Anda di halaman 1dari 21

MEKANIKA FLUIDA

BAB I. SIFAT-SIFAT FLUIDA


Mekanika Fluida dan Hidrolika adalah merupakan cabang mekanika
terapan yng berkenaan dengan tingkah laku fluida dalam keadaan diam dan
keadaan bergerak. Dalam perkembangan prinsip-prinsip mekanika fluida,
sebagian sifat-sifat fluida memainkan peran penting, sebagian lainnya hanya
memainkan peran kecil atau tanpa peran sama sekali. Dalam Statika Fluida,
berat merupakan sifat penting, sedangkan dalam aliran fluida, kerapatan dan
kekentalan merupakan sifat-sifat utama. Bilamana ada kompressibilitas yang
cukup besar, prinsip-prinsip thermodinamika harus dipertimbangkan.
DEFINISI FLUIDA
Fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan yang menyesuaikan diri
dengan bentuk wadah tempatnya.
Fluida dapat digolongkan ke dalam cairan dan gas. Perbedaan-perbedaan
utama antara cairan dan gas adalah:
a. Cairan praktis tak kompressibel, sedangkan gas kompressibel dan sering
harus diperlakukan demikian.
b. Cairan mengisi volume tertentu dan mempunyai permukaan bebas
sedangkan gas dengan massa tertentu mengembang sampai mengisi
seluruh bagian wadah tempatnya.
SATUAN SATUAN SI
Tiga dimensi acuan yang dipilih (dimensi-dimensi dasar) adala Massa
(dalam kg), panjang (dalam meter), waktu (dalam detik). Semua satuan yang
lain dapat bisa diturunkan dari ketiganya.
KERAPATAN MASSA ()
Rapat massa adalah massa dari volume satuan zat tersebut.
Untuk cairan rapat massanya dapat dianggap tetap untuk perubahanperubahan tekanan praktis. Rapat massa air adalah 1000 kg/m 3, pada 4oC. lihat
Apendiks, tabel 1C dan tabel 2 untuk harga-harga tambahan.
Rapat gas-gas dihitung dengan menggunakan persamaan keadaan gas.
Atau

P vs
=R
T

(Hukum Boyle dan Hukum Charles)

Dimana P adalah tekanan mutlak dalam Pascal, s volume spesifik per satuan
massa m3/kg, T adalah suhu mutlak dalam Kelvin (273 + derajat celcius). Dan R
adalah tetapan gas umum dalam J/kg K.
Karena =1/vs , maka

P
RT

KERAPATAN RELATIF
Kerapatan relative suatu benda adalah bilangan murni yang menunjukkan
perbandingan antara rapat massa benda tersebut dengan rapat massanya air
pada temperature 4oC.

Rapat relatif =

rapat massa zat


rapat massa air

Contohnya, minyak dengan rapat massa 750 kg/m 3, kerapatan relatifnya sama
dengan 0,750. (Karena rapat massa air 1000 kg/m 3).
KEKENTALAN (VISCOSITAS) SUATU FLUIDA
Kekentalan suatu fluida adalah sifat yang menentukan besar daya
tahannya terhadap gaya geser. Kekentalan terutama diakibatkan oleh saling
pengaruh antara molekul-molekul fluida.
U
V

dy
dV

dV

atau =
dy
dV /dy

Dimana adalah tegangan geser ( = F/A)


adalah kekentalan mutlak (dinamik) satuannya Pa dtk.
Ada koefisien kekentalan yang lain yaitu kekentalan kinematik ()
satuannya m2/dtk

Kekentalan kinematik ( nu )=

kekentalan mutlak
rapat massa

PERBEDAAN TEKANAN
Perbedaan tekanan antara dua titik manapun pada ketinggian yang
berbeda dalam suatu cairan diberikan oleh
P2 P1 = g (h2-h1) dalam Pascal
Dimana g = satuan berat cairan (N/m 3) dan h2 h1 = perbedaan ketinggian(m)
Jika titik 1 berada di permukaan bebas cairan dan h positif kea rah bawah,
persamaan di atas menjadi
P = gh (dalam Pascal), Tekanan suatu (tekanan gage)
HEAD TEKANAN (TINGGI TEKAN h)
Head tekanan h menyatakan tinggi suatu kolom fluida homogen yang
akan menghasilkan suatu kekuatan tekanan tertentu. Maka

h ( m fluida ) =

P(Pascal )
N
g( 3 )
m

Soal-Soal:
1. Tentukan tekanan dalam bar pada suatu kedalaman 10 m di dalam minyak
yang rapat relatifnya 0,750.
2. Berapakah kedalaman minyak yang rapat relatifnya 0,750 yang akan
menghasilkan suatu tekanan sebesar 2,75 bar? Berapa kedalaman air
untuk pertanyaan yang sama?
3. Ubahlah suatu head tekanan 15 m air ke meter minyak, rp rl 0,750.
4. Ubahlah suatu head tekanan 600 mm air raksa ke meter minyanmk, rp rl
0,750.
5. Minyak yang kerapatan relativenya 0,750 mengalir melalui nosel yang
digambarka pada gambar dibawah ini dan mendesak air raksa dalam
meteran tabung U. Tentukan harga h jika tekanan di A besarnya 12.5 Bar.
Minyak
A
0,8 m
D
h
B

C
Air raksa

BAB II
DASAR DASAR ALIRAN FLUIDA
Bab ini akan menjelaskan konsep-konsep tambahan yang diperlukan untuk
pelajaran mengenai fluida yang bergerak. Aliran fluida itu rumit, dan tidak selalu
tunduk pada analisis matematis yang pasti. Tidak seperti benda padat, elemenelemen fluida yang mengalir bisa bergerak pada kecepatan-kecepatan yang
berbeda, dan bisa mengalai percepatan-percepatan yang berbeda. Tiga konsep
penting dalam aliran fluida adalah:
a. Prisip kekekalan massa, dari prinsip ini dikembangkan persamaan
Kontinuitas.
b. Prinsip energy kinetic, Dati prinsip ini diturunkan persamaanpersamaan tertentu. (Fluida yang tidak kompresibel yg mengalir pada pipa
yang berdiameter konstan.)
c. Prinsip Momentum, dari prinsip ini persamaan-persamaan yang
menghitung gaya-gaya dinamik yang dikerjakan oleh fluida yang mengalir
bisa ditentukan.
MACAM-MACAM ALIRAN FLUIDA
Aliran Fluida Satu Dimensi
Aliran satu dimensi yang sesungguhnya dari suatu fluida yang tidak
kompresibel terjadi bila arah dan besar kecepatannya di semua titik sama. Akan
tetapi analisis aliran satu dimensi bisa diterima bila dimensi tunggalnya
ditentukan di sepanjang garis arus tengah aliran, dan bila kecepatan dan
percepatan yang tegak lurus pada garis arus tersebut dapat diabaikan. Dalam
hal seperti itu, harga rata-rata dari kecepatan, percepatan, dan ketinggian
dianggap menyatakan aliran sebagai keseluruhan dan penyimpanganpenyimpangan kecil bisa diabaikan. Misalnya, aliran fluida melewati pipa yang
melengkung, dianalisa dengan menggunakan prinsip-prnsip aliran satu dimensi
tanpa melihat kenyataan bahwa susunannya berbentuk tiga dimensi dan bahwa
kecepatannya berubah-ubah melewti setiap irisan penampang yang tegak lurus
aliran.
Aliran dua dimensi
Aliran dua dimensi terjadi bila partikel-partikel fluida bergerak dalam
bidang-bidang, atau atau bidang-biang yang sejajar, dan pola garis arusnya
sama di setiap bidangnya.
Aliran tiga dimensi

Aliran tiga dimensi terjadi bila partikel-partikel fluida bergerak dalam


ruang (koordinat ruang).
Aliran tidak rotasional
Aliran dimana tidak ada gerakan rotasional dari partikel partikel fluidanya
disekitar pusat pusat massanya sendiri, karena dalam gerakan fluidanya tidak
ada tegangan geser yang terjadi dan demikian juga tidak ada torsi.
Aliran rotasional
Dalam aliran ini, terjadi gerakan rotasional dari partikel-partikel fluidanya
disekitar pusat massanya. Contohnya, tangki-tangki yang berputar melukiskan
slirsn rotasional, dimana kecepatan tiap partikel berubah-ubah langsung sesuai
jaraknya dari pusat putaran.
Aliran Mantap
Aliran mantap terjadi jika, di sembarang titik, kecepatan partikel-partikel
fluidanya tidak berubah terhadap waktu, pada titik tersebut. Dalam matematis
ditulis,

V
=0
t
Tetapi bisa berubah-ubah pada titik yang berbeda, atau terhadap jarak.
Pernyataan diatas memberikan kesan bahwa variable-variabel yang lain dalan
aliran fluida tersebt juga tidak berubah terhadap waktu. Atau,

Q
=0 ;
=0 ;
=0
t
t
t
Aliran Tidak Mantap
Aliran fluida disebut aliran yang tidak mantap, bila keadaan di sembarang
titik dalam fluida tersebut berubah bersama waktu. Kecepatan, Debit, Tekanan,
rapat massanya berubah terhadap waktu. Atau

V
Q

P
0 ;
0;
0;
0
t
t
t
t
Aliran Merata
Aliran Merata terjadi bila besar dan arah kecepatannya tidak berubah dari
titik ke titik dalam fluida. Artinya besar dan arah kcepatannya tidak berubah
terhadap jarak di sepanjang aliran fluida tersebut. Atau,

V
=0
s
Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa variable-variabel fluida yang
lain juga tidak berubah bersama jarak. Atau,

P
=0 ;
=0 ;
=0
s
s
s
Aliran Tidak Merata

Aliran tak merata terjadi bila kecepatan, kedalaman, tekanan, rapat


massa, debit, berubah dari titik ke titik dalam aliran fluida tersebut. Atau,

V
Q

P
0 ;
0;
0;
0
s
s
s
s
Aliran Laminer dan Aliran Turbulen
Untuk dua jenis aliran ini akan dibahas lebih detail di bab lain.

GARIS-GARIS ARUS
Garis-garis arus adalah kurva-kurva khayal yang ditarik melalui suatu
fluida untuk menunjukkan arah gerakan di berbagai bagian aliran dari system
fluida. Sebuah garis singgung di sembarang titik pada kurva tersebut
menyatakan arah sesaat dari kecepatan partikel fluida di titik itu.
PERSAMAAN KONTINUITAS
Persamaan Kontinuitas dihasilkan dari prinsip kekekalan massa. Untuk
aliran mantap, massa fluida yang melalui semua bagian dalam arus fluida
persatuan waktu adalah sama.

m=konstan

1 A 1 V 1= 2 A2 V 2 = konstan

AV =m

= konstan

(Satuan

kg/dtk)
Pada fluida yang tidak kompresibel dapat dianggap rapat massanya konstan
atau, 1=2. Sehingga,

Q= A1 V 1= A2 V 2=konstan
Dimana A adalah luas penampang yang dilalui oleh fluida.
V adalah kecepatan aliran fluida.
SOAL-SOAL
1. Bila 1800 liter per menit mengalir melalui sebuah pipa 0,3 m yang
kemudian mengecil menjadi pipa 0,15 m, hitunglah kecepatan rata-rata di
kedua pipa tersebut.(Fluidanya cair).
2. Jika kecepatan dalam sebuah pipa yang berdiameter 12 mm, besarnya 0,5
m/dtk, berapakah kecepatannya pada suatu semburan (jet) bergaris
tengah 3 mm, yang keluar dari suatu nosel yang di pasang ke pipa
tersebut?
3. Udara mengalir dalam sebuah pipa 0,15 m, pada tekanan 2,06 bar
meteran dan suhu 37oC. Jika tekanan barometer 1,03 bar dan
kecepatannya 4 m/dtk, hitunglah laju aliran massanya.(R udara 287,1
Joule/ kg K)
4. Karbondioksida melewati titik A dalam sebuah pipa 75 mm, pada
kecepatan 5 m/dtk. Tekanan di A 2 bar dan suhunya 20 oC. Pada titik ke

luar B tekanannya 1,4 bar dan suhunya 30 oC. Untuk pembacaan


barometer 1,03 bar, hitunglah kecepatan di B dan bandingkanlah debit
yang terjadi di A dan di B. Harga R untuk karbondioksida adalah 187,8
Joule/kg K (Penampang pipa konstan)
5. Berapakah garis tengah minimum dari pipa yang diperlukan untuk
membawa 0,25 kg/dtk udara dengan suatu kecepatan maksimum sebesar
6 m/dt? Udara tersebut pada 27oC dan mengalami tekanan 2,3 bar.

PERSAMAAN ENERGI
Persamaan energy dihasilkan dari penerapan prinsip kekekalan anergi
pada aliran fluida. Energi yang dimiliki oleh suatu fluida yang mengalir terdiri
dari energy dalam dan energy-energi akibat tekanan, kecepatan dan kedudukan
(ketinggian). Dalam arah aliran, prinsip energy diringkas dengan suatu
persamaan umum sebagai berikut:
Energi di bag 1 + Energi yg ditambahkan Energi yg hilang Energi yg diambil
= Energi di bagian 2

Persamaan ini, untuk aliran mantap, fluida tak kompresibel yang perubahan
energy dalamnya bisa diabaikan, disederhanakan menjadi:

P1 V 21
P2 V 22
+ + Z 1 + H A H L H E=
+ +Z
g 2 g
g 2 g 2

Persamaan ini dikenal sebagai persamaan Bernoulli. Satuan yang digunakan


adalah m fluida.
HEAD KECEPATAN
Head kecepatan menyatakan energy kinetic persatuan berat yang
terdapat di suatu titik tertentu. Jika kecepatan di suatu irisan penempang
merata, maka head kecepatan yang dihitung bersama kecepatan rata-rata atau
merata ini akan menjadi energy kinetic per satuan berat fluida yang
sesungguhnya. Tetapi pada umumnya, distribusi kecepatan tidak merata. Karena
itu pada head kecepatan diberi factor koreksi .
Studi-studi menunjukkan bahwa = 1 untuk distribusi kecepatan yang
merata, = 1,02 sampai 1,15 untuk aliran turbulen, dan = 2 untuk aliran
laminar. Tetapi dalam kebanyakan perhitungan perhitungan dalam mekanika
fluida, ditentukan 1, tanpa ada kesalahan yang berarti karena umumnya head
kecepatan merupakan suatu prosentase kecil dari head (energy) total.
PENURUNAN PERSAMAAN GERAKAN FLUIDA UNTUK ALIRAN MANTAP

dl
dM

(p+dp)

dA
dF S

W sin

dF S

dz=dl sin
p dA
W cos
W=w dl dA

Ket gambar:
dM = elemen massa
w = Berat persatuan volume (=g)
W = Berat elemen massa
dFS = Gaya gesek
p = Tekanan
dp = Perbedaan tekanan

F x =ma x

Dari persamaan Hukum Newton II,

, kita peroleh:

dV
( p dA( p+dp ) dA gdl dA sind F s )= dA dl( dt )
Jika persamaan diatas dibagi dengan g dA dan dl/dt diganti dengan V
(kecepatan), maka:

( gp gp dpg dl sin gd FdA )= V dVg


s

dl sin = dz, dan suku

d Fs
gdA

menyatakan tahanan aliran untuk mengalir

dalam panjang dl. Gaya geser dF s dapat diganti dengan tegangan geser kali luas
permukaan, dFs = dP dl, dengan dP keliling basah. Maka,

d F s dP dl dl
=
=
gdA g dA g R
Dimana R adalah jari-jari hidrolik R=dA/dP. Jumlah dari semua gaya-gaya geser
adalah ukuran dari energy yang hilang akibat aliran atau yang disebut Head
Turun (hL). (atau rugi akibat gesekan)

head turundh L =

dl
g R

Satuannya dalam meter.

=gR (

d hL
)
dl

Persamaan Hukum Newton


sederhana:

II

diatas akhirnya menjadi

persamaan

yang

dp V dV
+
+ dz+ d h L =0
g
g
Pernyataan diatas sering disebut sebagai persamaan Euler. Bila di integrasikan
dengan rapat massa yang tetap, dikenal sebagai persamaan Bernoulli.
Persamaan ini untuk aliran mantap merupakan suatu persamaan dasar Aliran
Fluida.
ALIRAN FLUIDA YANG TIDAK KOMPRESIBEL
Untuk fluida yang tidak kompresibel, integrasi persamaan diatas sebagai
berikut:
p2

v2

z2

V dV
+
+ dz + d h L =0
dp
g
p 1 g v 1
z1
1

p2 p1
V2 V2

+ 2 1 + ( z 2z 1 ) + H L=0
g g
2g 2 g

p 1 V 21
p 2 V 22
+ + z H L =
+ +z
g 2 g 1
g 2 g 2

)(

Persamaan diatas merupakan persamaan Bernoulli yang diterapkan pada aliran


fluida tak kompresibel ( dengan tidak ada energy yang ditambahkan atau
diambil dari luar).
PENERAPAN TEOREMA BERNOULLI
Penerapan Teorema Bernoulli harus rasional dan sistematik. Prosedur yang
disarankan adalah sebagai berikut:
1. Lukis gambar sistemnya, pilih dan tandai semua irisan penampang arus
yang diselidiki.
2. Terapkan persamaan Bernoulli dalam arah aliran. Pilih bidang datum untuk
setiap persamaan yang ditulis. Titik yang rendah merupakan pilihan yang
logis agar tanda-tanda negative dapat dihindari, dan jumlah kesalahan
dapat dikurangi.
3. Hitunglah energy dibagian hulu (bagian 1). Dalam satuan meter fluida
(J/N). Untuk head tekanan bisa dinyatakan dalam satuan meteran atau
mutlak, tetapi dasar yang sama juga harus diterapkan pada bagian 2.
4. Tambahkan, dalam meter fluida, setiap energy yang diberikan oleh alatalat mekanis, misalnya pompa.
5. Kurangkan, dalam meter fluida, setiap energy yang hilang sepanjang
aliran.
6. Kurangkan, dalam meter fluida, setiap energy yang diambil oleh alat-alat
mekanis misalnya turbin.

7. Samakan penjumlahan energy ini ke jumlah head tekanan, head


kecepatan, dan head ketinggian di bagian 2.
8. Jika kedua head kecepatan tersebut tidak diketahui, hubungkan mereka
satu sama lain dengan menggunakan persamaan kontinuitas.

GARIS ENERGI
Garis Energi adalah pernyataan grafis dari energy di tiap bagian. Energi
total terhadap suatu datum yang dipilih, dapat digambarkan pada tiap bagian
yang diwakilinya, dan garis yang diperoleh dengan cara tersebut merupakan alat
yang berharga dalam banyak soal-soal aliran. Garis energy akan turun miring
dalam arah aliran kecuali bila ada energy yang ditambahkan oleh alat-a;at
mekanik.
GARIS DERAJAT HIDROLIK
Garis derajat (Gradien) hidrolik terletak dibawah garis energy dengan
suatu jumlah yang sama dengan head kecepatan di bagian itu. Dua garis sejajar
untuk semua bagian dengan luas irisan penampang yang sama.
DAYA
Daya dihitung dengan mengalikan jumlah N fluida yang mengalir per detik
(gQ) dengan energy H dalam J/N. Jadi menghasilkan persamaan:
Daya P = g Q H (dalam J/s atau watt)
Dengan H adalah head pompa, jika yang dihitung adalah daya turbin,
maka H adalah head turbin.
SOAL-SOAL
1. Minyak dengan rp rl 0,750 mengalir melalui pipa 150 mm dibawah
tekanan 1.05 bar. Jika energy total relative ke suatu bidang datum 2,5 m
dibawah pusat pipa adalah 18 m. tentukanlah aliran minyak dalam m 3/dtk.
2. Sebuah turbin bekerja pada 450 kW ketika aliran air melaluinya 0,6
m3/dtk. Dengan menganggap efisiensi 87%, berapakah head yang bekerja
pada turbin tersebut?
3. Pada gambar dibawah, air mengalir dari A ke B pada laju 0,4 m 3/dtk dan
head tekanan nya di A adalah 7 m. Dengan menganggap tak ada energy
yang hilang dari A ke B, carilah head tekanan di B. Lukislah garis
energinya dan garis derajat hidrolik.
1.6 m

0.1 m
3.5 m
0,6m

7m
A

0,3m
15 m

10m
4. Venturi meter yang diperlihatkan spt gambar dibawah, simpangan air
raksa dalam meteran 0,36 m. Tentukan aliran air melalui venturimeter
tersebut jika tidak ada energy yang hilang antara A dan B.

150 mm

750 mm

A
300 mm
L

Z
360 mm
R

5. Sebuah pipa yang menyalurkan minyak dengan rp rl 0,877 berubah


ukurannya dari 150 mm dibagian E ke 450 mm di bagian R. Bagian E lebih
rendah 4 m dari R dan tekanan masing-masing adalah 0,9 bar dan 0,6 bar.
Jika diketahui debitnya adalah 0,15 m 3/dtk, tentukanlah head turun dan
arah alirannya. Dan gambarkan garis energy dan garis derajat hidroliknya.
6. Sebuah pipa 200 m panjangnya, mengalirkan air dari A pada ketinggian 25
m ke B pada ketinggian 37 m. Tegangan gesek antar cairan itu dan dinding
pipa 30 N/m2. Tentukanlah perbedaan tekanan dalam pipa dan head
turunnya, Jika diameter pipanya adalah 0,3 m.
7. Untuk gambar yang diperlihatkan pada gambar dibawah, pompa BC harus
mengalirkan 0,16 m3/dtk minyak dengan rp rl = 0,762 ke reservoir D.
Dengan menganggap bahwa energy yang hilang dari A ke B besarnya 2,5
J/N dan dari C ke D besarnya 6,5 J/N, (a) Berapakah banyak daya yang
harus diberikan pompa ke system? (b) gambarkan garis energy nya.
66,5
D Ket. 60.0

0,3 m
A Ket. 15.0
12,5
0.3 m
B

C Ket.3,0

8. Air mengalir seperti pada gambar di bawah dengan laju 0,2 m 3/dtk dan
tekanan di A dan B masing-masing 1,5 bar, dan -0,3 bar. Tentukanlah
daya yang diberikan ke turbin oleh air.
0,3 m

1,0 m

TURBIN

B
0,6 m
9. Minyak dengan rp rl 0,761 mengalir dari tangki A ke tangki E seperti pada
gambar. Soal-soal head turun dianggap sebagai berikut:
A ke B = 0,60 V230/2g ; B ke C = 9,0 V230/2g ; C ke D = 0,40 V215/2g ;
D ke E =9,0 V215/2g
Carilah
a. aliran Q (0.0866 m3/dtk)
b. Tekanan di C dan (-9300 Pa) / -10532 Pa
c. Daya di C, dengan datum di E. (7.4 kW) datum di E Daya selalu =
g HC Q, sedang HC = energi di titik C.
C
D
A
0,6 m
0,3 m
B

0,15 m

12,0 m

10.Head yang diambil oleh turbin CR dalam gambar dibawah adalah 60 m


dan tekanannya di T adalah 5 bar. Untuk rugi-rugi sebesar 2,0 (V 62/2g)
antara W dan R, dan 3,0 (V 23/2g) antara C dan T. tentukanlah (a). Berapa
banyak air yang mengalir dan (b). Head tekanan di R, (c). gambarkan garis
energinya
T
Ket. 75
106,17

46,17

0,3 m
W Ket.45

C
R

0,6 m

Ket. 30 m
Energi di T = 134,41 m; V30 = 13,72 m/dtk; Q = 0,97 m3/dtk.
V60 = 13,72/4 = 3,43 m/dtk; Head tekn di R = 15.588 m

11.Minyak dengan rp rl 0,750 dipompa dari sebuah tangki ke atas sebuah


bukit melalui pipa 0,6 m dengan tekanan di puncak bukit tersebut
dipertahankan pada 1,76 bar. Puncak tertinggi berada 76 m di atas
permukaan minyak dalam tangki dan minyak dipompakan pada laju 0,62
m3/dtk. Jika head turun dari tangki ke puncak tertinggi 4,8 m, berapakah
daya yang harus disuplai pompa?Gunakan persamaan Bernoully.
12.Air dipompa dari reservoir A pada ketinggian 230 m ke reservoir E pada
ketinggian 245 m, melalui sebuah jalur pipa 0,3 m. Tekanan dalam pipa
0,3 m di titik D, pada ketinggian 198 m, besarnya 5,5 bar. Head-head
turunnya adalah: A ke penyedot pipa B = 0,6 m, pembuangan pipa C ke D
= 38 V2/2g, dan D ke E = 40 V2/2g. carilah pembuangan Q dan daya yang
disuplai oleh pompa BC. Dan gambarkan garis energinya.
13.Air mengalir dari tangki A ke H. Head turun yang ada dalam system
tersebut adalah:
Dari A ke B = 0,6 V 62/2g ;
dari B ke C = 9 V 62/2g ; dari D ke E =
6V32/2g ;
dari F ke G = 9 V 32/2g ;
dan dari G ke H = 0,5 V 32/2g. Pompa
memberikan head 100 m dan turbin mengambil head 40 m. Berapakah
debit air yang mengalir, daya pompa dan daya turbin. Dan gambarkanlah
garis energinya.
H Ket 45
G

30 mm

A Ket 10m
B

60mm

D
POMPA

E
Ket 5m 30 mm

TURBIN
F ket 7 m

ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA


Ada dua jenis aliran mantap dari aliran fluida fluida nyata, dan harus
difahami dan diselidiki. Aliran-aliran itu disebut aliran laminar dan aliran
turbulen.
ALIRAN LAMINER
Dalam aliran laminar, partikel-partikel fluidanya bergerak di sepanjang
lintasan-lintasan lurus, sejajar dalam lapisan-lapisan atau laminae. Pada aliran
laminar kekentalan fluida merupakan variable yang dominan, karena mencegah
setiap kecenderungan menuju kondisi-kondisi turbulen

A
1

C
2

Aliran akan bersifat laminar jika bilangan Reynold nya kurang dari 2000
2000).
Apa itu bilangan Reynold?

(R E<

BILANGAN REYNOLD (RE)


Bilangan Reynold adalah bilangan tak berdimensi, yang menyatakan
perbandingan gaya-gaya inersia terhadap gaya-gaya kekentalan (viskositas).
Untuk pipa bundar yang fluidanya mengalir penuh, (memenuhi pemanpang
pipa),

R E=

V D V D
=

Dimana:
V = kecepatan rata-rata dalam m/dtk
D = diameter pipa dalam meter
= rapat massa fluida dalam kg/m3
= kekentalan mutlak dalam Pa dtk
= kekentalan kinematik dalam m2/dtk
untuk irisan-irisan penampang pipa yang tidak bundar, perbandingan luas
irisan penampang terhadap keliling basah, disebut jari-jari hidrolik R (dalam
meter), digunakan dalam bilangan Reynold. Pernyataan bilangan Reynold
menjadi;

R E=

V 4R

KECEPATAN KRITIS
Kecepatan kritis adalah kecepatan dimana semua turbulensi masih dapat
diredam oleh kekentalan fluidanya. Telah ditemukan bahwa batas atas aliran
laminar yang punya arti penting dinyatakan oleh suatu bilangan Reynold sebesar
kira-kira 2000.
ALIRAN TURBULEN
Dalam aliran turbulen, partikel-partikel bergerak secara serampangan ke
semua arah. Tegangan geser untuk aliran turbulen dinyatakan sebagai berikut:

=(+)

d
dy

Dimana (eta) adalah sebuah factor yang tergantung pada kerapatan fluida dan
gerakan fluida. Faktor pertama menyatakan afek-efek dari kekentalan, dan
factor kedua menyatakan efek-efek dari gerak turbulensi.
Beberapa percobaan memberikan jawaban untuk tegangan geser dalam
aliran turbulen antara lain:
1. Prandtl menganjurkan:

d 2

dy
=l 2

Persamaan ini mempunyai kelemahan, yaitu panjang l merupakan fungsi


dari y. makin besar harga y , jarak dari didnding pipa, maka akan makin
besar pula harga l.
2. Kemudian Von Karman menganjurkan:

dv /dy

d 2 v / dy 2 2

y
2
= o 1 = k
ro

( )

Walaupun k tidak betul-betul tetap, tetapi didekati dengan 0,4.


TEGANGAN GESER PADA DINDING PIPA
Distribusi tegangan geser pada suatu irisan penampang dalam sebuah
pipa bundar, mendatar, dibawah syarat-syarat aliran mantap, dapat
dijelaskan dibawah ini.
Luasan
selimut silinder dr elemen
garis energy

Head turun h L

dA
1

2
A

p 1A

ro

r
p 2A

vC
A

dr

ro
L

Distr Teg geser

Dist. Kecepatan

Karena alirannya mantap, maka setiap partikel fluidanya bergerak kea rah
kanan tanpa adanya percepatan. Maka F = 0
2
2
p1 ( r ) p 2 ( r ) ( 2 rL )=0 atau =

( p1 p 2 ) r
2L

Bila r = 0 maka tegangan geser = 0. Dan bila r = r 0, tegangan gesernya 0.


Dan itu merupakan tegangan geser maksimum.
Karena (p1 - p2)/ g menyatakan penurunan garis energy, atau head turun, h L.
Sehingga persamaan diatas menjadi:

gh L
gr p 1 p2
atau =
r
2L
g
2L

Dan Head turunnya menjadi:

h L=

2 L
gr

Dari persamaan head turun diatas dapat dikembangkan persamaan tegangan


geser pada dinding pipa.

h L=

2 0 L
4 L
atau= 0 (1)
gr 0
gd

Dan persamaan Darcy Wiesbach,

h L=f

L V2
(2)
d 2g

Dengan menyamakan persamaan (1) dan (2) didapat,

0 =f V 2 /8
DISTRIBUSI KECEPATAN
Distribusi kecepatan pada suatu irisan penampang akan mengikuti hokum
variasi parabolic untuk aliran laminar. Kecepatan maksimum berada di tengah
pipa dan dua kali kecepatan rata-ratanya.

v =v C

w hL 2
gh L 2
r =v C (
)r
4
4

( )

Untuk aliran turbulen, dihasilkan distribusi kecepatan yang lebh merata.


Dari hasil percobaaan Nikuradse dan lain-lainnya, persamaan persamaan profil
kecepatan dalam suku-suku kecepatan tengah v C atau kecepatan geser v* ,
adalah sebagai berikut:
a. Sebuah rumus empiris,

y n

r0
v =v C

Dimana n=1/7 , untuk tabung-tabung mulus, sampai ke R E = 100.000


n=1/8, untuk tabung-tabung mulus untuk R E dari 100.000
sampai 400.000
b. Untuk pipa-pipa mulus (smooth),

5,5+5,75 log y v /( )

v=v

c. Untuk pipa-pipa mulus (5000 < RE < 3.000.000)

v
v
2,5 0 lny

y
( Cv )=
=2,5 v ln
r0
r0

d. Untuk pipa-pipa kasar,

y
v =v (8,5+5,75 log )

Dengan adalah kekasaran mutlak.


e. Untuk batas-batas kasar dan mulus

vV
y
=2 log +1,32
r0
V f

Juga

vC
=1,43 f +1
V

Dengan V adalah kecepatan rata-rata dan f adalah factor gesekan.


PERHITUNGAN HEAD TURUN UNTUK ALIRAN LAMINER
Penurunan head untuk aliran laminar dinyatakan oleh persamaan Hagen
Poiseuille,

Head Turun h L=

32 LV 32 LV
=
2
2
g d
gd

Dimana:
= kekentalan mutlak (dalam Pa dtk)
V = kecepatan rata-rata (dalam m/dtk)
L = adalah panjang pipa (dalam meter)
= adalah rapat massa (dalam kg/m 3)
= kekentalan kinematik (dalam m2/dtk)
RUMUS DARCY WEISBACH
Rumus Darcy Weisbach merupakan dasar perhitungan head turun untuk
aliran fluida dalam pipa pipa dan saluran saluran. Persamaannya adalah:

Head Turun h L=f

L V2
d 2g

Rumus Darcy Weisbach ini berlaku baik untuk aliran laminar maupun
Turbulen.
FAKTOR GESEKAN (f)

Untuk aliran laminar, factor gesekan f dapat diturunkan secara matematis.


Tetapi untuk aliran yang turbulen tidak ada hubungan matematis yang
sederhana untuk variasi f dengan bilangan Reynold yang tersedia untuk aliren
turbulen.
Nikuradse dan lain-lainnya, telah menemukan bahwa kekasaran relative
pipa (perbandingan antara ketidaksempurnaan permukaan terhadap diameter
dalam pipa), mempengaruhi juga harga factor gesekan f.
a. Untuk aliran laminer
Dari persamaan Hagen Poiseuille;

32 LV 64 L V 2 64 L V 2
Head Turun h L=
=
=
Vd d 2 g R E d 2 g
g d2
Jadi untuk aliran laminar, factor gesekan f adalah:

f =64 /R E

b. Untuk aliran turbulen, banyak ahli hidrolika telah mencoba menghitung


f dari hasil-hasil percobaan mereka sendiri dan dari percobaan orang lain.
1. Untuk aliran turbulen dalam pipa mulus dan kasar,

f =8 0 / V 2
2. Untuk pipa-pipa mulus Blausius menganjurkan, untuk bilangan Reynold
antara 3000 dan 10.000,

f =0,316 /R0,25
E
3. Untuk bilangan Reynold sampai kira-kira 3.000.000, Persamaan Von
Karman yang diperbaiki oleh Prandtl adalah:

1
=2 log ( RE f )0,8
f

4. Untuk pipa kasar:

r
1
=2 log 0 1,74

5. Untuk semua pipa, Lembaga Hidrolik (Hydraulic Institute) dan banyak


ahli, menganggap bahwa persamaan Colebrook bisa dipercaya untuk
menghitung factor gesekan f. Persamaannya adalah:

2,51
=2 log
+
3,7
d
RE f
f

Karena persamaan Colebrook tersebut, sangat sulit untuk dijawab, maka


disediakan diagram-diagram yang memeberi hubungan antara factor gesekan f
dengan bilangan Reynold RE, kekasaran relative /d. Diagram tersebut disebut
dengan diagram Moody. Diagran Moody diterbitkan atas ijin American Society of

Mechanical Engineers, ASME. Diagram A-1 biasanya digunakan bila debit aliran Q
diketahui, sehingga bilangan Reynold dapat dihitung. Sedang diagram A-2
digunakan bila debit aliran yang harus dihitung.
PENURUNAN HEAD-HEAD YANG LAIN (MINOR LOSES)
Penurunan head yang lain, seperti dalam sambungan-sambungan pipa,
umumnya dinyatakan sebagai:
2

Head turun h L =K

( )
V
2g

Harga K dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5.

SOAL-SOAL:
1. Tentukanlah kecepatan kritis untuk (a) minyak bakar menengah pada
15,6oC yang mengalir melalui pipa 152,4 mm. dan (b) air pada 15,6 oC
yang mengalir dalam pipa 152,4 mm itu.
2. Tentukanlah jenis aliran yang terjadi dalam sebuah pipa 305 mm bila (a)
air pada 15,6oC mengalir dengan kecepatan 1,067 m/dtk dan (b) minyak
bakar berat pada 15,6oC yang mengalir pada kecepatan yang sama.
3. Untuk syarat-syarat aliran laminar, berapakah ukuran pipa yang akan
mengalirkan
5,67 .10 -3 m3/dtk minyak bakar menengah pada
4,4oC.
4. Tentukanlah (a) tagangan geser di dinding sebuah pipa bergaris tengah
305 mm bila air yang mengalir menyebabkan suatu head turun terukur
sebesar 15 m dalam 300 m panjang pipa. (b) tegangan geser pada titik
yang berjarak 51 mm dari tengah pipa, (c) kecepatan rata-rata untuk
harga f sebesar 0,05
5. Jika pada soal no 4 airnya mengalir melalui saluran segi empat 915mm
kali 1219 mmyang panjangnya sama seperti no 4, dengan head turun
yang sama, berapakah tegangan geser antara air dan dinding pipa
tersebut?
6. Minyak pelumas menengah rp rl 0,860, dipompa melalui 304,8 m dari pipa
mendatar 51 mm pada laju 1,23 x 10-3 m3/dtk. Jika penurunan tekanannya
207 kPa, berapakah kekentalan mutlak minyak tersebut?(caranya anggap
dulu alirannya laminer, setelah ketemu kekentalan mutlaknya, dicek ulang
atau dibuktikan apakah benar alirannya laminer)
7. Minyak dengan kekentalan mutlak 0,1 Pa dtk dan rp rl 0,850 mengalir
melalui 3048 m pipa besi tuang 305 mm pada laju sebesar 44,4 x 10 -3
m3/dtk. Berapakah head turun dalam pipa itu?
8. Minyak bakar berat pada 4,4oC, mengalir dari A ke B melalui 1044 m pipa
baja mendatar 153 mm. Tekanan di A adalah 1,069 MPa dan di B adalah
34,48 kPa. Kekentalan kinematiknya 412,5 x 10-6 m2/dtk dan rapat
relatifnya 0,918. Berapakah aliran fluidanya dalam m 3/dtk?
9. Berapakah ukuran pipa yang harus dipasang untuk mengalirkan 0,0222
m3/dtk minyak bakar berat pada 15,6oC jika head turun yang ada dalam
1000 m panjang pipa mendatar besarnya 22,0 m?

10.Tentukanlah head turun di 350 m dari pipa besi tuang baru bergaris
tengah sebelah dalam 305 mm tanpa selubung, bila (a) air 15,6 oC
mengalir pada 1525 mm/dtk, dan (b) minyak bakar menengah pada
15,6oC mengalir pada kecepatan yang sama.
11.Tentukanlah head turun di 1200 m pipa dari besi tuang tercelup aspal,
berdiameter 610 mm, bila dialiri oleh minyak bakar berat pada 15,6 oC,
dengan debit 10 m3/detik.
12.Titik A dan titik B terpisah 1224 m disepanjang sebuah pipa baja dilas
(komersial), berdiameter dalam 153 mm. Titik B 15,39 m lebih tinggi dari
titik A. Tekanan di titik A dan B masing-masing 848 kPa dan 335 kPa.
Berapa banyak minyak bakar menengah 21.1oC akan mengalir dari A ke B?
13.Berapa banyak air 15.6oC yang mengalir dibawah syarat-syarat soal no 12
di atas? (Gunakan table. 3)
14.Air 15,6oC mengalir dalam pipa baja baru, berdiameter 254 mm.
Berapakah head turunnya jika air tersebut mengalir dalam pipa tersebut
sepanjang 1200 m dengan debit 0.081 m 3/dtk.
15.Berapakah ukuran pipa besi tuang baru, panjang 2438 m, yang akan
mengalirkan 1,06 m3/dtk air denganpenurunan garis derajat hidrolik 63,53
m? Gunakan table 3.

Anda mungkin juga menyukai