Anda di halaman 1dari 3

Nama

: Yurni Dwi Astuti

Nim

: 20100310008

Tempat Komuda

: RSUD Wates

1. Pengalaman
Seorang laki-laki dating ke UGDdengan keluhan nyeri pada kakinya. Laki-laki tersebut
bercerita bahwa seminggu yang lalu dia naik motor dan ketika menahan motornya pada
saat berhenti, kakinya tergelincir dan akhirnya motornya jatuh. Laki-laki tersebut telah
mengurutkan kakinya 1x namun tidak kunjung sembuh. Pada saat di UGD dokter
melakukan pemeriksaan dan menyarankan untuk melakukan rontgen dengan hasil
rontgen Fraktur os fibula distal dextra.
2. Masalah yang akan dikaji
Apakah tindakan pasie tersebut dengan mengurut kakinya makin memperparah fraktur
pada kakinya?
3. Analisis Kritis
Patah tulang adalah salah satu efek dari kecelakaan tersebut. Patah tulang tentu saja
berakibat berkurangnya kemampuan anggota gerak tulang yang mengalami patah. Pada
kasus tidak didaptka tulang yang mencuat keluar jaringan sehingga berhubngan dengan
paparan luar, maka paa kasus diatas dapat dikatakan bahwa pasien tersebut mengalami
frakur tertutup. Penangan pada fraktur tertutup memiliki 4 prinsip penting yang harus
dilakukan pada saat menlakukan penangan. Prinsip tersebut dikenal dengan 4R, yaitu :
a. Recognition : apabila fraktur terjadi pada ektermitas maka kita haus mengetahui tanda
dan gejala akibat trauma tersebut
b. Reduce atau Reposisi : ini merupakan tindakan mengembalikan jaringan atau fragmen
tulang ke posisi semula agar mendapatkan fungsinya seperti semula.
c. Retaining : merupakan tindakan memfiksasi atau immobilisasi

untuk

mempertahankan hasil reposisi.


d. Rehabilitation : Tindakan untuk mengembalikan fungsi bagian tubuh yang mengalami
cedera.

Pada pasien kasus diatas dilakukan pemijatan yang mungkin saja berfungsi untuk
mengembalikan tulang ke posisi semula. Tindakan ini seharusnya tidak dilakukan
karena tukang pijat tidak mengetahui dimana letak yang mengalami cedera, karena ini
fraktur tertutup tidak mungkin dapat dilihat dari luar, untuk memastikan regio mana
yang mengalami cedera maka kita membutuhkan foto rontgen. Kemudian dengan
melakukan pemijatan pada bagian yang cedera ini akan membahayakan karena akan
membuat kerusakan yang lebih lanjut pada tulingan atau jaringan bahkan bisa saja
sampai merusak pembuluh darah disekitar cedera karena tulang yang patah terus
bergerak dan dapat merobek pembuluh darah disekitarnya. Seharusnya dilakukan
tindakan reposisi oleh seseorang yang memiliki keahlian kemudian setelah tulang
berada di posisi semula dilakukan imobilisasi untuk mengurangi pergerakan tulang
agar tulang mengalami fase remodeling. Pada prinsip retaining dapat mempengaruhi
proses penyembuhan dan proses rehabilitasi. Apabila prinsip retaining tidak
dikerjakan dengan benar maka akan memperlambat proses penyembuhan dan
rehabilitasi. Sebaiknya imobilisasi dilakukan dengan mengunci minimal 2 sendi yang
berfungsi untuk mengurangi pergerakan dan mencegah terjadinya kerusakan lebih
lanjut

4. Dokumentasi
Hasil pemeriksaan radiologi

5.

5. Referensi
Rasjad, Chairuddin. 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Makassar: Bintang Lamumpatue.
Sabilla, Harini. (diakses pada tanggal 2 Juni 2014). Fraktur Kruris Tertutup.http://www.scribd.com.
Sjamsuhidajat R, Jong W. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi II. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai