Anda di halaman 1dari 45

DEMENSIA

Dr. Moch Bahrudin


SpS
BAGIAN NEUROLOGI
FK UMM

TOPIK
DEMENSIA

Literatur :

Davis Larry E, Molly K. King,Jessica L. Schultz, 2005, Fundamentals of Neurologic


Disease , Demos Medical Publishing New York;.
Marshall RS, 1997, On Call Neurology, W.B Saunders Company.
Pokdi Fungsi luhr,2010, Pemeriksaan neurologi/Neurokognisi, PERDOSSI.

Pendahuluan
Usia harapan hidup makin meningkat
Tahun

Usia harapan hidup

Jumlah lansia

1990

59, 8 tahun

5,5 %

2000

65 tahun

7,28 %

2020

71,7 tahun

11,34 %

80 % lansia : Penyakit kronis, multisistem


15 % lansia : Demensia
50 55 % Demensia Alzheimer

Demensia
Penurunan fungsi kognitif progresif :
Memori
Bahasa
Visuospasial
Eksekutif
Perubahan kepribadian atau perilaku dan
gangguan psikiatris
Penurunan kemampuan melakukan aktifitas
harian/ADL

Demensia:
Irreversible:
Alzheimer
Infeksi ( HIV )
Trauma kapitis

Reversible:

Vaskuler

Intoksikasi
Gangguan-metabolik

hiper/hipothyroid.

Penyakit Parkinson

Defisiensi vit B 12

Penyakit Huntington

Pseudodemensia

Penyakit Pick

Normal Pressure Hydrocephalus

Penyakit Creutzfeld Jacob


Penyakit umum yang berat

Pendekatan diagnosa
Riwayat Penyakit :
Informasi dari informan / keluarga yang terpercaya
adanya gejala demensia
Riwayat penyakit umum :
Infeksi kronis HIV, Lues
Gangguan endokrin
Neoplasma
Cardio cerebrovaskuler
Life style
Depresi

Pendekatan diagnosa ( contd )


Riwayat neurologi :
Gangguan serebrovaskuler
Trauma kapitis
Infeksi SSP
Tumor serebri
Hydrocephalus
Keluhan

neurologis,

motorik,

sensorik,

gangguan koordinasi, berjalan, nyeri kepala,


gangguan vegetatif

Pendekatan diagnosa ( contd )


Riwayat neurobehaviour :
Gangguan memori sesaat, jangka pendek,
jangka panjang
Gangguan orientasi spatial & waktu
Gangguan berbahasa, kelancaran, kosa kata
Gangguan eksekutif
Gangguan aktifitas harian, pekerjaan, hobi,
aktifitas sosial

Pendekatan diagnosa ( contd )


Riwayat psikiatri :
Gangguan psikiatri primer
Depresi
Perubahan kepribadian
Agresif, Agitasi
Delusi, halusinasi, wandering

Pendekatan diagnosa ( contd )


Riwayat pemakaian kronis dari :
Obat antidepressan
Narkotika
Alkohol
Aluminium, air raksa, insektisida
Riwayat keluarga :
Demensia
Downs Syndrome
Parkinson, dll

Pemeriksaan fisik

Kelainan umum
Tanda TTIK
Kelainan neurologi fokal

PEMERIKSAAN NEUROPSIKOLOGIS:
Fungsi kognitif :

Mini Mental State Examination ( MMSE )


Clock Drawing Test ( CDT )
Trail Making Test A & B
Fungsi global

Clinical Dementia Rating ( CDR )


Gangguan neuropsikiatris ( NPI )
Aktifitas harian

Activity of daily living ( ADL ), Functional Activity


Questionaire ( FAQ ), Instrumental Activity of
Daily Living ( IADL )

PEMERIKSAAN KOGNITIF
Dilakukan pada penderita tersangka
demensia dengan tujuan untuk :
Penapisan
Konfirmasi diagnosa dan

subtipenya.
Derajat keparahannya.
Progresifitasnya

Pemeriksaan fungsi kognitif


meliputi :

Tingkat intelektual sebelumnya


Mood, kooperasi dan motivasi
Atensi
Orientasi
Memori
Bahasa / komunikasi
Visuospasial / kemampuan konstruksi
Kalkulasi
Berfikir abstrak
Penilaian diri / insight

MMSE
Pemeriksaan fungsi kognitif yang paling sering

digunakan
Dapat membedakan gangguan fungsi organik

dengan gangguan organik.


Singkat, dapat dipergunakan dimana saja
Kualifikasi mini karena tidak menyangkut

aspek mood, pengalaman mental abnormal


dan gangguan proses berpikir
Dipengaruhi oleh usia, pendidikan, pekerjaan

dan sosial

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL MINI (MMSE)


Sumber: POKDI FUNGSI LUHUR PUSAT (modifikasi FOLSTEIN)

Nama Pasien:..( Lk / Pr ) Umur:Pendidikan..Pekerjaan:


Riwayat Penyakit: Stroke( ) DM( ) Hipertensi( ) Peny.Jantung( ) Peny. Lain..
Alasan diperiksa ....Pemeriksa:.. Tgl

Item

Tes

Nilai mak.

Nilai

ORIENTASI
1

Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa?

---

Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (rumah sakit), (lantai/kamar)

---

---

---

---

REGISTRASI
3

Sebutkan 3 buah nama benda ( Apel, Meja, Koin), tiap benda 1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga nama benda tadi. Nilai 1 untuk tiap
nama benda yang benar. Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah pengulangan
ATENSI DAN KALKULASI

Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau disuruh mengeja terbalik kata WAHYU
(nilai diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan; misalnya uyahw=2 nilai)
MENGINGAT KEMBALI (RECALL
(RECALL))

Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama benda di atas


BAHASA

Pasien disuruh menyebutkan nama benda yang ditunjukkan ( pensil, buku)

---

Pasien disuruh mengulang kata-kata: namun, tanpa, bila

---

Pasien disuruh melakukan perintah: Ambil kertas ini dengan tangan anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai.

---

Pasien disuruh membaca dan melakukan perintah Pejamkanlah mata anda

---

10

Pasien disuruh menulis dengan spontan

---

11

Pasien disuruh menggambar bentuk di bawah ini

---

30

---

Total

Skor:

Nilai: 24 -30: normal


Nilai: 17-23 : probable gangguan kognitif
Nilai: 0-16:definite gangguan kognitif

Kuesional Aktivitas Fungsional (FAQ)


Cara Penilaian:
Pilih salah satu diantara 4 kategori dibawah ini yang menggambarkan keadaan pasien saat ini untuk setiap pertanyaan di atas:
1.Nilai 3: ketergantungan penuh
2.Nilai 2: Memerlukan bantuan
3.Nilai 1: Dapat melakukan sendiri tapi dengan kesulitan atau tidak pernah melakukan dan akan mengalami kesulitan saat ini
4.Nilai O: Dapat melakukan sendiri tanpa kesulitan atau tidak pernah melakukan tetapi dapat melakukannya

Kegiatan

Skor

1. Menulis cek, membayar tagihan, dan melakukan pembukuan buku cek


2. Mengumpulkan dan mengurus catatan pajak atau surat menyurat bisnis
3. Berbelanja sendiri pakaian, keperluan rumah tangga dan bahan makanan
4. Melakukan hobi atau permainan yang memerlukan ketrampilan
5. Memasak air, membuat kopi, dan mematikan kompor
6. Menyiapkan makanan
7. Dapat mengikuti peristiwa-peristiwa yang baru terjadi
8. Dapat memperhatikan, mengerti dan mendiskusikan acara TV, buku, artikel majalah
9. Dapat mengingat janji, hari libur, dan kegiatan-kegiatan keluarga dan waktu minum obat
10. Berjalan-jalan di lingkungan sekitar rumah, membawa kendaraan, bepergian dengan
kendaraan umum
(Adaptasi dari Pfeffer, Kurosaki TT, Harrah CH, et al. Measurement of functional activities of older adults in the community .J. Gerontol 1982;
37(3):323-9)
Penilaian: Skor total antara 0 ( mandiri ) sampai 30(ketergantungan total)
Skor total lebih dari 9 atau kesulitan > aktivitas diatas mengindikasikan adanya gangguan aktivitas fungsional yang signifikan

ADL
Nilai ketergantungan pada bantuan:
0: tidak perlu/ mandiri
1: sedikit membutuhkan bantuan
2: banyak membutuhkan bantuan / ketergantungan penuh

No

Aktivitas

Ketergantungan
0

Makan

Mengenakan dan melepaskan pakaian

Menyisir rambut dan bercukur

Berjalan

Turun dan naik ke tempat tidur

Mandi

Ke kamar mandi (toileting)

Membutuhkan bantuan untuk belanja, mandi, pekerjaan


rumah dan / atau pergi keluar

Inkontinensia skor 0 : bila tidak pernah, skor 1 bila : 12x/minggu, skor 2 bila > 3 minggu

Total skor ADL


Sumber: Katz S, Akpom CA. Index of Independence in ADL. MedCare 1976;14:116-18

IADL
Nilai ketergantungan pada bantuan:
0: tidak perlu bantuan/ mandiri
1: sedikit membutuhkan bantuan
2: banyak membutuhkan bantuan / ketergantungan penuh

No

Aktivitas

Ketergantungan
0

Menggunakan telepon

Bepergian dengan kendaraan, bis atau taksi

Belanja bahan makanan dan pakaian

Menyediakan makanan/ tata meja

Melakukan pekerjaan rumah

Minum obat sendiri

Mengatur keuangan sendiri

Total skor ADL


Sumber: Katz S, Akpom CA. Index of Independence in ADL. MedCare 1976;14:116-18 15

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium faktor etiologi
Neuroimaging ( neuroradiologi )
CT Scan, MRI Lesi struktural
SPECT, PET kelainan fungsional
EEG : non spesifik
Kelainan lanjutan : perlambatan umum
Pemeriksaan genetika marker APOE, TAU

DEMENSIA ALZHEIMER:
Proses degeneratif berhubungan dengan :
Usia
Genetik
Faktor lingkungan
Patologi :
Neurofibrillary tangles dan neuritic plaque yang
tersebar merata
Atrofi terutama di mediotemporal

F.Resiko AD

Umur< 65 Early > 65 Late


Wanita
Fam Parkinson
Fam Down S
ThyroidDisease
Trauma Kepala
Chromosom 1 , 14 , 19

Patogenesis AD
Neuron Loss
Kortek
Limbik
Subkortek :
N.Basal Myenert
( Acetyl Ch )
Locus Ceruleus
( Serotonin )
Raphe Nucleus
( Nor Epinefrin )

Demensia Alzheimer :
Stadium I ringan ( mild )
Gangguan memori untuk hal yang baru
Gangguan aktifitas harian yang kompleks
Perubahan perilaku
Stadium II sedang ( moderat )
berlangsung 2 8 tahun dengan gejala :
Tidak mengenal lagi teman dekat maupun keluarga
Senang berkeluyuran, sampai tersesat, delusi, insomnia
Perubahan kepribadian, cemas, confuse ( bingung )
Tidak dapat menyelesaikan kegiatan harian, misalnya :
mandi, berpakaian

Demensia Alzheimer : ( cont d )


Stadium III berat ( severe ) atau vegetatif :
Tak dapat mengenal keluarga terdekat atau mengingat
informasi baru
Tak dapat mengerti kata atau mengikuti pembicaraan,
tetapi masih bereaksi terhadap musik, kontak mata
maupun taktil
Kesulitan pada waktu makan atau menelan
Tak dapat menolong diri sendiri dalam makan, mandi,
berpakaian. Tak dapat mengontrol fungsi miksi dan
defekasi
Gangguan motorik berat, sehingga penderita tak dapat
meninggalkan tempat tidur

VCI(ND):
A preventable
transitional stage to VaD
Vascular
Cognitive
Impairment
Brain at
risk

Increasing cognitive
impairment

VCI
criteri
a

Hachinski and Bowler, 2003

dementia

Current
Criteria

Mild Cognitive Impairment (MCI)


Individu yang menderita ggn kognitif tetapi tidak memenuhi

kriteria demensia atau penyakit Alzheimer (Petersen et


al,1999)
Epidemiologi
- Meningkat dengan bertambahnya usia
8,6% usia 60 - 65 th 16,8% usia 85 th
- Kluger dkk, 1999, 5%/th usia lanjut
dengan kognitif normal MCI
- Flicker C dkk, 1991, Bowen J dkk, 1997,
periode 5 7 th, 50 80% MCI mempunyai
resiko demensia
- MCI potensial menjadi Demensia

Demensia Vaskuler ( 15 25 % )
Faktor resiko untuk gangguan cerebrovaskuler :
Hipertensi, DM, kelainan jantung
Merokok, obesitas dll
Onset : - pada usia lebih muda
- mendadak
Gejala neurologis fokal

Kriteria Demensia Vaskuler ( DV )


Gambaran klinik DV :
Berdasar skala iskemik ( Hachinski et al 1975)
- Onset tiba tiba
- Didahului riwayat stroke
- Perjalanan klinis berlangsung fluktuasi
- Gejala fokal neurologi +
- Deteriorisasi bertingkat
- Kepribadian relatif baik
- Depresi
- Keluhan somatik
- Emosi labil
- HT
- asosiasi aterosklerosis

FRONTOTEMPORAL DEMENTIA:
Onset usia 45 - 60 tahun.
Perubahan perilaku
Penurunan fungsi kognitif.
Tiga subtipe:
Frontal variant (FV-FTD)
Progressive non-fluent aphasia.

Semantic dementia.

FRONTOTEMPORAL DEMENSIA:
FV-FTD:
Riwayat perubahan behavior/affective

mendahului atau bersamaan dengan


gangguan kognitif.
Perubahan behavior terutama kepribadian
dan sosial,gangguan mood ringan.
Gangguan neuropsikologi tidak menonjol
dan tidak selalu ada gangguan memori.
Defisit neurologis gangguan lobus frontal.
Imaging:Atrofi lobus frontal dan anterior
temporal

Demensia Lewy Body (DLB):


Gangguan

kognitif berfluktuatif,
dalam atensi dan kesiagaan.
Halusinasi visual.
Gejala motorik Parkinsonism
Gambaran klinis yg mengarah ke DLB:
Sering jatuh.
Syncope.
Hilang kesadaran sesaat.

terutama

Penatalaksanaan

Farmakologis dan non farmakologis


Tujuan :
Mempertahankan kualitas hidup
Menghambat progresifitas penyakit
Mengobati gangguan penyerta lain dan faktor
resiko
Memberikan informasi perawatan

Farmakologis
Reversible demensia :
Terapi kausal :
Hyper / hypothyroid
Deficiency Vit. B12
Intoksikasi
Gangguan nutrisi
Terapi faktor resiko
Hipertensi
Diabetes mellitus
Gangguan kardiovaskuler
Merokok, obesitas, dll

Farmakologis ( contd )
Demensia Alzheimer :
Acetylcholin esterase inhibitor
Rivastigmin
Donepezil
Galantamine
Golongan estrogen
Golongan NSAID
Antioksidan
Nootropic

Terapi Cholinergic
1. Precursor
Cholinergik
2. Pelepasan
Ach
3. Anti
Cholinesterase
4. Muscarinic
Agonist
5. Nicotinic
Agonist

Penatalaksanaan non farmakologis


Program aktifitas harian
Sistematis, teratur
Gizi berimbang
Mencegah faktor resiko
Melaksanakan hobi
Mencegah stress
Melaksanakan LUPA
( Latih, Ulang, Perhatikan, Asosiasikan )
Tingkatkan aktifitas di siang hari
Ruangan cukup cahaya

Orientasi realitas

Ingatkan waktu dan tempat


Pemberian

stimulasi

melalui

permainan
Lingkungan familier, aman, tenang

latihan

atau

Modifikasi perilaku :

Perhatikan faktor pencetus


Gangguan
agresifitas,

perilaku

depresi,

wandering,

agitasi,

mengulang

pertanyaan / pembicaraan, disinhibisi sexual


Membuat rencana pola asuh / perawatan
Perhatikan aspek hukum

TAKE HOME MESSAGE


Deteksi dini demensia dengan
Mengenal gejala
Mencari faktor resiko
Pemeriksaan klinis dan penunjang sesuai kebutuhan
Pemeriksaan neuropsikologi
Penapisan demensia
Menentukan derajat keparahan
Evaluasi hasil pengobatan
Tentukan tipe reversible atau non reversible
Penatalaksanaan farmakologis dan nonfarmakologis
Perhatikan kesejahteraan penderita, keluarga maupun
pengasuhnya.

Anda mungkin juga menyukai