Anda di halaman 1dari 6

LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP

1. 1. 3/29/2014 LAN Switching Mengenal Trunk, VTP, dan STP Program Studi Diploma
IV Multimedia dan Jaringan Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam
Batam 2014 Disusun Oleh: Ahmad Saktia Asrudin Yunus 4311211029
2. 2. LAN SWITCHING PENDAHULUAN Seiring berkembangnya jaringan untuk
usaha kecil atau menengah, manajemen dibutuhkan dalam mengelola perkembangan
jaringan. Dalam tugas sebelumnya, Anda belajar bagaimana untuk membuat dan
mengelola VLAN dan trunks menggunakan command Cisco IOS. Fokusnya adalah
pada pengelolaan informasi VLAN pada switch tunggal. A. Trunking LAN Dalam
istilah komunikasi, trunk atau trunking adalah konsep dimana sistem komunikasi
dapat menyediakan akses jaringan untuk banyak klien dengan berbagi satu set garis
(peraturan) atau frekuensi, bukan memberikannya secara individual. Dari pengertian
di atas, jika dihubungkan dengan konsep jaringan komputer, maka trunk dapat
dikatakan sebagai konsep pembagian akses antar jaringan dengan menggunakan
perangkat jaringan, yang dalam hal ini adalah switch dan menggunakan suatu set
peraturan yang ditetapkan dimana tidak sembarang komponen dapat mengakses
komponen lain dalam jaringan lain. Lebih simpelnya, konsep trunk membatasi akses
antara satu jaringan dengan jaringan lainnya. Pada kasus real, konsep trunk dalam
jaringan komputer dilakukan pada komponen switch, karena swtich dapat membaca
dan menetapkan alamat mana saja yang diizinkan untuk mengakses komputer lain
dalam jaringan lain. Agar konsep Trunk mudah dimengerti, berikut terdapat model
jaringan yang akan dikonfigurasikan menggunakan Trunking. Pada gambar di atas
terdapat 2 Switch (S1 dan S2), 2 VLAN (VLAN 10 dan VLAN 20), dan 4 PC. 1.
Konfigurasi IP Address pada PC PC1 : 192.168.10.1/24 (VLAN 10) LAN
SWITCHING - MARCH 2014 1
3. 3. LAN SWITCHING PC2 : 192.168.20.1/24 (VLAN 20) PC3 : 192.168.10.2/24
(VLAN 10) PC4 : 192.168.20.2/24 (VLAN 20) 2. Membuat VLAN pada masingmasing Switch Pada konfigurasi di atas sudah dibuat VLAN 10 dengan nama MJ
dan VLAN 20 dengan nama IF. LAN SWITCHING - MARCH 2014 2
4. 4. LAN SWITCHING 3. Melakukan mapping VLAN ke interface 4. Membuat
Trunking pada masing-masing Switch 5. Untuk mengecek Trunking dengan cara ping
pada PC ada dalam 1 Jaringan LAN SWITCHING - MARCH 2014 3
5. 5. LAN SWITCHING B. VTP (Virtual Trunking Protocol) VTP memungkinkan
pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi switch sehingga akan menyebarkan
konfigurasi VLAN (yaitu VTP Server) untuk switch lain dalam jaringan. Switch dapat
dikonfigurasi sebagai VTP server atau VTP client. VTP hanya support normal-range
VLAN (VLAN ID 1-1005). Extended-range VLAN (ID lebih besar dari 1005) tidak
didukung oleh VTP. VTP memungkinkan seorang admin jaringan untuk membuat
perubahan pada switch yang dikonfigurasi sebagai VTP server. Pada dasarnya, VTP
server mendistribusikan dan mensinkronisasi informasi VLAN untuk switch VTPenabled seluruh jaringan diaktifkan, yang dapat meminimalkan masalah yang
disebabkan oleh konfigurasi yang tidak benar dan inkonsistensi konfigurasi. VTP
menyimpan konfigurasi VLAN dalam database VLAN yang disebut vlan.dat. Untuk
lebih mudahnya lihat gambar di bawah ini: LAN SWITCHING - MARCH 2014 4

6. 6. LAN SWITCHING Komponen VTP Ada beberapa komponen kunci yang wajib
anda ketahui ketika belajar tentang VTP. Berikut ini adalah deskripsi singkat dari
komponen : VTP Domain. Terdiri dari satu atau lebih switch yang saling
berhubungan. Semua switch dalam berbagi informasi domain konfigurasi VLAN
menggunakan VTP advertisement. VTP Mode. Switch dapat dikonfigurasi menjadi
salah satu dari tiga mode : Server, Client, dan Transparent. LAN SWITCHING MARCH 2014 5
7. 7. LAN SWITCHING 1. VTP Server. VTP server meng-advertise informasi VLAN
VTP domain ke VTP-enable switch yang lain di domain yang sama. VTP server
menyimpan informasi VLAN untuk seluruh domain dalam NVRAM. Server, tempat
di mana VLAN dapat dibuat, dihapus, atau diubah namanya untuk domain. 2. VTP
Client. VTP Client berfungsi dengan cara yang sama seperti VTP server, tetapi Anda
tidak dapat membuat, mengubah, atau menghapus VLAN pada klien VTP. VTP client
hanya menyimpan informasi VLAN untuk seluruh domain tersebut selama switch
menyala (ON). Jika switch di reset, informasi VLAN yang ada akan terhapus. Anda
harus mengkonfigurasi VTP Client mode (lagi) di switch. 3. VTP Transparent. Switch
Transparent mem-forward advertisement VTP ke VTP client dan VTP server. Switch
transparan tidak berpartisipasi dalam VTP. VLAN yang dibuat, diganti namanya, atau
dihapus dalam Switch transparan ini hanya berefek pada switch itu sendiri. VTP
Advertisement. VTP menggunakan hierarki untuk mendistribusikan dan
mensinkronisasi konfigurasi VLAN di seluruh jaringan. LAN SWITCHING MARCH 2014 6
8. 8. LAN SWITCHING VTP pruning meningkatkan bandwidth jaringan yang tersedia
dengan membatasi lalu lintas yang terlalu padat ke link trunk tersebut lalu lintas yang
harus gunakan untuk mencapai perangkat tujuan. Konfigurasi VTP Untuk lebih
memahami VTP, berikut akan dipraktekkan konfigurasi VTP. Skema jaringan LAN
SWITCHING - MARCH 2014 7
9. 9. LAN SWITCHING Konfigurasi Switch 1 (S1) sebagai VTP Server Langkah 1.
Konfigurasi mode VTP S1 akan kita gunakan sebagai server untuk VTP Switch telah
di set ke server mode secara default. LAN SWITCHING - MARCH 2014 8
10. 10. LAN SWITCHING Langkah 2. Konfigurasi VTP domain name Setting VTP
domain name S1 dengan CISCO. Ingat, VTP domain name membedakan huruf bersar
dan kecil (case sensitive). Langkah 3. Konfigurasi Password VTP domain Setting
cisco sebagai password VTP domain. Ingat, password VTP domain password case
sensitive. Setting S2 dan S3 menjadi VTP Clint Langkah 1. Konfigurasi mode VTP
S2 dan S3 akan menjadi VTP client. Set kedua switch ini ke mode client. Langkah 2.
Konfigurasi VTP domain name Sebelum Client VTP dapat menerima advertisement
dari server, mereka harus berada di domain yang sama. Set domain name menjadi
CISCO. Langkah 3. Konfigurasi Password VTP domain Seperti langkah sebelumnya,
set password Cisco C. STP (Spanning Tree Protocol) Spanning Tree Protocol
(disingkat STP) adalah protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebaspengulangan untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari STP adalah untuk
mencegah pengulangan penghubung dan radiasi siaran yang dihasilkan dari mereka.
Pohon rentang juga memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang tautan
(redundan) untuk menyediakan jalur LAN SWITCHING - MARCH 2014 9

11. 11. LAN SWITCHING cadangan otomatis jika tautan aktif gagal, tanpa bahaya dari
perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan
mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini. Spanning Tree Protocol (STP)
distandarisasi sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa menciptakan
pohon rentang dalam jaringan bertautan dari lapisan 2 layer penghubung (biasanya
switch ethernet), dan menonaktifkan tautan tersebut yang bukan bagian dari pohon
rentang, meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan. Spanning Tree
Protocol (IEEE 802.1d) Problem utama yang bisa dihindari dengan adanya STP
adalah broadcast storms. Broadcast storms menyebabkan frame broadcasts (atau
multicast atau unicast yang destination addressnya belum diketahui oleh switch) terus
berputar-putar (looping) dalam network tanpa henti. Gambar berikut adalah contoh
sederhana LAN dengan link yang redundant. Switch akan mem-flood frame
broadcasts keluar melalui semua port/interface dalam satu VLAN kecuali
port/interface dimana frame tersebut diterima. Pada gambar di atas, SW3 akan memforward frame dari Bob ke SW2; SW2 mem-forwardnya ke SW1; SW1 memforwardnya kembali ke SW3; SW3 ke SW2 lagi, dan seterusnya dan seterusnya.
Problem lain yang bisa dihindari dengan STP adalah dalam satu network yang
memiliki link redundant, komputer-komputer yang aktif akan menerima kopi-an dari
frame yang sama berkali-kali. Definisi IEEE 802.1d Spanning Tree Does LAN
SWITCHING - MARCH 2014 10
12. 12. LAN SWITCHING STP mencegah terjadinya looping dengan menempatkan
setiap port switch pada salah satu status : Forwarding atau Blocking. Interface dengan
status forwarding bertingkah normal, mem-forward dan menerima frame, sedangkan
interface dengan status blocking tidak memproses frame apapun kecuali pesan-pesan
STP. Semua port yang berada dalam status forwarding disebut berada pada jalur
spanning tree(topology STP), sekumpulan port-port forwarding membentuk jalur
tunggal dimana frame ditransfer antar-segment. Gambar berikut adalah LAN dengan
link redundant yang sudah memanfaatkan STP. Dengan begini, saat Bob mengirimkan
frame broadcast, frame tidak mengalami looping. Bob mengirimkan frame ke SW3
(step 1), kemudian SW3 mem-forward frame hanya ke SW1(step 2), karena port
Gi0/2 dari SW3 berada pada status blocking. Kemudian, SW1 mem-flood frame
keluar melalui Fa0/11 dan Gi0/1 (step 3) . SW2 mem-flood frame keluar melalui
Fa0/12 dan Gi0/1 (step4). Namun, SW3 akan mengabaikan frame yang dikirmkan
oleh SW2, karena frame tersebut masuk melalui port Gi0/2 dari switch SW3 yang
berada pada status blocking. Dengan topology STP seperti pada gambar di atas,
switch-switch tidak mengaktifkan link antara SW2 dan SW3 untuk keperluan traffick
dalam VLAN. Namun, jika link antara SW1 dan SW3 mengalami kegagalan dalam
beroperasi, maka STP akan membuat port Gi0/2 pada SW3 menjadi forwarding
sehingga link antara SW3 dan SW2 menjadi aktif dan frame tetap bisa ditransfer
secara normal dalam VLAN. Cara Kerja Spanning Tree LAN SWITCHING MARCH 2014 11
13. 13. LAN SWITCHING STP menggunakan 3 kriteria untuk meletakkan port pada
status forwarding : STP memilih root switch. STP menempatkan semua port aktif
pada root switch dalam status Forwarding. Semua switch non-root menentukan
salah satu port-nya sebagai port yang memiliki ongkos (cost) paling kecil untuk
mencapai root switch. Port tersebut yang kemudian disebut sebagai root port (RP)
switch tersebut akan ditempatkan pada status forwarding oleh STP. Dalam satu
segment Ethernet yang sama mungkin saja ter-attach lebih dari satu switch. Diantara

switch-switch tersebut, switch dengan cost paling sedikit untuk mencapai root switch
disebut designated bridge, port milik designated bridge yang terhubung dengan
segment tadi dinamakan designated port (DP). Designated port juga berada dalam
status forwarding. STP Bridge ID dan Hello BPDU STP bridge ID (BID) adalah
angka 8-byte yang unik untuk setiap switch. Bridge ID terdiri dari 2-byte priority dan
6-byte berikutnya adalah system ID, dimana system ID berdasarkan pada MAC
address bawaan tiap switch. Karena menggunakan MAC address bawaan ini dapat
dipastikan tiap switch akan memiliki Bridge ID yang unik. STP mendefinisikan pesan
yang disebut bridge protocol data units (BPDU), yang digunakan oleh switch untuk
bertukar informasi satu sama lain. Pesan paling utama adalah Hello BPDU, berisi
Bridge ID dari switch pengirim. Pemilihan Root Switch Switch-switch akan memilih
root switch berdasarkan Bridge ID dalam BPDU. Root switch adalah switch dengan
Bridge ID paling rendah. Kita ketahui bahwa 2-byte pertama dari switch digunakan
untuk priority, karena itu switch dengan priority paling rendah akan terpilih menjadi
root switch. Namun kadangkala, ada beberapa switch yang memiliki nilai priority
yang sama, untuk hal ini maka pemilihan root switch akan ditentukan berdasarkan 6byte LAN SWITCHING - MARCH 2014 12
14. 14. LAN SWITCHING System ID berikutnya yang berbasis pada MAC address,
karena itu switch dengan bagian MAC address paling rendah akan terpilih sebagai
root switch. Menentukan Root Port dari setiap switch Selanjutnya dalam proses STP
adalah, setiap non-root switch akan menentukan salah satu port-nya sebagai satusatunya root port miliknya. Root port dari sebuah switch adalah port dimana dengan
melalui port tersebut switch bisa mencapai root switch dengan cost paling kecil.
Menentukan Designated Port untuk setiap segment LAN Designated port untuk setiap
segment dalam LAN adalah switch port yang mengirimkan paket Hello ke segment
LAN dengan cost terkecil. Ketika switch non-root mengirimkan pesan Hello, maka
switch non-root akan menyertakan nilai cost tersebut kedalam pesan. Hasilnya, switch
dengan cost terkecil untuk mencapai root switch menjadi DP dalam segment tersebut.
Saat Terjadi Perubahan dalam network Berikut adalah proses yang terjadi saat
topology STP berjaln normal tanpa ada perubahan: Root switch membuat dan
mengirimkan Hello BPDU dengan cost 0 keluar melalui semua port/interfacenya yang
aktif. Switch non-root menerima Hello dari root port miliknya. Setelah mengubah isi
dari Hello menjadi Bridge ID dari switch pengirim, switch mem-forward Hello ke
designated port. Langkah 1 dan 2 berulang terus sampai terjadi perubahan pada
topology STP. Ketika ada interface atau switch yang gagal beroperasi, maka topology
STP akan berubah; dengan kata lain terjadi STP convergence. Interface yang tetap
berada dalam status yang sama, maka tidak perlu ada perubahan. Interface yang harus
berubah dari forwarding menjadi blocking, maka switch akan langsung merubahnya
menjadi blocking. LAN SWITCHING - MARCH 2014 13
15. 15. LAN SWITCHING Interface yang harus berubah dari blocking menjadi
forwarding, maka switch pertama kali akan mengubahnya menjadi listening,
kemudian menjadi learning.Setelah itu interface akan diletakkan pada status
forwarding. Saat terjadi STP Convergence, switch akan menentukan interfaceinterface mana yang akan dirubah statusnya. Namun, perubahan status dari blocking
menjadi forwarding tidak bisa langsung dilakukan begitu saja, karena dapat
menyebabkan frame looping temporarer. Untuk mencegah terjadinya looping
temporarer itu, STP harus merubah status port tersebut menjadi 2 status transisi
terlebih dahulu sebelum merubahnya menjadi forwarding: Listening: seperti halnya

blocking, interface dalam keadaan listening tidak mem-forward frame. (15 detik)
Learning: interface dalam status ini masih belum mem-forward frame, tapi switch
sudah mulai melakukan pemeriksaan MAC address dari frame-frame yang diterima
pada interface ini. (15 detik) Switch akan menunggu 20 detik sebelum memutuskan
untuk melakukan perubahan status dari blocking menjadi forwarding, setelah itu
butuh waktu 30 detik untuk transisi ke Listening dan Learning terlebih dahulu. karena
itu total yang dibutuhkan agar suatu port berubah dari blocking menjadi forwarding
adalah 20+30=50 detik. EtherChannel EtherChannel mengkombinasikan beberapa
segment parallel yang memiliki kecepatan yang sama menjadi satu. Switch
memperlakukan EtherChannel sebagai interface tunggal berkenaan dengan proses
memforward frame seperti halnya juga STP. Hasilnya, jika salah satu link gagal, tapi
salah satu link lain dalam EtherChannel masih beroperasi, maka STP tidak akan
terjadi. LAN SWITCHING - MARCH 2014 14
16. 16. LAN SWITCHING EtherChannel juga menyediakan bandwidth yang lebih
banyak. Trunk-trunk pada EtherChannel berada pada status forwarding semua atau
blocking semua, karena STP memperlakukan semua trunk pada EtherChannel sebagai
1 trunk. Saat EtherChannel berada pada status forwarding, maka switch akan
melakukan load-balance (membagi rata) traffik pada semua trunk, sehingga
bandwidth yang tersedia jadi lebih banyak. PortFast PortFast memungkinkan switch
untuk menempatkan sebuah interface kedalam status forwarding secara langsung
tanpa harus menunggu 50 detik. Tetapi, hanya port yang diketahui tidak akan
dihubungkan dengan switch yang lain yang bisa dijalankan fitur PortFast Berikut
Langkah-langkah Konfigurasinya Setelah memahami tujuan dibuatnya VLAN dan
ulasan mengenai STP, mari kita coba untuk membuat sebuah topologi yang
menggunakan VLAN dan juga STP tentunya. Berikut gambaran topologi yang akan
kita buat : Konfigurasi pada switch S1 yang bertindak sebagai server: Menyiapkan
Jaringan Langkah 1: Nonaktifkan semua port dengan menggunakan perintah
shutdown. Pastikan bahwa inisial port switch tidak aktif dengan perintah shutdown.
Gunakan perintah interface-range untuk menyederhanakan tugas ini. LAN
SWITCHING - MARCH 2014 15
17. 17. LAN SWITCHING Langkah 2: Re-enable port pengguna pada S1 dan S2 dalam
mode akses. Lihat diagram topologi untuk menentukan port pada switch S2 diaktifkan
untuk pengguna akhir akses perangkat. Ketiga port akan dikonfigurasi untuk mode
akses dan diaktifkan dengan perintah no shutdown. S1(config)#interface fa0/3
S1(config-if)#switchport mode access S1(config-if)#no shutdown
S2(config)#interface range fa0/6, fa0/11, fa0/18 S2(config-if-range)#switchport mode
access S2(config-if-range)#no shutdown Langkah 3: Aktifkan port trunk pada S1, S2,
dan S3. Hanya VLAN tunggal yang digunakan di laboratorium ini, namun trunking
telah diaktifkan pada semua link antara switch untuk memungkinkan VLAN
tambahan yang akan ditambahkan untuk selanjutnya. Langkah 4: Konfigurasi IP
Address interface pada ketiga switch. LAN SWITCHING - MARCH 2014 16
18. 18. LAN SWITCHING Konfigurasi Spanning Tree Langkah 1: Periksa konfigurasi
default 802.1D STP. Pada setiap switch, menampilkan tabel spanning tree dengan cara
perintah spanning-tree. Root selection bervariasi tergantung pada BID dari setiap
switch di lab sehingga menghasilkan output yang bervariasi. S1#show spanning-tree
VLAN0001 LAN SWITCHING - MARCH 2014 17

19. 19. LAN SWITCHING Langkah 2: Memeriksa output. Bridge identifier (jembatan
ID), disimpan di spanning tree BPDU mencakup terdiri dari prioritas bridge,
perpanjangan ID sistem, dan alamat MAC. Kombinasi atau penambahan prioritas
bridge dan perpanjangan ID sistem dikenal sebagai bridge ID priority. Perpanjangan
ID sistem selalu tergantung jumlah VLAN. Sebagai contoh, ID sistem penyuluhan
untuk VLAN 100 adalah 100. Menggunakan bridge standar nilai prioritas 32768,
bridge ID priority untuk VLAN 100 sisanya adalah 32868 (32768 + 100). Acara
spanning-tree perintah menampilkan nilai bridge ID priority. Catatan:prioritas nilai
dalam kurung merupakan nilai bridge priority, yang diikuti dengan nilai perpanjangan
ID sistem. Perhatikan respon terhadap perubahan topologi di 802.1D STP Sekarang
mari kita amati apa yang terjadi ketika kita sengaja mensimulasikan link yang rusak
Langkah 1: Tempatkan switch dalam spanning tree debug mode menggunakan
perintah debug spanning-tree events LAN SWITCHING - MARCH 2014 18
20. 20. LAN SWITCHING Langkah 2: shutdown port pada root switch. Contoh ini
menggunakan S1, karena theroot. Saklar akar Anda mungkin bervariasi.
S1(config)#interface fa0/1 S1(config-if)#shutdown Langkah 3: Catat output debug
dari non-root switch. Dalam contoh ini kita merekam output dari S2 dan S3, karena
mereka adalah non-root switch. Langkah 4: Memeriksa apa yang telah berubah dalam
topologi spanning tree menggunakan perintah spanning-tree. LAN SWITCHING MARCH 2014 19
21. 21. LAN SWITCHING Menggunakan perintah run menunjukkan, merekam
konfigurasi setiap switch. LAN SWITCHING - MARCH 2014 20
22. 22. LAN SWITCHING LAN SWITCHING - MARCH 2014 21
23. 23. LAN SWITCHING LAN SWITCHING - MARCH 2014 22
24. 24. LAN SWITCHING Sumber Pustaka 1. Farni Nur Amalia, "Trunking LAN.
(2013). Tersedia : http://farninuramalia.blogspot.com/2013/01/trunking-lan.html. [29
Maret 2014] 2. Alfredo Electroboy, Pengertian dan Konfigurasi Trunking. (2012).
Tersedia : http://alfredoeblog.wordpress.com/2012/11/06/pengertian-dan-konfigurasitrunking/. [29 Maret 2014] 3. Hendry Ramadhan, LAPORAN PRAKTIKUM 6 :
VTP (Virtual Trunking Protocol). (2012). Tersedia :
http://hendry94.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum- 6-vtp-vlan-trunking.html.
[29 Maret 2014] 4. Ryu Chocho, Spanning Tree Protocol Beserta Konfigurasinya.
(2012). Tersedia : https://ryuchocho.wordpress.com/2012/04/11/spanning-treeprotocol-beserta- konfigurasinya/. [29 Maret 2014] LAN SWITCHING - MARCH
2014 23

Anda mungkin juga menyukai