2006
The Prospective of Sendang Biru Coastal Zone Development For Integrated Fisheries Industry
ABSTRACT
Background: The coast line of Malang regency has 14 coasts with coast length 77 Km. Sendang Biru Coastal Zone is
the biggest of fisheries activity at Malang, therefore it will be prospective to develop to be a maritime industry zone
which was based on integrated fisheries Industry. The advantage of the Sendang Biru Coastal was its barrier by Sempu
Island, so make a safe harbour. The fish production were about 6.569,411 ton per year, meanwhile the stock assesment
of pelagic at Hindia ocean were 22.000 ton per year, so it still under fishing (19%).
Base on the stock assesment of fish resources potentially and topography, geography and oceanography condition, the
Sendang Biru Coastal Zone has been planned as Intregated Coastal Management to suistainable development. The
project could be implemented if stakeholder were involved.
Key words: Intregated Coastal Management, Suistainable Development, Intregated Fisheries Industry
ABSTRAK
Latar Belakang : Kabupaten Malang memiliki 14 pantai dengan panjang garis pantai 77 Km. Kawasan Pesisir Sendang
Biru Merupakan salah satu pantai yang prospektif untuk dikembangkan menjadi kawasan Industri Maritim yang
berbasis pada Industri Perikanan Terpadu. Keuggulan dari pantai Sendang Biru adalah memiliki selat dengan barier P.
Sempu, sehingga memberikan keamanan kepada armada tangkap yang berlabuh di Pusat Pendaratan Ikan Pondokdadap
dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Produksi Ikan yang di daratkan oleh nelayan Sendang Biru adalah
sebesar 6.569,411/tahun, sedangkan potensi stok ikan pelagis besar yang ada di Selatan Jawa 22.000 ton/tahun,
sehingga baru dimanfaatkan sebesar 19%.
Berdasarkan potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki dan kondisi tofografis, geografis dan oceanografis, maka
Kawasan Pesisir Sendang Biru perlu direncanakan pengembangan kawasan yang terpadu dan terencana, sehingga
pembangunan tersebut dapat berkelanjutan. Untuk merealisasikan pembangunan tersebut, maka pemerintah Kabupaten
Malang dalam penyusunan perencanaan tersebut, semestinya melibatkan seluruh stakeholder dan merespons aspirasi
masyarakat.
Kata kunci: Kawasan Pesisir Terpadu, pembangunan berkelanjutan, Industri Perikanan Terpad u.
203
Jurnal Protein
PENDAHULUAN
Pembangunan
sektor
kelautan
dan
perikanan pada saat ini menjadi salah satu
prioritas pembangunan yang dicanangkan oleh
pemerintah Kabupaten Malang. Kebijakan
tersebut ditempuh mengingat Kabupaten Malang
memiliki 14 pantai dengan panjang garis pantai 77
km (Gambar 1) dan berada di perairan Samudera
Hindia yang kaya akan sumber daya ikan pelagis
besar, seperti madidihang (Thunnus albacares),
tuna mata besar (Thunnus obesus), albakora
(Thunnus allalunga), tuna sirip biru selatan
204
Vol.13.No.2.Th.2006
Bisnis
Wisata
Industri
Gambar 3. Rencana Pemenfaatan Sumberdaya Alam Kelautan di Sendang Biru
205
Jurnal Protein
Tabel 1 . Produksi Ikan, Nilai Produksi Dan Retribusi Lelang di PPI Pondokdadap
Periode Januari S/D Desember 2005
PRODUKS
NO
BULAN
NILAI (Rp)
RETRIBUSI (Rp)
I (Kg)
1
JANUARI
158.890
1.028.005.510
30.840.165
2
PEBRUARI
207.845
1.300.104.790
38.955.815
3
MARET
295.511
1.830.173.343
54.905.200
4
APRIL
494.300
3.251.843.069
97.555.292
5
MEI
515.419
2.904.209.729
87.126.292
6
JUNI
677.348
4.403.210.650
132.096.320
7
JULI
809.340
5947.691.165
178.430.734
8
AGUSTUS
1.011.871
7.519.902.544
225.597.076
9
SEPTEMBER
1.125.965
8.438.707.824
253.161.235
10
OKTOBER
670.346
4.985.863.325
149.575.898
11
NOPEMBER
504.750
3.604.635.659
108.139.070
12
DESEMBER
97.826
770.989.670
23.129.691
JUMLAH
6.569.411
45.985.337.278
1.379.512.788
Sumber: Laporan Tahunan PPI (2006)
Tabel 2. Armada Perikanan Yang Berlabuh Di PPI Pondokdadap Periode Januari - Desember 2005
NO
JENIS ARMADA
KAPAL MOTOR
a. 5 GT
b. 5 GT - 10 GT
158 158
c. 10 GT - 30 GT
1
1
PERAHU
MOTOR
163 163
TEMPEL
PERAHU TANPA
72 72
MOTOR
2
3
165
1
338
1
338
1
322
0
192
0
182
0
174
0
201
374
374
358
228
218
210
69
69
73
73
76
73
73
73
206
76
73
Vol.13.No.2.Th.2006
Tabel 3. Alat Tangkap Yang Digunakan Di TPI Pondokdadap Periode Januari- Desember 2005
JENIS ALAT
NO
JAN PEB MRT APRL MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP DES
TANGKAP
1 Payang
27
27
25
25
27
27
27
27
27
27
27
27
2
Pancing Tonda
131
131
140
140
296
311
311
311
295
165
155
147
3
4
Pancing Tetel
Purse Saine
72
1
72
1
69
1
69
1
76
1
76
1
76
1
76
1
76
0
73
0
73
0
73
0
Tabel 4. Jumlah Nelayan Yang Beroperasi di Sendang Biru Periode Januari - Desember 2005
NO Nelayan JAN PEB MART APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP DES
1
Jumlah 1.377 1.377 1.377 1.376 2.208 2.283 2.283 2.283 2.181 1.528 1.478 1.438
STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN
SENDANG BIRU UNTUK INDUSTRI
PERIKANAN TERPADU
Pembangunan di kawasan pesisir perlu
direncakan dengan baik , karena kawasan pesisir
merupakan kawasan peralihan (interface area)
antara ekosistem laut dan darat. Sehingga dalam
melakukan suatu perencannaan harus memahami
batas wilayah perencanaan (bounderis) dan
kawasan tersebut. Batasan wilayah pesisir yang
dimaksud harus di lihat ke erah darat maupun ke
arah lau. Untuk memahami batasan tersebut, maka
definisi dari wilayah pesisir bisa di lihat
berdasarkan:1) Ekologis, yaitu kawasan daratan
yang masih dipengaruhi oleh proses-proses
kelautan, seperti pasang surut, interusi air laut, dll.
2) Administratif, yaitu batas terluar sebelah hulu
dari desa pantai atau jarak definitif secara arbitrer
(2 km, 20 km, dst. dari garis pantai dan 3).
Perencanaan : bergantung pada permasalahan atau
substansi yang menjadi fokus pengelolaan
wilayah pesisir. Demikian juga ke arah laut, yaitu:
1. Ekologis : kawasan laut yang masih
dipengaruhi oleh proses-proses alamiah di darat
(aliran air sungai, run off, aliran air tanah, dll.),
atau dampak kegiatan manusia di darat (bahan
pencemar, sedimen, dll); atau kawasan laut yang
merupakan paparan benua (continental shelf), 2)
Administratif : 4 mil, 12 mil, dst., dari garis pantai
ke arah laut dan 3)Perencanaan : bergantung pada
permasalahan atau substansi yang menjadi fokus
pengelolaan wilayah pesisir.2
Demikian pula halnya dengan perencanaan
pembangunan Industri pengolahannya, agar dapat
berlangsung secara berkelanjutan perlu di
207
208
Jurnal Protein
Vol.13.No.2.Th.2006
209
Jurnal Protein
stakeholder
lainnya,
segingga
dalam
pembangunannya
dapat
berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan
yang dapat memenuhi kebutuhan generasi saat ini
tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan
datang. Konsep pembangunan berkelanjutan
adalah pembangunan yang mengintegrasikan
masalah
ekologi,
ekonomi,
dan
sosial
(Munasinghe. 2002).
DAFTAR PUSTAKA
210
Strategis
Makalah.