Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR PUSTAKA

Borchers, A. T. and Keen, C. L. 2000. Cocoa and chocolate : composition, bioavailability,


and health implication. Journal of Medicinal Food 3 (2) : 77-105.
Dungir, Stevi, G., Katja, D.G., dan Kamu, V.S. 2012. Aktivitas antioksidan ekstrak fenolik
dari kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal MIPA UNSRAT. Manado.
Figueira, A. and Janick, J. 1993. New products from Theobroma cacao : Seed pulp and pod
gum. New Crops. New York : 475-478.
Gould, Kevin, Davies, Kevin, M., and Winefield, C. 2008. Anthocyanins : biosynthesis,
functions, and applications. Springer. England.
Hart, Harold, L.E. Craine, dan Hart, D.J. 2003. Kimia organik. Erlangga. Jakarta.
Hartanto, Nugroho, Purnomo, dan Sumardi, I. 2010. Struktur dan perkembangan tumbuhan.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Karmawati, E., Mahmud, Z., Syakir, M., Munarso, S.J., Ardana, I.K., dan Rubiyo. 2010.
Budidaya dan pasca panen kakao. Pusat penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
Bogor.
Kusumaningati, R.W. 2009. Analisa kandungan fenol total jahe (Zingiber officinale Rosc.)
secara in vitro. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Misnawi. 2003. Effect of cocoa liquor roasting on polyphenols contents, hydropobicity
astringency. ASEAN Food Journal 12 (2) : 103-113.
Othman, A., Ismail, A., Ghani, N.A., and Adenan, I. 2007. Antioxidant capacity and phenolic
content of cocoa bean. Food Chemistry : 1523-1530.
Robinson, T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Edisi Keenam. Penerbit ITB.
Bandung.
Sartini, M., Djide, N., dan Alam, G. 2007. Ekstraksi komponen bioaktif dari limbah kulit
buah kakao dan pengaruhnya terhadap aktivitas atioksidan dan antimikrobia.
Fakultas Farmasi UNHAS. Makassar.
Septianingrum, E. R., Faradilla, R. H. F., Ekafitri, R., Murtin, S., dan Perwatasari, D. D.
2009. Kadar fenol dan aktivitas antioksidan pada teh hijau dan teh hitam komersial.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Stuessy, T.D. 1990. Plant taxonomy. Columbia University Press. New York.
Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi. 1989. Prosedur analisis untuk bahan makanan
dan pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Sudjadi. 1988. Penentuan struktur senyawa organik. Ghalia. Jakarta.
23

Sunarni, T. 2005. Aktivitas antioksidan penangkap radikal bebas beberapa kecambah dari
biji tanaman familia papilionaceae. Jurnal Farmasi Indonesia 2 (2) : 53-61.
Supriyanto. 1989. Karakterisasi tepung kulit buah kakao. Laporan Penelitian FTP UGM.
Yogyakarta.
Takashi, M., and Takayumi, S. 1997. Antioxidant activities of natural compound found in
plants. J. Agric. Food. Chem. 45. 1819-1822.
Trilaksani, W. 2003. Antioksidan : jenis, sumber, mekanisme kerja, dan peran terhadap
kesehatan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Umemura, T., Kodama, Y., Hioki, K., Inoue, T., Nomura, T., and Kurokawa, Y. 2001.
Butylhydroxytoluene (BHT) increases susceptibility of transgenic rasH2 mice to lung
carcinogenesis. J Cancer Res Clin Oncol 127 (10) : 583-590.
Widyastuti, N. 2010. Pengukuran aktivitas antioksidan dengan metode CUPRAC, DPPH,
dan FRAP serta korelasinya dengan fenol dan flavonoid pada enam tanaman. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.

24

Anda mungkin juga menyukai