Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NOTA PERENCANAAN
BAB IV
SPILLWAY & INTAKE
4.1 UMUM
Bangunan pelimpah atau spillway merupakan bangunan pelengkap embung
yang berfungsi untuk membuang kelebihan air waduk pada saat banjir, untuk
mencegah pelimpasan air lewat puncak embung (over topping), sehingga dapat
memberikan jaminan keamanan terhadap embung dari keruntuhan. Melihat
begitu pentingnya fungsi dari pelimpah baik itu terhadap embung (konstruksi)
maupun daerah hilir maka dalam perencanaan pelimpah memerlukan
kecermatan. Berikut ini adalah beberapa pertimbangan teknis yang digunakan
sebagai dasar perencanaan pelimpah Embung Tawainalu.
Bangunan pelimpah Embung Tawainalu direncanakan terletak pada tebing
sebelah kanan dengan pertimbangan kondisi geologinya cukup baik. Tipe
bangunan yang dipilih adalah tipe pelimpah bebas tanpa pintu dengan lebar
20.00 m.
Bangunan pelimpah ini harus mampu mengalirkan debit banjir rencana dengan
periode ulang 100 th sebesar 59,24 m3/detik.
4.2 PENENTUAN ELEVASI AMBANG PELIMPAH
Elevasi ambang pelimpah ditentukan berdasarkan kebutuhan tampungan total
sebesar 0,46 juta m3 dimana dari gambar kurve kapasitas tampungan waduk
dapat ditentukan elevasi ambang pelimpah terletak pada +130.00 m
4.3 PENELUSURAN BANJIR
Penelusuran banjir dilakukan dalam kondisi air waduk penuh atau pada elevasi
ambang pelimpah. Dari hasil optimasi didapatkan lebar ambang yang paling
ekonomis adalah 20.00 m dimana elevasi banjir Q100th adalah pada El.130,53
m.
Hasil perhitungan penelusuran banjir adalah sebagai berikut :
Qinflow 1000th
=
59,24 m3/detik
IV - 1
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
X1,776=1,873.hd0,776.Y
SID Air Baku Kabupaten Kolaka Timur
IV - 2
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
hd
0,119 hd
R = 0,45 hd
1
V12
Vc 2
= Zc + dc cos c +
+ he
2g
2g
Q 2
gB 2
Vc 2
2g
IV - 3
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
4x
n2
n2
n2 Q2
dx = { 4 / 3 2 4 / 3 2 }Q2 x)
4/3
2
R1 A1
R 2 A2
R
A
dimana :
R
A
n
= radius hidrolik
= luas penampang
= koefisien kekasaran Manning
IV - 4
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
V
Froude
:
:
14,21 m/det
6,29
1,7 m
:
:
:
:
:
:
:
59.24 m3/det
18.00 m
1 : 100
0.02
1.00
EL.115.20 m
EL.115.00 m
IV - 5
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
= 20.0
Koefisien Gempa
Horisontal = 0. 0208
Vertikal
= 0
4.4.6.2 Koefisien tekanan tanah dengan rumus Coulomb\
- Tekanan Tanah Aktif (normal)
Koefisien tekanan aktif dihitung dengan metode Coulomb sebagai berikut :
Pa = 1/2 . . H2 . Ka
ka
2
cos ( )
2
cos .cos( ) 1
sin( )sin( )
cos ( )cos( )
dimana :
Pa
Ka
=
=
=
=
=
=
cos ( 0 )
kea
sin( )sin( 0 )
cos( 0 )cos( )
IV - 6
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
dimana :
0
kh
kv
1.
2.
= tan-1.k
(k =
kh
)
1 kv
Pa
Pav
Pa
h
f . V
>
IV - 7
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
e=
Mv
Mh
>
Mv Mh B
2
V
L
6
12
V (1 6e )
A
max
L
L
<e<
6
3
3.(
B
e) L
2
Dimana :
Mv =
Mh =
V
=
H
=
U
=
f
=
B
=
L
=
4.4.6.4 Pembebanan
Pembebanan pada konstruksi adalah sebagai berikut :
1. Tekanan hidrostatis
Pw
= 0.5 w h2
Dimana :
w
= berat jenis air (t/m3)
h
= kedalaman air (m)
2. Tekanan air dinamik
Pd = 7/12 khw (h)2
Dimana :
w
= berat jenis air (t/m3)
kh
= koefisien gempa horisontal
h
= kedalaman air (m)
SID Air Baku Kabupaten Kolaka Timur
IV - 8
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
y=
0,4 H (m)
3. Berat struktur
W = c. V
Dimana :
c
= berat jenis beton (t/m3)
V
= volume beton (m3)
4. Tekanan tanah aktif
Pa
= 0.5 ka t h2
Dimana :
t
= berat jenis tanah timbunan (t/m3)
ka
= koefisien tekanan tanah aktif
h
= kedalaman timbunan tanah (m)
IV - 9
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
IV - 10
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
IV - 11
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
B. Kondisi Pembebanan
SID Air Baku Kabupaten Kolaka Timur
IV - 12
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
IV - 13
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
IV - 14
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
B. Kondisi Stabilitas
IV - 15
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
1
n
R
A
2
3
1
2
xV
IV - 16
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
dimana :
V
n
R
S
A
=
=
=
=
=
2
g
x
3 hc
0.5
Q A x Vc
di mana :
Vc = kecepatan kritis (m/dt)
hc = kedalaman kritis (m)
g= percepatan gravitasi (m/dt2 )
2. Pengaliran Tekan
Pada kondisi pengaliran tekan (dalam saluran tertutup)demikian digunakan
persamaan sebagai berikut :
Q2
A x 2 . g . h L .sin / 2 / 1 C
0 ,5
dimana :
h = kedalaman air waduk dihitung dari dasar inlet (m)
= diameter terowongan (m)
S = kemiringan dasar terowongan
L = panjang alur terowongan (m)
=
sudut yang dibentuk oleh alur terowongan
A
=
luas penampang basah (m2 )
C =
total kehilangan energi (m)
IV - 17
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
B s / b 4/ 3 sin
dimana :
B = Faktor bentuk
= sudut kemiringan saringan pada bidang horisontal
s = tebal jeruji (m)
b = jarak bersih antar jeruji (m)
b. Kehilangan tekanan pada lubang pemasukan ( entrance )
fa = c . ( At/Ae ) 2
dimana :
c
= 0.1
At/Ae = 1.0
c. Kehilangan tekanan akibat gesekan (fb)
fb = v2 . L/K2 . R4/3
dimana :
fb =
Koefisien kehilangan akibat gesekan
v =
kecepatan aliran ( m2/detik )
K =
faktor kekasaran bahan
R =
jari - jari hidrolis
L =
panjang saluran (m)
d. Kehilangan tekanan akibat belokan (fc)
fc = ( 0.131 + 0.163 (D/R)(7/2) (/90)0.50
IV - 18
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
dimana :
R = jari - jari belokan (m)
q = sudut belokan
e. Kehilangan tekanan di outlet (fd)
fd = ( 1 - ( At/Ao ) 2
Kapasitas Pengaliran Saat Kondisi Aliran Bebas Saluran Pengambilan
Embung Tanaiwalu (Pipa)
IV - 19
LAPORAN
NOTA PERENCANAAN
IV - 20