Anda di halaman 1dari 4

Sumber kalor (q) melalui bahan uji dengan tebal (L) dan luas penampang (A) pada

temperature (T) dapat dihitung dengan rumus :(Holman,1997)


Dengan :
q = Laju perpindahan panas (W)
k = Konduktivitas termal bahan (W/m ) 0C
A = Luas penampang benda = P x L (m ).
= Temperatur muka dinding ( oC )
L = Tebal dinding / bahan ( m )

Kualitas produk pertanian di Indonesia masihlah banyak kekurangan untukbersaing


dengan pasar internasional, kualitas hasil pertanian kita menurun bukankarena
rendahnya kualitas bibit maupun kesalahan pemanenan
melainkankesalahan. dalam proses distribusi ke konsumen. Kerusakankerusakan yangmenyebabkan menurunnya kualitas hasil pertanian
disebabkan oleh beberapafactor, terutama faktor termal karena setiap
bahan hasil pertanian memilikiperlakuan termal yang berbeda-beda sehingga
kita harus mengetahui kemempuanbahan hasil pertanian untuk tetap segar dalam
suhu-suhu tertentu. Hal ini dapatkita ketahui dengan mencari nilai panas spesifik
setiap bahan hasil pertanian

Sifat fisik bahan seperti dimensi, densitas, panas laten, panas jenis serta sifat
termal
yaitu konduktivitas termal, difusivitas termal, dan emisivitas termal, panas spesifik
sangat signifikan berpengaruh dalam problem pindah panas pada bahan hidup
seperti
produk pangan ikan Data sifat fisik bahan tersebut sangat diperlukan dalam operasi
pada industri pengolahan pangan guna pengembangan model termal untuk
mendapatkan hasil yang akurat secara numerik dan juga untuk memprediksi atau
mengontrol fluks panas dalam bahan makanan selama proses pengolahan seperti
pemanasan, pembekuan, sterilisasi, pengeringan atau pasteurisasi

Konduktivitas thermal bahan (k) adalah proses perpindahan panas secara


konduksi atau besarnya laju pindah panas persatuan waktu dalam suatu unit
operasi..
Nilai ini spesifik untuk tiap jenis bahan. Nilai k akan berbeda untuk bahan yang
berbeda
disebabkan pada komponen yang terkandung di dalam bahan berbeda. Nilai k juga
dipengaruhi oleh suhu, sehingga nilai k bahan pada berbagai suhu sangat penting
diketahui.

Termokopel
Pada dunia elektronika, termokopel adalah sensor suhu yang banyak
digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi
perubahan tegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat
dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat
mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan
batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 C.

Konduksi
Perpindahan kalor secara perambatan atau perpindahan kalor dari suatu
bagian benda padat ke bagian lain dari benda padat yang sama, atau dari
benda padat yang satu ke benda padat yang lain karena terjadi
persinggungan fisik atau menempel tanpa terjadinya perpindahan
molekulmolekul dari benda padat itu sendiri. (Incropera, 1981)
Dalam hampir semua logam, hilangnya kalor melalui permukaan sangatkecil
dibandingkan dengan yang mengalir melalui batang. Temperaturnya
bisadiukur dengan memakai termokopel yang sesuai pada tempat yang
berjarak L, danpersamaan :Dipakai untuk menentukan konduktivitas
termal rata-rata dalam daerahtemperatur tertentu. Jika 1 2 kecil, K
praktis sama dengan konduktivitas termalpada temperatur rata-ratanya.
K mempunyai satuan W/mK. Menurut kaidahumum, konduktivitas
termal logam bertambah besar ketika temperaturnyaditurunkan
sampai maksimumnya mencapai. Konduktivitas termal gas
selalubertambah ketika temperaturnya naik (Zemansky dan Dittman, 1986).

Perpindahan kalor konduksi dapat terjadi pada benda padat, cairan


maupungas. Komduksi dapat dibayangkan sebagai perpindahan energi
akibat interaksiantar partikel dari suatu zat, dari partikel yang lebih aktif ke
partikel yang kurangaktif. Laju peprindahan kalor melalui konduksi dapat
dihitung secara makroskopikberdasarkan hukum Fourier. Zat yang memiliki
nilai konduktivitas termal yangbesar antara lain tembaga merupakan
konduktor baik, sedangkan zat yangmemiliki nilai konduktivitas termal
yang kecil merupakan insulator yang baik(Moran dan Shapiro, 2004).
Terlibat laju kalor, dan nilai angka konduktivitas termal itu
menunjukkanberapa cepat kalor mengalir dalam bahan tertentu. Yang jelas
ialah bahwa makincepat molekul bergerak, makin cepat pula ia
mengangkut energi. Jadi,konduktivitas termal gas bergantung pada suhu.
Dalam sistem satuan Inggris,aliran kalor dinyatakan dalam satuan
termal Inggris per jam (BTU/h), luaspermukaan dalam kaki (foot)
persegi, dan suhu dalam derajat Fahrenheit. Dengandemikian,, satuan
konduktivitas termal adalah BTU/h.ft.F. Pada suhu tinggi,,perpindahan
energi pada bahan isolator berlangsung dalam beberapa cara
:konduksi melalui bahan berongga atau padat; konduksi melalui
udara yangterkurung dalan rongga-rongga; dan jika suhu cukup
tinggi, melalui radiasi(Holman, 1995).
Rumus:dimana:
q = laju perpindahan panas (ft/hr oF
)x = ketebalan bahan (ft)
A = luas bahan (ft2)
T = perubahan suhu (oF)

Incropera, FP and Witt, P., Fundamental of Heat Transfer,John Wiley and Sons,
New York, 1981.
Holman, J.P., 1995. Perpindahan Kalor. Erlangga, Jakarta.

Moran, M. I. dan H. W. Shapiro, 2004. Termodinamika Teknik. Erlangga,


Jakarta
Zemansky, M. W. dan R. H. Dittman, 1986. Kalor Dan Termodinamika.
ITB,Bandung.

Anda mungkin juga menyukai