Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR PENILAIAN

Judul Percobaan

: PROTEKSI MINIATURE CIRCUIT BREAKER


(MCB)

No. Praktikum

: 01/LAB.LISTRIK II /03.2016

Nama Praktikan

: - GILBERT A PANDIANGAN

Nama Partner

: - AGUS RUSMAN L. TORUAN


- YOSUA FRANSISCO SINAGA
- DEBORA REHABEAN SILABAN
- MARTIN GOMOS SIREGAR

Kelas

: EL-4C

Tanggal Percobaan

: 22 MARET 2016

Tanggal Penyerahan : 29 MARET 2016


Instruktur
Nilai

: Ir. JULI IRIANI,M.T


:

ELECTRICAL LABORATORY

Miniature Circuit Breaker (MCB)


1. Tujuan :
Pada Menentukan Karakteristik Miniature Circuit Breaker (MCB).
Dapat memilih Breaker sesuai dengan tujuan pemakaian.
2. Pendahuluan :
Circuit Breaker adalah suatu alat pengaman pemutus rangkaian kelistrikan yang dapat
bekerja secara otomatis. Circuit Breaker berfungsi sebagai pengaman terhadap Arus
beban lebih atau hubung singkat atau pengaman kedua-duanya dan sebagai sakelar yang
berkemampuan mengatasi beban sakelar.
Miniature Circuit Breaker (MCB) adalah salah satu macam circuit breaker yang
dilengkapi dengan pengaman thermos (Bimetal) sebagai pengaman beban lebih atau juga
dilengkapi dengan pengaman magnetis untuk arus lebih atau juga dilengkapi pengaman
magnetis untuk arus hubung singkat. Terdapat bermacam-macam MCB yang diantara satu
dengan yang lainnya mempunyai sifat (karakteristik) yang berbeda-beda, sesuai dengan
maksud pemakainya.
Macam-macam MCB antara lain : Type H, Z, G, B, K dan V.
3. Bahan dan Alat yang dipergunakan :
Power Supply

: 220 Volt AC.

1 buah trafo arus

: 220 V, 10 A/10 V, 200 A.

1 buah auto trafo

: 220 V, 8 A/0-220 V, 8 A.

1 buah ampere meter

: 1-30A

1 buah stop watch

: 1-60 menit.

Kabel penghubung secukupnya.

ELECTRICAL LABORATORY

4. Gambar Rangkaian :

5. Langkah Kerja :
1. Rangkailah semua peralatan seperti yang tertera pada gambar diagram rangkaian
percobaan, sekunder auto trafo pada kedudukan 0 Volt

2. Onkan switch supply AC kemudian atur kedudukan sekunder Auto Trafo untuk
mendapatkan arus yang diinginkan (lihat table evaluasi).
3. Offkan power supply AC hingga bimetal Mcb dingin kembali (untuk
karakteristik dingin).
4. Onkan power supply Ac dan catat berapa lama waktu tang dibutuhkan untuk
tripping pengaman thermos MCB.
ELECTRICAL LABORATORY

5. Ulangi langkah 2,3 dan 4 untuk nilai arus yang diminta dalam table.
6. Untuk membuat karakteristik panas pergunakan terlebih dahulu beban yang
besarnya sama dengan arus nominal selama 10 menit, kemudian laksanakan
langkah 2,3dan 4 untuk beberapa nilai, tanpa pendinginan kembali.
7. Selesai praktek, kembalikan semua peralatan pada tempatnya semula.

6. Pertanyaan :
1. Gambarkan Karakteristik MCB dan terangkan maknanya dengan jelas dan lengkap !
2. Terangkan kegunaan MCB dan dimana banyak dipergunakan !
3. Terangkan prinsip kerja MCB !
4. Mengapa semakin besar factor pengali semakin besar trippingnya ? Jelaskan !
5. Mengapa pengaman magnetic tidak memerlukan waktu yang lama untuk tripping ?
Jelaskan !
6. Apa perbedaan Thermal over load relay denga CB ?
7. Buat kesimpulan secara lengkap !
7. Tabel Evaluasi :
Tabel Percobaan 1 : Menetukan Karakteristik Dingin.
No.

I (Amp)
In = 2 A

X Arus Nominal

Waktu
(detik/menit)

Keterangan

1
2
3
4
5
6
7
8

2,4 A
3,0 A
4A
5A
7A
8A
10 A
12 A

1,2 x In
1,5 x In
1,9 x In
2,5 x In
3,5 x In
4 x In
5 x In
6 x In

30 menit
1 menit 25 detik
49 detik
17 detik
9 detik
8 detik
4 detik
3 detik

Tidak Trip
Trip
Trip
Trip
Trip
Trip
Trip
Trip

ELECTRICAL LABORATORY

Tabel Percobaan 2 : Menetukan Karakteristik Panas.


No.

I (Amp)
In = 2 A

X Arus Nominal

Waktu
(detik/menit)

Keterangan

1
2
3
4
5
6
7
8

2,4 A
3,0 A
4A
5A
7A
8A
10 A
12 A

Y = 1,2 x In
Y = 1,5 x In
Y = 1,9 x In
Y = 2,5 x In
Y = 3,5 x In
Y = 4 x In
Y = 5 x In
Y = 6 x In

>30 menit
2 menit 9 detik
26 detik
11 detik
4 detik
3,2 detik
2 detik
1 detik

Tidak Trip
Trip
Trip
Trip
Trip
Trip
Trip
Trip

ELECTRICAL LABORATORY

7. Jawaban Pertanyaan :
1.

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang
berfungsi sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (over current).
Terjadinya arus lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: hubung
singkat (short circuit) dan beban lebih (overload). MCB sebenarnya memiliki fungsi yang
sama dengan sekring (fuse), yaitu akan memutus aliran arus listrik circuit ketika terjadi
gangguan arus lebih. Yang membedakan keduanya adalah saat terjadi gangguan, MCB
akan trip dan ketika rangkaian sudah normal, MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara
manual, sedangkan fuse akan terputus dan tidak bisa digunakan lagi.
MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal, pada instalasi
penerangan, pada instalasi motor listrik di industri dan lain sebagainya.

2.

MCB biasanya di digunakan pada pemasangan transformator- transformator,


penstabilan rangkaian jalajala, pada pemasangan instalasi di rumah dan industri.
Dan sebagai Alat pemutus arus yang berfungsi untuk memutuskan tenaga listrik baik saat
operasi normal dan tidak normal. MCB di lengkapi dengan pengaman thermis untuk
beban lebih dan untuk pengaman hubung singkat. Pada operasi normal digunakan untuk
membuka dan menghubungkan suatu rangkaian listrik, Pada operasi yang tidak normal
digunakan untuk melokalisir gangguan. Dan banyak digunakan untuk keperluan
perawatan (rumah sakit), ruang lab, bengkel, pengotrolan beban-beban pada industry,
pada rumah tangga dan lain-lain..

3.

Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut
akan menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung
sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga
terdapat solenoid yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault)
atau hubung singkat (short circuit).
Namun MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang diakibatkan karena
kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu kecil untuk
digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lama-kelamaan
akan melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu penggunaan kabel
instalasi juga harus memperhatikan standar maksimum arus (A) kabel yang akan
digunakan, dan arus kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum
rangkaian/circuit.

ELECTRICAL LABORATORY

4.

Pengaruh factor pengali terhadap tripping adalah:


Jika semakin besar factor pengali dari MCB maka semakin membuat MCB cepat
memutus atau mengalami tripping. Hal ini disebabkan oleh semakin besar arus yang
mengalir pada MCB, Dan juga kenaikan temperature (panas) akan semakin cepat
terjadi, yang membuat terjadinya tripping.

5. Pengaman Magnetik tidak memerlukan waktu lama untuk tripping.


Karena disebabkan pengaman magnetik digunakan untuk pengaman beban lebih, short
circuit, dan arus lebih. Dan apabila pengaman magneticnya tidak cepat bekerja
( mengalami tripping) saat terjadi gangguan. Maka beban yang mengalami ganguan akan
terbakar atau hal lain yang akan terjadi pada rangkaian. Dan biasanya pengaman magnetic
diciptakan sensitif terhadap gangguan yang terjadi dalam rangkaian yang dilayaninya.

6. Thermal Over Load,


Jika terjadi beban lebih pada motor maka arus akan meningkat dan memutus bimetal.
Maka kontak NO dan NC pada overload juga bekerja. Kontak NC digunakan untuk
memutus rangkaian control yang mengendalikan Magnatic contactor. Dengan terbukanya
kendali ke Magnetic contactor yang mengendalikan rangkaian utama maka motor akan
berhenti bekerja. Sedangkan kontak NO dapat dihubungkan dengan lampu indicator
terjadinya beban lebih pada rangkaian. Bekerja apabila ada beban lebih saja dan dapat
distel dalam daerah waktu tertentu dan hanya bekerja pada bagian yang mengalami
gangguan saja, Dan memutuskan pada daerah yang terjadi beban lebih.
MCB (Miniature Breaker Circuit),
Bekerja pada beban lebih dan hubung singkat, tetapi tidak dapat di setting di daerah
tertentu dan apabila terjadi beban lebih atau hubung singkat maka yang diputus adalah
semua rangkaian, bukan pada tempat yang mengalami kerusakan. Hal inilah yang
membedakan antara Thermal Over Load dengan MCB.

ELECTRICAL LABORATORY

8. Analisa :
-Cara kerja MCB, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan menghasilkan
panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga memutuskan
kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid yang akan
mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat (short
circuit).
Dan apabila Bimetal pada MCB masih dalam keadaan panas maka sulit untuk kembali
menghubungkan rangkaian karena MCB memiliki karakteristik panas dan dingin.
Karakteristik Panas lebih cepat memutus rangkaian daripada Karakteristik Dingin, hal ini
disebabkan oleh perbedaan temperature, semakin panas temperature MCB yang dipakai
maka semakin cepat pula trip MCB yang dipakai, dan arus yang mengalir pada rangkaian
melebihi arus nominalnya. MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang diakibatkan
karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu kecil untuk
digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lama-kelamaan akan
melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu penggunaan kabel instalasi
juga harus memperhatikan standar maksimum arus (A) Kabel yang akan digunakan, dan arus
kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circuit.
Analisa Data
KARATERISTIK DINGIN
Pada factor penggali adalah 1,2 x In(2A) maka waktu yang terpakai adalah berkisar
30 menit tetapi MCB tidak mengalami TRIPPING ini disebabkan bimetal pada MCB tidak
memuai. Dan pada factor pengali 1,5 x In(2A) terjadi pemuaian bimetal pada MCB dengan
durasi 1 menit 25 detik dan selanjutnya dengan factor pengali 1,9 x In(2A) maka durasi
pemuaianny adalah 49 detik. Ini menunjukan bahwa semakin tinggi factor pengali maka
semakin cepat TRIPPING yang akan terjadi pada MCB walaupun dalam kondisi MCB yang
selalu berganti-ganti.

ELECTRICAL LABORATORY

KARAKTERISTIK PANAS
Pada karakteristik panas ,factor penggali 1,2 x In (2A) MCB tidak mengalami
TRIPPING dikarenakan tidak terjadi pemuaian pada Bimetal. Dan pada saat penaikan factor
penggali ke 1,5 x In(2A) maka terjadi TRIPPING pada MCB dikarenakan memuainya
Bimetal dengan durasi 2 menit 9 detik dan selanjutkan pada factor penggali 1,9 x In(2A)
dengan durasi TRIPPING 26 detik dan pada factor penggali 2,5 x In(2A) durasi pemuaian 11
detik. Hal ini diakibatkan MCB terus bekerja dalam keadaaan panas dan beban atau factor
penggali dinaikan dan berakibat terjadinya TRIPPING.

10. Kesimpulan :
ELECTRICAL LABORATORY

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :


MCB (Miniature Circuit Breaker) berfungsi Sebagai pengaman dari arus beban
lebih atau arus hubung singkat atau pengaman ke duaduanya dan sebagai sakelar
yang mempunyai kemampuan untuk mengatasi kenaikan beban sakelar.
Prinsip kerja MCB yaitu ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung
sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya
juga terdapat solenoid yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding
(ground fault) atau hubung singkat (short circuit).
Namun MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang diakibatkan
karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu
kecil untuk digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang
lama-kelamaan akan melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu
penggunaan kabel instalasi juga harus memperhatikan standar maksimum arus (A)
kabel yang akan digunakan, dan arus kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus
maksimum rangkaian/circuit.
MCB memiliki karakteristik panas lebih cepat trip dibandingkan MCB
karakteristik dingin.

MEDAN, 29 MARET 2016


PRAKTIKAN

( AGUS RUSMAN )

ELECTRICAL LABORATORY

Anda mungkin juga menyukai