Anda di halaman 1dari 5

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil dan
pembahasan sebagai berikut:
4.1. Pemurnian Kultur Bakteri
Berdasarkan hasil pemurnian dengan menggunakan metode goresan,
didapatkan 8 isolat yakni 3 isolat jamur dan 5 isolat bakteri dengan bentuk, tepi
dan warna yang bervariasi. Berdasarkan hasil pengamatan makroskopis pada
koloni yang tumbuh pada medium dengan mengamati bentuk, tepi dan warna
koloni bakteri pada umumnya bakteri pada permukaan memiliki bentuk bulat dan
irregular dengan tepi rata, undulate dan erose , serta dengan warna dari sangat
putih, putih, putih bening, putih kekuningan dan kuning. Sedangkan untuk isolat
jamur ada yang memiliki hifa yang tebal, hifa tipis, berwarna putih dan berwarna
agak kekuningan. Hasil deskripsi secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1.a. Hasil Pengamatan Morfologi Koloni Isolat Bakteri Dari


Permukaan Tangan Laki-laki dan Perempuan
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Nama Isolat
IBR 1
IBR 2
IBR 3
IBR 4
IBR 5

Bentuk
Bulat
Bulat
Bulat
Irregular
Bulat

Morfologi koloni
Tepi
Warna
Rata
Putih
Bergerigi
Putih kekuningan
Rata
Kuning
Undulate
Putih
Rata
Putih

Keterangan :
IBR = Isolat Bakteri
IJM = Isolat Jamur
Irregular = Tidak beraturan
Undulate = Berombak

Tabel 4.1.b. Hasil Pengamatan Morfologi Koloni Isolat Jamur Dari Permukaan
Tangan Laki-laki dan Perempuan
Universitas Sriwijaya

No. Nama Isolat


1. IJM 1
2. IJM 2
3. IJM 3
Keterangan :

Hifa
Tidak memiliki miselium
Memiliki miselium
Tidak memiliki miselium

Warna
Putih
Putih
Kuning

IJM = Isolat Jamur


Adanya perbedaan bentuk pertumbuhan dari tiap isolat bakteri dan jamur
pada medium agar cawan, mengindikasikan bahwa semua isolat tersebut berasal
dari jenis bakteri dan jamur yang berbeda, dimana bentuk koloni menurut
Isdaryanti (2011) dapat dijadikan dasar dalam identifikasi bakteri.
4.1.1

Pemurnian pertama

Tabel 4.1.1 bakteri dan jamur dari tangan dan telapak tangan laki-laki dan
perempuan
No.
1.

Sampel
P1L1

Bakteri
10 koloni

Jamur
-

2.

P2L1

3 koloni

3.

T1L1

31 koloni

4.

T2L1

2 koloni

5.

P1P1

2 koloni

1 koloni

6.

P2P1

1 koloni

7.

T1P1

1 koloni

1 koloni

8.

T2P1

3 koloni

1 koloni

Keterangan :
P1= Pergelangan tangan 1
L1= laki-laki
P2= Pergelangan tangan 2
P1= perempuan
T1=Telapak tangan 1
T2= Telapak tangan 2
4.1.2 Pemurnian kedua
Tabel 4.1.2.1 kontaminan bakteri yang di disolasi dari pemurnian pertama
selama 24 jam

Universitas Sriwijaya

No.

Bakteri

Jenis kontaminan
Bakteri

Jamur

1.

IBR 1

2.

IBR 2

1 koloni

1 koloni

3.

IBR 3

2 koloni

4.

IBR 4

5.

IBR 5

2 koloni

1 koloni

Dari tabel tersebut diketahui bahwa bakteri yang berhasil di isolasi dari
pemurnian yang pertama adalah jenis bakteri A, B, C, D, dan E. dapat dilihat dari
bakteri tersebut terdapat kontaminan. Jenis bakteri B, ditemukan ada 1 koloni
bakteri laindan 1 koloni jamur di dalam media yang digunakan. Pada bakteri C
ditemukan ada 2 koloni bakteri lain. Pada bakteri E ditemukan 2 koloni bakteri
lain dan 1 koloni jamur. Sedangkan pada bakteri A dan D tidak ditemukan adanya
kontaminan. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri di permukaan tubuh manusia
dapat ditemukan salah satunya di tangan. Menurut Pratami et al (2013).Tangan
merupakan bagian tubuh yang paling sering kontak dengan dunia luar dan
digunakan sehari-hari untuk melakukan aktivitas.
Tabel 4.1.2.2 kontaminan bakteri yang di isolasi dari pemurnian pertama
selama 24 jam
No.

Jamur

Jenis kontaminan
Bakteri

Jamur

1.

IJM 1

Belum ditemukan

Belum ditemukan

2.

IJM 2

3.

IJM 3

Permurnian yang kedua, selain ditemukan berbagai bakteri, ditemukan


juga berbagai jenis jamur yang juga diperoleh dari sekitar tangan manusia.
Terdapat jenis jamur A, B, dan C. Dari ketiga jenis jamur tersebut, diketahui
bahwa jamur B dan C tidak ditemukan adanya kontaminan. Sedangkan pada

Universitas Sriwijaya

jamur A, setelah 24 jam belum ditemukan adanya koloni dari jamur A yang
tumbuh begitu juga dengan kontaminan di dalamnya. Adanya berbagai jenis
bakteri dan jamur di permukaan tubuh manusia menunjukkan bahwa permukaan
tubuh manusia menjadi habitat bagi pertumbuhan mikroba. Menurut Irianto
(2007), ini disebabkan oleh adanya cairan yang dikeluarkan oleh kulit, kelenjar
rambut ataupun bagian tubuh lainnya.
4.1.3

Pemurnian ketiga

Tabel 4.1.3.1 kontaminan bakteri yang di disolasi dari pemurnian kedua


selama 24 jam
No.

Bakteri

Jenis kontaminan
Bakteri

1.

IBR 1

2.

IBR 2

3.

IBR 3

4.

IBR 4

5.

IBR 5

Jamur

Tabel 4.1.3.2 kontaminan bakteri yang di isolasi dari pemurnian pertama


selama 24 jam
No.

Jamur

Jenis kontaminan
Bakteri

Jamur

1.

IJM 1

Belum ditemukan

Belum ditemukan

2.

IJM 2

3.

IJM 3

Jenis kontaminan masih dapat ditemukan pada pemurnian ketiga. Hal ini
terlihat dari masih adanya koloni bakteri dan jamur lain yang ditemukan pada
masing-masing bakteri dalam media. Adanya kontaminan menujukkan bahwa
bakteri yang di isolasi tersebut masih belum murni. Kontaminan inidapat bersifat
merusak yang kehadirannya bisa di karenakan proses saat bekerja tidak steril.

Universitas Sriwijaya

Menurut Suriawiria (1986), keadaan steril adalah tidak didapatkan mikroba yang
tidak diharapkan kehadirannya, baik yang mengganggu media ataupun proses
yang sedang dikerjakan.
4.1.4

Pemurnian keempat

Tabel 4.1.4.1 kontaminan bakteri yang di disolasi dari pemurnian kedua


selama 24 jam
No.

Bakteri

Jenis kontaminan
Bakteri

1.

IBR 1

2.

IBR 2

3.

IBR 3

4.

IBR 4

5.

IBR 5

Jamur

Tabel 4.1.4.2 kontaminan bakteri yang di isolasi dari pemurnian pertama


selama 24 jam
No.

Jamur

Jenis kontaminan
Bakteri

Jamur

1.

IJM 1

Belum ditemukan

Belum ditemukan

2.

IJM 2

3.

IJM 3

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai