Benkelman Beam
Pengujian dilakukan untuk keperluan pemeliharaan
berkala yaitu penentuan tebal lapis tambahan (overlay)
yang diperlukan untuk mempertahankan atau menambah
masa layan perkerasan.
Hal yang harus diperhatikan pada pengujian Benkelman
Beam :
1.Kondisi keleluasaan area pengujian hendaknya seragam
untuk 10 titik pengambilan data dalam 1 km
2.Perlu dilakukan pengujian tambahan pada area yang
secara visual berkarakteristik lain, misal lebih rusak
kondisinya
3.Bila hasil pengukuran lendutan balik melampaui nilai
tertentu yang telah ditentukan maka perlu dilakukan
penambahan jumlah titik pengujian
4.Pengujian tambahan juga diperlukan bila terdapat
indikasi variasi nilai lendutan balik yang tinggi.
PERALATAN BB
PERALATAN BB :
1.Truk
2.Alat
Timbang
(bisa
dibawa-
bawa)
3.Alat BB terdiri dari 2 batang
dilengkapi :
- arloji pengukur,
- alat penggetar,
- alat pendatar
4.Alat penyetel BB :
- Pelat Landasan
- Pelat Penyetel,
- Engsel,
- Sekrup Pengatur
arah horizontal dan
arah vertikal,
- Tiang
- Arloji pengukur
alat penyetel
5.Pengukur Tekanan
Angin
6.Pengukur
Temperatur
7.Rol meter
8.Formulir
9.Perlengkapan
Keamanan
10.Kamera
PELAKSANAAN
Pelaksanaan :
1. Penyiapan Truk
- Beban masing-masing roda belakang ban ganda
4,08 T
- Tekanan angin ban 5,5 kg/cm2
2.Pasang batang BB ke Truk
3.Pengaturan Ketelitian alat BB
- Tempatkan BB pada bidang yang datar
- Atur kaki sehingga BB datar
- Atur alat penyetel dibawah tumit batang
pengukur
- Turunkan Tumit batang sampai pelat penyetel
- Atur kedudukan arloji Pengukur BB dan arloji alat
penyetel
- Atur kedudukan batang arloji pengukur
- Atur jarum arloji pengukur pada angka nol
4. Penyiapan Truk
- Panjang batang dari tumit batang ke sumbu O (A =
2,44 m)
- Panjang batang dari sumbu O ke arloji pengukur (B =
1,22 m)
- Panjang batang dari tumit batang ke kaki depan (C =
2,74 m)
- Panjang batang dari kaki depan ke kaki belakang (D
= 1,52 m)
A: B=2:1
5. Penentuan titik-titik Pengujian
- Jalan tanpa median, lihat pada tabel E1
- Jalan dengan median, dengan tipe 2 x 1 lajur, 2 x 2
lajur, 2 x 3 lajur maka masing-masing dianggap sebagai jalan
1 arah
6. Pengukuran Lendutan
Ada 3 jenis pengukuran yaitu
- Lendutan balik maksimum
- Lendutan balik titik belok
- cekung lendutan
Lendutan Balik Maksimum : Besarnya lendutan balik pada
kedudukan di titik kontak batang BB setelah beban berpindah
sejauh 6 m
Lendutan Balik Titik Belok : Besarnya lendutan balik pada
kedudukan di titik kontak kontak batang BB setelah beban
berpindah sejauh 0,30 m untuk penetrasi, asbuton, dan
laburan atau sejauh 0,4 m untuk beton aspal
Cekungan Lendutan :
lendutan