Pengertian Koperasi
Badan Usaha yg beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan
7 (tujuh) Indikator:
1. Unsur Persepsi
2. Unsur Motivasi untuk membentuk Koperasi
3. Unsur Solidaritas, Semangat Kegotong royongan
4. Unsur Kepemimpinan yang baik
5. Unsur Manfaat yang diperoleh dan
6. Unsur Skala Usaha / Peluang Usaha yang memadai
7. Unsur Kedekatan Tempat Usaha
Simpulannya: Tidak semua Kelompok Usaha / Masyarakat perlu
membentuk Koperasi.
TUJUAN KOPERASI
Tujuan Organisasi merupakan kumpulan tujuan Individu.
Pasal 2: Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Pasal 5 UURI No. 25 / 1992
1. Keanggotaan Koperasi Bersifat Sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota
4. Pemberian balas jasa yg terbatas terhadap modal
5. K e m a n d i r i a n
6. Pendidikan dan Kerjasama
1. Definisi
2. Nilai-nilai
3. Prinsip-prinsip
DEFINISI KOPERASI
Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang
bersatu secara sukarela untuk memenuhi
kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan
budaya melalui perusahaan yang mereka miliki
bersama dan mereka kendalikan secara
demokratis.
3. Demokrasi
4. Persamaan
HAKEKAT KOPERASI
(FUNGSI & PERAN SENTRAL KEANGGOTAAN)
ND
KOPERASI
PENGGUNA
I
AL
PE
MI
GE
DARI
ANGGOTA
N
PE
LIK
OLEH
ANGGOTA
UNTUK
ANGGOTA
Pola Pikirnya
Bukan Koperasi memiliki Anggota
Tapi Anggota memiliki Koperasi
KOPERASI
ANGGOTA
PRINSIP-PRINSIP KE KAKI
TANGAN (TINDAKAN) :
Mengetahui dan melaksanakan
:
TI
HA
M an
LA alk
DA gam
KE en
AI n m
IL i da
I-N yat
LA ha
NI eng
M
: i d or
AN kor
R
i
KI jad
I
P en
M
A &m
L
a
DA can
KE i w a
AN aga
I
RT seb
E
G rah
N
a
PE eng
M
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
1. Keanggotaan Sukarela dan Terbuka
2. Pengendalian oleh Anggota secara demokratis
3. Partisipasi Ekonomi Anggota
4. Otonomi dan Kebebasan
5. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi
6. Kerjasama diantara Koperasi
7. Kepedulian terhadap Komunitas
PRINSIP KOPERASI
ROCHDALE TAHUN 1860
1. Modal Usaha dari anggota, diberi bunga tetap
2. Barang yang dijual kepada anggota yang bermutu
3. Timbangan dan ukuran barang harus benar
4. Harga barang mengikuti harga pasar & dibayar tunai
5. Laba dibagikan sesuai dengan jumlah pembelian
6. Prinsip mengelola usaha dengan One man One Vote dan
kesamaan derajat
7. Pengelolaan oleh pengurus dan penyelenggara oleh panitia,
yang dipilih secara periodik
8. Sebagian Sisa Hasil Usaha untuk pendidikan
9. Informasi laporan keuangan kepada Anggota
PRINSIP KOPERASI
RAIFFEISEN
1. Swadaya; Petani mengatasi kesulitannya sendiri
2. Daerah kerja terbatas dimana anggota saling kenal
3. Sisa hasil usaha seluruhnya sebagai cadangan
4. Tanggung jawab anggota tidak terbatas
5. Usaha hanya kepada anggota
6. Kerja Pengurus sukarela, tidak dapat balas jasa
7. Keanggotaan atas dasar watak yang baik
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
No
UURI No 25/92
ROCHDALE TH 1860
RAIFFEISEN
Kepedulian terhadap
Komunitas
Keadaan
Memiliki Masalah
Memiliki Uang
Kebutuhan
Kebutuhan
Sebelum
sesudah
Koperasi
PT
DIWASPADAI
DIANTISIPASI
ANCAMAN
TANTANGAN
MEMBANGUN KOPERASI
GANGGUAN
DITANGGULANGI
HAMBATAN
DIATASI
CITRA
Sebagai gambaran mental atau konsep tentang
sesuatu (Webster 1993)
Sebagai jumlah dari keyakinan-keyakinan,
gambaran, kesan tentang obyek (Kotler 1995)
Bervariasi, bergantung pada kelompok atau setiap
individu (Gronroos 1990)
Citra itu ada tapi tidak nyata, karena citra itu hanya
ada dalam pikiran
Citra akan bertahan cukup permanen pada ukuran
waktu tertentu
PROSES PENCITRAAN
P E N U T U P
Kemajuan suatu Koperasi tentu saja ditentukan oleh
seluruh fungsi yang ada di lingkup Koperasi itu sendiri
Partisipasi dari seluruh anggota dalam kedudukan sebagai
pemilik sekaligus sebagai pengguna jasa. Organisasi yang
kuat
Organisasi yang kuat adalah pilar kokohnya Koperasi
sebagaimana kuatnya organisasi ditentukan oleh kualitas
setiap Keputusan yang diambil oleh pengurus
Sedangkan masukan-masukan yang berupa usulanusulan guna pengambilan keputusan bisa datang
dari siapa saja, tidak terkecuali anggota.
Selanjutnya keputusankeputusan yang bersifat
operasional akan diambil oleh Manajer beserta
jajarannya sesuai dengan SISDURJA (Sistem dan
Prosedur kerja) yang ada.
semakin berkualitas sebuah keputusan semakin
memperkuat organisasi.