ANTIPIRETIK
I.
aspirin. Ada bukti bahwa peningkatan suhu tubuh pada keadaan patologik diawali
penglepasan suatu zat pirogen endogen atau sitokin misalnya interleukin-1 (IL-1)
yang memacu penglepasan prostaglandin yang berlebihan di daerah preoptik
hipotalamus. Selain itu PGE2 terbukti menimbulkan demam setelah infuskan ke
ventrikel serebral atau disuntikkan ke daerah hipotalamus. Obat mirip aaspirin
menekan efek zat pirogen endogen dengan menghambat sintesis prostaglandin.
Demam yang timbul akibat pemberian prostaglandin tidak dipengaruhi, demikian
pula peningkatan suhu oleh sebab lainnya misalnya latihan fisik (Wilmana, 2011).
Antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan panas atau untuk obat
mengurangi suhu tubuh (suhu tubuh yang tinggi). Hanya menurunkan temperature
tubuh saat panas dan tidak berefektif pada orang normal dapat menurunkan panas
karena dapat menghambat prostaglandin pada CNS. Mekanisme kerja obat
antipiretik bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin di
hipotalamus anterior (yang meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen).
Contoh obat antipiretik: parasetamol, Panadol, paracetol, paraco, praxion,
primadol, santol, zacoldin, poldanmig, acetaminophen, asetosal atau asam salisilat,
salisilamida (Deglin, 2005).
Obat antipiretik adalah obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan
temperature tubuh saat panas tidak berefektif pada orang normal. Dapat
menurunkan panas karena dapat menghambat prostaglandin pada CNS. NSAID
(non-steroid anti-inflamatory drugs) adalah obat yang mengurangi rasa sakit,
demam, dan peradangan. Analgesik atau analgetik, adalah obat yang digunakan
untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran. Obat ini digunakan untuk membantu meredakan
sakit, sadar tidak sadar kita sering menggunakannya misalnya ketika kita sakit
kepala atau sakit gigi, salah satu komponen obat yang kita minum biasanya
III.
Baskom, gelas beaker 50 dan 500 ml, gelas ukur 5 ml, kapas, labu ukur 5
ml, kapas, labu ukur 10 ml, neraca analitik, pipet, spuit injeksi (1 ml),
sonde oral, dan thermometer digital
b. Bahan
Aquades, asetosal, ibuprofen, metamizol, parasetamol, dan stimulus
demam pepton 12,5%
c. Hewan Uji
Mencit jantan atau betina
III.2
Cara Kerja
Adaptasikan dan timbang hewan uji. Bagi menjadi 5 kelompok,
masing masing sebanyak 2 ekor.
Ukur suhu tubuh hewan uji melalui rectal, berikan secara per oral
larutan obat (parasetamol, metamizol, asetosal, ibuprofen, dan
aquadest/control negative) pada masing masing kelompok.
Ukur suhu tubuh hewan uji melalui rectal setiap interval waktu 0, 15,
30, 45, dan 60 menit.
DAFTAR PUSTAKA
Deglin, V. 2005. Pedoman Obat Untuk Perawat. Jakarta: EGC.
Ganiswarna, S.G. 2007. FarmakologinDan Terapi edisi V. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI.