Max Weber lahir di Jerman pada tahun 1864. Ia belajar ilmu hukum
di Universitas Berlin dan Universitas Heidelberg dan pada tahun 1889
menulis disertasi berjudul a Contribution to the History of
Medieval
di
Heidelberg.
Universitas
Menjelang
Freiburg,
akhir
masa
dan
setelah
hidupnya
itu
Weber
di
Universitas
mengajar
di
Sekte
berpendapat
bahwa
sosiologi
bagi
tindakan
Weber
sosial
sosiologi
ialah
suatu
ilmu
yang
lain,
dan
dilakukan
dengan
mempertimbangkan perilaku
kamar mandi untuk menghibur diri sendiri misalnya, tidak dapat kita
anggap sebagai tindakan sosial. Tetapi menyanyi di kamar mandi
dengan maksud menarik perhatian orang lain memang merupakan
suatu tindakan sosial. Bunuh diri yang terjadi karena tidak dapat lagi
menahan penderitaan yang disebabkan suatu penyakit menahun atau
karena gangguan jiwa
berlainan
bagi
pelakunya.
Karena
sosiologi
bertujuan
Institusi Politik
Sebagai
suatu
disiplin
yang
mempelajari
hubungan
sosial,
itu
dalam
sosiologi
dijumpai
satu
spesialisasi
yang
kekuasaan
dominasi.
Menurut
berada
dalam
hubungan
atas-bawahan.
Karena
dominasi
memerlukan
dominasi
karena
kekuasaan
untuk
dominasi
memerlukan
keabsahan
(legitimacy),
yaitu
kekuasaan.
Proses
politik
berupa
persaingan
untuk
Weber
membahas
masalah
hubungan
antara
berbagai
dilahirkan.
Kedua
aspek
dari
doktrin
panggilan
ini,
yakni
kesungguhan dalam bekerja dan hak serta tugas individu untuk memilih
bidang kegiatannya, jelas akan membantu perkembangan ekonomi bila
keduanya tidak hanya diajarkan, tetapi dipraktikkan secara aktual. Weber
berkeyakinan bahwa kedua aspek tersebut secara merata dipraktikkan di
mana saja doktrin Calvinisme tentang takdir (predestination) dipegangi
secara sungguh-sungguh. Yang menarik dari uraian Weber adalah ketika
membicarakan agama dari sudut fungsi. Weber menyebut fungsi manifes
dan laten agama. Fungsi agama adalah memperkuat hukum/aturan moral
masyarakat baik secara langsung maupun tidak. Definisi fungsional sering
menimbulkan kesalahpahaman antara fungsi manifes dan fungsi laten.
Fungsi manifes adalah fungsi yang diakui dan diharapkan untuk mencapai
tujuan. Sedangkan fungsi laten adalah akibat yang tidak diharapkan.
Salah satu fungsi manifes gereja adalah mempersatukan komunitas dalam
semangat persaudaraan; sedangkan fungsi latennya adalah membagi
komunitas berdasarkan ras dan kelas. Walaupun mengkhotbahkan di
hadapan Allah semua orang adalah sama, namun gereja memamerkan
perbedaan kekayaan yang terlihat pada para anggota yang berpakaian
bagus dan yang sangat sederhana pada hari Minggu.
Bahkan ketika berbicara aspek kelas, ras dan etnis dalam agama,
menurut Weber institusi agama dari sebuah masyarakat tercipta dan
didominasi oleh golongan penguasa dalam masyarakat tersebut dan
fungsi agama memberi dorongan moral serta jalan keluar secara psikologi
dengan tetap mempertahankan struktur kelas. Bahkan meminjam bahasa
Karl Max agama adalah candu bagi orang-orang yang tertindas dan
teraniaya
dalam
mempertahankan
hidupnya.
Sedangkan
Durkheim
atas
wahyu
pribadi
(yang
diterima
dari
Tuhan)
dan
dilihat
dari
sudut
daya
guna
dan
pengaruhnya
terhadap
masyarakat.
Agama sebagai sistem budaya, merupakan konsep antropologis
yang diungkapkan oleh Clifford Geertz. Dalam pandangan antropologi,
pengalaman agama dianggap sebagai suatu kreasi manusia untuk menuju
jalan
hidup
yang
bervariasi,
sesuai
latar
belakang
pengetahuan,
agama
berdasarkan
pendapat
Glock
dan
stark:
Dimensi