Anda di halaman 1dari 10

PERATURAN KOMISI

PEMILIHAN UMUM No. 3


Tahun
2015 tentang
TATA KERJA KPU, KPU PROVINSI/KIP ACEH, KPU/KIP
KABUPATEN/KOTA, SERTA PEMBENTUKAN DAN TATA
KERJA PPK, PPS & KPPS DALAM PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI
DAN WAKIL BUPATI SERTA WALIKOTA DAN WAKIL
WALIKOTA

A. TANGGUNG JAWAB
PENYELENGGGARAAN
PERUBAHAN UU

PKPU

1. Penyelenggaraan
Pemilihan menjadi
tanggung
jawab
bersama KPU, KPU
Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota.
2. Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur
dilaksanakan oleh
KPU Provinsi.
3. Pemilihan
Bupati
dan Wakil Bupati
serta
Pemilihan
Walikota dan Wakil
Walikota
dilaksanakan oleh
KPU
Kabupaten/Kota.

1. Penyelenggaraan Pemilihan menjadi


tanggung jawab bersama KPU, KPU
Provinsi/KIP
Aceh,
dan
KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
2. Pemilihan
Gubernur
dan
Wakil
Gubernur dilaksanakan oleh KPU
Provinsi/KIP Aceh.
3. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dan
Walikota
dan
Wakil
Walikota
dilaksanakan
oleh
KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
4. Dalam penyelenggaraan Pemilihan,
KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan
KPU/KIP Kabupaten/Kota dibantu oleh
PPK,
PPS
KPPS,
dan
petugas
pemutakhiran data pemilih.
5. Tanggung jawab bersama dilakukan
sesuai dengan tugas, wewenang dan

B. TANGGUNG JAWAB AKHIR


PENYELENGGGARAAN
PERUBAHAN UU

PKPU

KPU
memegang 1. KPU memegang tanggung jawab akhir
tanggung jawab akhir
atas penyelenggaraan Pemilihan oleh
atas penyelenggaraan
KPU
Provinsi/KIP
Aceh,
KPU/KIP
Pemilihan oleh KPU
Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS dan
Provinsi,
KPU
petugas pemutakhiran data pemilih.
Kabupaten/Kota, PPK, 2. Tanggung jawab akhir sebagaimana
PPS,
KPPS,
dan
dimaksud pada ayat (1) dilakukan
petugas pemutakhiran
dengan
melaporkan
data pemilih.
pertanggungjawaban akhir kegiatan
Penyelenggaraan
Pemilihan
yang
diselenggarakan oleh seluruh KPU
Provinsi/KIP
Aceh
dan
KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
3. Laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disampaikan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat dan Presiden.
C. PENGHAPUSAN TUGAS DAN KEWENANGAN PPS, dalam
melaksanakan Rekapitulasi Penghitungan Suara

D. SYARAT ANGGOTA PPK, PPS DAN KPPS


PERUBAHAN UU

PKPU

Syarat anggota PPK, PPS


dan KPPS mempunyai
konsekuensi
terhadap
biaya, antara lain:
1.Surat
keterangan
kesehatan;
2.Surat
keterangan
Pengadilan Negeri tidak
pernah dijatuhi hukuman
berdasarkan
Putusan
Pengadilan
yang
berkekuatan
hukum
tetap, dengan ancaman 5
(lima) tahun atau lebih;
3.Usia minimal 25 (dua
puluh lima) tahun;
4.berdomisili
dalam
wilayah kerja PPK, PPS,
dan KPPS

1. KPU Provinsi/KIP Aceh dan


KPU/KIP
Kabupaten/Kota
memfasilitasi pemenuhan syarat
kesehatan dan surat keterangan
Pengadilan Negeri bagi PPK, PPS
dan KPPS, yang telah mengikuti
seleksi
dan
dinyatakan
memenuhi syarat.
2. Dalam hal tidak tersedia SDM di
wilayah kerja PPK, PPS dan
KPPS, maka anggota PPK, PPS
dan KPPS dapat diambil dari
wilayah terdekat.
3. tidak pernah diberikan sanksi
pemberhentian tetap oleh KPU
Kabupaten/Kota atau DKPP.
4. Dalam seleksi PPK, PPS, dan
KPPS KPU/KIP Kabupaten Kota
dapat bekerja sama
dengan

E. MEKANISME SELEKSI ANGGOTA PPS


PERUBAHAN UU

PKPU

Anggota PPS diangkat 1. Dalam hal calon anggota PPS


oleh
KPU/KIP
berdasarkan usulan bersama tidak
Kabupaten/Kota atas
ada yang memenuhi syarat, KPU/KIP
usulan
bersama
Kabupaten/Kota
dapat
meminta
kepala
desa
atau
kepada kepala desa atau sebutan
sebutan
lain/lurah
lain/lurah
dan
badan
dan badan permusyapermusyawaratan
desa
atau
waratan desa atau
sebutan lain/dewan kelurahan untuk
sebutan
lain/dewan
mengajukan usulan calon anggota
kelurahan.
PPS baru.
2. Kepala desa atau sebutan lain/lurah
dan badan permusyawaratan desa
atau sebutan lain/dewan kelurahan
dalam mengajukan usulan calon
anggota PPS memerhatikan sumber
daya
manusia
dari
tokoh
masyarakat,
mahasiswa
atau
karang taruna.

F. PEMBERHENTIAN SEMENTARA ANGGOTA PPK, PPS DAN


KPPS
UU

PKPU
Anggota PPK, PPS dan KPPS diberhentikan sementara
apabila:
a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PPK, PPS,
dan KPPS;
b. melanggar sumpah/janji jabatan dan/atau kode etik;
c. tidak dapat melaksanakan tugas selama 3 (tiga) bulan
secara berturut-turut tanpa alasan yang sah;
d. dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
e. dijatuhi pidana berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana Pemilu;
f. tidak menghadiri rapat pleno yang menjadi tugas dan
kewajibannya selama 3 (tiga) kali berturut-turut tanpa
alasan yang jelas; atau
g. melakukan perbuatan yang terbukti menghambat KPU

G. MEKANISME PENJATUHAN SANKSI PEMBERHENTIAN


SEMENTARA PPK
UU
PKPU
Penyelenggra
mengenakan
sanksi
administratif
dan/atau
menonaktifkan
sementara
sekretaris
KPU
Kabupaten/Kota
dan
pegawai
sekretariat KPU
Kabupaten/Kota,
anggota
PPK,
anggota PPS dan
anggota
KPPS
yang
terbukti
melakukan
tindakan
yang

1. Pemberhentian sementara anggota PPK


dilakukan dengan tahapan meliputi:
a. menerima laporan;
b. meneliti materi laporan;
c. melakukan klarifikasi; dan
d. melakukan
kajian
dan
mengambil
keputusan.
2. KPU/KIP Kabupaten/Kota meneliti materi
laporan dan membuat ringkasan hasil
penelitian.
3. Dalam
melakukan
klarifikasi,
KPU
Kabupaten/Kota dapat:
a. Menggali, mencari, dan menerima masukan
dari berbagai pihak untuk kelengkapan dan
kejelsan pemahaman laporan;
b. Memanggil para pihak;
c. Meminta bukti-bukti pendukung;

Lanjutan . . .
UU Penyelenggra

PKPU
Berdasarkan hasil penelitian dan
klarifikasi sebagaimana dimaksud
pada angka 2 dan angka 3, KPU/KIP
Kabupaten/Kota membuat kajian dan
mengambil keputusan.

H. PENGGANTIAN ANTAR WAKTU ANGGOTA PPK, PPS DAN


KPPS
UU

PKPU
Anggota PPK, PPS dan KPPS berhenti antar
waktu karena:
a.meninggal dunia;
b.mengundurkan diri dengan alasan yang dapat
diterima;
c.berhalangan tetap lainnya; atau
d.diberhentikan sementara.
Penggantian antar waktu PPK, PPS dan KPPS
yang berhenti dilakukan secara berjenjang
degan ketentuan dapat digantikan oleh calon
anggota PPK atau menunjuk masyarakat
setempat yang memenuhi persyaratan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai