Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS


DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE

SISTEM KOLOID

Oleh :
1. Devi Rusdianawati
2. Yeyen Dewi Tri Astutik

13030194001
13030194013

Pendidikan Kimia A 2013

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2015

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA


(Peminatan Bidang MIPA)
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester

: XI/2

Alokasi waktu

: 1 minggu x 3 jam pelajaran

Kompetensi Inti

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3 :Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
danminatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya
keteraturan dari sifat
hidrokarbon, termokimia,
laju reaksi, kesetimbangan

Materi Pokok

Sistem koloid
Sifat koloid
Pembuatan

koloid
Peranan koloid

Kegiatan Pembelajaran
Mengamati (Observing)
Mencari informasi dari
berbagai sumber dengan
membaca/mendengar/mengam

kimia, larutan dan koloid

dalam

ati tentang sistem koloid, sifat-

sebagai wujud kebesaran

kehidupan

sifat koloid, pembuatan koloid

Tuhan YME dan

sehari-hari dan

dan peranan koloid dalam

pengetahuan tentang adanya

industri

kehidupan sehari-hari

keteraturan tersebut sebagai


hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku

ilmiah (memiliki rasa ingin

Mencari contoh-contoh koloid

Penilaian
Tugas

konsep tentang
sistem koloid,

koloid dan
peranan koloid

objektif, terbuka, mampu

suspensi, sistem koloid yang

membedakan fakta dan

terdapat dalam kehidupan

opini, ulet, teliti,

(kosmetik, farmasi, bahan

bertanggung jawab, kritis,

makanan dan lain-lain)

kimia

lainn
ya

percobaan
pembuatan
koloid
Observasi
Sikap ilmiah dalam

Encar
ta
Ency
clope
dia

kannya
Merancang

Litera
tur

dalam kehidupan
mempresentasi-

larutan sejati, koloid dan

teks

pembuatan

sehari-hari.

tahu, disiplin, jujur,

Belajar
Buku

sifat-sifat koloid,

sehari-haridan

berkaitan dengan perbedaan

Waktu
1mgg x 3 jp

Sumber

Membuat peta

yang terdapat dalam kehidupan

Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan yang

Alokasi

Lemb
ar
kerja

Kompetensi Dasar
kreatif, inovatif, demokratis,

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran
Mengapa piring yang kotor

Penilaian
melakukan

komunikatif) dalam

karena minyak harus dicuci

percobaan dan

merancang dan melakukan

menggunakan sabun?

presentasi,

percobaan serta berdiskusi


yang diwujudkan dalam
sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku
kerjasama, santun, toleran,
cintadamai dan peduli
lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan
sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku
responsive dan pro-aktif
serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan
memecahkan masalah dan
membuat keputusan.
3.15

Menganalisis

Mengumpulkan data
(Eksperimenting)
Mendiskusikan hasil bacaan

misalnya:
melihat skala
volume/suhu,car

tentang sistem koloid, sifat-

a menggunakan

sifat koloid, pembuatan koloid

senter (effek

dan peranan koloid dalam

Tyndall)cara

kehidupan sehari-hari
Merancang percobaan pembuatan
koloid dan mempresentasikan
hasil rancangan untuk

menggunakan
pipet,
menimbang,
keaktifan, kerja

menyamakan persepsi
Melakukan percobaan pembuatan

sama,

koloid
Mengamati dan mencatat data

tanggung jawab,

hasil percobaan
Mendiskusikan bahan/zat yang
berupa koloid dalam industri

komunikatif,
dan peduli
lingkungan, dsb)

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

peran koloid dalam

farmasi, kosmetik, bahan

kehidupan berdasarkan

makanan, dan lain-lain

sifat-sifatnya.

Mengasosiasi (Associating)

4.15 Mengajukan ide/gagasan

Menganalisis dan menyimpulkan

untuk memodifikasi
pembuatan koloid
berdasarkan pengalaman
membuat beberapa jenis
koloid.

data percobaan
Menghubungkan sistem koloid
dengan sifat koloid
Diskusi informasi tentang koloid
liofob dan hidrofob
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Mempresentasikan hasil
rangkuman tentang sistem
koloid, sifat-sifat koloid,
pembuatan koloid dan peranan
koloid dalam kehidupan seharihari
Membuat laporan percobaan dan
mempresen-tasikannya dengan

Penilaian
Portofolio
Laporan percobaan

Tes tertulis uraian


Pemahaman sistem
koloid, sifat
koloid, dan
pembuatan
koloid

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran
menggunakan tata bahasa yang
benar
Mengkomunikasikan peranan
koloid dalam industri farmasi,
kosmetik, bahan makanan, dan
lain-lain.

Penilaian

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SISTEM KOLOID
Sekolah

: Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas/Semester

: XI/Genap

Alokasi Waktu

: 1 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1

:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2

:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3

:Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4

: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1 Menyadari adanyaketeraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator :
1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

Indikator :
2.2.1 Peserta didik dapat memiliki keterampilan kerjasama dalam melakukan
percobaan sederhana dan menyelesaikan soal-soal yang ada di LKS.
2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Indikator :
2.3.1 Memiliki sikap pro-aktif dalam berdiskusi tentang sistem koloid yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari serta dalam menjawab soal-soal
yang ada di LKS.
3.15

Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.


Indikator :
3.15.1 Peserta didik dapat mengelompokkan hasil percobaan sederhana ke dalam
larutan, suspensi, dan koloid.
3.15.2 Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri larutan, suspensi, dan koloid
melalui hasil percobaan sederhana.
3.15.3 Peserta didik dapat menjelaskan definisi larutan, suspensi, dan koloid.
3.15.4 Peserta didik dapat memberikan contoh larutan, suspensi, dan koloid dalam
kehidupan sehari-hari.
3.15.5 Peserta didik dapat menjelaskan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan
medium pendispersinya.
3.15.6 Peserta didik dapat membuat kesimpulan tentang materi sistem koloid.
4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan
pengalaman membuat beberapa jenis koloid
Indikator :
4.15.1 Mengidentifikasi larutan, suspensi, dan koloid melalui percobaan sederhana
tentang sistem koloid.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1.1.1 Melalui bimbingan guru, peserta didik berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
dengan baik.

2.2.1.1 Melalui model pembelajaran Diskusi Kelas tipe Think Pair Share, diharapkan
peserta didik memiliki keterampilan kerjasama dalam melakukan percobaan
sederhana dan menyelesaikan soal-soal yang ada di LKS dengan tepat.
2.3.1.1 Melalui model pembelajaran Diskusi Kelas tipe Think Pair Share, diharapkan
peserta didik memiliki sikap pro-aktif dalam berdiskusi tentang sistem koloid
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari serta dalam menjawab soal-soal
yang ada di LKS.
Melalui hasil percobaan sederhana tentang sistem koloid, peserta didik dapat

3.15.1.1

mengelompokkan ke dalam larutan, suspensi, dan koloid dengan tepat.


3.15.1.2 Melalui hasil percobaan sederhana, peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri
larutan, suspensi, dan koloid dengan benar.
Melalui ciri-ciri yang telah disebutkan, peserta didik dapat menjelaskan

3.15.1.3

definisi larutan, suspensi, dan koloid dengan tepat.


Melalui definisi yang telah dijelaskan, peserta didik dapat memberikan contoh

3.15.1.4

larutan, suspensi, dan koloid dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.


3.15.1.5 Melalui contoh yang telah disebutkan, peserta didik dapat menjelaskan jenis
koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya dengan tepat.
Melalui model pembelajaran Diskusi Kelas tipe Think Pair Share diharapkan

3.15.1.6

peserta didik dapat membuat kesimpulan tentang sistem koloid dengan benar.
4.15.1.1 Melalui percobaan sederhana tentang sistem koloid, peserta didik dapat
mengidentifikasi larutan, suspensi, dan koloid dengan tepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN
A. Dispersi Koloid
Bila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran
secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut dengan sistem
dispersi.Tepung kanji bila dimasukkan ke dalam air panas maka akan membentuk
sistem dispersi, dengan air sebagai medium pendispersi dan tepung kanji sebagai zat
terdispersi.
Berdasarkan ukuran partikel hasil pendispersian dapat digolongkan menjadi
tiga macam sistem dispersi, yaitu: larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi.
a. Larutan adalah campuran yang bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan
meskipun menggunakan mikroskop ultra . Contoh : gula dengan air
b. Sistem koloid adalah suatu sistem yang bila diamati secara makroskopis bersifat
homogen tetapi saat diamati dengan mikroskop ultra maka besifat heterogen.
Contoh susu dengan air.
c. Suspensi adalah campuran yang bersifat heterogen artinya tidak dapat larut.
Contoh : tepung dengan air.

B. Perbedaan Larutan, Koloid, dan Suspensi


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Larutan sejati
Diameter < 10-7cm
Satu fase
Jernih
Homogen

Koloid
Diameter 10-7 cm 10-5 cm
Dua fase
Agak keruh
Antara homogen dan

Suspensi
Diameter > 10-5 cm
Dua fase
Keruh
Heterogen

Tidak dapat disaring


Tidak mengendap
Stabil
Amikron, dapat dilihat

heterogen
Tidak dapat disaring
Sukar mengendap
Relatif stabil
Submikron, dapat dilihat

Dapat disaring
Mudah mengendap
Tidak stabil
Mikron, dapat dilihat

dengan mikroskop

dengan mikroskop ultra, tetapi dengan mikroskop biasa

elektron, tetapi tidak

tidak dapat dilihat dengan

dapat dilihat dengan

mikroskop biasa

mikroskop ultra

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau
lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang
dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/pemecah).
Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat
berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari
sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat)
dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain,
seperti mayones, hairspray, jelly, dll.
Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid
atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa
pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 104

cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut.

Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar.
C. Macam-Macam
Pendispersinya

Koloid

Berdasarkan

Fase

Terdispersi

Dan

Medium

No.
1.
2.
3.
4.
5.

Fase

Medium

terdispersi
Gas

pendispersi
Cair

Gas
Cair
Cair
Cair

Padat
Gas
Cair
Padat

Nama koloid

Contoh

Busa

Buih sabun, ombak, limun, krem

Busa padat
Aerosol cair

kocok (whipped cream)


Batu apung, lava, karet busa, biskuit
Kabut, awan, hairspray, obat

Emulsi
Gel

semprot
Susu, santan, minyak ikan
Keju, mentega, nasi, selai, lateks,
agar-agar, mutiara, semir padat, lem

6.
7.
8.

Padat
Padat
Padat

Gas
Cair
Padat

Aerosol padat
Sol

padat
Asap, debu, buangan knalpot
Kanji, cat, tinta, putih telur, lumpur,

Sol padat

semir cair, lem cair


Tanah, kaca, permata, perunggu,
kuningan

D. Kegunaan Koloid Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Industri Kosmetik
Bagi kalian para wanita, mungkin tak ada yang asing dengan kosmetik.Bahkan,
saat ini kosmetik tidak hanya digunakan oleh kaum wanita saja, akan tetapi kaum
pria pun mulai menggunakannya. Hal ini ditunjukkan dengan beragamnya
kosmetik yang diperuntukkan khusus pria maupun khusus wanita. Dalam bidang
kosmetik, kita sering menggunakan koloid dalam pelarut tertentu seperti
pembersih muka, pewangi badan berbentuk spray, semprot rambut, gel untuk
rambut, dan produk kosmetik lainnya.
2. Industri Tekstil
Pada proses pencelupan bahan (untuk pewarnaan) yang kurang baik daya
serapnya terhadap zat warna dapat menggunakan zat warna koloid karena
memiliki daya serap yang tinggi sehingga dapat melekat pada tekstil.
3. Industri Farmasi
Banyak obat-obatan yang dikemas dalam bentuk koloid agar stabil atau tidak
mudah rusak.
4. Industri Detergen
Sabun dan detergen merupakan emulgator untuk membentuk emulsi antara
kotoran (minyak) dengan air, sehingga sabun dan detergen dapat membersihkan
kotoran, terutama kotoran dari minyak
5. Industri Makanan

Makanan yang kita konsumsi sehari-hari ada yang berbentuk padatan ataupun
cairan. Akan tetapi, terkadang beberapa makanan yang berbentuk padatan sulit
untuk dicerna. Sehingga oleh pabrik, produk-produk makanan dibuat dalam
bentuk koloid. Produk-produk makanan yang menggunakan sistem koloid antara
lain kecap, saus, keju, mentega, dan krim.
6. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke
dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau
karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel
koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat
berwarna putih.
7. Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi
luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang
mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel
koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih
mudah dilakukan.
8. Penjernihan Air
Air kran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah
liat, lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena
itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa
langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan
cara menambahkan tawas (Al2SO4)3. Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut
akan terhidrolisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif
melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid
tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian
mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
9. Pembentukan Delta Di Muara Sungai
Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang
bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg2+, dan Ca2+
yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif
dari air laut akan menetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi
koagulasi yang akan membentuk suatu delta.
10. Pengambilan Endapan Pengotor
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali
mengandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untuk memisahkan

pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang
bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid.
E. METODE PEMBELAJARAN
Model
: Diskusi Kelas
Tipe
: Think Pair Share
F. MEDIA, ALAT DAN BAHAN, SUMBER BELAJAR
Media :
- Slide power point
- Gambar

Alat dan Bahan


Alat :
- Gelas plastik besar 4 buah
- Gelas plastik kecil 1 buah
- Sendok plastik
4 buah

Bahan :
- Gula
- Air
- Minyak
- Teh
- Sabun
- Jelly
- Mentega

Sumber Belajar
:
- Silabus Kimia Kelas XI
- Buku Ajar Kurikulum 13 Kimia SMA Kelas XI
- Lembar Kerja Siswa
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAPAN
Kegiatan
Pendahulua
n

KEGIATAN
Fase 1 : Mengklarifikasi Maksud Dan
Establishing Set
Guru mengucapkan salam.
Sebelum memulai pembelajaran, salah satu
peserta didik memimpin berdoa.
Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
Peserta didik mengingat materi minggu lalu
tentang larutan homogen dan larutan heterogen
untuk mengaitkan pada materi koloid dengan

ALOKASI WAKTU
10 menit

bimbingan guru.
Peserta didik termotivasi pada gambar air garam
dan air kopi yang diberikan guru pada slide
powerpoint.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
Peserta didik mendapatkan gambaran awal
tentang koloid melalui peta konsep yang
diberikan guru pada slide power point.
Fase II : Memfokuskan Diskusi
Peserta didik duduk membentuk huruf U dengan
bimbingan guru.
Guru menjelaskan tentang aturan dasar
berdiskusi dengan menggunakan model
pembelajaran Diskusi Kelas tipe Think Pair
Share (TPS) yaitu peserta didik berfikir secara
individu kemudian peserta didik berfikir
(berdiskusi) bersama pasangannya dalam
kelompok kecil.
Kegiatan

Fase III: Mengendalikan Diskusi

Inti

1. Tahap Think
Peserta didik diberikan LKS untuk dikerjakan
secara individu dengan bimbingan guru.
Peserta didik mengelompokkan hasil
demonstrasi guru kedalam larutan, suspensi atau
koloid dengan bimbingan guru.
Melalui pengelompokan tersebut, peserta didik
menuliskan ciri-ciri tentang larutan, suspensi,
dan koloid.
Melalui ciri-ciri yang telah dituliskan, peserta
didik menjelaskan pengertian tentang larutan,
suspensi, dan koloid.
Dari pengertian tersebut, peserta didik
menyebutkan 3 contoh dari larutan, suspensi,
dan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik menyebutkan jenis-jenis koloid
berdasarkan fase terdispersinya dan medium
pendispersinya dalam sebuah tabel.

25 menit

2. Tahap Pair
Peserta didik bertukar pikiran (berdiskusi)
dengan kelompok kecilnya (berpasangan)
dengan bimbingan guru.
Peserta didik melakukan percobaan sederhana
dan mengelompokkan hasil percobaan tersebut
ke dalam larutan, suspensi, dan koloid.
Melalui pengelompokan tersebut, peserta didik
menyebutkan ciri-ciri tentang larutan, suspensi,
dan koloid.
Setelah menyebutkan ciri-ciri, peserta didik
menjelaskan pengertian tentang larutan,
suspensi, dan koloid.
Peserta didik menyebutkan 3 contoh dari
larutan, suspensi, dan koloid dalam kehidupan
sehari-hari.
Peserta didik menyebutkan jenis-jenis koloid
berdasarkan fase terdispersinya dan
pendispersinya dalam tabel.
3. Tahap Share
Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusinya didepan kelas dengan bimbingan
guru. Guru menunjuk kelompok secara acak.
Peserta didik menunjukkan hasil percobaan
sederhana dan mengelompokkan dalam larutan,
suspensi, dan koloid dengan bimbingan guru.
Peserta didik menyebutkan ciri-ciri tentang
larutan, suspensi, dan koloid dengan bimbingan
guru.
Peserta didik menjelaskan pengertian tentang
larutan, suspensi, dan koloid dengan bimbingan
guru.
Peserta didik menyebutkan 3 contoh dari
larutan, suspensi, dan koloid dalam kehidupan
sehari-hari dengan bimbingan guru.
Peserta didik menyebutkan jenis-jenis koloid
berdasarkan fase terdispersinya dan

pendispersinya dalam tabel dengan bimbingan


Kegiatan

guru.
Fase IV : Mengakhiri Diskusi

Penutup

Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi


dengan bimbingan guru.
Guru mengakhiri diskusi dan menyetujui
kesimpulan diskusi yang telah dibuat.
FaseV :Debriefing
Peserta didik mereview proses diskusi yang
telah dilakukan dengan bimbingan guru.
Peserta didik berpendapat tentang keuntungan
dan kesulitan dalam melakukan model
pembelajaran Diskusi Kelas tipe Think Pair
Share.
Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang aktif berdiskusi.
Peserta didikdiberi tugas oleh guru, mempelajari
materi selanjutnya tentang sifat-sifat koloid
untuk pertemuan minggu depan.
Salah satu peserta didik memimpin berdoa
sebelum mengakhiri pembelajaran.
Guru mengucapkan salam dan meninggalkan
kelas

H. PENILAIAN
- Lembar Penilaian Spiritual
- Lembar Penilaian Sosial
- Lembar Penilaian Pengetahuan
- Rubrik Penilaian
- Lembar Observasi Guru
- Lembar Observasi Siswa

10 menit

Anda mungkin juga menyukai