Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Pengertian Biomassa
Guna memperoleh pengertian yang menyeluruh mengenai gasifikasi
biomassa, maka diperlukan pengertian yang tepat mengenai definisi biomassa.
Biomassa didefinisikan sebagai bagian dari tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar padat atau diubah ke dalam bentuk cair atau bentuk gas
untuk menghasilkan energi listrik, panas, bahan kimia atau bahan bakar [4].
Berbagai jenis biomassa dapat digunakan dalam proses gasifikasi, mulai dari
kayu, kertas, tandan kosong kelapa sawit, sekam padi, hingga bonggol jagung.
2.2 Prinsip Dasar Gasifikasi Biomassa
Gasifikasi adalah proses yang berbeda dengan prosespembakaran maupun
proses pembentukan biogas. Perbedaan gasifikasi dengan pembakaran terletak
pada jumlah oksigen yang digunakan dalam proses, serta produk yang
dihasilkan. Proses pembakaran menggunakan oksigen yang melebihi
kebutuhan stokiometrik, selain itu produk yang dihasilkan berupa energi panas
dan gas yang tidak terbakar. Sementara itu, proses gasifikasi sangat bergantung
pada reaksi kimia yang terjadi pada temperatur di atas 700 oC. Hal inilah yang
membedakannya dengan proses biologis seperti proses anaerobik yang
menghasilkan biogas.
Gasifikasi adalah proses pengubahan materi yang mengandung karbon
seperti batubara, minyak bumi, maupun biomassa ke dalam bentuk karbon
monoksida (CO) dan hidrogen (H2) dengan mereaksikan bahan baku yang
digunakan pada temperatur tinggi dengan jumlah oksigen yang diatur Tujuan
dari proses ini adalah untuk mengubah unsur-unsur pokok dari bahan bakar
yang digunakan ke dalam bentuk gas yang lebih mudah dibakar, sehingga
hanya menyisakan abu dan sisa-sisa material yang tidak terbakar (inert).
Proses gasifikasi biomassa dilakukan dengan cara melakukan
pembakaransecara tidak sempurna di dalam sebuah ruangan yangmampu
menahan temperatur tinggi yang disebut reaktor gasifikasi. Agar pembakaran
tidak sempurna dapat terjadi, maka udara dengan jumlah yang lebih sedikit
dari kebutuhan stokiometrik pembakaran dialirkan ke dalam reaktor untuk
mensuplai kebutuhan oksigen menggunakan fan/blower.

Proses pembakaran yang terjadi menyebabkan reaksi termo-kimia yang


menghasilkan CO, H2, dan gas metan (CH4). Selain itu, dalam proses ini juga
dihasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) yang tidak terbakar.
Proses gasifikasi biomassa terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah
pyrolisisyang terjadi ketika biomassa mulai mengalami kenaikan temperatur. Pada
tahap ini volatil yang terkandung pada biomassa terlepas dan menghasilkan arang
(char).

Salah satu teknologi potensial untuk pemanfaatan limbah biomassa adalah


teknologi gasifikasi. Gasifikasi bertujuan untuk mengkonversi bahan bakar cair
maupun padat menjadi flammable gas menggunakan suatu reaktor yang disebut
gasifier. Suatu sistem gasifikasi terdiri atas reaktor gasifikasi yang dilengkapi alatalat
untuk pengkondisian bahan bakar dan producer gas. Dari semua jenis gasifier yang
ada, reaktor tipe Downdraft dinilai paling sesuai untuk kebutuhan penghasil daya
karena kadar tar yang dihasilkan relatif rendah (Reed and Das, 1988).
Unit gasifikasi biomassa tipe downdraft diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan baik energi listrik maupun energi panas.
Tetapi, setiap unit gasifikasi memiliki karakteristik-karakteristik tertentu bergantung
pada umpan biomassa yang berpengaruh terhadap kinerja unit tersebut sehingga
diperlukan pengujian alat agar dapat diketahui kondisi operasi terbaiknya. Pada
penelitian ini, pengujian dilakukan menggunakan sampel biomassa tongkol jagung
dan batok kelapa.

berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sistem gasifikasi


downdraft:
Kelebihan:
a. Tar yang terdapat pada syngas sangat sedikit (0.1%), sehingga biaya untuk
proses pembersihan gas lebih sedikit.
b. Kandungan mineral tertinggal sebagai abu, sehingga kebutuhan akan siklon
dapat dikurangi.
c. Desain sederhana dan murah, sehingga bisa dibuat untuk skala kecil.
Kekurangan:
d. Membutuhkan proses pengeringan, karena umpan diharapkan memiliki kadar
air dibawah 20 %.
e. Syngas yang dihasilkan keluar pada suhu yang tinggi sehingga membutuhkan
heat recovery system.
f. Jumlah karbon yang tidak terkonversi 4-7 %.

V.

METODOLOGI PENELITIAN 1. Bahan


Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Tongkol jagung, diperoleh dari Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
b. Batok kelapa, diperoleh dari Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
c. Air ledeng, diperoleh dari Laboratorium Proses Pemisahan Jurusan Teknik
Kimia Faultas Teknik Universitas Gadjah Mada

2. Rangkaian Alat
Alat yang digunakan berupa satu set gasifier jenis downdraft seperti pada
Gambar 5.1 berikut.

Gambar 5.1. Rangkaian Alat Gasifikasi Tipe Downdraft dengan Udara

Keterangan:
1. Feedsock Biomassa

7. Saluran pengeluaran abu

2. Saluran kondensat

8. Abu

3. Thermocouples
4. Valve pengatur suplai

9. Saluran syngas
10. Reaktor Gasifikasi udara

5. Nozzle penyuplai udara Aliran

Gas

6. Piringan jeruji (Grate )

Aliran Kondensat

Anda mungkin juga menyukai