BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua
merupakan hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami
penurunan kemampuan fisik, mental dan social secara bertahap sampai tidak dapat
melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Bagi kebanyakan orang masa tua itu masa yang
kurang menyenangkan.
Anggapan terhadap lansia adalah bingung dan tidak peduli terhadap
lingkungan, kesepian dan tidak bahagia, pikun, tidak berminat dengan sexual dan tidak
berguna bagi masyarakat. Namun kenyataannya tidak semua usia lanjut yang
mencapai kematangan, kemantapan dan produktivitas mental dan material pada usia
lanjut.
Oleh karena itu perawat harus dapat membangkitkan semangat dan kreasi klien
lanjut usia dalam memecahkan masalah dan mengurangi rasa putus asa, rendah diri,
rasa keterbatasan akibat dari ketidakmampuan fisik dan kelainan yang dideritanya.
Dapat disadari bahwa pendekatan komunikasi dalam perawatan tidak kalah pentingnya
dengan upaya pengobatan medis dalam proses penyembuhan dan ketenangan para
klien lanjut usia.
Terapi modalitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut usia dapat
beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri, banyak aktivitas dan
lebih mandiri. Salah satu terapi modalitas pada lanjut usia adalah terapi berkebun yaitu
terapi dengan menggunakan berkebun secara terapeutik untuk meningkatkan fungsi
fisik, psikologis, kognitif, perilaku dan fungsi sosial serta meningkatkan hubungan
yang terapeutik, juga dapat memperbaiki, memelihara dan meningkatkan status fisik
dan mental.
Terapi berkebun dimulai dengan membangun hubungan dan kepercayaan serta
rasa aman dan membuat lanjut usia merasa lebih baik dengan memanfaatkan waktu
luang luangnya.
Jenis terapi berkebun adalah: kegiatan bercocok tanam, mencangkok, merawat
dan memelihara tanaman sehingga energi yang di keluarkan akan menghasilkan
keringat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Terapi Modalitas Berkebun
Terapi Modalitas adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang
bagi lansia. Terapi modalitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut usia dapat
beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri, banyak aktivitas dan
lebih mandiri.
Salah satu terapi modalitas pada lanjut usia adalah terapi berkebun yaitu terapi
dengan menggunakan berkebun secara terapeutik untuk meningkatkan fungsi fisik,
psikologis, kognitif, perilaku dan fungsi sosial serta meningkatkan hubungan yang
terapeutik, juga dapat memperbaiki, memelihara dan meningkatkan status fisik dan
mental.
Terapi berkebun dimulai dengan membangun hubungan dan kepercayaan serta
rasa aman dan membuat lanjut usia merasa lebih baik dengan memanfaatkan waktu
luang luangnya.
e. Mengubah perilaku.
f. Mengembangkan kreatifitas.
g. Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.
2.2.3
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada hari ini dalam kegiatan berkebun
yaitu;
indeks, pengkajian status mental gerontik yaitu SPSMQ dan MMSE serta
pengkajian keseimbanagan.
Tanah kosong
b.
Alat Perkakas
c.
Ember
d.
Air
e.
Gayung
f.
Benih Kangkung
g.
Pupuk
Leader
Tugas :
a.
Membuka acara
b.
Memimpin kegiatan.
c.
Memotivasi peserta.
d.
e.
f.
g.
Menutup acara
2.6.2
Co-Leader
Tugas :
2.6.3
a.
b.
Fasilitator
Tugas :
2.6.4
a.
b.
Observer
Tugas :
a. Mencatat anggota yang pasif/aktif, respon verbal dan non
verbal, kejadian penting selama terapi tertawa.
b.
2.7.1
Persiapan
2.7.2
2.7.3
2.7.4
2.2.1
Persiapan:
a. Fasilitator
a) Mengidentifikasi masalah yang dialami lansia sebelum terapi
berkebun dilakukan.
b) Mengatuir setting tempat/ruangan untuk terapi berkebun.
b. Lansia:
a) Siap untuk mengikuti terapi berkebun:
b) Mengetahui aturan permainan terapi berkebun
c) Hadir 10 menit sebelum terapi dimulai.
2.8.2 Proses
a.Terapis
a) Melaksanakan terapi berkebun sampai dengan selesai
b) Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
b. Lansia
2.2.2
Hasil
a. Fasilitator
Lansia
Mengungkapkan rasa senang dan lebih santai.
c.
10
BAB III
PENUTUP
3.9 Kesimpulan
11
Terapi modalitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut usia dapat
beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri, banyak aktivitas
dan lebih mandiri. Salah satu terapi modalitas pada lanjut usia adalah terapi
berkebun yaitu terapi dengan menggunakan berkebun secara terapeutik untuk
meningkatkan fungsi fisik, psikologis, kognitif, perilaku dan fungsi sosial serta
meningkatkan hubungan yang terapeutik, juga dapat memperbaiki, memelihara
dan meningkatkan status fisik dan mental.
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, R.Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
SalembaMedika
12
Mubarak, wahit ikbal. 2006. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta:
Sagung seto
LAMPIRAN
SKENARIO
Naskah Role Play Kelompok 1
Anggota kelompok :
Astrian : kepala panti
13
Dea : narator
Diah :lansia
Dillo : perawat leader
Indah : perawat fasilitator
Kiki : perawat observer
Neng risma : lansia
Raswan : lansia
Rika : perawat co leader
KEGIATAN TERAPI MODALITAS DENGAN BERKEBUN BERSAMA OMA OPA DI
PANTI WERDHA KARITAS
14
aktifitas yang
15
berkebunnya. Tolong rika, indah dan kiki bantu oma opanya untuk
mengambilkan peralatan.
Rika kiki, indah : iya siap dilo.. ayoo omaaa opa semangat
(oma opa pun mulai melakukan kegiatan sambal di awasi dan di damping
mahasiswa keperawatan)
Berkebun
Dilo : oma oma dan opa skarang kita mulai saja iya berkebunnya
Oma opa : iya mari ade ade
Dilo : pertama-tama gali tanah sedalam 20 cm menggunakan skop kecil ini
iya ( sambil menunjukan skop) bagaimana oma opa sudah di gali
lobangnya?
oma : iyaa sudah neng tapi tanahnya aga keras
Indah : yasudah beri sedikit air aja oma biar tanahnya tidak terlalu keras
dan bisa gali
Opa : oh iya kalau begitu , lalu bagaimana lagi de?
Rika : lalu masukan biji tanaman yang oma opa mau tanam, ayoomasukan
dulu bijinya oma opa ? kalau sudah tutup kembali dengan tanah yang tadi
di gali oleh oma opa
Oma : oke siap de, udah selesai iya neng ini ?
indah : beelum oma opa masih ada masih ada langkah selanjutnya
Rika : iya masih ada langkah selanjutnya, mari kita berikan pupuk di atas
tanah yang sudah diberi biji tanaman tadi oma, selanjutnya siram dengan
sedikit air iyaaaa
Opa : iya deeee
Indah : bagaimana oma opa sudah bisa?
Oma : bisa tapi masih bingung langkah-langkahnya
Indah : oh bebegitu, marin kita ulangi langkah langkah yang tadi di tanah
yang masih kosong
Oma : iya mari neng
Rika : ayo oma opa siapa yang masih ingat langkah pertamanya?
16
Opa : opa tau neng, pertama itu menggali tanah menggunakan skop
sedalam 20 cm. betul tidak neng?
Rika : iya betul kakek, lalu bagaimana lagi opa?
Opa : langkah kedua opa lupa neng
Dilo : langkah kedua opa tinggal memasukan biji tanamannya. Lalu di
tutup kembali oleh tanah? Bagaimana bisa oma opa?
Oma opa : iya neng bisa
Oma : iya sesudah itu kita hanya tinggal memberikan pupuk dan air kan?
Indah : iya betul oma silahkan di lanjutkan. Langkah-langkahnya sudah
benar..
Oma opa : baik neng (melakukan langkah selanjutnya yaitu memberikan
pupuk dan air)
Dilo : bagaimana oma opa sudah selesai? Apakah ada yang ingin di
tanyakan?
Oma : sudah de, oma sudah mengerti.
Rika : iya bagus bagus oma opa..
Rika , indah, kiki : horeee oma kita udah selesai nih berkebunnya . gapapa
ya oma kita semua jadi kotor bajunya. Yang penting kan oma opa seneng..
Oma dan opa : iyaa de oma seneng bangen . jadi kaya dulu masih muda
nih kotor kotoran
Dilo: kita sudah selesai melakukan kegiatan, sekarang kita kembali lagi ke
panti yuk oma . buat bersih-bersih lalu kita kumpul lagi di aula. Kita cerita
dari kegiatan tadi.
(oma opa dan perawat pun kembali ke panti )
(setibanya di panti)
Dilo : oma sekarang kita bersih-bersih dulu yuk sekarang ke kamar mandi
ya oma. Nanti oma kesini lagi kita kumpul dia aula.
Oma opa : iya de oma sama opa bersih bersih dulu kebelakang ya.
(oma dan opa pun pergi ke kamar mandi untuk bersih bersih)
17
18
19