P vs
=R
T
Dimana P adalah tekanan mutlak dalam Pascal, s volume spesifik per satuan
massa m3/kg, T adalah suhu mutlak dalam Kelvin (273 + derajat celcius). Dan R
adalah tetapan gas umum dalam J/kg K.
Karena =1/vs , maka
P
RT
KERAPATAN RELATIF
Kerapatan relative suatu benda adalah bilangan murni yang menunjukkan
perbandingan antara rapat massa benda tersebut dengan rapat massanya air
pada temperature 4oC.
Rapat relatif =
Contohnya, minyak dengan rapat massa 750 kg/m 3, kerapatan relatifnya sama
dengan 0,750. (Karena rapat massa air 1000 kg/m 3).
KEKENTALAN (VISCOSITAS) SUATU FLUIDA
Kekentalan suatu fluida adalah sifat yang menentukan besar daya
tahannya terhadap gaya geser. Kekentalan terutama diakibatkan oleh saling
pengaruh antara molekul-molekul fluida.
U
V
dy
dV
dV
atau =
dy
dV /dy
Kekentalan kinematik ( nu )=
kekentalan mutlak
rapat massa
PERBEDAAN TEKANAN
Perbedaan tekanan antara dua titik manapun pada ketinggian yang
berbeda dalam suatu cairan diberikan oleh
P2 P1 = g (h2-h1) dalam Pascal
Dimana g = satuan berat cairan (N/m 3) dan h2 h1 = perbedaan ketinggian(m)
Jika titik 1 berada di permukaan bebas cairan dan h positif kea rah bawah,
persamaan di atas menjadi
P = gh (dalam Pascal), Tekanan suatu (tekanan gage)
HEAD TEKANAN (TINGGI TEKAN h)
Head tekanan h menyatakan tinggi suatu kolom fluida homogen yang
akan menghasilkan suatu kekuatan tekanan tertentu. Maka
h ( m fluida ) =
P(Pascal )
N
g( 3 )
m
Soal-Soal:
1. Tentukan tekanan dalam bar pada suatu kedalaman 10 m di dalam minyak
yang rapat relatifnya 0,750.
2. Berapakah kedalaman minyak yang rapat relatifnya 0,750 yang akan
menghasilkan suatu tekanan sebesar 2,75 bar? Berapa kedalaman air
untuk pertanyaan yang sama?
3. Ubahlah suatu head tekanan 15 m air ke meter minyak, rp rl 0,750.
4. Ubahlah suatu head tekanan 600 mm air raksa ke meter minyanmk, rp rl
0,750.
5. Minyak yang kerapatan relativenya 0,750 mengalir melalui nosel yang
digambarka pada gambar dibawah ini dan mendesak air raksa dalam
meteran tabung U. Tentukan harga h jika tekanan di A besarnya 12.5 Bar.
Minyak
A
0,8 m
D
h
B
C
Air raksa
BAB II
DASAR DASAR ALIRAN FLUIDA
Bab ini akan menjelaskan konsep-konsep tambahan yang diperlukan untuk
pelajaran mengenai fluida yang bergerak. Aliran fluida itu rumit, dan tidak selalu
tunduk pada analisis matematis yang pasti. Tidak seperti benda padat, elemenelemen fluida yang mengalir bisa bergerak pada kecepatan-kecepatan yang
berbeda, dan bisa mengalai percepatan-percepatan yang berbeda. Tiga konsep
penting dalam aliran fluida adalah:
a. Prisip kekekalan massa, dari prinsip ini dikembangkan persamaan
Kontinuitas.
b. Prinsip energy kinetic, Dati prinsip ini diturunkan persamaanpersamaan tertentu. (Fluida yang tidak kompresibel yg mengalir pada pipa
yang berdiameter konstan.)
c. Prinsip Momentum, dari prinsip ini persamaan-persamaan yang
menghitung gaya-gaya dinamik yang dikerjakan oleh fluida yang mengalir
bisa ditentukan.
MACAM-MACAM ALIRAN FLUIDA
Aliran Fluida Satu Dimensi
Aliran satu dimensi yang sesungguhnya dari suatu fluida yang tidak
kompresibel terjadi bila arah dan besar kecepatannya di semua titik sama. Akan
tetapi analisis aliran satu dimensi bisa diterima bila dimensi tunggalnya
ditentukan di sepanjang garis arus tengah aliran, dan bila kecepatan dan
percepatan yang tegak lurus pada garis arus tersebut dapat diabaikan. Dalam
hal seperti itu, harga rata-rata dari kecepatan, percepatan, dan ketinggian
dianggap menyatakan aliran sebagai keseluruhan dan penyimpanganpenyimpangan kecil bisa diabaikan. Misalnya, aliran fluida melewati pipa yang
melengkung, dianalisa dengan menggunakan prinsip-prnsip aliran satu dimensi
tanpa melihat kenyataan bahwa susunannya berbentuk tiga dimensi dan bahwa
kecepatannya berubah-ubah melewti setiap irisan penampang yang tegak lurus
aliran.
Aliran dua dimensi
Aliran dua dimensi terjadi bila partikel-partikel fluida bergerak dalam
bidang-bidang, atau atau bidang-biang yang sejajar, dan pola garis arusnya
sama di setiap bidangnya.
Aliran tiga dimensi
V
=0
t
Tetapi bisa berubah-ubah pada titik yang berbeda, atau terhadap jarak.
Pernyataan diatas memberikan kesan bahwa variable-variabel yang lain dalan
aliran fluida tersebt juga tidak berubah terhadap waktu. Atau,
Q
=0 ;
=0 ;
=0
t
t
t
Aliran Tidak Mantap
Aliran fluida disebut aliran yang tidak mantap, bila keadaan di sembarang
titik dalam fluida tersebut berubah bersama waktu. Kecepatan, Debit, Tekanan,
rapat massanya berubah terhadap waktu. Atau
V
Q
P
0 ;
0;
0;
0
t
t
t
t
Aliran Merata
Aliran Merata terjadi bila besar dan arah kecepatannya tidak berubah dari
titik ke titik dalam fluida. Artinya besar dan arah kcepatannya tidak berubah
terhadap jarak di sepanjang aliran fluida tersebut. Atau,
V
=0
s
Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa variable-variabel fluida yang
lain juga tidak berubah bersama jarak. Atau,
P
=0 ;
=0 ;
=0
s
s
s
Aliran Tidak Merata
V
Q
P
0 ;
0;
0;
0
s
s
s
s
Aliran Laminer dan Aliran Turbulen
Untuk dua jenis aliran ini akan dibahas lebih detail di bab lain.
GARIS-GARIS ARUS
Garis-garis arus adalah kurva-kurva khayal yang ditarik melalui suatu
fluida untuk menunjukkan arah gerakan di berbagai bagian aliran dari system
fluida. Sebuah garis singgung di sembarang titik pada kurva tersebut
menyatakan arah sesaat dari kecepatan partikel fluida di titik itu.
PERSAMAAN KONTINUITAS
Persamaan Kontinuitas dihasilkan dari prinsip kekekalan massa. Untuk
aliran mantap, massa fluida yang melalui semua bagian dalam arus fluida
persatuan waktu adalah sama.
m=konstan
1 A 1 V 1= 2 A2 V 2 = konstan
AV =m
= konstan
(Satuan
kg/dtk)
Pada fluida yang tidak kompresibel dapat dianggap rapat massanya konstan
atau, 1=2. Sehingga,
Q= A1 V 1= A2 V 2=konstan
Dimana A adalah luas penampang yang dilalui oleh fluida.
V adalah kecepatan aliran fluida.
SOAL-SOAL
1. Bila 1800 liter per menit mengalir melalui sebuah pipa 0,3 m yang
kemudian mengecil menjadi pipa 0,15 m, hitunglah kecepatan rata-rata di
kedua pipa tersebut.(Fluidanya cair).
2. Jika kecepatan dalam sebuah pipa yang berdiameter 12 mm, besarnya 0,5
m/dtk, berapakah kecepatannya pada suatu semburan (jet) bergaris
tengah 3 mm, yang keluar dari suatu nosel yang di pasang ke pipa
tersebut?
3. Udara mengalir dalam sebuah pipa 0,15 m, pada tekanan 2,06 bar
meteran dan suhu 37oC. Jika tekanan barometer 1,03 bar dan
kecepatannya 4 m/dtk, hitunglah laju aliran massanya.(R udara 287,1
Joule/ kg K)
4. Karbondioksida melewati titik A dalam sebuah pipa 75 mm, pada
kecepatan 5 m/dtk. Tekanan di A 2 bar dan suhunya 20 oC. Pada titik ke
PERSAMAAN ENERGI
Persamaan energy dihasilkan dari penerapan prinsip kekekalan anergi
pada aliran fluida. Energi yang dimiliki oleh suatu fluida yang mengalir terdiri
dari energy dalam dan energy-energi akibat tekanan, kecepatan dan kedudukan
(ketinggian). Dalam arah aliran, prinsip energy diringkas dengan suatu
persamaan umum sebagai berikut:
Energi di bag 1 + Energi yg ditambahkan Energi yg hilang Energi yg diambil
= Energi di bagian 2
Persamaan ini, untuk aliran mantap, fluida tak kompresibel yang perubahan
energy dalamnya bisa diabaikan, disederhanakan menjadi:
P1 V 21
P2 V 22
+ + Z 1 + H A H L H E=
+ +Z
g 2 g
g 2 g 2
dl
dM
(p+dp)
dA
dF S
W sin
dF S
dz=dl sin
p dA
W cos
W=w dl dA
Ket gambar:
dM = elemen massa
w = Berat persatuan volume (=g)
W = Berat elemen massa
dFS = Gaya gesek
p = Tekanan
dp = Perbedaan tekanan
F x =ma x
, kita peroleh:
dV
( p dA( p+dp ) dA gdl dA sind F s )= dA dl( dt )
Jika persamaan diatas dibagi dengan g dA dan dl/dt diganti dengan V
(kecepatan), maka:
d Fs
gdA
dalam panjang dl. Gaya geser dF s dapat diganti dengan tegangan geser kali luas
permukaan, dFs = dP dl, dengan dP keliling basah. Maka,
d F s dP dl dl
=
=
gdA g dA g R
Dimana R adalah jari-jari hidrolik R=dA/dP. Jumlah dari semua gaya-gaya geser
adalah ukuran dari energy yang hilang akibat aliran atau yang disebut Head
Turun (hL). (atau rugi akibat gesekan)
head turundh L =
dl
g R
=gR (
d hL
)
dl
II
persamaan
yang
dp V dV
+
+ dz+ d h L =0
g
g
Pernyataan diatas sering disebut sebagai persamaan Euler. Bila di integrasikan
dengan rapat massa yang tetap, dikenal sebagai persamaan Bernoulli.
Persamaan ini untuk aliran mantap merupakan suatu persamaan dasar Aliran
Fluida.
ALIRAN FLUIDA YANG TIDAK KOMPRESIBEL
Untuk fluida yang tidak kompresibel, integrasi persamaan diatas sebagai
berikut:
p2
v2
z2
V dV
+
+ dz + d h L =0
dp
g
p 1 g v 1
z1
1
p2 p1
V2 V2
+ 2 1 + ( z 2z 1 ) + H L=0
g g
2g 2 g
p 1 V 21
p 2 V 22
+ + z H L =
+ +z
g 2 g 1
g 2 g 2
)(
GARIS ENERGI
Garis Energi adalah pernyataan grafis dari energy di tiap bagian. Energi
total terhadap suatu datum yang dipilih, dapat digambarkan pada tiap bagian
yang diwakilinya, dan garis yang diperoleh dengan cara tersebut merupakan alat
yang berharga dalam banyak soal-soal aliran. Garis energy akan turun miring
dalam arah aliran kecuali bila ada energy yang ditambahkan oleh alat-a;at
mekanik.
GARIS DERAJAT HIDROLIK
Garis derajat (Gradien) hidrolik terletak dibawah garis energy dengan
suatu jumlah yang sama dengan head kecepatan di bagian itu. Dua garis sejajar
untuk semua bagian dengan luas irisan penampang yang sama.
DAYA
Daya dihitung dengan mengalikan jumlah N fluida yang mengalir per detik
(gQ) dengan energy H dalam J/N. Jadi menghasilkan persamaan:
Daya P = g Q H (dalam J/s atau watt)
Dengan H adalah head pompa, jika yang dihitung adalah daya turbin,
maka H adalah head turbin.
SOAL-SOAL
1. Minyak dengan rp rl 0,750 mengalir melalui pipa 150 mm dibawah
tekanan 1.05 bar. Jika energy total relative ke suatu bidang datum 2,5 m
dibawah pusat pipa adalah 18 m. tentukanlah aliran minyak dalam m 3/dtk.
2. Sebuah turbin bekerja pada 450 kW ketika aliran air melaluinya 0,6
m3/dtk. Dengan menganggap efisiensi 87%, berapakah head yang bekerja
pada turbin tersebut?
3. Pada gambar dibawah, air mengalir dari A ke B pada laju 0,4 m 3/dtk dan
head tekanan nya di A adalah 7 m. Dengan menganggap tak ada energy
yang hilang dari A ke B, carilah head tekanan di B. Lukislah garis
energinya dan garis derajat hidrolik.
1.6 m
0.1 m
3.5 m
0,6m
7m
A
0,3m
15 m
10m
4. Venturi meter yang diperlihatkan spt gambar dibawah, simpangan air
raksa dalam meteran 0,36 m. Tentukan aliran air melalui venturimeter
tersebut jika tidak ada energy yang hilang antara A dan B.
150 mm
750 mm
A
300 mm
L
Z
360 mm
R
0,3 m
A Ket. 15.0
12,5
0.3 m
B
C Ket.3,0
8. Air mengalir seperti pada gambar di bawah dengan laju 0,2 m 3/dtk dan
tekanan di A dan B masing-masing 1,5 bar, dan -0,3 bar. Tentukanlah
daya yang diberikan ke turbin oleh air.
0,3 m
1,0 m
TURBIN
B
0,6 m
9. Minyak dengan rp rl 0,761 mengalir dari tangki A ke tangki E seperti pada
gambar. Soal-soal head turun dianggap sebagai berikut:
A ke B = 0,60 V230/2g ; B ke C = 9,0 V230/2g ; C ke D = 0,40 V215/2g ;
D ke E =9,0 V215/2g
Carilah
a. aliran Q (0.0866 m3/dtk)
b. Tekanan di C dan (-9300 Pa) / -10532 Pa
c. Daya di C, dengan datum di E. (7.4 kW) datum di E Daya selalu =
g HC Q, sedang HC = energi di titik C.
C
D
A
0,6 m
0,3 m
B
0,15 m
12,0 m
46,17
0,3 m
W Ket.45
C
R
0,6 m
Ket. 30 m
Energi di T = 134,41 m; V30 = 13,72 m/dtk; Q = 0,97 m3/dtk.
V60 = 13,72/4 = 3,43 m/dtk; Head tekn di R = 15.588 m
30 mm
A Ket 10m
B
60mm
D
POMPA
E
Ket 5m 30 mm
TURBIN
F ket 7 m
A
1
C
2
Aliran akan bersifat laminar jika bilangan Reynold nya kurang dari 2000
2000).
Apa itu bilangan Reynold?
(R E<
R E=
V D V D
=
Dimana:
V = kecepatan rata-rata dalam m/dtk
D = diameter pipa dalam meter
= rapat massa fluida dalam kg/m3
= kekentalan mutlak dalam Pa dtk
= kekentalan kinematik dalam m2/dtk
untuk irisan-irisan penampang pipa yang tidak bundar, perbandingan luas
irisan penampang terhadap keliling basah, disebut jari-jari hidrolik R (dalam
meter), digunakan dalam bilangan Reynold. Pernyataan bilangan Reynold
menjadi;
R E=
V 4R
KECEPATAN KRITIS
Kecepatan kritis adalah kecepatan dimana semua turbulensi masih dapat
diredam oleh kekentalan fluidanya. Telah ditemukan bahwa batas atas aliran
laminar yang punya arti penting dinyatakan oleh suatu bilangan Reynold sebesar
kira-kira 2000.
ALIRAN TURBULEN
Dalam aliran turbulen, partikel-partikel bergerak secara serampangan ke
semua arah. Tegangan geser untuk aliran turbulen dinyatakan sebagai berikut:
=(+)
d
dy
Dimana (eta) adalah sebuah factor yang tergantung pada kerapatan fluida dan
gerakan fluida. Faktor pertama menyatakan afek-efek dari kekentalan, dan
factor kedua menyatakan efek-efek dari gerak turbulensi.
Beberapa percobaan memberikan jawaban untuk tegangan geser dalam
aliran turbulen antara lain:
1. Prandtl menganjurkan:
d 2
dy
=l 2
dv /dy
d 2 v / dy 2 2
y
2
= o 1 = k
ro
( )
Head turun h L
dA
1
2
A
p 1A
ro
r
p 2A
vC
A
dr
ro
L
Dist. Kecepatan
Karena alirannya mantap, maka setiap partikel fluidanya bergerak kea rah
kanan tanpa adanya percepatan. Maka F = 0
2
2
p1 ( r ) p 2 ( r ) ( 2 rL )=0 atau =
( p1 p 2 ) r
2L
gh L
gr p 1 p2
atau =
r
2L
g
2L
h L=
2 L
gr
h L=
2 0 L
4 L
atau= 0 (1)
gr 0
gd
h L=f
L V2
(2)
d 2g
0 =f V 2 /8
DISTRIBUSI KECEPATAN
Distribusi kecepatan pada suatu irisan penampang akan mengikuti hokum
variasi parabolic untuk aliran laminar. Kecepatan maksimum berada di tengah
pipa dan dua kali kecepatan rata-ratanya.
v =v C
w hL 2
gh L 2
r =v C (
)r
4
4
( )
y n
r0
v =v C
5,5+5,75 log y v /( )
v=v
v
v
2,5 0 lny
y
( Cv )=
=2,5 v ln
r0
r0
y
v =v (8,5+5,75 log )
vV
y
=2 log +1,32
r0
V f
Juga
vC
=1,43 f +1
V
Head Turun h L=
32 LV 32 LV
=
2
2
g d
gd
Dimana:
= kekentalan mutlak (dalam Pa dtk)
V = kecepatan rata-rata (dalam m/dtk)
L = adalah panjang pipa (dalam meter)
= adalah rapat massa (dalam kg/m 3)
= kekentalan kinematik (dalam m2/dtk)
RUMUS DARCY WEISBACH
Rumus Darcy Weisbach merupakan dasar perhitungan head turun untuk
aliran fluida dalam pipa pipa dan saluran saluran. Persamaannya adalah:
L V2
d 2g
Rumus Darcy Weisbach ini berlaku baik untuk aliran laminar maupun
Turbulen.
FAKTOR GESEKAN (f)
32 LV 64 L V 2 64 L V 2
Head Turun h L=
=
=
Vd d 2 g R E d 2 g
g d2
Jadi untuk aliran laminar, factor gesekan f adalah:
f =64 /R E
f =8 0 / V 2
2. Untuk pipa-pipa mulus Blausius menganjurkan, untuk bilangan Reynold
antara 3000 dan 10.000,
f =0,316 /R0,25
E
3. Untuk bilangan Reynold sampai kira-kira 3.000.000, Persamaan Von
Karman yang diperbaiki oleh Prandtl adalah:
1
=2 log ( RE f )0,8
f
r
1
=2 log 0 1,74
2,51
=2 log
+
3,7
d
RE f
f
Mechanical Engineers, ASME. Diagram A-1 biasanya digunakan bila debit aliran Q
diketahui, sehingga bilangan Reynold dapat dihitung. Sedang diagram A-2
digunakan bila debit aliran yang harus dihitung.
PENURUNAN HEAD-HEAD YANG LAIN (MINOR LOSES)
Penurunan head yang lain, seperti dalam sambungan-sambungan pipa,
umumnya dinyatakan sebagai:
2
Head turun h L =K
( )
V
2g
SOAL-SOAL:
1. Tentukanlah kecepatan kritis untuk (a) minyak bakar menengah pada
15,6oC yang mengalir melalui pipa 152,4 mm. dan (b) air pada 15,6 oC
yang mengalir dalam pipa 152,4 mm itu.
2. Tentukanlah jenis aliran yang terjadi dalam sebuah pipa 305 mm bila (a)
air pada 15,6oC mengalir dengan kecepatan 1,067 m/dtk dan (b) minyak
bakar berat pada 15,6oC yang mengalir pada kecepatan yang sama.
3. Untuk syarat-syarat aliran laminar, berapakah ukuran pipa yang akan
mengalirkan
5,67 .10 -3 m3/dtk minyak bakar menengah pada
4,4oC.
4. Tentukanlah (a) tagangan geser di dinding sebuah pipa bergaris tengah
305 mm bila air yang mengalir menyebabkan suatu head turun terukur
sebesar 15 m dalam 300 m panjang pipa. (b) tegangan geser pada titik
yang berjarak 51 mm dari tengah pipa, (c) kecepatan rata-rata untuk
harga f sebesar 0,05
5. Jika pada soal no 4 airnya mengalir melalui saluran segi empat 915mm
kali 1219 mmyang panjangnya sama seperti no 4, dengan head turun
yang sama, berapakah tegangan geser antara air dan dinding pipa
tersebut?
6. Minyak pelumas menengah rp rl 0,860, dipompa melalui 304,8 m dari pipa
mendatar 51 mm pada laju 1,23 x 10-3 m3/dtk. Jika penurunan tekanannya
207 kPa, berapakah kekentalan mutlak minyak tersebut?(caranya anggap
dulu alirannya laminer, setelah ketemu kekentalan mutlaknya, dicek ulang
atau dibuktikan apakah benar alirannya laminer)
7. Minyak dengan kekentalan mutlak 0,1 Pa dtk dan rp rl 0,850 mengalir
melalui 3048 m pipa besi tuang 305 mm pada laju sebesar 44,4 x 10 -3
m3/dtk. Berapakah head turun dalam pipa itu?
8. Minyak bakar berat pada 4,4oC, mengalir dari A ke B melalui 1044 m pipa
baja mendatar 153 mm. Tekanan di A adalah 1,069 MPa dan di B adalah
34,48 kPa. Kekentalan kinematiknya 412,5 x 10-6 m2/dtk dan rapat
relatifnya 0,918. Berapakah aliran fluidanya dalam m 3/dtk?
9. Berapakah ukuran pipa yang harus dipasang untuk mengalirkan 0,0222
m3/dtk minyak bakar berat pada 15,6oC jika head turun yang ada dalam
1000 m panjang pipa mendatar besarnya 22,0 m?
10.Tentukanlah head turun di 350 m dari pipa besi tuang baru bergaris
tengah sebelah dalam 305 mm tanpa selubung, bila (a) air 15,6 oC
mengalir pada 1525 mm/dtk, dan (b) minyak bakar menengah pada
15,6oC mengalir pada kecepatan yang sama.
11.Tentukanlah head turun di 1200 m pipa dari besi tuang tercelup aspal,
berdiameter 610 mm, bila dialiri oleh minyak bakar berat pada 15,6 oC,
dengan debit 10 m3/detik.
12.Titik A dan titik B terpisah 1224 m disepanjang sebuah pipa baja dilas
(komersial), berdiameter dalam 153 mm. Titik B 15,39 m lebih tinggi dari
titik A. Tekanan di titik A dan B masing-masing 848 kPa dan 335 kPa.
Berapa banyak minyak bakar menengah 21.1oC akan mengalir dari A ke B?
13.Berapa banyak air 15.6oC yang mengalir dibawah syarat-syarat soal no 12
di atas? (Gunakan table. 3)
14.Air 15,6oC mengalir dalam pipa baja baru, berdiameter 254 mm.
Berapakah head turunnya jika air tersebut mengalir dalam pipa tersebut
sepanjang 1200 m dengan debit 0.081 m 3/dtk.
15.Berapakah ukuran pipa besi tuang baru, panjang 2438 m, yang akan
mengalirkan 1,06 m3/dtk air denganpenurunan garis derajat hidrolik 63,53
m? Gunakan table 3.