Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGOLAHAN LIMBAH

Oleh : Ahmad Pinandita M.K (I0512005)


PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak
baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas.
Kebanyakan orang kadang mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang
menghasilkan berbagai jenis-jenis limbah dan sampah. Limbah bagi lingkungan
hidup sangatlah tidak baik untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi
masyarakat umum, limbah padat yang di hasilkan oleh rumah tangga sangat
merugikan bagi lingkungan, umumnya jika limbah padat hasil dari rumah tangga
tersebut tidak diolah dengan baik untuk menjadikannya bermanfaat.
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak
dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara
kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa
anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga
perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang
ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan dan mengatur tentang
bagaimana cara pengolahan sampah rumah tangga. PP nomor 18 tahun 2012
menjelaskan bahwa kebijakan dan strategi nasional dalampengolahan sampah yaitu:
1. Setiap individu/produsen sampah harus melakukan kegiatan pengelompokan
sampah menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis sampah yang terdiri atas :
Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3).
Sampah yang mudah terurai.
Sampah yang dapat digunakan kembali.
Sampah lainnya.
2. Penglola kawasan pemukiman wajib menyediakan sarana pemilahan sampah
3. Wadah pengelompokan sampah diberi label, tanda / warna yang berbeda.

4. Terdapat TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang terpilah dan menggunakan


system 3R (recycle, reduce, reuse).
Ada berbagai macam cara mebuang sampah di tempat pembuangan akhir
diantaranya:
a. Open dumping, yaitu membuang sampah secara terbuka diatas permukaan tanah
b. Dumping in water, yaitu membuang sampah secara terbuaka diatas air seperti
dikali atau dilaut
c. Burning in premise, yaitu pembakaran sampah di rumah-rumah
d. Sanitary landfill,yaitu suatu cara pembuangan sampah ke tempat-tempat rendah
dam ditutupi dengan tanah untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
Alternatif pengolahan sampah
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan
alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai,
karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan
alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan
sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi
masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya
alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang
harus diganti dengan tiga prinsipprinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa
masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi
sampah harus dijadikan prioritas utama.
Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan
atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah
yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang
produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut.
Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara
alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah
mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai

menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya
adalah kompos (compost).
Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan mengalami
proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah, batang atau
ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain
sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur
menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya semula tidak dikenal
lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah.
Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati,
dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai menjadi
hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya adalah
kompos (compost).
Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad
renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan organik menjadi bahan yang
mirip dengan humus. Hasil perombakan tersebut disebut kompos. Kompos biasanya
dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah. Untuk sampah kertas, botol dan
plastik, anda bisa langsung membawanya ke tempat daur ulang terdekat. Jika tidak
buanglah ditempat sampah setelah mengkategorikannya berdasarkan jenisnya.
Karena pengelolaan sampah yang baik tidak hanya soal menangani sampah
yang sudah ada, kita juga perlu mengurangi jumlah sampah. Berikut ini langkahlangkah sederhana untuk mengurangi sampah di rumah.
1. Membawa tas plastik atau kain dari rumah saat belanja.
2. Mengurangi membeli produk sachet.
3. Memakai ulang toples atau botol bekas.
Penggunaan teknologi biogas juga sangan dianjurkan dalam pengolahan sampah
organic. selain bisa menggredable sampah ada keuntungan lain diantaranya
1. bisa mengurangi gas rumah kaca
2. bisa menghasilkan bahan bakar pengganti
3. bisa menghasilkan pupuk organik yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik degester .
4. biaya pembuatannya murah karena bahan banyak tersedia

5. mudah digunakan
6. cara membuatnya mudah karena tidak memerlukan keahlian khusus
7. tidak memerlukan tempat yang luas
Pengertian Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi
dari bahan bahan organik termasuk diantaranya : kotoran manusia dan hewan,
limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik
yang biodegradable dalam kondisi anaerobik.
Kandungan utama dalam biogas adalah Metana dan Karbon Dioksida. Biogas
dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.

Anda mungkin juga menyukai