Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Januar Dwi Hendra Prayoga
Jimmy Triputra
Jumaidil Khairad
Juraiddin
Mario Martinus Karvin
Muhammad Faisal
Nafsia Basir
Nunung Andrianingsih
Rizky Wulandari
Romaldus Raya Odel
1620313319
1620313321
1620313322
1620313323
1620313330
1620313335
1620313338
1620313346
1620313365
1620313367
BAB I
PENDAHULUAN
terhadappasien
melalui
kegiatan
Pharmaceutical
Care.
apoteker
apotekersenantiasa
yang
harus
profesional.
memiliki
Dalam
kemampuan
pengelolaan
menyediakan
apotek,
dan
memberikanpelayanan
yang
baik,
mengambil
keputusan
yang
tepat,
BAB II
PEMBAHASAN
Tenaga Kefarmasian
Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Apoteker Pendamping
Tenaga non-kefarmasian
Petugas keuangan/Kasir
Petugas Administrasi, dll
2. Perencanaan SDM
Kualitas/mutu tenaga kerja yang diinginkan sesuai persyaratan jabatan
yang ada (analisis jabatan) :
Pengaturan shift
Hal- hal yang harus dilakukan pada saat akan menerima karyawan
hendaknya dilakukan Penyebaran informasi lowongan
Pemberitahuan resmi ke instansi pendidikan
Iklan di media cetak dan elektronik
Melalui intansi tenaga kerja yang berwenang
Teknik seleksi
Screening surat lamaran dan referensi
Tes dan wawancara
Pemeriksaan kesehatan
4. Pengembangan
Pelatihan sangat penting bagi keberhasilan pegawai dan apotek karena,
seseorang yang tidakmempersiapkan dengan baik untuk suatu pekerjaan akan
memberikan hasil yang tidak memuaskan. Hasil kerja pegawai yang tidak
memuaskan akan membuat pelanggan kecewa dan pelanggan yang kecewa
akan beralih ke apotek lain.
5. Penilaian prestasi kerja
Proses mengevaluasi atau menilai prestasi kerja, tujuannya dapat
membantu meningkatkan loyalitas karyawan sehingga menguntungkan
perusahaan. Manfaat hasil penilaian: mengidentifikasi karyawan yang
membutuhkan diklat, menetapkan gaji, menetapkan kemungkinan rotasi tugas
karyawan, menetapkan kebijaksanaan baru dalam rangka reorganisasi,
mengidentifikasi karyawan untuk promosi jabatan
Jumlah
dan
jenis
obyek
penilaian
dari
seorang
karyawan
Alasan pemberhentian
khusus
telah
diposisikan
sesuai
tugas
dan
fungsi
dengan
karenakompetensi
yang
tinggi
bukan
hanya
menyangkut
biasanya ada beberapa karyawan yang habis masa jabatan serta karyawan
yang berhenti.
Biasanya
Karyawan yang ingin mengajukan cuti mengisi form cuti tahunan form
cuti harus di setujui oleh personalia serta dicek kebeneran karyawan itu telah
bekerja selama 1 tahun
Setelah pengecekan akan diserahkan oleh direktur serta form tersebut disimpan
dalam rekap cuti bagi karyawan yang akan di berikan cuti selama 3 bulan yaitu
11/2 (satu setengah )bulan sebelum melahirkan dan setelah 11/2 bulan lagi
setelah melahirkan dan pada waktu cuti perhitungan gaji tetap dibayar
perbulan.
-
Apabila waktu dalam masa cuti karyawan menggunakan hanya 5 hari saja
maka sisa cuti masih diberikan bila karyawan ingin mengambil cuti kembali.
Karyawan yang melebihi batas cuti tanpa keterangan diberi peringatan 1 oleh
bagian personalia apabila dalam jangka 3 bulan kedepan karyawan masih
melakukan hal yang merugikan pihak RS akan diberikan surat peringatan 2
namun apabila karyawan masih melakukan hal yang serupa maka karyawan
akan diberhentikan secara sepihak oleh RS.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia
antara lain: Staffing, seleksi SDM, pengembangan, penilaian prestasi kerja,
kompensasi, dan pemberhentian karyawan.
.
B. Saran
Sebelum diadakannya penerapan sistem yang baru ini sebaiknya karyawan
diberikan pelatihan terlebih dahulu agar lebih paham dengan sistem yang baru ini dan
meningkatkan kinerja pada karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyani A Teguh dan Rosida. 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Hendra 2010, Manajemen Perusahaan Koperasi, Erlangga, Jakarta.