Anda di halaman 1dari 4

NSI

PROGRAM KEAHLIAN
: TEKNIK KENDARAAN RINGAN
MATA PELAJARAN
: B.15.Memelihara Baterai
KELAS / SEMESTER
: X/1
PERTEMUAN KE
: 14 s.d. 16
ALOKASI WAKTU
: 18 Jam
: B.15.Memelihara baterai
KOMPETENSI DASAR
:
15.1. Menguji baterai
15.2. Memperbaiki baterai
15.3. Merawat baterai
15.4. Menjumper baterai
A. KAPASITAS, BERAT JENIS DAN KONDISI ISIAN BATERAI
1. KAPASITAS BATERAI
Besaran untuk menyatakan jumlah muatan listrik yang terkandung dalam baterai disebut
kapasitas. Hal ini juga menentukan besar kecilnya ukuran suatu baterai.

Kapasitas =Ampere x Jam ( AH )


Kapasitas baterai tergantung pada : massa aktip dalam plat plat baterai, jumlah elemen
elemen , Luas penampang pelat baterai yang terendam dalam elektrolit baterai
Disingkat

Q=Jxt

Dimana : Q

= Kapasitas (J x t)

= Arus pemakaian

= Waktu

Kapasitas spesifik
Menurut DIN (Deutsche Industrie Norm), kapasitas spesifik ditentukan oleh besarnya arus
pemakai selama 20 jam (10 jam) sehingga tegangan sel turun menjadi 1,75 volt.

2. CCA : COLD CRANK AMPERES

Yaitu ukuran kemampuan aki menghidupkan mesin saat suhu dingin dibawah nol yakni -18 oC
Selama 30 detik dengan tegangan 7,2 Volt untuk kapasitas aki 12 volt.
3. MCA / CA : Cranking Ampers
Kemampuan aki untuk mengeluarkan listrik dalam ampere. Akki yang terisi penuh saat 0 oC
dapat mengeluarkan arus listrik secara terus menerus selama 30 detik dengan tiap sel aki tetap
bertengan 1,2 V (7,2 V tegangan aki)
4. RC : (Reserve Capasity)
Kemampuan aki menjalankan komponen elektrik mobil selama beberapa menit pada suhu 25 oC
dengan keluaran sebesar 25 Amperes dengan tegangan 10,5 s.d 12 Volt.
5. TEGANGAN BATERAI
Tertulis pada kotak baterai ada yang 12 volt dan ada yang 24 volt.
Untuk menaikan daya atau menaikan tegangan dengan merangkai baterai secara seri atau
parallel.
Untuk baterai 12 volt. Tegangan pengisian baterai mesin bensin 13,8 volt dan diesel 14,8 volt.
Baterai yang baik hendaknya tegangannya diatas 12 volt saat tanpa beban (system mati)
6. BERAT JENIS ELEKTROLIT
Berat jenis elektrolit ( ) dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui kondisi isian baterai.
Sebagai alat pengukur berat jenis ini digunakan hidrometer.
Jika dari hasil pengontrolan berat jenis antara sel yang satu dan yang lain terdapat perbedaan
lebih dari 0,025 Kg/I, maka hal itu disebabkan ketidak-samaan tinggi elektrolitnya lagi.
Jika berat jenisnya terlalu rendah, maka telah terjadi hubungan singkat atau baterai sudah tua
atau terlalu kehabisan arus.
Semakin lama baterai dipakai, semakin banyak kandungan air di dalam elektrolitnya, akibatnya
semakin kecil / rendah berat jenis elektrolit tersebut.
Bila ketinggian elektrolit pada tandanya terlalu rendah, maka
baterai harus ditambah dengan air suling.
Pengukuran dengan hydrometer
Kondisi isian

B. J. Elektrolit ( < =

Tegangan sel

baterai

Kg/I )

2,12

Penuh

1,26 1,28

Sedang

1,24 1,25

1,75

Kosong
1,08 1,1
1. KERUSAKAN SEL AKIBAT PENSULFATAN
Jika baterai dibiarkan terlalu lama tanpa diisi, maka akan terbentuk kristal kristal sulfat
yang halus. Tapi karena elektrolit tidak dapat menguap, maka barulah kristal kristal itu berubah
menjadi kristal timbel sulfat yang kasar. Kejadian yang demikian disebut pensulfatan.
Pensulfatan bisa menyebabkan pertambahan tahanan dalam dan akan
menghalang halangi reaksi kimia dalam baterai. Jika dalam keadaan pensulfatan ini baterai
diisi dengan arus, maka baterai menjadi panas dan tegangan tiba tiba naik secara tajam
A. PENGISIAN DAN PENGOSONGAN BATERAI DENGAN SENDIRINYA
Pengisian Baterai
Baterai hanya bisa diisi dengan arus searah , Baterai dapat di cas sendiri-sendiri atau sekaligus
dengan dirangkai secara paralel. Pengisian baterai dapat dibedakan antara pengisian normal dan
pengisian cepat.
1. Pengisian normal
Besar arus pengisian 10 % dari angka kapasitasnya.
Contoh :
Baterai dengan kapasitas 44 Ah dapat diisi secara normal dengan arus pengisian 4,4 Ampere.
Waktu pengisian : 12 15 jam, bila baterai 100 % kosong
2. Pengisian cepat
Baterai dapat diisi dengan besar arus pengisian 5 10 kali besar arus pengisian normal sampai
tegangan baterai mencapai tingkat terjadinya titik titik gas (tegangan sel 2,4 Volt) .
Lama pengisian sampai satu jam. Pengisian seperti ini tidak merusak baterai.
3. Pengosongan baterai sendiri
Bila baterai dalam keadaan penuh tersimpan, maka akan terjadi proses kimia yang menyebabkan
baterai akhirnya kosong. Pengosongan baterai sendiri ini menyebabkan kondisi isian berkurang
antara 0,2 % - 1 % dari kapasitas spesifik tiap hari. Untuk menghindari terjadinya pensulfatan,
maka setiap dua bulan baterai yang tidak dipakai harus diisi baru.

Anda mungkin juga menyukai