Asma
RSUD SLEMAN
Identitas Pasien
Nama
: An. DV
Tanggal lahir
: 12 Juli 2006
Usia
: 10 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat tinggal
: Tegal, Gentan, Sleman
Tanggal masuk RS
: 30-1-2016
Ayah
Ibu
Nama
Bp. D
Ibu R
Usia
46 tahun
36 tahun
Pekerjaan
Kuli bangunan
Ibu Rumah
Tangga
Pendidikan
Terakhir
SLTA
SLTA
Tempat tinggal
Tegal, Sleman
Tegal, Sleman
Keluhan Utama
Sesak nafas
Riwayat Penyakit
Keluarga
Kakak kandung OS meninggal dunia pada usia 17
Silsilah Keluarga
51
48
46
39
28
42
39
?
36
17 th
16
tahun
12
tahun
10
tahun
27
PNC : Riwayat bayi biru (-), kulit bayi kuning (-) dan
sesak nafas (-). Tali pusat puput selama 1 minggu
setelah lahir. Bayi mau menetek dengan baik
Riwayat Makanan
Usia 0-6 bulan
: ASI eksklusif
Usia 6 bulan 1 tahun : ASI + makanan
Riwayat Perkembangan
Motorik Kasar
Motorik Halus
Bicara
PersonalSosial
Duduk: 6 bulan
Berjalan: 12 bulan
Naik sepeda: 5
tahun
Menggenggam
mainan: 3 bulan
Bisa
menggambar
lingkaran dan
persegi: 5 tahun
12 bulan
berbicara
dengan jelas
Membaca
dengan
lancar: 6
tahun
Bermain
dengan teman
sebaya: 1
tahun
Perkembangan di
Sekolah
Sudah bisa membaca, menghitung dan
Waktu
pemberian
Waktu
pemberian
standar
Tempat
pemberian
BCG
1 bulan
0 2 bulan
Puskesmas
Hep B
0, 2 bulan
0, 2, 3, 4
bulan
Puskesmas
DPT
2, 3, 4 bulan
2 ,3 ,4 bulan
Puskesmas
Hib
2,3,4 bulan
2,3,4 bulan
Puskesmas
Polio
1, 2 bulan
0, 2, 3, 4
bulan
Puskesmas
Campak
24 bulan
9, 24 dasar
bulan baikPuskesmas
Kesimpulan
:9,Status
Imunisasi
Status
Gizi
Umur : 9,5 tahun
Berat badan : 21 kg
Tinggi badan : 117cm
BMI : 15,39kg/m2
Z score
Kesimpulan
BB//U
-3<Z<-2
Severely
underweight
TB//U
-3<Z<-2
Severely
stunted
BMI//U
-2<Z<-1
Normal
Anamnesis Sistem
Termoregulasi : demam (-)
Sistem serebrospinal : kejang (-), penurunan kesadaran (-)
Sistem kardiovaskular
: sianosis (-), dada nyeri (-),
berdebar-debar (-)
Sistem respiratorius : sesak nafas (+), batuk (+), pilek (+)
Sistem gastrointestinal : BAB normal (+)
Sistem urogenital : BAK normal (+)
Sistem muskuloskeletal : bengkak (-) kemerahan (-) nyeri
(-), panas (-) di kaki kanan
Sistem integumentum: ikterik (-), pucat (-), kebiruan (-)
Kesimpulan : Sistem tubuh dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik
Kesan umum : Compos mentis, gizi
Pemeriksaan Fisik
Kulit
Tulang
: Deformitas (-)
Pemeriksaan Fisik
Leher : JVP tidak teraba
Thoraks : Simetris, retraksi (-)
Jantung
- Batas jantung
SIC II LPSD
SIC II LPSS
SIC IV LPSD
SIC IV LMCS
Pemeriksaan Fisik
Paru-paru :
Kanan
Pemeriksaa
n
Kiri
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaan Fisik
Abdomen:
- Inspeksi
: Supel
- Palpasi
teraba
Anogenital
Extremitas
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Neuromuscular :
Ektremitas
atas kanan
Ektremitas
atas kiri
Tungkai
kanan
Tungkai
kiri
Gerakan
Bebas
Bebas
Bebas
Bebas
Kekuatan
Otot
Tonus
Normal
Normal
Normal
Normal
Trof
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Clonus
Refleks
fsiologis
Normal
Normal
Normal
Normal
Refleks
pathologis
Meningeal
sign
Kesimpulan
dalam
batas
Sensibilitas : status
Normal neuromuskular
Normal
Normal
Normal
normal
Pemeriksaan Fisik
Kepala
- Bentuk
: Normocephal
- Hidung
Kesimpulan
normal
Pemeriksaan
kepala
dalam
batas
Pemeriksaan Penunjang
(30/1/2016)
Hb
11,9
Hct
34,8
MCV
78,4
MCH
26,8
MCHC
34,2
AL
4,89
Limfosit
22,3%
Monosit
2.5 %
Eosinofil
2,5
Basofil
0,0
LUC
4,0
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
-Batuk (+)
KU : CM, sedang, gizi AL : 4,89
-Pilek (+)
cukup
Eritrosit : 4,44
-Sesak nafas (+)
Hb : 11,9
-Terdapat riwayat
Hct : 34,8
asma pada
MCV : 78,4
keluarga yaitu
MCH: 26,8
nenek buyut dan
MCHC : 34,2
kakak kandung
AT : 438
pasien
-Asma kambuh
malam hari
-Pencetus
disebabkan
kecapekan dan
kedinginan
Masalah Inaktif : -
Tatalaksana
MonitorKU/VS
seling)
Aminophilin 3x40 mg
Metil prednisolon 3x7 mg
Inj. Ampicillin 4x500 mg
Edukasi
Hindari faktor pencetus
Jangan mudah capek
Minum yang hangat-hangat, jangan minum es
Kalau dirumah ibu OS diusahakan kalau memasak
PEMBAHASAN
ASMA
Penyempitan bronkial
Hipereaktivitas bronkus merupakan ciri khas asma. Hiperreaktivitas
bronkus adalah peningkatan respons bronkus dan penurunan ambang
rangsang konstriksi bronkus terhadap pelbagai rangsangan, misalnya
latihan fisis, udara dingin, alergen, dan zat-zat kimia, dan menimbulkan
reaksi inflamasi.
Diagnosis
Anamnesis:
Riwayat sulit bernafas, mengi atau dada terasa berat yang
Faktor pencetus
Aktivitas fisik
Emosi
Debu
Makanan/minuman
Pajanan terhadap hewan berbulu
Perubahan suhu lingkungan atau cuaca
Aroma parfum yang kuat
Asap rokok atau asap dari perapian
Pemeriksaan fisik
Kesadaran
Suhu tubuh
Sesak nafas, apakah terdapat sesak nafas
Tanda gagal nafas
Tanda infeksi penyerta/komplikasi
Penilaian derajat asma
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan fungsi paru: peak flow meter,
spirometri
Analisis gas darah: pada asma dapat terjadi
asidosis respiratorik dan metabolik
Darah lengkap dan serum elektrolit
Foto torakx: untuk melihat ada komplikasi
atau tidak (atelektasis, pneumotoraks, dan
pneumomediastinum)
SERANGAN RINGAN
(nebulisasi 1x, respon
baik, gejala hilang)
* observasi 1-2 jam
* jika efek bertahan,
boleh pulang
* jika gejala timbul
lagi perlakukan
sebagai serangan
sedang
SERANGAN SEDANG
(nebulisasi 2-3x,
respon parsial)
* berikan oksigen
* nilai kembali derajat
serangan, jika sesuai
dengan serangan
sedang, observasi di
ruang rawat sehari
* pasang jalur
parenteral
SERANGAN BERAT
Boleh Pulang
Ruang Rawat Sehari
* bekali dengan obat
* oksigen teruskan
-agonis
* berikan steroid oral
(hirupan/oral)
* nebulisasi tiap 2 jam
* Jika sudah ada obat
* bila dalam 8-12 jam
pengendali, teruskan
perbaikan klinis stabil,
* jika infeksi virus
boleh pulang
sebagai pencetus,
* jika dalam 12 jam
dapat diberi steroid
klinis belum membaik,
oral
alih rawat ke R.Rawat
* dalam 24-48 jam,
Inap (dirujuk)
kontrol rawat jalan
untuk evaluasi
catatan:
1. Jika menurut penilaian serangan berat,
nebulisasi cukup 1x langsung dengan agonis +
antikolinergik
2. Jika tidak tersedia, nebulisasi dapat diganti
dengan adrenalin subkutan 0,01ml/kgBB/kali,
maks 0,3ml/kali
3. Untuk serangan sedang dan terutama berat,
oksigen 2-4 l/menit diberikan sejak awal,
termasuk saat nebulasi
PENCEGAHAN
* kontrol lingkungan
* alergen utama yg harus dihindari: tungau debu
rumah, kecoa, bulu hewan peliharaan, spora jamur,
dan serbuk sari bunga, asap tembakau, polutan
(asap kendaraan,kayu bakar, ozon ddl)
PROGNOSIS
umumnya baik.
Sebagian asma anak hilang atau berkurang
EDUKASI
Asma adalah penyakit inflamasi kronik yang sering
kambuh
Kekambuhan dapat dicegah dgn obat anti inflamasi &
mengurangi paparan terhadap faktor pencetus
Ada dua macam obat yaitu relieverdan controller
penggunaan obat-obatan dengan benar
pemantauan gejala, aktivitas
mengenali tanda awal memburuknya asma dan segera
melakukan rencana yang sudah diprogramkan
segera
mencari pertolongan yang tepat dan
berkomunikasi secara efektifdengan dokter yang
memeriksa
menjalankan strategi pengendalian lingkungan guna
mengurangi paparan alergen dan iritan
REFERENSI
Global Initiative for Asthma (GINA). Pocket
TERIMA KASIH
MOHON ASUPAN