Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Sektor Parawisata merupakan salah satu penghasil devisa negara,

sebagaimana

yang

dijelaskan

pada

UUD

No.10

tahun

2009

tentang

kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung


serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah
daerah yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Pariwisata dapat meningkatkan kuantitas kesempatan kerja
pada masyarakat di lingkungan pariwisata tersebut, sekaligus meningkatkan
kelestarian dan mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan sumber
daya alam dan budaya daerah.
Aceh adalah sebuah provinsi yang secara geografis terletak antara 01 o 58'
37,2" - 06o 04' 33,6" LU/NL dan 94o 57' 57,6" - 98o 17' 13,2" BT/EL, di ujung
pulau Sumatera. Daerah Aceh terletak di bagian paling barat gugusan kepulauan
Nusantara. Aceh menjadi sebuah provinsi sejak tanggal 26 Mei 1959 dan diberi
status Daerah Istimewa. Yang tercantum pada UUD No. 18 Tahun 1965.
Provinsi Aceh merupakan gugusan pulau yang terdiri atas 119 pulau. Luas
wilayah Aceh adalah 56.770,81 km2, dengan hutan sebagai lahan terluas yang
mencapai 2.290.874 ha, diikuti lahan perkebunan rakyat seluas 800.553 ha.
Sedangkan lahan industri mempunyai luas terkecil yaitu 3.928 ha.
Pada tahun 2004 Aceh terkena bencana alam tsunami,

yang

menghancurkan rumah-rumah penduduk yang terletak di pesisir/pinggiran pantai,


serta sebagian besar kabupaten/kota yang ada di Aceh. Bencana tersebut
menghancurkan infrastruktur serta menimbulkan banyak korban. Hingga akhirnya
Aceh dapat membangun kembali fasilitas dan infrastrukturnya dengan bantuanbantuan, baik dari dalam Negeri maupun Luar Negeri.
Pasca Tsunami, Pemerintah Daerah menjadikan Kota Banda Aceh sebagai
Bandar Wisata Islami. Tentunya hal ini juga ditiru oleh sebagian besar
kabupaten/kota di Aceh lainnya. Bandar Wisata Islami yang dimaksud ialah
sebuah wisata yang bebas dari prostitusi dan kegiatan di luar norma-norma ajaran
Islam, dengan mengutamakan wisata spiritual dan situs-situs sejarah yang terdapat

pada sektor-sektor wisata. Program Wisata Islami ini diharapkan dapat menjadi
penguat citra Provinsi Aceh yang dikenal sebagai Serambi Mekkah, serta dapat
mewujudkan Visi dan Misi Aceh menjadi Daerah yang Islami.
Namun seiring perkembangan pariwisata di Aceh, dianggap peningkatan
yang diperoleh masih terlalu sedikit. Jika dilihat dari data yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik Tahun 2015, banyaknya jumlah wisatawan (baik domestik
maupun mancanegara) pada tahun 2013 masih mencapai angka 1.118.178 jiwa.
Angka ini masih sangat sedikit dibandingkan dengan Provinsi Bali yang
wisatawannya pada tahun yang sama hampir mencapai angka 5 juta jiwa. Hal ini
perlu diperhatikan oleh Masyarakat Aceh, khususnya Pemerintah Aceh dalam
mengupayakan peningkatan sektor Pariwisata di Aceh, mengingat bahwa objekobjek wisata yang dimiliki oleh Provinsi Aceh cukup banyak dan perlu
dilestarikan. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam upaya
meningkatkan sektor pariwisata di Aceh, yang bertujuan agar Aceh dikenal oleh
dunia serta meningkatkan Perekonomian Aceh.
1.2.

Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengetahui ruang lingkup Pariwisata di Aceh.
2. Mengetahui perkembangan sektor Pariwisata di Aceh
3. Menganalisis strategi Aceh dalam meningkatkan sektor Pariwisata.
1.3.
1.

Manfaat Makalah
Makalah ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat:
Manfaat Teoritis
Bagi Tim Penyusun, dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis
tentang Kepariwisataan Aceh.
Bagi Akademisi, dapat memberikan kontribusi untuk perkembangan ilmu
pengetahuan mengenai Kepariwisataan Aceh.

2.

Manfaat Praktis
Bagi Pemilik Usaha Pariwisata di Aceh, makalah ini diharapkan menjadi
tambahan informasi tentang Kepariwisataan Aceh.

1.4.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya

dirumuskan dalam Makalah ini adalah:


1. Bagaimanakah ruang lingkup Pariwisata di Aceh?

2. Bagaimanakah perkembangan sektor Pariwisata di Aceh?


3. Bagaimanakah strategi yang dapat diterapkan Aceh dalam meningkatkan
Pariwisata di Aceh?

Anda mungkin juga menyukai