784 1709 1 SMFD
784 1709 1 SMFD
PENDAHULUAN
Dalam proses metalurgi salah satu cara
untuk mendapatkan logam cair yaitu
melalui proses pirometalurgi. Cara ini
dilakukan dengan menggunakan tungku
yang dapat digunakan untuk meresuksi dan
melelehkan bahan mineral logam dan non
logam.
Pemilihan tungku peleburan yang akan
digunakan untuk mencairkan logam harus
sesuai dengan bahan baku yang akan
dilebur. Paduan aluminium, paduan
tembaga, paduan timah hitam, dan paduan
ringan lainnya biasanya dilebur dengan
menggunakan tungku peleburan jenis
krusibel, sedangkan untuk besi cor
menggunakan tungku induksi frekuensi
rendah atau kupola. Tungku induksi
frekuensi tinggi biasanya digunakan untuk
melebur baja dan material tahan temperatur
tinggi[1].
Tungku secara luas dibagi menjadi dua
jenis berdasarkan metode pembangkitan
Yayat Iman Supriyatna: Uji Performa Tungku Busur Listrik Satu Fase Skala
Laboratorium Dalam Proses Pembuatan Ferromangan
METODE PENELITIAN
Rancangan tungku busur listrik satu fase
pada penelitian ini terdiri dari dapur bakar
dengan inside diameter 150 mm, tinggi
200 mm, diameter elektroda yang
digunakan 30mm dan panjang 300mm.
Tungku tersebut ditopang oleh rangka/base
yang terbuat dari baja konstruksi.
Untuk mengetahui performa tungku
busur listrik satu fase maka dilakukan uji
optimasi terhadap alat tersebut untuk
mereduksi dan melebur (smelting) bijih
mangan dan bijih besi. Pada percobaan
smelting digunakan juga bahan lain yaitu
kokas dan kapur tohor. Bahan baku yang
digunakan memiliki spesifikasi yaitu bijih
mangan memiliki kadar Mn _ 40%, bijih
besi dengan kadar Fe _ 58%, kokas dengan
nilai kalori 5600 kkal/kg, dan kapur tohor
dengan kadar CaO 99,37%. Bijih mangan
kemudian dilakukan preparasi ukuran
sehingga berukuran 0,5 mm 10 mm, bijih
besi dan kapur tohor berukuran mesh 80+100 dan kokas dengan ukuran 0,5 mm
10 mm. Selanjutnya dilakukan proses
smelting dengan tanur busur listrik dengan
arus 300A dan input capacity 35KVA.
Variabel yang digunakann yaitu komposisi
bahan baku dalam proses pembuatan
ferromangan. Kinerja tungku busur listrik
satu fase dilihat dari suhu yang dapat
dicapai dan produk yang dihasilkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 3 merupakan proses uji coba
pembuatan ferrromangan menggunakan
tanur busur listrik satu fase hasil rancang
bangun.
Sebelum
dilakukan
percobaan
pembuatan ferromangan dalam tungku
busur listrik terlebih dahulu dilakukan
analisa terhadap bahan baku yang akan
digunakan. Hasil analisa bahan baku
tersebut ditunjukan pada Tabel 1.
Yayat Iman Supriyatna: Uji Performa Tungku Busur Listrik Satu Fase Skala
Laboratorium Dalam Proses Pembuatan Ferromangan
KESIMPULAN
Tungku busur listrik satu fase hasil
rancang bangun dengan dimensi diameter
dalam dapur 150 mm, tinggi 200 mm
(kapasitas 5-10 kg ferromangan/batch)
dapat digunakan untuk proses peleburan
dan proses smelting mineral tambang
khususnya
bijih
mangan
menjadi
ferromangan. Tungku busur listrik satu fase
akan memberikan performa terbaik dalam
pembuatan ferromangan apabila beroperasi
dengan suhu 17000C, arus 350 A, waktu
operasi 120 menit dan komposisi bahan
6.000 gr bijih mangan dan 560 gr bijih besi.
Tungku busur listrik hasil rancang bangun
akan membutuhkan waktu proses lebih
cepat ketika arus yang digunakan
bertambah besar dan suhu leleh dari bahan
baku relatif tidak begitu tinggi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami ucapkan terima kasih kepada UPT