Anda di halaman 1dari 8

VALIDITAS

Validitas berasal dari kata validity yaitu ketepatan dan kecermatan suatu
alat untuk melakukan Sebagai mana fungsi alat tersebut.
Agar lebih jelas mengenal pengertian istilah validitas, memperhatikan contoh
berikut ini :
1. Pisau silet yang masih tajam valid digunakan untuk mencukur jenggot
atau kumis, tetapi meskipun ia tak tajam ( tidak valid ) digunakan untuk
menebang pohon, sebaliknya gergaji valid digunakan untuk menebang
pohon tetapi tidak valid digunakan untuk mencukur kumis
2. Timbangan gantung valid untuk mengukur berat ( menimbang beras
dalam karung ) tetapi tidak valid digunakan untuk menimbang emas,
sebaliknya timbangan emas tidak valid untuk menimbang berat ( karung
beras ) tetapi valid digunakan untuk menimbang emas
3. Soal-soal matematika dengan bahan SD valid jika digunakan untuk
mengevaluasi siswa SD akan tetapi tidak valid untuk mengevaluasi siswa
SMA dan sebaliknya.
Suatu alat evaluasi disebut valid ( abash atau sahih ) apabila alat tersebut
mampu mengevaluasi secara tepat dan cermat dengan apa yang seharusnya
dievaluasi ( fungsinya ).
Secara umum dapat dikatakan bahwa alat evaluasi X valid, jika yang dievaluasi
itu Karakteristiknya X pula.
Validitas dikelompokan menjadi 2 : Validitas secara teoritik dan validitas
secara empiric atau kriterium.
A. Validitas Teoritik
Validitas teoritik atau validitas logic adalah validitas alat evaluasi yang
dilakukan berdasarkan perimbangan teoritik atau logis.
Macam-macam validitas teoritik :
1. Validitas isi
Validitas isi suatu alat evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari
segi yang dievaluasi, yaitu materi ( bahan ) yang dipakai sebagai alat
evaluasi tersebut yang merupakan sampel representatif dari pengetahuan
yang harus dikuasi.

Agar alat evaluasi yang dibuat valid dari segi isi maka haruslah memperhatikan
hal-hal berikut :
a. Bahan evaluasi merupakan sampel representatif untuk mengukur
seberapa jauh tujuan dapat tercapai, baik ditinjau dari materi yang
diajarkan maupun dari tingkat proses belajar
b. Titik berat bahan yang diujikan harus berimbang dengan titik berat
bahan dalam kurikulum

c. Sesuai alokasi waktu yang disediakan untuk menyajikannya dalam


kegiatan belajar mengajar
d. Untuk mengerjakan evaluasi tersebut tidak memerlukan
pengetahuan lain.

1. Validitas muka
Validitas muka suatu alat evaluasi disebut validitas bentuk soal ( pertanyaan,
pernyataan, suruhan ) atau validitas tampilan, yaitu keabsahan susunan kalimat
atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan
salah tafsir.
2. Validitas konstruksi psikologi
Istilah kontruksi dalam pengertian ini bukan berarti susunan seperti yang
dijumpai dalam bidang kontruksi, tetapi lebih ke aspek psikologi, pada
umumnya alat evaluasi sering menyangkut validitas konstruksi ini berkenaan
dengan aspek sikap, kepribadian, motivasi, minat, bakat jadi berupa evaluasi non
tes.
Alat evaluasi tersebut dalam penyusunannya sekali-kali jangan menyinggung
emosi responded atau orang lain yang ada kaitannya dengan evaluasi tersebut.
Akan berakibat hal-hal yang tidak di inginkan.
Beberapa contoh butir-butir soal yang tidak valid dari segi konstruksi psikologi :
1. Salah satu factor penyebab saya tidak berhasil dalam belajar
matematika karena tulisan gurunya jelek sehingga tidak dapat
dipahami :
a. Benar sekali
b. Ada benarnya
c. Tidak benar
d. Tidak benar sama sekali
1. Menurut pendapat saya mata pelajaran matematika dianggap sulit oleh
siswa karena :
a. Gurunya kurang bias mengajar
b. Soal-soal yang disajikan dalam evaluasi sengaja dibuat sulit
c. Pemberian nilai yang sangat pelit sehingga buat prustasi
d. Materi matematika perlu pemahaman dengan proses berpikir tinggi
Dari contoh-contoh tersebut diatas tampak bahwa butir evaluasi yang
disajikan memojokan orang lain secara pribadi sehingga dapat menimbulkan
akibat yang tidak diharapkan.

A. Validitas empirik ( kriterium )

Validitas ini diperoleh dengan melalui observasi atau pengamatan yang


bersifat empirik, kreterium ini dipergunakan untuk menentukan koefisien
validitas melalui perhitungan korelasi.
Ada dua macam validitas ini yaitu :
a. Validitas banding
Validitas banding sering disebut validitas bersama. Biasanya dilakukan ke
objek yang sama. Misalnya alat evaluasi yang diselidiki validitasnya
adalah tes buatan guru dengan menggunakan kriteria nilai rata-rata atau
nilai tes sumatif yang telah ada, dengan asumsi bahwa tes sumatif
tersebut mencerminkan kemampuan siswa sebenarnya. Kedua tes
tersebut diberikan kepada siswa yang sama, dan apabila terdapat korelasi
yang tinggi maka alat evaluasi tersebut dikatan valid dan sebaliknya.
b. Validitas ramal ( prediksi )
Memprediksi artinya meramal berkenaan dengan hal yang akan datang
berdasarkan kondisi yang ada sekarang.
Alat evaluasi dikatakan memiliki validitas prediksi yang baik jika ia
mempunyai kemampuan untuk meramalkan hal-hal yang akan terjadi
yang akan datang.
Koefisien validitas
Cara menentukan indeks validitas kriterium ini ialah dengan menghitung
koefisien korelasi antara alat evaluasi tersebut.
Terdapat 3 macam teknik perhitungan korelasi, yaitu :
a. Korelasi produk moment memakai simpangan,
b. Korelasi produk moment memakai angka kasar
c. Korelasi produk moment memakai metode rank.
Interpretasi nilai rxy ( guildfor, J. P. 1956: 145) :
0,80< rxy < 1,00 korelasi sangat tinggi,
0,60 < rxy < 0,80 korelasi tinggi,
0,40 < rxy < 0,60 korelasi sedang,
0,20 < rxy < 0,40 korelasi rendah, dan
Rxy < 0,20 korelasi sangat rendah.
Dalam hal ini nilai rxy diartikan atau di interpretasikan sebagai koefisien
validitas, sbb :
0,80< rxy < 1,00 validitas sangat tinggi ( sangat baik ),
0,60 < rxy < 0,80 validitas tinggi ( baik ),
0,40 < rxy < 0,60 validitas sedang ( cukup ),
0,20 < rxy < 0,40 validitas rendah ( kurang ),

0,00 < Rxy < 0,20 validitas sangat rendah, dan


Rxy < 0,00 tidak valid.

Korelasi produk moment memakai simpangan


Rumus korelasi produk moment dengan memakai simpangan :
rxy=

xy
( x )2 ( y )2

Dengan keterangan :
Rxy : koefisien korelasi antara variable x dan y
x = X X ( simpangan dari setiap data pada variable x )
y = Y Y ( simpangan dari setiap data pada variable y )
contoh tes :

NILAI MATEMATIKA RERATA


HARIAN (X)
DAN HASIL TES ( Y)
No
.

Subyek ( siswa )

x-x
bar

1 amirul

8.93

2 benyamin

8.47

3 christine

7.87

4 daniel

7.58

5 effendi

7.32

6 farida

7.03

7 gunabakti

6.88

8 herman

6.54

91.
3
89.
92
80.
56
79.
43
75.
47
72.
27
70.
59
70.
03

2.27
1.81
1.21

y-ybar

xy
52.595
23.17
9
39.439
21.79
9
15.040
12.43
3

x
kuadr
at

Y
kuadra
t
536.84
5.15
89
474.80
3.28
41
154.50
1.46
49

0.92

11.3

10.396

0.85

0.66

7.34

4.8444

0.44

0.37

4.14

1.5318

0.14

127.69
53.875
6
17.139
6

0.22

2.46

0.5412

0.05

6.0516

-0.12

1.9

-0.228

0.01

3.61

9 wiguna

6.43

10 iwan pramono

6.32

11 joko lelono

6.05

12 kasno suryakanta

5.49

13 lela nurlela kosim

5.35

14 nadir selatan

5.35

15 opera lama

4.24

69.
33
66.
66
62.
23
59.
95
57.
72
43.
24
33.
32

-0.23

1.2

-0.276

0.05

1.44

-0.34

-1.47

0.4998

0.12

2.1609

-0.61

-5.9

3.599

0.37

-1.17

-8.18

1.37

-1.31

-10.41

-1.31

-24.89

-2.42

-34.81

9.5706
13.637
1
32.605
9
84.240
2

34.81
66.912
4
108.36
81
619.51
21
1211.7
36

-0.05

0.07
3419.4
64

1.72
1.72
5.86

rata-rata ( x )
rata-rata ( y)
jumlah
jumlah kuadrat
korelasi =

22.57

268.03
81

0.964770
05

Terlihat menurut perhitungan dengan menggunakan metode simpangan


diperoleh korelasi 0.96. jika dilihat pada indicator maka terletak di batas 0.80 <
rxy < 1,00
Secara deskriptip bahwa dikatakan evaluasi kedua tersebut memiliki validitas
sangat tinggi ( sangat baik ).

Korelasi produk moment menggunakan angka kasar


Rumus nya adalah :
rxy=

n X Y X Y

(n X X )(n Y Y
2

Keterangan :
n= banyak testi

contoh tes :

No
.

Subyek ( siswa )

NILAI MATEMATIKA RERATA


HARIAN (X)
DAN HASIL TES ( Y)
Y
XY
x
kuadra

y
kuadra

1 amirul

8.93

91.3

2 benyamin

8.47

89.92

3 christine

7.87

80.56

4 daniel

7.58

79.43

5 effendi

7.32

75.47

6 farida

7.03

72.27

7 gunabakti

6.88

70.59

8 herman

6.54

70.03

9 wiguna

6.43

69.33

10 iwan pramono

6.32

66.66

11 joko lelono

6.05

62.23

12 kasno suryakanta

5.49

59.95

13 lela nurlela kosim

5.35

57.72

14 nadir selatan

5.35

43.24

15 opera lama

4.24

33.32

jumlah
jumlah kuadrat
korelasi =

99.85
687.240
9
0.96477
45

1022.0
2
73054.
46

815.3
1
761.6
2
634.0
1
602.0
8
552.4
4
508.0
6
485.6
6
458.0
0
445.7
9
421.2
9
376.4
9
329.1
3
308.8
0
231.3
3
141.2
8

t
t
79.744 8335.6
9
9
71.740 8085.6
9
06
61.936 6489.9
9
14
57.456 6309.1
4
25
53.582 5695.7
4
21
49.420 5222.9
9
53
47.334 4982.9
4
48
42.771 4904.2
6
01
41.344 4806.6
9
49
39.942 4443.5
4
56
36.602 3872.5
5
73
30.140 3594.0
1
03
28.622 3331.5
5
98
28.622 1869.6
5
98
17.977 1110.2
6
22

7071.
28

Terlihat menurut perhitungan dengan menggunakan metode simpangan


diperoleh korelasi 0.96. jika dilihat pada indicator maka terletak di batas 0.80 <
rxy < 1,00
Secara deskriptip bahwa dikatakan evaluasi kedua tersebut memiliki
validitas sangat tinggi ( sangat baik )
Korelasi metode rank
Rumusnya adalah :

r x y =1

6 . d

n ( n 1)

Keterangan :
d = selisih rank variable X dan Y
contoh tes :
perhitungan validitas dengan metode rank

1
2
3
4
5
6
7
8

A
B
C
D
E
F
G
H

skor
X
80
77
76
76
75
75
74
72

9
10
11
12

I
J
K
L

70
68
65
60

65
78
80
66

13 M
14 N
15 O

60
60
59

65
60
73

16 P

56

75

17 Q

56

65

18 R
19 S
20 T

55
54
52

65
67
58

No
.

Subye
k

jumlah d kuadrat
=
korela
si

Y
75
68
66
66
70
80
68
76

rank
X
Y
1 5.5
2 9.5
3.5 13
3.5 13
5.5
8
5.5 1.5
7 9.5
8
4
16.
9
5
10
3
11 1.5
13 13
16.
13
5
13 19
15
7
16.
5 5.5
16. 16.
5
5
16.
18
5
19 11
20 20

d
kuadrat

d
4.5
7.5
10.5
10.5
2.5
4
2.5
4

20.25
56.25
110.25
110.25
6.25
16
6.25
16

7.5
7
9.5
0

56.25
49
90.25
0

3.5
6
8

12.25
36
64

11

121

1.5
8
0

2.25
64
0

836.
5

0.37105
3

Terlihat menurut perhitungan dengan menggunakan metode simpangan


diperoleh korelasi 0.96. jika dilihat pada indicator maka terletak di batas 0.20 <
rxy < 0,40

Secara deskriptip bahwa dikatakan evaluasi kedua tersebut memiliki


validitas sangat rendah.

Anda mungkin juga menyukai