.5 32.6
32.7 36.9
Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas
maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik.
2.1.4 Turbin Angin Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik
Menurunnya tinggi muka air di berbagai bendungan - terutama
yangdimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air PLTA -telah
menurunkanpasokan listrik di Jawa hingga 500 megawatt.Sebagai salah satu
10
sumber pemasoklistrik, PLTA bersama pembangkit listrik tenaga uap PLTU dan
pembangkit listrik tenaga gas PLTG memang memegang peran penting terhadap
ketersediaan listrikterutama di Jawa, Madura, dan Bali.Energi angin yang
sebenarnya berlimpah diIndonesia ternyata belum dimanfaatkan sebagai alternatif
penghasil listrik.Padahal, diberbagai negara, pemanfaatan energi angin sebagai
sumber
energi
alternatif
nonkonvensional
sudah
semakin
mendapatkan
perhatian.Hal ini tentu saja didorong oleh kesadaran terhadap timbulnya krisis
energi dengan kenyataan bahwa kebutuhan energi terus meningkat sedemikian
besarnya. Di samping itu, angin merupakan sumber energi yang tak ada habisnya
sehingga pemanfaatan sistem konversi energi angin akan berdampak positif
terhadap lingkungan.
2.1.5 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit
Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana,
energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada
generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi
listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam batere sebelum dapat
dimanfaatkan.
Sesuai susunan dan fungsi dari beberapa komponen penting dalam turbin
pembangkit listrik tersebut, maka dapat diuraikan tugas dan fungsinya masingmasing.
1. Blades (Bilah Kipas): Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah
kipas angin yang menghembus menyebabkan turbin tersebut berputar.
11
5.
8.
9.
alat pengontrol.
10. Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin, berhubungan dengan
penggerak arah yang memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin.
11. Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak di atas menara .Di
dalamnya berisi gearbox, poros putaran tinggi/rendah, generator, alat
pengontrol, dan alat pengereman.
12
untuk penggunaan di daerah terpencil.Rangkain system off grid dapat dlihat pada
gambar berikut.
13
14
berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang
berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga
angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan.
Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan,
dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang ataupolusi yang
berarti ke lingkungan.
Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik.
Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan
yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang
angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat
menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu
pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk
pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman.Hal ini
yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas.Beberapa
aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit
listrik tenaga angin dapat terhambat.Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin
angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke
rumah-rumah penduduk.Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari
yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau
frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan
lebih mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon.Selain derau dari
sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau
suara mekanis dan juga derau suara listrik.Derau mekanik yang terjadi disebabkan
oleh operasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah
pembangkit listrik tenaga angin.Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga
15
baru-baru
ini
menemukan
bahwa
ladang pembangkit
listrik
tenaga angin lepas pantai menambah 80 110 dB kepada noise frekuensi rendah
yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi
predator laut. Namun begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi
tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru.Karena memancing dan berlayar di
daerah sekitar ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat
adanya pemancingan berlebih di laut.
16
penerjun
dan
pesawat
terbang
kecil
yang
melewati
turbin
17
bertiup melalui baling-baling tersebut, maka akan timbul udara bertekanan rendah
di bagian bawah dari baling-baling,
Tekanan udara yang rendah akan menarik baling-baling bergerak ke area
tersebut. Gaya yang ditimbulkan dinamakan gaya angkat. Besarnya gayaangkat
biasanya lebih kuat dari gaya tarik. Kombinasi antara gaya angkat dan gaya tarik
menyebabkan rotor berputar seperti propeler dan memutar generator. Turbin angin
bisa digunakan secara stand-alone, atau bisa dihubungkan ke jaringan transmis
18
Turbin angin sumbu vertikal merupakan turbin angin yang sumbu rotasi
rotornya tegak lurus terhadap permukaan tanah.Kelebihan utama susunan sudu
vertical ini adalah turbin tidak harus diarahkan ke arah datangnya angin agar
menjadi efektif karena mampu mendayagunakan/menangkap angin dari berbagai
arah.
Karena sulit dipasang di atas menara, JAWT sering dipasang lebih dekat
ke dasar tempat ia diletakkan, seperti tanah atau puncak atap sebuah bangunan.
Pada dasar yang rendah (dekat tanah) kecepatan angin lebih pelan sehingga energi
angin yang tersedia sedikit. Kondisi aliran udara di dekat tanah dan obyek lain
juga kurang mendukung dalam turbin angin karena mampu menciptakan aliran
yang bergolak, yang bisa menyebabkan berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan getaran, diantaranya kebisingan dan bearing wear yang akan
meningkatkan biaya pemeliharaan atau memepersingkat umur turbin angin. Jika
tinggi puncak atap yang dipasangi menara turbin angin kira-kira 50% dari tinggi
bangunan, ini merupakan titikoptimal bagi energi angin yang maksimal dan
turbulensi angin yang minimal.
Gambar 2.5 beberapa contoh dari Vertical axis wind turbine (VAWT).
19
pada
20
21
suara yang sangat yang tidak diinginkan di perkotaan .Blade tipe Gorlov, di sisi
lain, berbentuk melengkung dengan model heliks, yang berarti bahwa di
sepanjang jalan yang rotasi, setidaknya bagian dari blade
tidak akan di
kekurangan daya angkat, yang akan sangat mengurangi getaran dan kebisingan
yang dihasilkan.
23
Gambar 2.10 Gaya aerodinamis rotor turbin angin ketika dilalui aliran
Berdasarkan letak rotor terhadap arah angin, turbin angin sumbu
horizontal dibedakan
menjadi dua macam yaitu:
1. Upwind
2. Downwind
Turbin angin jenis upwind memiliki rotor yang menghadap arah datangnya
angin sedangkan turbin angin jenis downwind memiliki rotor yang
membelakangi / menurut jurusan arah angin.
24
25
26
Desain alat yang dijuluki cakram Faraday itu tidak efisien dikarenakan
oleh aliran arus listrik yang arahnya berlawanan di bagian cakram yang tidak
terkena pengaruh medan magnet. Arus yang diinduksi langsung di bawah magnet
akan mengalir kembali ke bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. Arus
balik itu membatasi tenaga yang dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi
panas yang dihasilkan cakram tembaga. Generator homopolar yang dikembangkan
selanjutnya menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan sejumlah
magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk mempertahankan efek
medan magnet yang stabil. Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan
listrik yang dihasilkan alat ini, dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui fluks
magnetik.
2.3.1 Prinsip Kerja Generator
Prinsip kerja generator adalah kebalikan daripada saat mesin induksi bekerja
sebagai motor.ketika mesin berfungsi sebagai motor, kumparan stator diberi
tegangan tiga fasa sehingga akan timbul medan putar dengan kecepatan sinkron
(ns). Namun jika motor berfungsi sebagai generator, pada rotor motor diputar oleh
sumber penggerak dengan kecepatan lebih besar daripada kecepatan sinkronnya.
Bila suatu konduktor yang berputar didalam medan magnet (kumparan stator)
akan membangkitkan tegangan sebesar.
Dan bila dihubungkan ke beban akan mengalirkan arus. Arus pada rotor ini
akan berinteraksi dengan medan magnet pada kumparan stator sehingga timbul
arus pada kumparan stator sebagai reaksi atas gaya mekanik yang diberikan. Pada
proses perubahan motor induksi menjadi generator induksi dibutuhkan daya
27
28
1. Bila sumber tegangan yang dipasang pada kumparan stator, akan timbul
medan putar dengan kecepetan tertentu
2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduksi pada rotor
3. Akibatnya pada rotor akan timbul ggl induksi
4. Karena rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka ggl induksi
akanmengalirkan arus ( I)
5. Adanya arus (I) dalam medan magnet akan menimbulkan gaya pada rotor
6. Pada kopel muka yang dihasilkan oleh gaya pada rotor cukup besar
memikulkopel beban, rotor akan berputar searah dengan putar rotor
7. Seperti yang telah dijelaskan, ggl induksi akan timbul karena terpotongnya
rotor atau medan putar stator, artinya ggl induksi timbul diperlukan adanya
perbedaan antara kecepatan medan putar stator (Ns) dan kecepata
berputarnya rotor (Nr)
8. Perbedaan kecepatan antara Nr dan Ns disebut slip
9. Besarnya Nr (kecepatan rotor) lebih besar daripada Ns (kecepatan stator)
2.3.3 Permanaen Magnet Generator
Generator ini memiliki dua komponen utama, yaitu stator dan rotor yang
menentukan jenis dan karakteristik generator. Stator adalah bagian dari generator
yang statis (diam atau tidak berubah). Stator berfungsi sebagai kumparan jangkar
yang menghasilkan listrik saat terpotong medan magnet dari rotor. Arus AC yang
29
menuju ke beban disalurkan melalui stator. Rotor adalah bagian generator yang
berputar. Rotor berfungsi sebagai kumparan medan untuk menghasilkan fluks.
Digunakan dua buah rotor yang mengapit stator untuk menghasilkan fluks
magnet. Untuk menghasilkan medan magnetik digunakan magnet permanen pada
rotor yang dilekatkan pada piringan rotor. Dua buah rotor tersebut dihubungkan
menggunakan suatu poros sebagai media putar. Antara rotor dan stator dipisahkan
oleh celah udara (air gap). Jumlah kutub magnet yang digunakan untuk
masingmasing piringan rotor dapat ditentukan menggunakan persamaan sebagai
berikut (Zuhal, 1990) :
f=
P n
x
2 60
....(2.1)
p=
120 f
n
....(2.2)
dengan:
n = Kecepatan putar rotor (rpm)
P = Jumlah kutub rotor
f = frekuensi (Hz)
Perputaran rotor akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh
kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor akan diinduksikan
pada kumparan jangkar sehingga pada kumparan jangkar yang terletak di stator
akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah-ubah besarnya terhadap
waktu.Adanya perubahan fluks magnetik yang melingkupi suatu kumparan akan
menimbulkan ggl induksi pada akhir kumparan tersebut.
T.F. Chan,2007 melakukan penelitian untuk membuat Generator sinkron
magnet. Permanen axial fluks. Dimana jenis generator ini cocok digunakan pada
30
sistem pembangkit listrik tenaga bayu baik dengan turbin angin sumbu vertikal
maupun turbin angin sumbu horizontal. Generator tersebut didesain dengan desain
rotor bagian luar yang dapat secara langsung dikopel atau dipasangkan dengan
turbin angin, selain itu desain dari angker generator tanpa inti dapat
menghilangkan daya tarik magnet antara bagian yang statis dengan bagian yang
bergerak. Hal yang ditinjau dari desain dan konstruksi Generator sinkron magnet
permanen axial fluks ini adalah mempelajari laju kerapatan fluks magnet agar
dapat memprediksi besanya nilai EMF.
Howey pada tahun 2009 telah melakukan penelitian tentang generator listrik
yaitu Generator Magnet Permanen Aksial yang diaplikasikan pada Pembangkit
Listrik Tenaga Piko-Hidro (PLTPH).Daya Piko Hidro sangat baik dan memiliki
biaya murah untuk memproduksi listrik di Negara berkembang, tetapi masih ada
beberapa hal yang dapat dikembangkan dari segi performansinya.Generator
magnet permanen aksial banyak digunakan pada beberapa jenis mesin listrik
untuk turbin bayu namun masih sedikit diaplikasikan pada PLTB. Sehingga D.A.
Howey melakukan penelitian penggunaan Generator Magnet Permanen Aksial
pada PLTPH dapat memproduksi listrik lebih besar dari sekitar 90 % efisiensi
lebih besar dari menggunakan generator sinkron dengan efisiensi sebesar 75%.
permanen pada konstruksi mesin listrik ini adalah :
1. Tidak ada energi yang diserap sistem
31
3. Menghasilkan performa dinamis yang lebih besar (kerapatan fluks magnet lebih
besar pada celah udara) dibandingkan dengan menggunakan eksitasi.
4. Menyederhanakan konstruksi dan perawatan.
5. Mengurangi biaya pemeliharaan pada beberapa tipe mesin.
Pada mesin fluks aksial ini ada beberapa desain, antara lain adalah :
1. Mesin Sisi Ganda Rotor Tunggal
2. Mesin Sisi Ganda Stator Tunggal
3. Mesin Tunggal
4. Mesin Sisi Ganda Tanpa Besi
5. Mesin Sisi Banyak
33
Amazon-Brasil, struktur pendukung dalam instalasi turbin jenis ini jauh lebih
mudah.
2.5.2 Konstruksi turbin Gorlov
34
Ada dua faktor yang mempengaruhi daya yang akan dihasilkan oleh
turbin. Pertama adalah faktor eksternal antara lain massa jenis fluida () kg/m 3,
kecepatan fluida (V) m/s. Kedua adalah
geometri turbin yang berbentuk helik yaitu radius turbin (R) m, tinggi turbin (H)
m, kecepatan sudut yang dapat dihasilkan oleh turbin () rad/s, twist angle (),
pitch angle (d), panjang chord (c) m, jumlah blade (n).
Penentuan daya angin daya angin adalah energi per satuan waktu, maka:
1
2
Pt= ( aliran masa perdetik ) v
2
..(2.3)
1
Pt= ( Cp A v ) v 2
2
..(2.4)
1
3
Pt= A v
2
..(2.5)
Dimana :
Pt = daya mekanik angin (Watt)
..(2.6)
dimana :
Pt = Daya keluaran rotor turbin angin (Watt)
Cp = Koefisien daya turbin angin
= Massa jenis udara (kg/m)
A = Luas sapuan rotor (m)
35
V
v
.D
2v
..
(2.7)
Dengan :
v=Kecepatan fluida (m/s)
Setelah didapatkan nilai tip speed ratio , maka dapat ditentukan nilai dari shaft
Speed :
Shaft speed=
60 v
D
..(2.8)
Dengan :
=3.14
36
Turbin adalah panjang diameter bucket turbin (D) dikali tinggi turbin (h), atau
secara matematis dapat digambarkan pada persamaan:
A=Dh
..(2.9)
Dimana :
A
320 h
=2 R tan
..(2.10)
..(2.11)
Dari kedua persamaan tersebut didapatkan bahwa pitch angle (d) adalah :
=tan1
320 h
2 R
..(2.12)
37
Pt
Eff Pudara x 100
dengan Pt= T
..(2.13)
Dimana :
Pt
= torsi turbin
C=
D
B
..(2.14)
Dimana :
D = Diameter turbin (cm)
B = Jumlah blade
C = Panjang sudu
= Soliditas bahan
Karena profil sudu yang digunakana adalah profil NACA 0018 maka untuk
menghitung ketebalan sudu yang sesuai dengan standart adalah :
t=18 C
..(2.15)
38
Efisiensi
Garman
Tyson
Savonius
seaFlow
Darries
Gorlov
Verdant
15 -18
16
19
20
23
35
43
Daerah Operasi
(m/s)
>0.5
>0.5
>2
>2
>2
>0.6
>2
39
40
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Waktu penelitian
Tempat penelitian
42
3.2.3
Perancangan alat
Dalam proses pembuatan turbin angin tipe Gorlov ini diperlukan
beberapa material dan alat, yaitu :
3.2.3.1 Bahan
Perancangan model turbin didasarkan atas pertimbangan material yang
banyak tersedia di pasaran dan kemampuan fabrikasi. Proses fabrikasi yang paling
sulit adalah pembuatan sudu turbin dengan penampang aerofoil yang berbentuk
helikal. Untuk itu dalam penelitian ini, sudu turbin dibuat dari bahan aluminium.
Sedangkan bagian turbin lainnya dibuat dari besi.
Profil NACA yang diterapkan pada bentukan airfoil adalah NACA
0018, pertimbangan ini didasarkan pada profil NACA tersebut sering diterapkan
juga pada turbin dengan sudu helikal (Gorlov). Selanjutnya dari bentukan NACA
yang ada tersebut maka dengan mengacu pada panjang dan diameter yang telah
ditetapkan selanjutnya ditentukan besaran-besaran pada chord blade turbin.
3.2.3.2 Alat
Adapun alat-alat yang dibutuhkan adalah :.
1. Gergaji besi
43
44
3.3 Topologi
tidak harus diarahkan ke angin agar menjadi efektif. Kelebihan ini sangat berguna
di tempat-tempat yang arah anginnya sangat bervariasi. VAWT mampu
mendayagunakan angin dari berbagai arah.
Dengan sumbu yang vertikal, generator serta gearbox bisa ditempatkan
di dekat tanah, jadi menara tidak perlu menyokongnya dan lebih mudah diakses
untuk keperluan perawatan. Tapi ini menyebabkan sejumlah desain menghasilkan
tenaga putaran yang berdenyut. Drag (gaya yang menahan pergerakan sebuah
benda padat melalui fluida (zat cair atau gas) bisa saja tercipta saat kincir berputar.
3.3.3 Penyearah
Penyearah Gelombang adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau
Power Supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current)
menjadi sinyal DC (Direct Current). Rangkaian Rectifier atau Penyearah
Gelombang ini pada umumnya menggunakan Dioda sebagai Komponen
Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda memiliki karakteristik yang hanya
melewatkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC), maka Dioda tersebut
hanya akan melewatkan setengah gelombang, sedangkan setengah gelombangnya
lagi diblokir
3.3.4 Konverter DC DC
Konverter DC-DC berlaku seperti halnya trafo/transformer yang
mengubah tegangan AC tertentu ke tegangan AC yang lebih tinggi atau lebih
rendah. Tidak ada peningkatan ataupun pengurangan daya masukan selama
pengkonversian bentuk energi listriknya. Konverter DC-DC dapat dibagi menjadi
47
dua kategori besar, yaitu yang terisolasi dan yang tak terisolasi. Kata isolasi
disini secara sederhana bermakna adanya penggunaan trafo (Isolasi Galvanis)
antara tegangan masukan dan tegangan keluaran converter DC-DC yang tak
terisolasi dengan istilah direct converter dan converter yang terisolasi dengan
istilah indirect converter
3.3.5 Batere (aki)
Merupakan jenis aki yang dirancang mampu menghasilkan energi (arus
listrik) yang tinggi dalam waktu singkat sehingga dapat menyalakan mesin seperti
mesin kendaraan.Dengan kata lain untuk menghidupkan mesin dibutuhkan arus
listrik yang tinggi. Setelah mesin hidup aki istirahat sambil dicas kembali oleh
generator (alternator).Jadi aki akan selalu penuh terisi arus listrik tidak pernah
sampai habis. Jika aki sering terpakai sampai habis aki jenis ini akan cepat rusak.
Konstruksinya menggunakan banyak pelat tipis secara paralel agar resistansinya
rendah dengan permukaan yang lebih luas agar dapat melepas arus listrik yang
tinggi saat dibutuhkan.Aki jenis ini banyak digunakan pada kendaraan untuk
menyalakan mesin
3.3.6 Inverter
Inverter adalah Rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk
mengkonversikan tegangan searah (DC) ke suatu tegangan bolak-balik (AC). Ada
beberapa topologi inverter yang ada sekarang ini, dari yang hanya menghasilkan
tegangan keluaran kotak bolak-balik (push-pull inverter) sampai yang sudah bisa
menghasilkan tegangan sinus murni (tanpa harmonisa). Inverter satu fasa, tiga
fasa sampai dengan multifasa dan ada juga yang namanya inverter multilevel
(kapasitor split, diode clamped dan susunan kaskade). Ada beberapa cara teknik
48
load
adalah
komponen
dengan
resistivitas
rendah
yang
menghasilkan panas dari daya yang disuplaikan. Hal ini digunakan dalam sistem
baik melindungi batere dari pengisian yang berlebihan atau dalam sistem grid-tied
untuk melindungi inverter. Untuk sistem off-grid yang menggunakan batere,
rating daya dari dump load harus setara dengan total output daya sistem. Dalam
sistem grid-tied rekomendasi umum adalah untuk dimensi dump load memiliki
ukuran yang sama, sebagai selisih antara daya terpasang dan rating daya dari
inverter.
3.3.8 Beban
Yang dimaksud beban dalam rancangan ini adalah beban-beban yang dapat
ditampung oleh inverter seperti beban penerangan, televisi, charger, atau yang
lainnya. Bisa disebut juga peralatan peralatan yang mengkonsumsi daya listrik
dengan skala kecil.
3.3.9 Penjelasan diagram alir proses pembuatan turbin:
Adapun penjelasan terhadap diagram alir proses pembuatan turbin yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memulai.
Melakukan persiapan untuk mendesain dengan mempelajari literatur.
Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk mendesain.
Mendesain turbin angin tipe Gorlov.
Membuat desain untuk bentuk sudu, jumlah sudu dan ukuran turbin.
Melakukan penyesuaian dengan keadaan real, jika tidak sesuai dilakukan
pendesainan ulang.
49
50
SESUAI
6
SESUAI
7
10
11
12
51
52
10
11
12
53
spesifikasi
1220 x 2440 x 1
mm
1220 x 2440 x 2
mm
150 cm
Tipe vertical
(roches)
=19mm
panjang 23 cm
putih
biru
A spesial
Jumla
h
3
Harga satuan
Total harga
404000
1212000
420000
420000
1
3
100000
70000
100000
210000
5000
5000
1kg
0,5 kg
5 liter
100000
50000
30000
2000000
total
100000
50000
150000
2000000
4247000
54