Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut ahli sejarah, Heroditus (450 M) menyatakan bahwa geometri berasal dari Mesir.
Ilmu geometri lahir dari tradisi pengukuran tanah di tepi sungai NIL. Pengukuran tanah
senantiasa dilakukan sebagai akibat banjir yang sering terjadi. Sebuah manuskrip tua orang
Mesir bertajuk Papyrus Rhind yang ditulis oleh Ahmes 200 SM (saat ini disimpan di musium
London Inggris) menginformasikan tentang aturan-aturan dan rumus-rumus untuk mencari luas
ladang dan isi gudang gandum yang digunakan waktu itu.
Orang mesir juga telah mengetahui bahwa bentuk Al-jabar ax + b = 0 secara geometri
dapat dinyatakan sebagai garis lurus. Demikian pula dengan bentuk-bentuk pangkat dua, telah
mampu mereka wujudkan sebagai bentuk-bentuk seperti ellips, parabola, danhiperbola.
Matematikawan Rane Discartes, yang lahir di sebuah Desa La Haye Prancis 1596, adalah
orang yang memiliki ketertarikan pada bidang geometri ini. Descrates telah menemukan sebuah
metode untuk menyajikan sebuah titik sebagai bilangan berpasangan dalam sebuah bidang datar.
Bilangan-bilangan tersebut terletak pada dua garis saling tegak lurus satu dengan lainnya dan
berpotongan di sebuah titik dinamakan Origin (0,0), biasanya disimbolkan dengan huruf kapital
O (0,0).Bidang itu dinamakan bidang KOORDINAT atau lebih dikenal dengan bidang
CARTESIUS.
Istilah Kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika sekaligus filsuf dari
Perancis Descartes,yang perannya besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri (Cartesius
adalah latinisasi untuk Descartes). Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan
geometri analitik,kalkulus,dan kartografi.
Ide dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes.
Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on Method, ia memperkenalkan ide baru untuk
menggambarkan posisi titik atau obyek pada sebuah permukaan, dengan menggunakan dua
sumbu yang bertegak lurus antar satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La
Gomtrie, ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.
Bidang koordinat terbagi dalam 4 kwarter atau kuadran. Contoh, P adalah sebuah titik
(3,5). Bilangan 3 dinamakan koordinat x untuk P, dan bilangan 5 dinamakan koordinat y utnuk P.
Selanjutnya koordinat y disebut ordinat.

Dengan kelahiran bidang koordinat, terjadilah revolusi besar dalam bidang matematika.
Dengan cerdasnya Descartes menyajikan bentuk-bentuk aljabar yang dilahirkan oleh orangorang Mesir dan Khawarizmi ke dalam bentuk permasalah goemetri secara sistematik.
Descartes mampu mengahadirkan dan menjerat pengetahuan matematika masa lampau
kedalam sistem koordinatnya. Kini Al-jabarnya orang-orang Mesir dan Khawarizmi hadir tidak
lagi sebagai bentuk bangun belaka melainkan muncul sebagai bentuk yang lengkap dengan
koordinatnya.
Pada tahun 1649, Ratu Cristina mengundang Descartes ke Stockholm Swedia guna
mengajarinya ilmu filsafat. Dalam pandangan hidupnya, Descartes menolak untuk mempercayai
segala sesuatu sampai dia bisa membangun atau menemukan landasan untuk mempercayai hal
itu sebagai sebuah kebenaran. Pandangan Descartes yang paling terkenal adalah Cagito, ego
Sum (saya berfikir oleh karenanya saya ada). Pada tahun 1650, Descartes meninggal dalam
undangan Ratu Cristina di Swedia tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1.1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
1.1.1 PENGERTIAN SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
1.1.2 KEGUNAAN SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
1.2 PERSAMAAN GARIS LURUS
1.2.1 Kemiringan
1.2.1.1.
Pengertian kemiringan(gradien)
1.2.1.2.
Rumus kemiringan
1.2.1.3.
Bentuk kemiringan titik
1.2.2 Jarak antar titik
1.3 LINGKARAN
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin kami capai yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian sistem koordinat kartesius
2. Untuk mengetahui kegunaan sistem koordinat kartesius
3. Untuk mengetahui pengertian kemiringan atau gradient
4. Untuk mengetahui rumus kemiringan atau gradient
5. Untuk mengetahui bentuk kemiringan titik
6. Untuk mengetahui pengertian lingkaran
D. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah yang akan kami bahas dalam paper ini adalah mengenai
pengertian dan kegunaan sistem koordinat kartesius,pengertian dan rumus kemiringan
dan garis lurus serta pengertian dari lingkaran.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
2.1.1 PENGERTIAN SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

Di dalam matematik, sistem koordinat Cartes adalah satu sistem yang menilai suatu titik
secara unik di dalam satu satah menerusi dua nomor, biasanya dikenali sebagai koordinat-x atau
absisa dan koordinat-y atau ordinasi suatu titik. Untuk mentakrifkan titik itu dua garis lurus
yang berserenjang (paksi-x dan paksi-y) ditentukan bersama-sama dengan unit panjang yang
ditandakan pada kedua-dua paksi. Sistem koordinat Cartesian juga digunakan dalam ruang (yang
mana tiga koordinat digunakan) dan di dalam dimensi yang lebih tinggi.
Koordinat adalah dua bilangan atau huruf yang menjelaskan posisi di peta, grafik, dan bagan.
Koordinat mendatar (x) selalu ditulis pertama dan koordinat cacak (y) ditulis kedua.

Gambar diatas disebut Koordinat Kartesius. Sistem Koordinat Kartesius terdiri atas sumbu
mendatar (sumbu-x) dan sumbu tegak (sumbu-y). Fungsi kedua sumbu tersebut adalah untuk
menentukan letak suatu titik. Titik-titik pada koordinat Kartesius merupakan pasangan titik pada
sumbu-x dan sumbu-y (x, y). Di mana x disebut absis dan y disebut ordinat. Perpotongan antara
sumbu-x dan sumbu-y di titik 0 (nol) disebut pusat koordinat. Berdasarkan sistem koordinat
Kartesius tersebut kamu dapat memperoleh informasi berikut ini.
1. Titik A terletak pada koordinat (1, 3).
2. Titik B terletak pada koordinat (0, 4).
3. Titik C terletak pada koordinat (2, 1).
4. Titik D terletak pada koordinat (4, 2).
5. Titik E terletak pada koordinat (2, 4).

2.1.2 KEGUNAAN SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

Dalam matematika, Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik
dalam bidang dengan menggunakan dua bidang yang biasa disebut koordinat x dan koordinat y
dari titik tersebut. Untuk mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis berarah yang tegak lurus
satu sama lain (sumbu x dan sumbu y), dan panjang unit yang dibuat tanda tanda pada kedua
sumbu tersebut(lihat gambar 1).

( Gambar 1 )

Sistem koordina kartesisus dapat pula digunakan pada dimensi-dimensi yang lebih tinggi seperti
3 dimensi dengan menggunakan tiga sumbu(x,y dan z). Dengan menggunakan sistem koordinat
kartesius bentuk-bentuk geometri seperti kurva dapat diekspresikan dengan persamaan aljabar.
Sebagai contoh, lingkaran yang berjari-jari 2 dapat diekspresikan dengan persamaan x 2 +
y2+4(lihat gambar 2)

( Gambar 2 )

2.2 PERSAMAAN GARIS LURUS


Bentuk umum: Ax + By + C = 0 dengan A,B, dan C konstanta.
Nilai A dan B tidak boleh nol secara bersamaan.
Grafik garis lurus ditentukan oleh dua titik (x1, y1) dan (x2, y2) yang memenuhi persamaan
tersebut.

2.2.1 KEMIRINGAN
2.2.1.1 PENGERTIAN KEMIRINGAN ATAU GRADIEN
Gradien suatu garis lurus adalah perbandingan antara komponen y(ordinat) dan komponen
x(absis) antara dua titik pada garis itu. Gradien suatu garis biasanya dinotasikan dengan huruf
kecil m.

Jika garisnya condong /miring ke kanan nilai gradiennya positif


Jika garisnya condong /miring ke kiri nilai gradiennya negatif

2.2.1.2 RUMUS KEMIRINGAN

komponen y dari garis AB = y2 - y1 ; komponen x dari garis AB = x2 - x1, maka :

Persamaan garis yg memotong sumbu-y di (0,b)


dgn gradien m:
yb=m( x0)
y=mx +b

2.2.1.3 Bentuk Kemiringan Titik


Garis yang melalui titik (tetap) (x1,y1) dengan kemiringan m mempunyai persamaan
Y Y1= m(x-x1)

Melalui (3,2), mempunyai kemiringan 2/5


Ambil sembarang titik missal (3,2) dengan kemiringan 2/5
Y 2Y 1 Y 2 2
=
=
X 2X 1 X 3 5
2
Y 2= ( X3)
5

5 Y 10=2 X6

5 Y 2 X=4
Soal pembuktian
Tentukanlah gradien garis :
1. melalui titik P(2,-5) dan titik Q(-9,3)
2. melalui pangkal koordinat dan titik A(-2,-8)

Penyelesaian :
a. Melalui titik P(2,-5) dan titik Q(-9,3)
P(2,-5) berarti x1 = 2 , y1 = -5
Q(-9,3) berarti x2 = -9 , y2 = 3

Jadi gradient melalui titik P(2,-5) dan titik Q(-9,3) adalah

b. Melalui pangkal koordinat dan titik A(-2,-8)


A(-2,-8) berarti x = -2 , y1 = -8

Jadi gradient melalui pangkal koordinat dan titik A(-2,-8) adalah 4


2.2.2 JARAK ANTAR TITIK

Misalkan P(x1, y1) dan Q(x2, y2) dua buah titik pada bidang, jaraknya adalah d(P,Q) =
(x 2x 1)2 +( y 2 y 1)2
2.3 LINGKARAN
Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang jaraknya sama terhadap titik
tertentu (disebut pusat lingkaran). Persamaan lingkaran yang berpusat
di (0, 0) dan jari-jari r adalah: x2 + y2 = r2 (gambar sebelah kiri).
Bila pusat lingkaran berada di titik (p, q) maka persamaannya menjadi
(x p)2 + (y q)2 = r2(gambar sebelah kanan).

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami tarik dari pembahasan diatas adalah
1. sistem koordinat Cartes adalah satu sistem yang menilai suatu titik secara unik di
dalam satu satah menerusi dua nomor, biasanya dikenali sebagai koordinat-x atau
absisa dan koordinat-y atau ordinasi suatu titik
2. Sistem Koordinat Kartesius terdiri atas sumbu mendatar (sumbu-x) dan sumbu
tegak (sumbu-y). Fungsi kedua sumbu tersebut adalah untuk menentukan letak
suatu titik. Titik-titik pada koordinat Kartesius merupakan pasangan titik pada
sumbu-x dan sumbu-y (x, y). Di mana x disebut absis dan y disebut ordinat.
Perpotongan
antara sumbu-x dan sumbu-y di titik 0 (nol) disebut pusat koordinat
3. Dalam matematika, Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap
titik dalam bidang dengan menggunakan dua bidang yang biasa disebut koordinat
x dan koordinat y dari titik tersebut
4. Gradien suatu garis lurus adalah perbandingan antara komponen y(ordinat) dan
komponen x(absis) antara dua titik pada garis itu,yang biasanya dilambangkan
dengan m.
5. Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang jaraknya sama terhadap titik tertentu
(disebut pusat lingkaran).

DAFTAR PUSTAKA
Djohan, Warsoma, dkk. 2007. Diktat Kalkulus I. Bandung : Departemen Matematika, Fakultas
MIPA ITB.
http://mastugino.blogspot.com/2012/07/koordinat-kartesius.html,
November 2013.
(kalkulus purcell)

diakses

pada

tanggal

13

Anda mungkin juga menyukai