Anda di halaman 1dari 12

PENULISAN BUKU AJAR

APLIED APPROACH
KELENGKAPAN
1. Sistematika (jaman dulu) Pendahuluan, Tujuan, Soal, Pustaka.
2. Definisi buku ajar, buku teks, diktat
3. Menyusun paragraf
4. EYD (mencari sendiri)
5. Template
5. Koreksi berulangkali
6. Koreksi akhir di printout
1. PERBEDAAN BUKU AJAR, BUKU TEKS, DAN DIKTAT
Buku Ajar
Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan
disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta
diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan. (Pedoman PAK dosen)
Buku Teks
Buku teks adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi
pembahasannya berfokus pada satu bidang ilmu. Buku teks membahas
topik yang cukup luas (satu bidang ilmu). Urutan materi dan struktur buku
teks disusun berdasarkan logika bidang ilmu (content oriented), diterbitkan
secara resmi untuk dipasarkan. (Panduan Penulisan Buku Teks).
Buku Diktat
Diktat adalah bahan ajar untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun
oleh pengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan
disebarluaskan kepada peserta kuliah (Pedoman PAK dosen 2009)
Perbedaan Buku Ajar dan Buku Teks
Buku Ajar
Berusaha menimbulkan minat baca.
Dirancang dan ditulis untuk mahasiswa
Menjelaskan tujuan instruksional
Dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan.

Disusun berdasar pola belajar yang fleksibel, sistematis, dan terstruktur


berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan kompetensi akhir yang ingin
dicapai.
Fokus pada pemberian kesempatan mhs. untuk berlatih.
Memberi rangkuman
Gaya penulisan komunikatif.
Ada umpan balik
Mengakomodasi kesulitan belajar mahasiswa.
Menjelaskan cara mempelajari bahan belajar.
Buku Teks
Buku Teks mengasumsikan minat dari pembaca.
Untuk pembaca (guru, dosen, mahasiswa, peneliti, umum)
Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
Dirancang untuk dipasarkan secara luas.
Disusun secara linear dan strukturnya berdasar logikla bidang ilmu
Belum tentu memberikan latihan
Belum tentu memberi rangkuman
Gaya penulisan naratif, tidak komunikatif dan padat.
Tidak ada mekanisme mengumpulksn umpan balik
Tidak mangakomodasi kesulitan belajar.
Tidak menjelaskan cara mempelajari buku teks.
Diktat
Buku diktat adalah bahan ajar untuk suatu mata kuliah.
Ditulis oleh pengajar makalah tersebut
Mengikuti kaidah penulisan ilmiah
Disebarkuaskan kepada peserta kuliah.
2. MENYUSUN PARAGRAF
PENDAHULUAN
Pemahaman tentang paragraf sangat penting bagi seseorang yang ingin menulis.
Melalui paragraf seorang penulis menyampaikan ide-ide dan gagasan-nya dengan
mengikuti aturan tertentu. Karena penulis mengikuti aturan tertentu, yang juga
diketahui pembacanya, maka gagasan yang ditulisnya dapat dimengerti dengan benar
oleh pembacanya. Contohnya, penulis mengungkapkan gagasannya melalui paragraf
sebab-akibat, pembacanya akan memahaminya. Penulis mengungkapkan gagasannya

melalui paragraf dengan main idea maka pembaca akan mengikuti apa yang akan
dijadikan supporting idea oleh penulis untuk mendukung gagasannya. Penulis yang
baik tentu memahami makna bahwa paragraf berisi satu gagasan dan berhubungan
dengan paragraf lain yang juga mempunyai satu gagasan, dan antara paragraf-paragraf
tersebut ada hubungannya. Tetapi, penulis yang tidak mengungkapkan gagasannya
dengan baik, seperti di atas, tentu sulit bagi pembacanya memahami tulisan-nya,
bahkan bisa menimbulkan pemikiran sebaliknya dari pembaca.
Dalam penulisan skripsi, mahasiswa juga diharapkan memahami paragraf dengan
baik sehingga bisa dipahami oleh sesama mahasiswa dan dosennya atau orang lain.
Sebagian mahasiswa, misalnya, ketika menulis makalah tutorial, tidak menyusun
paragraf dengan baik. Semoga, dalam perkembangan-nya, ketika mereka sering
mendapat tugas menulis makalah tutorial, pemahaman mereka menjadi lebih baik.
Sehingga ketika mereka mendapat tugas menulis skripsi dapat menulis paragraf dengan
baik. Dengan demikian tulisannya, gagasan-gagasan-nya, dan ide-idenya yang
disampaikan secara tertulis bisa dimengerti orang lain. Selain itu, dengan membiasakan
diri menulis paragraf dengan baik, nantinya akan sangat bermanfaat ketika mereka
sudah bekerja pada instansi tertentu.
PARAGRAF
Menurut KBBI paragraf atau alinea adalah bagian bab dalam suatu karangan,
yang mengandung ide pokok dan dimulai penulisannya dengan garis baru. Menurut
Pedoman Karya Ilmiah Universitas Jember, PPKI-UJ (1998), adalah bagian karangan
atau wacana yang terdiri atas beberapa kalimat yang saling berhubungan secara utuh
dan padu, yang berisi satu kesatuan gagasan. PPKI-UJ (2010) adalah rangkaian
beberapa kalimat yang saling berhubungan dan terkait dalam satu kesatuan serta hanya
mempunyai satu pokok pikiran atau satu gagasan. Dari berbagai pernyataan di atas bisa
disimpulkan bahwa: 1. Paragraf adalah bagian dari suatu karangan; 2. Mempunyai satu
ide atau gagasan; 3. Terdiri dari beberapa kalimat; dan 4 Antar kalimat penyusun-nya
ada kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koherensi).
Hal yang kurang mendapat perhatian pada penyusunan paragraf biasanya kesatuan
(kohesi) dan koherensi (kepaduan). Menurut PPKI-UJ (2010), kesatuan (kohesi)
berhubungan dengan keeratan hubungan makna antar gagasan dalam satu paragraf.
Terkait kohesi, suatu paragraf mengandung satu gagasan (main idea) diikuti oleh
beberapa gagasan penjelas (supporting idea). Sedangkan kriteria kepaduan
(koherensi) hubungan (bentuk dan struktur) antar kalimat dalam paragraf. Kepaduan
dapat diketahui dari susunan kalimat yang sistematis, logis, dan mudah dipahami. Hal
ini dapat dicapai jika menggunakan sarana pengait kalimat yang berupa: penggantian
(misal dia, mereka, ia, dll), kata penunjuk (ini, itu, di wah, tersebut) atau pengulangan,
penghubung antar kalimat (oleh karena itu, meskipun begitu, jadi, namun, selain iktu,
dll) dan gabungan ketiganya.
Sementara itu, PPKI-UJ (1998) menganjurkan tentang penyusunan paragraf
sebagai berikut: (1) Tidak menggunakan paragraf banci; (2) Menghindari paragraf
yang hanya trdiri dari satu kalimat. Sebaliknya paragraf yang terlalu panjang, yang
terdiri dari banyak kalimat, sering mengaburkan gagasan pokok; (3) menggunakan kata
transisi untuk mrenghubungkan antar paragraf, misalnya, demikian pula, berbeda
dengan, lebih jauh, sebaliknya, dll; (4) Dalam menyusun paragraf harus diperhatikan

kohesi antar kalimat dan koherensi antar paragraf. Keduanya dapat menggunakan kata
penghubung antar kalimat, dan kata transisi.
Ada beberapa jenis paragraf yang sering dipakai dalam tulisan ilmiah. Dikenal
enam jenis paragraf, mungkin lebih, tetapi penguasaan enam paragraf ini cukup
memadai untuk menulis. Keenam paragraf tersebut adalah: (1) paragraf dengan ide
utama, (2) paragraf dari umum ke khusus (deduktif), (3) paragraf dari khusus ke umum
(induktif), 4) paragraf sebab-akibat, (5) paragraf pembuka, dan (6) paragraf penutup.
Kita diperbolehkan menggunakan keenam jenis paragraf tersebut dan
mengkombinasikan dengan paragraf lain, tentu saja sesuai tujuannya, misalnya kita
menggunakan paragraf pembuka di awal tulisan kita, bukan di bagian akhir. Tentang
penggunaan ini akan diuraikan pada bagian berikut.
1. Paragraf dengan Ide Utama
Beberapa peneliti membuktikan bahwa S. mutans bisa hidup dan menja-lankan
aktivitasnya di daerah tertentu pada dinding vasa. Vojdani (2003) menya-takan bahwa
di antara berbagai mikroba oral, S. mutans paling sering ditemukan di dalam darah.
Vojdani (2003) juga melaporkan bahwa, pada individu dengan higiene mulut jelek,
konsentrasi S. mutans di dalam darah bisa mencapai 10 kali lipat atau lebih daripada
kondisi bakteriemia asimtomatik. Stinson, Alder dan Kumar (2003) melalui
pemeriksaan mikroskop elektron membuktikan bahwa S. mutans mampu menembus
endotel. Douglas, et al. (1993) menyatakan bahwa S. mutans terlibat pada endokarditis
bakterial subakut, karena mikroba ini ditemukan pada katub jantung penderita.
Ferrieri, 2002; Rovery et al. 2005; Lo Hahn et al. 2005; Nakano et al. 2006; Nomura
et al. 2006, juga melaporkan keberadaan S. mutans pada katup jantung penderita
endokarditis. ...
Komentar
Paragraf jenis ini paling sering dipakai dalam tulisan ilmiah, skripsi, makalah
tutorial, diktat ataupun buku teks.
Ide utama itu didapat dari mana? Ide utama didapat dari pernyataan pribadi, dari
narasumber dengan menyebutkan sumbernya atau pustaka dengan menyebut
pustaka-nya. Contoh:
Karies terjadi pada hampir setiap orang ...(pernyataan pribadi)
Narulita (1980) dalam ceramah ilmiah di FKG menyatakan ...(narasumber)
Giunta (1999) menyatakan bahwa ...(pustaka).
Kalimat pertama yang di bold merupakan ide utama atau main idea:
Kalimat yang lain, yang dicetak miring, adalah pendukung dari ide utama atau
supporting idea.
Supporting idea didapat dari mana? Supporting idea harus dari pustaka, tiedak boleh
pernyataan pribadi.
Bagian berikut ini menunjukkan bahwa pernyataan yang isinya sama diambil dari
berbagai sumber: Ferrieri, 2002; Rovery et al. 2005; Lo Hahn et al. 2005; Nakano
et al. 2006; Nomura et al. 2006, juga melaporkan keberadaan S. mutans pada
katup jantung penderita endokarditis. ...
Tanda (titik tiga) menyatakan bahwa kutipan ini masih ada lanjutannya.

Paragraf dengan main idea bisa dijadikan dasar untuk menyusun paragraf pada
tulisan non-ilmiah misalnya, paragraf pembuka atau penutup, paragraf dari umum
ke khusus atau sebaliknya, dan paragraf sebab-akibat, tanpa memperhatikan main
idea dan supporting idea dikutip dari mana.

2. Paragraf dari Umum ke Khusus


Bagian utama karya ilmiah terdiri atas beberapa bab. Jumlah bab tidak dibakukan namun disesuaikan dengan ruang lingkup penelitian penulis. Bagian utama
umumnya terdiri atas: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan
pembahasan, kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka (Pedoman Penulisan Tesis
dan Disertasi, 1999).
Komentar
Ini adalah contoh paragraf dari umum ke khusus (paragraf deduktif), yang sesuai
namanya uraian dimulai dari hal yang besar kemudian semakin mengecil, dari hal
yang umum ke hal yang khusus.
Dengan kata lain, paragraf deduktif adalah paragraf di mana pokok pikiran dan
gagasan terletak di awal paragraf PPKI-UJ, 2010).
Perhatikan pengetikan titik (.), koma (,), titik dua (:) atau titik koma (;) semua
diketik mepet dengan kata di depannya diikuti spasi dan kata di belakangnya.
Perhatikan pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode penelitian semuanya diawali huruf kecil, apabila mereka berperan sebagai judul bab atau subjudul diawali
dengan huruf besar.
Pustaka: Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi, 1999, dicantumkan di sini dengan maksud (1) bahwa bagian ini adalah kutipan dari sumber tersebut dan (2)
supaya mudah mencari lagi, kalau diperlukan mencari sumber kutipan. Penulisan
pustaka biasanya nama penulis diikuti (tahun) atau (Nama, tahun), tetapi pada
contoh di atas tidak ditulis karena dalam buku aslinya nama pengarang tidak ditulis,
yang penting diketahui sumbernya.
3. Paragraf dari Khusus ke Umum,
Respon imun adaptif diawali dalam jaringan khusus yang disebut organ limfoid
periferal, yang dengan efisien mengumpulkan antigen yang masuk, melalui portal
(kulit, traktus gastrointestinal dan traktus respiratorius). Limfosit naif bermigrasi
melalui organ limfoid dan sel aksesoris khusus, yang diperlukan untuk meng-induksi
respon limfosit, yang juga beredar di jaringan itu (Abbas, 2003).
Komentar.
Ini adalah paragraf dari khusus ke umum atau paragraf induktif. Pada paragraf ini,
hal yang spesifik atau hal yang kecil terletak pada bagian atas dan uraiannya yang
bersifat lebih besar terletak pada bagian bawah paragraf.
Dengan kata lain, paragraf induktif adalah paragraf di mana pokok pikiran dan
gagasan terletak di akhir paragraf PPKI-UJ (2010).

Pustaka ditulis (Abbas, 1993) atau Abbas (1993) kutipan diambil dari sumbernya,
buku Abul K. Abbas (1993).

4. Paragraf Sebab Akibat


Jangan lupa bahwa pola hidup orang tua juga mempengaruhi anak. Contoh
mudahnya, orang tua yang suka membaca dapat mendorong anak untuk senang
membaca juga. Anda dapat membiasakan hal ini kemudian membahas bersama-sama
apa yang telah dibaca anak. Hal ini pun dapat membantu cara berpikir praktis anak,
yang kemudian terbawa pada pola belajarnya (Kompas, 13 Juni 2010).
Komentar
Di atas tersebut adalah paragraf sebab-akibat, dengan penyebab pola hidup orang
tua sedangkan akibatnya pola hidup anak. Namun demikian paragraf di atas juga
merupakan paragraf dengan ide utama, yakni Jangan lupa bahwa pola hidup orang
tua juga mempengaruhi anak sebagai main idea diikuti dengan uraian tentang
penjelasannya, yakin supporting ide.
Perhatikan penulisan dibaca, di tidak dipisah
dengan baca karena tidak
berhubungan dengan tempat, bukan kata depan melainkan awalan.
5. Paragraf Pembuka
Juara dunia dua kali, Argentina, akan memulai laga di grup B meladeni salah
satu wakil Afrika selatan, Nigeria, di Stadion Ellis Park, Johannesburg. Ini kesempatan bagi tim tango Argentina untuk membungkam ocehan para pengritik, gara-gara
penampilam buruk selamas kualifikasi. Patut ditunggu bagaimana kiprah pasukan
Diego Maradona itu di putaran piala dunia ke-19 ini. Sepanjang persiapan, Maradona
sangat minim menggelar partai pemanasan dan lebih banyak berlatih ringan. Uji coba
terakhir yang dilakoni Tim Tango ketika melumat Kanada 5-5, 24 Mei lalu, (Surya, 12
Juni 2010).
Komentar
Paragraf pembuka menceritakan hal-hal yang akan diceritakan pada paragrafparagraf berikutnya secara singkat dan padat.
Perhatikan penulisan huruf besar pada nama geografis, Argentina, Nigeria dan
Kanada, Nama orang, Diego Maradona, nama bulan, Mei dan Juni, dan nama tim,
Tim Tango. Ada di EYD.

Perhatikan pengetikan ke-19 berbeda dengan XIX tetapi artinya sama, ada
penulisan lain lagi kesembilan belas.
Pada koran aslinya, Surya, kalimat pertama ditulis dengan huruf yang lebih besar
supaya mendapat perhatian.
Perhatikan penulisan Afrika Selatan bukan Afrika selatan.
Perhatikan pengetikan: Juara dunia dua kali pada kalimat pertama ditulis dengan
huruf. Bilangan sepuluh dan lebih kecil ditulis dengan huruf.
6. Paragraf Penutup

Jangan cemas bila anak Anda sekarang mengalami kesulitan belajar, karena
banyak contoh kasus yang mengalami hal tersebut di saat kecil, namun seiring de-ngan
bertambahnya usia belajar tak lagi menjadi momok. Bukan berarti anak yang malas
belajar saat kecil akan terus malas hingga besar. Semua ini tergantung anda sebagai
orang tua untuk menyikapinya. Kompas, Minggu 13 Juni 2001.
Komentar
Paragraf penutup seringkali tidak ditulis, salah satu pertimbangan karena yang
diutamakan di koran adalah singkat dan padat, tetapi akhirnya didapatkan contoh
paragraf penutup yang baik, seperti di atas.
Perhatikan kata di saat, di dipisah dengan saat, biasanya di dipisahkan dengan kata
berikutnya kalau berhubungan dengan tempat misal: di sini, di sana, di Jakarta, di
sekolah dan lain-lain.
Penulisan pustaka untuk surat khabar, dapat ditulis sebagai berikut: Surya, 12 Juni
2010; Kompas, Minggu 13 Juni 2010 atau Kompas 10 Maret 2008)
SINTESIS PARAGRAF
Sebelum membicarakan tentang sintesis paragraf perlu diingat kembali tentang
tulisan ilmiah yang baik sebagai dasar mensintesis paragraf yang baik. Ada beberapa
ciri khas tulisan ilmiah yang harus diperhatikan, yakni logis, lugas, obyektif, formal
dan konsisten. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menuriut penalaran atau
masuk akal. Lugas, berarti mengenai hal yang pokok-pokok (perlu-perlu) saja, tidak
menyimpang, apa adanya, polos, tidak menyimpang, tidak berbelit-belit dan tidak
bersifat pribadi. Obyektif atau objektif, memerikan keadaan yang sebenarnya tanpa
dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi, aspek dari obyektivitas adalah
mendasarkan gagasan sebagai pangkal tolak atau penggunaan kalimat pasif dalam
tulisan ilmiah. Tulisan ilmiah harus formal atau resmi, sesuai dengan peraturan yang
sah atau ketentuan yang berlaku, misal mengikuti EYD. Konsisten artinya harus ajeg
dari awal tulisan sampai akhir, menggunakan istilah atau pemikiran dengan ajeg atau
taat asas.
Ada beberapa persyaratan dalam mensintesis paragraf dari kutipan berbagai
sumber. Menurut PPKI-UJ (1998) ada dua macam kutipan yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah pengambilan sumber yang dilakukan
apa adanya sesuai dengan aslinya, sedangkan kutipan tidak langsung adalah
pengambilan sumber dengan menyadur atau menjabarkan dalam bentuk parafrase. Dua
jenis kutipan itu akan diuraikan lebih rinci berikut ini. Dalam tulisan ilmiah dianjurkan
untuk tidak mengutip secara langsung, tetapi sebaiknya mengutip secara tidak langsung.
Pada kutipan langsung dipersyaratkan hal-hal berikut: (1) Kutipan langsung
yang kurang dari empat baris diletakkan di antara dua tanda kutip; (2) Kutipan langsung
yang terdiri lebih dari empat baris dituliskan berbeda dengan teks asli, dengan
indentasi yang berbeda lima ketukan dari margin kiri tetapi lurus dengan margin kanan,
dan jarak antar baris satu spasi. Apabila ada bagian dari kutipan langsung yang
dilesapkan, bagian yang dilesapkan diganti dengan tanda titik tiga () dan apabila
yang dilesapkan pada akhir kalimat maka diganti titik empat (.). Kutipan langsung
dalam bahasa asing sebaiknya disertai penjabarannya dalam bahas Indonesia.

Contoh berikut adalah kutipan langsung yang terdiri kurang dari empat baris:
Secara klinis, RAS dikelompokkan menjadi tiga subkelompok: minor, mayor,
dan herpetiform. Ketiga subtipe tersebut memberikan tanda klinis yang sama, yakni
regular, bulat atau oval, ulser yang sakit dengan batas eritematus yang kambuhan.
Komentar:
Diletakkan dalam tanda kutip
Spasi sama dengan skripsi.
Penulisan italik hanya pada buku ini, tidak pada skripsi.
Contoh berikut adalah kutipan langsung yang lebih dari empat baris:
Penyebab lesi traumatik umumnya terlihat nyata dari penggalian riwayat kasus
atau pemeriksaan klinis. Ulserasi faktitial biasanya lebih sulit didiagnosa
karena pasien kurang perhatian terhadap riwayat kasus, oleh karena itu
diperlukan tingkat kecurigaan yang tinggi untuk menegakkan diagnosis. Biopsi
biasanya diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan untuk mengesampingkan
suatu infeksi atau neoplasia (Lewis 2009)
Komentar:
Tidak ditempatkan di antara tanda kutip
Indentasi kiri lima ketukan lurus di sepanjang kutipan
Margin kanan lurus dengan teks asli.
Spasi tunggal, berbeda dengan skripsi (1,5).
Sebagian kutipan dilesapkan karena informasinya tidak diperlukan, oleh karena itu
Bagian ini diganti dengan tanda titik empat (.)
Pada kutipan tidak langsung dipersyaratkan beberapa hal berikut: (1) Pendapat
yang terdiri beberapa alinea atau beberapa halaman dirangkum atau disarikan ke dalam
beberapa kalimat; (2) Sumber berbahasa asing disadur dan disarikan dalam bahasa
Indonesia. (3) Kutipan tidak langsung tidak perlu diletakkan di antara tanda kutip.
Contoh berikut adalah kutipan tidak langsung dari berbagai sumber yang telah
disusun menjadi paragraf:
Sampai saat ini Acute Coronary Syndrome (ACS) masih menjadi penyebab
kematian utama
baik di negara maju maupun negara berkembang. WHO
memperkirakan tiap tahun 17 juta penduduk meninggal karena penyakit ini (+ 40 %
kematian di dunia) dan lebih dari separuh berasal dari negara berkembang (Bahorun
dkk., 2006; Lakhanpal dkk. 2008).
Komentar:
Kutipan diambil dari beberapa sumber dengan mengambil intisari sumber (tidak
copy-paste).

Tanda titik empat menunjukkan bahwa kutipan masih ada lanjutan-nya, tetapi tidak
disertakan semua karena dalam buku ini tidak diperlukan.
PENULISAN PARAGRAF
1. Penulisan 1
Sampai saat ini Acute Coronary Syndrome (ACS) masih menjadi penyebab
kematian utama
baik di negara maju mau-pun negara berkembang. WHO
memperkirakan tiap tahun 17 juta penduduk mening-gal karena penyakit ini (+ 40 %
kematian di dunia) dan lebih dari separuh berasal dari negara berkembang (Bahorun
dkk., 2006; Lakhanpal dkk. 2008). Tahun 2020 diprediksi ACS akan menjadi penyebab
kematian utama di dunia (Vojdani, 2003). Di Indonesia, menurut Survey Kesehatan
Rumah Tangga, Departemen Kesehatan, sejak tahun 1995 ACS tercatat sebagai
penyebab kematian nomor satu pada komunitas di atas 40 tahun (Tjokroprawiro,
2002)..
2. Penulisan 2
Sampai saat ini Acute Coronary Syndrome (ACS) masih menjadi penyebab
kematian utama
baik di negara maju mau-pun negara berkembang. WHO
memperkirakan tiap tahun 17 juta penduduk mening-gal karena penyakit ini (+ 40 %
kematian di dunia) dan lebih dari separuh berasal dari negara berkembang Tahun
2020 diprediksi ACS akan menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Di
Indonesia, menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga, Departemen Kesehatan, sejak
tahun 1995 ACS tercatat sebagai penyebab kematian nomer satu pada komunitas
diatas 40 tahun (Tjokroprawiro, 2002; Bahorun dkk., 2006; Lakhanpal dkk. 2008;
Vojdani, 2003).
3. Penulisan 3
Sampai saat ini Acute Coronary Syndrome (ACS) masih menjadi penyebab
kematian utama
baik di negara maju maupun negara berkembang. WHO
memperkirakan tiap tahun 17 juta penduduk meninggal karena penyakit ini (+ 40 %
kematian di dunia). dan lebih dari separuh berasal dari negara berkembang Tahun
2020 diprediksi ACS akan menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Di
Indonesia, menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga, Departemen Kesehatan, sejak
tahun 1995 ACS tercatat sebagai penyebab kematian nomer satu pada komunitas
diatas 40 tahun 1,2,3,4,5
MENGEMBANGKAN PARAGRAF
Apabila suatu saat anda mengalami macet pada waktu menulis, jangan panik,
cara-cara berikut ini mungkin dapat menolong. (1) Metode 4W1H (what, when, why,
who, how) salah satu cara untuk mengembangkan paragraf fiksi atau berita, seringkali
bermanfaat untuk mengembangkan paragraf kita; (2) Selain itu pada tulisan yang
sesuai, paragraf bisa dikembangkan melalui pengembangan Ipoleksosbudhankam
(ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, pertahanan, dan keamanan); dan (3).
Pengembangan sesuai materi, misal kita sedang menulis tentang gigi, pengembangan
bisa ke arah anatomi, morfologi, histologi, posisi di dalam rahang, dll. Misal kita

sedang menulis tentang pencabutan gigi pengembangan bisa ke arah: jenis gigi yang
akan dicabut, anestheticum yang digunakan, alat-alat yang digunakan, dan resep yang
akan kita berikan; (4) Pengembangan secara khronologis, yaitu urut-urutan suatu
proses.
Contoh-contoh pengembangan paragraf
1. Metode 4W1H
Streptococcus mutans adalah bakteri yang mempunyai kemampuan luar
biasa. S. mutans adalah bakteri oral berbentuk bulat dengan deretan koloni seperti
rantai (what). Ketika rongga mulut banyak makanan (sukrosa) bakteri ini berperan pada
proses karies melalui proses fermentasi sukrosa tersebut, ketika akar gigi sudah terbuka
ke dalam darah bakteri ini masuk ke aliran darah dan berperan pada pathogenesis
penyakit pembuluh darah, misalnya endokarditis (when, why, how)

Komentar
Tulisan yang dicetak tebal adalah main idea sedangkan yang lain adalah supporting
idea. Ketika anda menulis skripsi atau tulisan ilmiah yang lain, main idea tidak usah
dicetak tebal.
4W1H tidak ada yang mengharuskan selalu ada semua, pada contoh paragraf di atas
hanya ada what, when, why, dan how. Jadi yang penting adalah keinginan anda
mengembangkan paragraf terpenuhi.
Perlu diperhatikan penulisan nama bakteri dengan huruf italik, yang pertama
(biasanya dalam suatu bab) ditulis lengkap (Streptococcus mutans), tetapi pada
penulisan berikutnya disingkat (S. mutans).
Pada tulisan pengungkapan berlebihan (luar biasa ) seperti paragraf di atas tidak
diperbolehkan.
2. Ipoleksosbudhankam
Nasib para pengungsi letusan gunung Sinabung sangat memprihatinkan.
Mereka tidak bisa melakukan pekerjaan sehari-hari, yang umumnya bertani (ekonomi).
Selain itu mereka tidak dapat melakukan MCK dengan baik karena fasilitas di
pengungsian sangat berbeda dengan di rumah (sosial, budaya). Sementara itu mereka
juga harus memikirkan harta benda yang ditinggalkan mengungsi (hankam)
Komentar
Tulisan yang dicetak tebal adalah main idea sedangkan yang lain adalah supporting
idea. Ketika anda menulis skripsi atau tulisan ilmiah yang lain, main idea tidak usah
dicetak tebal.
Pada tulisan yang sesuai, pengembangan paragraf dengan metode
ipoleksosbudhankam (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan) ini sering dilakukan, misalnya pada tulisan-tulisan yang bersifat berita di
koran, majalah, dll.

Pada paragraf ini, pengembangan ideologi tidak ada, itupun tidak apa-apa, yang
penting pengembangan paragraf yang anda inginkan tercapai, melalui
pengembangan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan hankam.
3. Pengembangan sesuai materi
Ketika mencabut gigi molar pertama bawah ada beberapa aspek yang
harus diperhatikan. Pertama, inervasi gigi dan mukosa yang mendukung gigi tersebut,
selain itu harus diketahui pula jalur perjalanan sarafnya. Kedua anesthetikum yang
digunakan, biasanya terkait dengan tekanan darah pasien. Pasien dengan tekanan darah
tinggi tidak dianjurkan menerima anesthetikum yang mengandung adrenalin. Ketiga,
tang atau bein yang akan digunakan. Tang untuk gigi molar rahang bawah berbeda
dengan molar atas
Komentar
Ini adalah pengembangan paragraf sesuai dengan materi, yakni materi Bedah Mulut.
4. Pengembangan khronologis
Penyakit atherotrombotik pada jalur tersebut terjadi secara bertahap. Dimulai
dengan karies gigi, yang berproses dan akhirnya sampai ke apikal gigi. Kemudian,
apabila apeks gigi sudah terbuka, S. mutans dapat masuk ke aliran darah. Di sini
mereka bisa memulai proses pathogenesis penyakit atherosklerotik,
Komentar
Paragraf ini berhubungan dengan paragraf sebelumnya, ditunjukkan dengan kata
tersebut.
Paragraf ini dikembangkan secara khronologis. Kata-kata seperti bertahap, dimulai,
dan kemudian menunjukkan hal itu. Selain itu, bisa juga digunakan pertama, kedua,
ketiga, dsb.
PENULISAN PUSTAKA
Dalam tulisan ilmiah, kita mengutip dari berbagai sumber. Selain didalam
naskah tulisan, sumber yang kita kutip harus ditulis di Daftar Pustaka. Ketentuan
penulisan Daftar Pustaka bermacam-macam, tetapi untuk buku ini ketentuan yang
dipakai adalah ketentuan resmi dari PPPKI-UJ. Contoh sebagai berikut:
Untuk satu pengarang dan lebih dari satu
Suriasumantri, J.S. 1993. Filsafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer). Jakarta, Pustaka
Sinar Harapan.
Santosa, M.A., Rahmadi, T., dan Adam, S.M. 1997. Mediasi Lingkungan Indonesia:
Sebuah Pengalaman. Jakarta: Lembaga Pengembangan Hukum Lingkuingan
Indonesia.
Buku terjemahan
Pedersen, G.W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih bahasa: Purwanto dan Basoeseno.
1996. Jakarta: EGC.

Penulisan jurnal
Siswoyo, T.A. 2006. Optimalisasi Sintesa Vitamin C-ester Secara enzimatik Menggunakan Imobilisasi Lipase dari Aspergilus Niger. Jurnal Ilmu Dasar, 7 (1): 6-12.
Pustaka dari Internet
Moxley, J.M. 2005. Microsoft Word and Office 2000. http://etdguide.org/content/3.2.2.1%20Word.htm [29 April 2005]

Anda mungkin juga menyukai