Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengertian Populasi
Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang
dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa,
sikap hidup, dan sebagainya yang menjadi pusat perhatian dan menjadi
sumber data penelitian.
Berikut ini adalah contoh suatu populasi:
Populasi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad)
Populasi Mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta)
Populasi Mahasiswa Agroteknologi, Faperta, Unpad
Populasi Mahasiswa Agroteknologi Angkatan 2009, Faperta, Unpad
Populasi Mahasiswa Agroteknologi Kelas A, Angkatan 2009, Faperta, Unpad
Jika yang ingin diteliti adalah sikap konsumen terhadap satu produk tertentu,
maka populasinya adalah seluruh konsumen produk tersebut
Jika yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan X, maka populasinya
adalah keseluruhan laporan keuangan perusahaan X tersebut
Jika yang diteliti adalah motivasi pegawai di departemen A maka
populasinya adalah seluruh pegawai di departemen A
B. Jenis-jenis Populasi
Populasi dapat dibagi berdasarkan keadaan (kompleksitasnya) dan
berdasarkan ukurannya.
Populasi berdasarkan keadaannya
Populasi Homogen: populasi dikatakan homogen apabila unsur-unsur dari
populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif seragam satu sama
lainnya. Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta,
misalnya air, larutan, dsb. Apabila kita ingin mengetahui manis tidaknya
secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan kopi tersebut. Setetes
cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula dari secangkir kopi tersebut.
Populasi Heterogen: populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari
populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif berbeda satu sama
lainnya. Karakteristik seperti ini banyak ditemukan dalam penelitian sosial
dan perilaku, yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan
manusia yang bersifat unik dan kompleks. Misalnya, apabila kita ingin
mengetahui rata-rata IQ mahasiswa Unpad angkatan 2009 (berarti rata-rata
dari semua Fakultas).
Populasi berdasarkan ukurannya
Populasi terhingga: populasi dikatakan terhingga bilamana anggota populasi
dapat diperkirakan atau diketahui secara pasti jumlahnya, dengan kata lain,
jelas batas-batasnya secara kuantitatif, misalnya:
Banyaknya Mahasiswa Agroteknologi Kelas A, Angkatan 2009, Faperta,
Unpad
Tinggi penduduk yang ada di kota tertentu
Panjang ikan di sebuah danau
Populasi tak hingga: populasi dikatakan tak hingga bilamana anggota
populasinya tidak dapat diperkirakan atau tidak dapat diketahui jumlahnya,
dengan kata lain, batas-batasnya tidak dapat ditentukan secara kuantitatif,
misalnya:
Air di lautan
Banyaknya pasir yang ada di Pantai Pangandaran.
Banyaknya anak yang menderita kekurangan gizi
Kedalaman suatu danau yang diukur dari berbagai titik
C. Pengertian Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan
aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data
yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Dari definisi tersebut jelas bahwa sampel yang kita ambil digunakan untuk
menggambarkan karakteristik suatu populasi, atau dengan kata lain, sampel
digunakan untuk menggeneralisasi suatu populasi. Dengan demikian,
sampel harus betul-betul bersifat representatif sehingga dapat mewakili dan
mencerminkan karakteristik populasi dari mana sampel itu diambil.
Seorang peneliti jarang mengamati keseluruhan populasi karena:
Biaya terlalu tinggi
F. Penentuan Sampel
Penentuan sampel sangatlah penting perannya dalam penelitian. Berbagai
penentuan sampel pada hakikatnya ialah untuk memperkecil kesalahan
generalisasi dari sampel ke populasi. Hal ini dapat dicapai apabila diperoleh
sampel yang representative. Artinya sampel yang benar-benar
mencerminkan populasinya. Terdapat empat faktor yang harus
dipertimbangkan untuk menentukan besarnya sampel yang harus di ambil
sehingga dapat di peroleh gambaran yang representatif dari populasinya.
Keempat factor ialah sebagai berikut :
Tingkat keseragaman (Degree Of Homegeneity) dari populasi. Sehingga
homogen populasi itu, semakin kecil sampel yang perlu diambil.
Tingkat presisi yang dikehendaki dalam penelitian. Makin tinggi tingkat
presisi yang dikehendaki makin besar anggota sampel yang harus diambil.
Semakin besar sampel akan semakin kecil penyimpangan terhadap nilai
populasi yang didapat.
: 15
Produksi
: 75
Penjualan
: 35
: 15 / 125 x 95
= 11,4 dibulatkan 11
Produksi
: 75 / 125 x 95
= 57
Penjualan
: 35 / 125 x 95
= 26.6 dibulatkan 27
: 100 orang
SMA
: 700 orang
DIII
: 180 orang
S1
: 10 orang
S2
: 10 orang
Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat
menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam
sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama
karena harus membaginya dalam area-area tertentu.
Contoh:
Peneliti ingin mengetahui tingkat efektivitas proses belajar mengajar di
tingkat SMA. Populasi penelitian adalah siswa SMA seluruh Indonesia. Karena
jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam berbagai provinsi, maka
penentuan sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :
Menentukan sample daerah. Misalnya ditentukan secara acak 10 Provinsi
yang akan dijadikan daerah sampel.
Mengambil sampel SMA di tingkat Provinsi secara acak yang selanjutnya
disebut sampel provinsi. Karena provinsi terdiri dari Kabupaten/Kota, maka
diambil secara acak SMA tingkat Kabupaten yang akan ditetapkan sebagai
sampel (disebut Kabupaten Sampel), dan seterusnya, sampai tingkat
kelurahan / Desa yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka
keseluruhan SMA yang dijadikan sampel ini diharapkan akan
menggambarkan keseluruhan populasi secara keseluruhan.
Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling
sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.
1. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut
dari populasi baik yang berdasarkan nomor yang ditetapkan sendiri oleh
peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang
seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.
Contoh:
Akan diambil sampel dari populasi karyawan yang berjumlah 125. Karyawan
ini diurutkan dari 1125 berdasarkan absensi. Peneliti bisa menentukan
sampel yang diambil berdasarkan nomor genap (2, 4, 6, dan seterusnya)
atau nomor ganjil (1, 2, 3, dan seterusnya), atau bisa juga mengambil nomor
kelipatan (2, 4, 8, 16, dan seterusnya).
2. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel
dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota (jatah) yang
diinginkan.
Misalnya akan dilakukan penelitian tentang persepsi siswa terhadap
kemampuan mengajar guru. Jumlah Sekolah adalah 10, maka sampel kuota
dapat ditetapkan masing-masing 10 siswa per sekolah.
3. Sampling Aksidential
Sampling Aksidential merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan
atau siapa saja yang kebetulan (aksidential) bertemu dengan peneliti yang
dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan
sampel.
Misalnya penelitian tentang kepuasan pelanggan pada pelayanan Mall A.
Sampel ditentukan berdasarkan ciri-ciri usia di atas 15 tahun dan baru
pernah ke Mall A tersebut, maka siapa saja yang kebetulan bertemu di depan
Mall A dengan peneliti (yang berusia di atas 15 tahun) akan dijadikan
sampel.
4. Purposive Sampling
Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Misalnya, peneliti
ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin tertentu. Maka
sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui
dengan jelas permasalahan ini atau penelitian tentang pola pembinaan
olahraga renang. Maka sampel yang diambil adalah pelatih-pelatih renang
yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini. Teknik ini biasanya
dilakukan pada penelitian kualitatif.
Kelebihan dari pengambilan menurut tujuan ini adalah tujuan dari peneliti
dapat terpenuhi. Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu mewakili
keseluruhan variasi yang ada.
5. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya
dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100. Misalnya akan
dilakukan penelitian tentang kinerja guru di SMA XXX Jakarta. Karena jumlah
guru hanya 35, maka seluruh guru dijadikan sampel penelitian
6. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang semula
kecil kemudian terus membesar ibarat bola salju. Misalnya akan dilakukan
penelitian tentang pola peredaran narkoba di wilayah A. Sampel mula-mula
adalah 5 orang narapidana, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak
lain sehingga sampel atau responden terus berkembang sampai
ditemukannya informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.
Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah bisa mendapatkan
responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya adalah
memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan
variasi yang ada.
H. Teknik Penentuan Jumlah Sampel
Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan
menggunakan rumus dari Taro Yamane:
n= Jumlah sampel
N= Jumlah Populasi
d = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %)
I. Penelitian
Populasi dalam penelitian dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit
analisis yang ciri-cirinya akan diduga.
a. Unit analisis
Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis. Unit
analisis suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi,
institusi, benda, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan pokus
permasalahannya. Contoh judul penelitian untuk setiap unit analisis, yaitu:
Individu : Pengaruh Kenaikan Harga BBM terhadap Penjualan Kendaraan
Bermotor
Kelompok : Analisis Bantuan Modal dan Kredit bagi Kelompok Pedagang Ikan