Anda di halaman 1dari 11

KEGIATAN INSTRUKSIONAL SEBAGAI SISTEM :

SUDUT PANDANG TEKNOLOGI PENDIDIKAN


MATA KULIAH : PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :
1. Marie Muhamad ( 5215144174 )

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016

KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Subhana Wa Taala. Karena berkat rahmat dan
nikmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan alat ini sebagai tugas mata kuliah Teknik Antar
Muka. Sesungguhnya kami bukanlah apa-apa jika tanpa bantuan-Nya serta kasih dan sayang-Nya.
Tugas makalah ini dibuat untuk merampungkan tugas mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran, juga diperuntukkan untuk Guru maupun umum sebagai referensi dalam Perencanaan
pembelajaran di Kelas.

Jakarta, 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi identik dengan pasar terbuka (open market) dan semangat persaingan
(competition) telah menyebabkan persaingan teknologi yang semakin terbuka. Teknologi
Pendidikan yang dirancang

untuk membantu memecahkan permasalahan pendidikan /

pembelajaran, kiranya merupakan alternatif yang akan banyak memberikan manfaat dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran. Berbagai bentuk pengalaman belajar, baik yang dapat dicapai
di dalam kelas maupun di luar kelas dan pesan-pesan pembelajaran, perlu dikemas dengan
memperhatikan kaidah serta prinsip teknologi pendidikan ke dalam berbagai metode maupun
media pembelajaran, dengan pemanfaatan teknologi pendidikan diharapkan pesan pembelajaran
dapat dikemas lebih sistemik-sistematik baik dalam kemasan fisik maupun maya, yang tidak lagi
dibatasi oleh dimensi ruang maupun waktu, sehingga dapat diterima oleh peserta didik dengan
baik, mudah, dan meluas, serta menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, fleksibel dalam
dimensi waktu, ruang, serta mengembangkan potensi peserta didik secara individual maupun
komunal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Konsep apa yang digunakan dalam Sistem Instruksional pada Sudut pandang
Teknologi Pendidikan?
2. Komponen apa saja yang digunakan dalam Sistem Instruksional pada Sudut pandang
Teknologi Pendidikan?
3. Apa saja Fungsi komponen-komponen tersebut?

BAB II
PEMBAHASAN

A. TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Definisi terbaru tentang Teknologi Pendidikan adalah definisi tahun 2008 Definisi Teknologi
Pendidikan dari AECT Tahun 2008 : Teknologi Pendidikan adalah studi dan etika praktik dalam
rangka memfasilitasi belajar dan peningkatan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan
pengelolaan proses dan sumber-sumber secara memadai. (Januszewski & Molenda,2008: 1).
B. KONSEP SISTEM
B.1. Konsep Sistem
SISTEM adalah Suatu objek atau peristiwa yang selalu terdiri dari bagian-bagian lebih kecil yang
memiliki fungsi dan menjadi satu kesatuan fungsi bersama untuk melaksanakan tujuan bersama pula.

B.2 Pendekatan Sistem (System Approach)


Dalam Pendidikan , banyak diterapkan Konsep Sistem. Konsep ini diambil dari General System
Theory (GST) dan digunakan di berbagai bidang kehidupan dengan sebutan Pendekatan Sistem (System
Approach).

C. SISTEM INSTRUKSIONAL
C.1. Definisi
Sistem instruksional adalah pengaturan seluruh sumber daya dan prosedur untuk mempromosikan
belajar. Desain instruksional adalah proses sistematis untuk mengembangkan system pembelajaran dan
pengembangan instruksional adalah proses penerapan system atau rencana instruksional. Pengembangan
instruksional adalah implementasi dari perancangan/perencanaan instruksional. Proses pengembangan
sebuah instruksional media, harus dipertimbangkan beberapa faktor yang disebut dengan strategi
instruksional, karena faktor ini akan menentukan bentuk dan wujud dari media yang digunakan.

C.2. Komponen

C.2.1 . Komponen Dasar


Adapun komponen-komponen Dasar Sistem Instruksional dalam Pendidikan:
1. Peserta Didik (Learner)
Setiap Peserta didik memiliki karakteristik dan perilaku awal (entering behavior) yang relevan dengan proses
instuksional seperti :
a. Latar Belakang pendidikan dan pengalaman sebelumnya yang terdapat kompetensi yang telah
dikuasainya.
b. Motivasi belajar, Semangat, dan rasa ingin tahu yang mendorong peserta didik untuk mempelajari
bahan tersebut.
c. Ketersediaan sumber belajar
d. Kebiasaan belajar melalui tatap muka atau mandiri.
e. Jarak tempat tinggal dengan pusat kegiatan belajar tidak jauh.
f. Adanya alat komunikasi dan media instruksional untuk memudahkan peserta didik dalam kegiatan
instruksional sepeti komputer, telepon, buku atau media cetak.
g. Kebiasaan dan disiplin untuk mengatur waktu secara teratur akan lebih mudah mengerjakan tugastugas.
h. Kebiasaan belajar secara sistematik akan sangat kondusif. i. Kebiasaan belajar sambil berfikir
untuk menerapkan hasilnya dalam kehidupan atau pekerjaannya. Agar pengajar dapat memahami
karakteristik dan perilaku awal dari peserta didik, maka pengajar dapat mendesain sedemikian rupa proses
instruksional agar Peserta didik tertarik untuk belajar.

2. Lulusan dengan Kompetensi yang diharapkan.


Lulusan yang memiliki kompetensi yang telah dipelajari disebut Sukses dalam melakukan Proses
Instruksional yang kemudian Kompetensi tersebut dapat diterapkan untuk Tujuan Instruksional. Itulah yang
disebut Kegiatan Instruksional berbasis Kompetensi (Competencybased Instruction).
3. Proses Instruksional (Black Box)
Proses ini dibangun oleh Strategi Instruksional (Instructional Strategy) yang berbentuk sintesis dari
langkah-langkah kegiatan instruksional, metode, media dan alat, dan waktu untuk menyajikan isi
instruksional (instructional contents) dengan pencapaian tujuan instruksional (Output).
4. Pengajar
5. Kurikulum
Kurikulum adalah daftar mata pelajaran yang terorganisir dengan logis untuk mencapai tujuan
instruksional yang telah ditetapkan.
6. Bahan Instruksional Bahan Instruksional yang meliputi :
a. Bahan instruksional tatap muka (bahan kompilasi)
b. Bahan instruksional mandiri yang digunakan dalam pendidikan jarak jauh. Tujuannya agar
pengajar dan peserta didik melakukan kegiatan instruksional yang aktif, dinamis dan bermakna.
C.2.2. Komponen Pendukung
Diluar Komponen dasar dalam Sistem Instruksional, ada juga Tujuh Komponen pendukung yaitu :
1. Peralatan yang tepat guna
2. Perpustakaan yang berfungsi dan lengkap
3. Laboratorium dan tempat praktikum yang berdaya guna
4. Ruang Instruksional yang kondusif
5. Tempat Ibadah, Kantin, Sarana Olahraga, sarana Seni dan Budaya
6. Tenaga Pendidikan di satuan pendidikan
7. Manajemen satuan pendidikan.

C.2.3. Komponen Suprasistem


Suprasistem adalah sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang berada diluar sistem
instruksional. yaitu :
1. Kebijakan Pendidikan Nasional
2. Kebijakan Pendidikan Pemerintah daerah
3. Perkembangan IPTEK dan Globalisasi
4. Pendidikan lanjutan jenjang berikutnya dan dunia kerja.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahwa Sistem Kegiatan Instruksional menurut sudut pandang Teknologi Pendidikan, yakni ada
13 komponen yang saling berkaitan dan memiliki fungsi tersendiri yang membentuk sistem dengan
fungsi bersama dan untuk mencapai TUJUAN INSTRUKSIONAL. Dalam penerapannya banyak pihak
yang harus ikut dalam Kegiatan Instruksional diantaranya Masyarakat dan lingkungan disekitar (Sekolah
maupun rumah). (Lihat Gambar 1.1)

B. SARAN
Seluruh masyarakat, dan warga Indonesia terutama birokrasi Pemerintah harus turut andil dalam
menangani banyaknya kekurangan yang dialami dalam dunia pendidikan, dimulai dari sarana dan
prasarana untuk kegiatan instruksional, serta kemudahan akses agar peserta didik mempunyai motivasi dan
semangat yang kuat untuk mau belajar, bagi para pendidik, tanggung jawab adalah hal yang penting untuk
menangani peserta didik yang kurang termotivasi untuk belajar, pendidik dituntut untuk kreatif dan cerdas
dalam memilih metode belajar kepada peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA
http://ariantiyoulie.blogspot.co.id/2014/04/sistem-instruksional-dalam-perencanaan_205.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai