Perawatan
I.
Ketentuan Pertama
1. Riwayat pasien harus diperoleh
2. Tanda tanda klinis dan penentuan diagnose
Usapan bakteri bisa digunakan dalam menghubungkan tanda tanda klinis untuk
diagnosa. Bagaimanapun, adanya spirochaeta dan fusiform basili tidak bisa untuk
penentuan tanpa tanda tanda klinis yang lain.
3. a. Anestesi topikal diperlukan, tergantung rasa sakitnya pasien.
a. Instrumen ultrasonik sangat penting dalam membantu menghilangkan suatu
debridement superficial.
4. Antibiotik boleh diresepkan jika pasien telah diatasi suhu tubuhnya atau
limfadenofatinya.
5. Pasien diinstruksikan untuk membersihkan mulut dengan cara cara yang efektif.
6. Perhatikan juga :
a. Penggunaan chlorhexidine
b. Mengurangi atau menghilangkan hal hal yang mendorong faktor factor etiologi
seperti kelelahan, mengkonsumsi alcohol, perokok berat, stress dan kebiasaan
makan yang jelek.
c. Memperbaiki kebiasaan kebiasaan makan dengan vitamin kompleks (multiple)
dan tambahan mineral selama fase penemuan bila diperlukan.
7. Kondisi, penyebabnya, dan akibat harus dijelaskan kepada pasien.
II.
Anestesi topikal bila diperlukan kembali, meskipun saat ini rasa sakit telah banyak
berkurang.
3. Menggunakan obat kumur dan menghilangkan faktor faktor penyebab etiologi yang
lain.
4. Pasien harus diberitahu teknik membersihkan gigi menggunakan sikat gigi yang
halus.
V. Ketentuan Kelima
1. Pasien dichek atas simptom-simptom kilnik ANUG, kontur gingiva yang tidak
fisiologis, atau kedalaman pocket yang masih ada.
2. Menguatkan/menekankan instruksi OH.
3. Jika kesehatan periodontal sudah pulih, dianjurkan untuk kembali setelah 3 bulan.
4. Jika bentuk gingiva atau bekas pocketnya jelek, sebaiknya dilakukan operasi
periodontal.
Petunjuk Pasien
1.
Berkumur
a. Obat kumur antimikrobial yang efektif untuk kondisi ini adalah 0,12 % Chlorhexidine.
Pasien dapat berkumur dengan 1/2 ons larutan 2 x sehari setelah sikat gigi.
b. Obat kumur lainnya yaitu segelas penuh 3 % hidrogen peroksida dan air hangat
dengan bagian-bagian sama banyak. Kumur-kumur dilakukan dengan kekuatan
penuh selama 3 - 4 menit. Ini dapat dilakukan tiap 2 atau 3 jam selama 24 sampai 48
jam pertama. Setelah itu dapat dikurangi menjadi 3 kali sehari, biasanya setelah
Universitas Gadjah Mada
makan. Bila timbul efek-efek yang tidak diinginkan dan hidrogen peroksida, dapat
digunakan air panas biasa untuk membilas.
c. Kurnur dengan air panas dilakukan dengan teknik yang santa seperti kalau pasien
tidak memakai air panas biasa untuk berkumur. Panas air yang digunakan
tergantung pada daya tahan tubuh pasien.
2.
Sikat gigi dengan bulu bulu halus dan sebaiknya dengan metode Bass.
3.
Pentingnya diet. Makanan yang lunak dianjurkan selama hari hari pertama perawatan
agar pasien merasa enak ketika makan. Sebaiknya diberi tambahan vitamin jika
makanannya masih kurang bergizi.
4.
5.
6.
Perawatan perikoronitis akut tergentung pada keparahan inflamasi, komplikasi sistemik dan
kelayakan mempertahankan gigi yang terlibat.
Berikut ini prosedur perawatan perikoronitis akut :
Kunjungan pertama :
1.
2.
Daerah tersebut dibersihkan dengan air hangat untuk menghilangkan kotoran - kotoran
superficial dan eksudat serta digunakan anestesi topikal.
3.
- Daerah tersebut diolesi dengan antiseptik dan flap diangkat dan gigi dengan scaler.
-
lnstruksikan pada pasien untuk kumur-kumur dengan larutan garam (1 sendok teh
garam dalam I gelas air hangat), istirahat minum yang banyak dan minum antibiotik,
jika terjadi demam atau timbul symptom general yang lain.
Jika Flap gingival membentuk dan fluktuasi, lakukan incisi anteroposterior untuk
drainase, dengan blade bard parker no. 15, dilanjutkan dengan memasukkan drain
(sumbu gause) inci.
Kunjungan Kedua :
Flap dipisahkan dari gigi dengan hati hati dan area ini dibersihkan dengan air
hangat.
Pasien dianjurkan untuk melakukan seperti instruksi di hari sebelumnya dan kembali
lagi setelah 24 jam.
Kunjungan Ketiga
Pada kunjungan ini ketentuan harus dibuat apakah gigi akan dipertahankan atau
dicabut.
Tulang yang hilang pada permukaan distal M2 adalah resiko ekstraksi gigi M3 yang
impaksi sebagian atau keseluruhan.
Untuk mengurangi resiko hilangnya tulang disekitar M2, M3 yang inpaksi sebagian
atau keseluruhan hams diekstraksi seawal mungkin.
: -
Zine Oxide 8%
Phenol + Kamfer
Larutan kamfer
Phenol
Larutan sulfonamide
: -
Riboflavin
Vit B. kompleks
Thiamine
Terapi radiasi
Pemberian vaksin cacar atau vaksin yang berisi herpes : hasilnya tidak efektif
Treatment paliatif dilakukan setelah 7-10 hari, terdiri dari : pengambilan plak, debris,
kalkulus superficial mengurangi inflamasi gingiva.
Perawatan periodontal yang lebih lanjut harus dilakukan sampai gejala akut hilang atau
berkurang untuk menghindari bertambah parahnya penyakit atau gejala penyakit tersebut.
Periodontal Abses :
- Akut
- Kronis
Drainase Poket :
Aplikasi topical anestesi
Memasukan flat instrument atau probe ke dalam poket dengan cara menyusuri dinding
poket, kemudian gunakan kuret kecil atau Morcescaler untuk menahan drainase. Jika
drainase telah selesai dan abses dapat terlihat jelas pada gingiva, maka dapat dilakukan
external incisi.
Drainase External Incisi
Abses diisolasi dengan gauze sponges dan dikeringkan
Oleskan larutan antiseptic dan lakukan topical anestesi selama 2-3 menit
Palpasi abses untuk menemukan fluktuasi (kandungan cairan)
Buat incise vertical pada daerah fluktuasi bagian lesi dengan menggunakan pisau Bardparker No. 12
Universitas Gadjah Mada
Setelah pendarahan berhenti pasien dapat pulang dan kembali pada hari berikutnya dan
instruksikan untuk berkumur kumur setiap 2 jam sekali dengan air hangat segelas
penuh.
Kunjungan berikutnya jika ukuran lesi atau gejala lesi telah reda lakukan topical anestesi.
Jika gejala masih ada maka dapat dilakukan surgical (pembedahan).
PLAK KONTROL
Pengambilan plak microbial & pencegahan akumulasinya pada permukaan gigi &
gingival.
Plak kontrol adalah suatu cara yang paling efektif untuk merawat dan mencegah
terjadinya gingivitis.
Cara plak kontrol
Mekanis: - sikat gigi & interdental cleaning
Khemis - dentifiices & obat kumur
Manfaat Plak kontrol:
1. Menjaga kesehatan gingiva ( sehat)
2. Penyembuhan optimal (rawat)
3. Tidak kambuh
Tahapan instruksi plak kontrol
Tahap I : Motivasi
Motivasi untuk melakukan plak kontrol secara efektif adalah bagian yang paling kritis
yang paling sulit untuk kesuksesan jangka panjang dari terapi periodontal. Maka perlu agar
pasien mengikuti usaha usaha :
Pasien harus mengerti spa penyakit periodontal itu, spa pengaruhnya bila dia mudah
terserang penyakit itu, dan apakah dia mampu mempertahankan kesehatan mulutnya.
Tahap II : Edukasi
Pentingnya menyikat gigi untuk pencegahan dan pengobatan. Banyak pasien berpikir
bahwa menyikat gigi hanya dalam rangka penghilangan sisa makanan dan pencegahan
karies, pencegahan dan perawatan penyakit perio dontal jarang diketahui dan
selanjutnya hal itu yang harus dijelaskan.
Pengertian stain, plak, inflamasi gingiva dan adanya bleeding. Perlu dijelaskan dan
ditunjukkan mengenai stain, plakjuga adanya perdarahan gingiva dan inflamasi gingival.
Diskiosing solution diaplikasikan keseluruh permukaan gigi dan gingival. Pasien disuruh
berkumur.
Dicatat pewarnaan di daerah dento gingival dan dikukur menurut diagram O Leary dkk
(1972). Yaitu tiap gigi gibagi 4 sisi yaitu bukal, lingual, mesial dan distal.
Setelah semua gigi di skor kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah permukaan
gigi yang di skor.
Retraksi pipi dan tempatkan probe periodontal 1 mm ke dalam sulkus gingival / poket
pada aspek distal gigi yang paling posterior di kuadarannya.
Tunggu 30 detik catat pada kartu ada tidaknya perdarahan pada permukaan distal, fasila
dan mesial.
Universitas Gadjah Mada
Indeks ini dibuat untuk memperlihatkan efek klinis dan perdarahan gingiva, karena adanya
perdarahan bisa dihubungkan trauma atau penyakit. Ditunjukkannya perdarahan gingiva
dspst menimbulkan efek motivasi dan edukasi yang kuat pada pasien.
Tahap III Intruksi
sikat gigi (cara menyikat gigi, memilih sikat gigi, waktu menyikat)
plak kontrol record
kontrol nitin
Sikat gigi :
Ada 2 macam : manual & powered
Bulu sikat lembut lebih fleksibel, dpt untuk membersihkan sulkus gingiva dan dpt
mencapai lebih jauh sampai mencapai ke dalam sisi proksimal gigi. Bulu sikat keras
dapat menyebabkan resesi gingival.
morfologi gigi
ketrampilan
tidak ada spesifikasi sikat gigi yang paling baik digunakan. Karena semua tergantung pd
kemampuan & kenyamanan pemakai.
Dentifrices (pasta gigi) :
Universitas Gadjah Mada
10
Pertimbangan :
I.
II.
Kondisi pasien
(Ketangkasan & motivasi pasien)
11
Permukaan oklusal
Untuk menyikat oklusal tekan bulu sikat ke dalam pit & fisur gerakkan pendek2 ke belakang
20x / posisi.
Kesalahan 2 yg biasa dilakukan :
lengan yg memegang sikat capai tendensi relax sikat gigi menurun kebersihan
<<
12
dengan halus sekaligus masase ggv dengan menggunakan sikat lembut untuk
pembersihan temporer pada area penyembuhan luka pasca bedah.
Permukaan oklusal ; ujung bulu ditempatkan pada pit dan fisur, aktifkan dengan
gerakan pendek belakang depan.
Pembersih interdental :
Pemakaian sikat gigi sering tidak dpt membersihkan plak interdental dg baik
penyakit periodontal timbul pertama kali pada area interdental.
Tujuan pembersihan interdental adalah utk menghilangkan plak
Sikat interdental :
Berbentuk kerucut kecil, alat ini sangat membantu untuk membersihkan interdental
embrasur yg lebar & terbuka dan percabangan akar.
Sikat ini sangat mudah dipakai utk permukaan gigi yg tidak teratur dan konkaf
Sikat ini disisipkan pd interdental dan digerakan fasiolingual, akan lebih efektif bila
sikat ini lebih besar sedikit dari embrasure.
Bahan kimia :
Beberapa bahan kimia dpt membantu melakukan penghilangan bakteri plak. anti
mikrobial agent dpt langsung diaplikasikan sub gingival dengan cara irigasi, tp cara ini
efektivitasnya minimal.
Universitas Gadjah Mada
13
Antibiotik
Obat antibiotik yang biasa digunakan sebagai perawatan periodontal al : tetrasiklin
metronidazol dan penisilin.
Tetrasiklin :
Biasa digunakan secara sistemik ekskresi pd cairan sulkus gingiva.
Efektifpd
mo
Actinobacilus
actinomycefem
comitans
pd
perwatan
juvenile
periodontitis
Efek samping minimal
Tidak digunakan pd pasien dg riwayat kerusakan liver.
Metronidazol :
Efektif untuk bakteri gram negatif anaerob dan spirochetes
Perawatan berbagai penyakit periodontitis termasuk ANUG & ANUP
Tidak boleh digunakan pada pasien peminum alcohol
Penisilin
Terlihat untuk menekan pembentukan plak diberikan pd kondisi penyakit
periodontal akut pd bedah periodontal.
Anti mikrobial oral :
Eliminasi / reduksi bakteri yang tidak dapat dihilangkan dengan skaling root planning
(bakteri penetrasi ked lm jar/akr gigi mis juvenile periodontitis)
Efektif untuk perawatan oral
Toksisitas kecil
Absorpsi gastro intestinal lemah.
Resistensi obat rendah
Guna anti mikroba
Universitas Gadjah Mada
14
Hydrogen peroxide :
Anti inflammatory membantu menekan gejala kondisi oral
Stanous fluoride :
Menekan pembentukan plak
Penggunaan lama tidak siginifikan
Konsentrasi efektif 0,3% - 0,4%
Terapi inisial :
Tahapan pertama pda perawatan insial adalah instruksi OH sebelum skaling reduksi
tendensi bleeding.
Jika terdapat deposit dan kalkulus, maka plak kontrol tidak dapat berhasil maksimal
karena adanya poket.
Terapi surgikal
Dapat dilakukan bedah apabila plak skore lebih kurang 10%
15
Intruksi plak kontrol tidak hanya dilakukan sebelum dan selama perawatan tetapi tak
kalah pentingnya pada pase pemeliharaan.
Carranza, F.A. & Newman,M.G., 1996, Clinical Periodontology h ed. W.B.Saunders Co,
Calivornia, USA.
16