Anda di halaman 1dari 2

Bagian Pertama

MANUSIA DAN AGAMA

1. Beberapa Pegertian tentang Manusia


Pengertian mengenai manusia telah dibahas berabad-abad yang lalu sejak manusia
itu sendiri wujud di muka bumi. Para ahli berbeda pendapat pada saat mereka
mendefinisikan manusia, kemudian ternyata definisi itu tidak memuaskan seluruh
kalangan.
Abbas Mahmud al-Aqqad mendefinisikan manusia sebagai berikut :
1. Manusia adalah hewan berfikir atau disebut homo sapiens
2. Manusia mahluk yang bernaluri cultural
3. Manusia adalah mahluk yang berjiwa utama
4. Manusia adalah hewan yang berseksistensi
Sedangkan Aristoteles memberikan definisi :
1. Manusia sebagai hewan yang beralasan
2. Manusia adalah hewan yang berpolitik
Apabila diteliti secara seksama, maka jelaslah bahwa definisi-definisi yang
dikemukakan oleh para ahli di atas, hanya mencakup sebagian kebenaran dalam satu sisi
saja, hanya mengungkap sebagian kecil saja dari semua totalitas apa yang dimaksud
manusia.
2. Manusia dalam Tinjauan Islam
a. Pengertian Manusia
Manusia disebutkan dalam al-Quran dengan beberapa istilah, antara lain :
1. Al-insu, disebutkan dalam al-Quran sebanyak 18 kali. Kata al-insu artinya
sama dengan al-basyar (manusia). Lafadz jamanya adalah al-unaasu.
2. Al-insaan, disebutkan dalam al-Quran sebanyak 61 kali. Kata al-insaan
menurut bahasa berasal dari kata anisa-yanasu-anasan yang artinya suka,
senang, jinak, ramah, dan mesra. Kata al-insaan juga berasal dari kata nasiyayansa-nasyan wa nisyanan, yang artinya makhluk yang sering lupa.
3. Al-basyar, dalam al-Quran disebutkan sebanyak 36 kali.
4. Al-naas, disebutkan dalam al-Quran sebanyak 237 kali. Lafadz al-naas
menunjukkan jama (beberapa manusia) yang tidak ada mufrad (singular) nya,
karena lafadz insaanun jamanya adalah unaasu.
5. Al-abd, (manusia sebagai hamba Allah) disebutkan dalam al-Quran sebanyak
133 kali.
6. Bani Adam (anak-anak Adam), disebut demikian karena semua manusia
berasal dari keturunan Nabi Adam a.s. Lafadz ini disebutkan dalam al-Quran

sebanyak 7 kali dengan menggunakan jama (Banii Adam) dan 1 kali dengan
menggunakan mutsanna (Ibnai Adam).
Al-Quran dan al-Sunnah menyebutkan manusia sebagai makhluk yang paling mulia dan
memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani
kehidupan di dunia dan akhirat.

b. Manusia Makhluk Sempurna


Manusia memiliki keistimewaan-keistimewaan dan kelebihan-kelebihan yang disebut
maziyyah dan fadhilah, apabila dibandingkan dengan makhluk lain. Tidak hanya pada
fisiknya, tetapi juga rohaniahnya. Saat dilahirkan, manusia dalam keadaan lemah serta
tidak mengetahui apa-apa, kecuali diketahui tanda kehidupan dengan jeritan tangis.

Anda mungkin juga menyukai