Anda di halaman 1dari 68

GAMBARAN UMUM

PEDOMAN UMUUM SISTEM


AKUNTANSI PEMERINTAHAN
(PMK 238/PMK.05/2011)

HUBUNGAN STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI


Standar Akuntansi
Input
Transaksi
- Keuangan
- Kekayaan
- Kewajiban

Process
Proses Akuntansi
- Analisa Transaksi
- Jurnal / Entries
- Posting

Output
Lap. Keuangan
- LRA
- Neraca
- LAK
- CaLK

Relevan
Andal
Dpt dibandingkan
Dpt dipahami

SISTEM AKUNTANSI

Formulasi
Prosedur
Transaksi

Bagan
Akun
Standar

Pengaturan
Kelembagaan

Hardware
Dan
Software
2

Personil
Terampil

PUSAP
(PASAL 6)

Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah

Pusat dan Sistem Akuntansi Pemerintah daerah


disusun dengan mengacu pada pedoman umum
Sistem Akuntansi Pemerintahan.
Pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan
tersebut diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri.
PMK No 238/PMK.05/2011
Tentang
PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

PMK 238/2011 - PUSAP


Pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan
disusun dalam rangka mewujudkan konsolidasi
fiskal dan statistik keuangan Pemerintah secara
nasional.
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai
dengan SAP.
Laporan keuangan disusun melalui suatu sistem
akuntansi pemerintahan yang mengacu pada
pedoman umum sistem akuntansi pemerintahan.

PMK 238/2011 - PUSAP


Pemerintah pusat menyusun laporan keuangan sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN.
Pemerintah daerah menyusun laporan keuangan
sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan
APBD.
Laporan keuangan dari:

Laporan Realisasi Anggaran


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Neraca
Laporan Operasional
Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan atas Laporan Keuangan

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN


Menteri Keuangan menyusun sistem akuntansi dan pelaporan
keuangan pemerintah pusat yang mengacu pada Pedoman
umum Sistem Akuntansi Pemerintahan.
Sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat
diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
Gubernur/bupati/walikota menyusun sistem akuntansi
pemerintah daerah yang mengacu pada Pedoman umum
Sistem Akuntansi Pemerintahan.
Sistem akuntansi pemerintah daerah diatur dengan Peraturan
Gubernur/Bupati/Walikota.
Sistem akuntansi pemerintah daerah mengacu pada
peraturan daerah dan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai pengelolaan keuangan daerah.

PUSAP

PUSAP merupakan lampiran dari PMK


238/2011
Berlaku sejak tanggal ditetapkan

PUSAP

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN
BAGAN AKUN STANDAR
BAGAN
AKUN STANDAR
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
KLASIFIKASI ANGGARAN DAN PELAPORAN
KLASIFIKASI
ANGGARAN
PEDOMAN UMUM
BAGAN DAN
AKUNPELAPORAN
STANDAR BERBASIS
AKRUAL
PEDOMAN UMUM BAGAN AKUN STANDAR BERBASIS
AKRUAL
BAGAN AKUN STANDAR PEMERINTAH PUSAT
BAGAN
BAGAN AKUN
AKUN STANDAR
STANDAR PEMERINTAH
PEMERINTAH PUSAT
DAERAH
BAGAN
DAERAH
BAGAN AKUN
AKUN STANDAR
STANDAR PEMERINTAH
UNTUK KONSOLIDASI
BAGAN AKUN STANDAR UNTUK KONSOLIDASI
KERANGKA STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH
KERANGKA STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH

LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM


UU 17 Tahun 2003 :
Pengakuan dan pengukuran dengan basis akrual
bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan SAP
PP no 71 TAHUN 2010 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Lampiran I tentang SAP berbasis akrual dan harus dilaksanakan
selambat-lambatnya tahun 2015.
Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Pusat dan Sistem
Akuntansi Pemerintah daerah disusun dengan mengacu pada
Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan.

TUJUAN PUSAP
Menjadi acuan yang harus dipenuhi oleh para
penyusun dan pengembang sistem akuntansi baik di
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Namun keseragaman penyajian sebagaimana diatur dalam
Pedoman Umum tidak menghalangi masing-masing entitas
pelaporan keuangan pemerintah untuk memberikan informasi
yang relevan bagi pengguna laporan keuangan sesuai kondisi
masing-masing entitas

Menciptakan keseragaman dalam penerapan


perlakuan akuntansi dan penyajian laporan
keuangan, sehingga meningkatkan daya banding di
antara laporan keuangan entitas pemerintah.

RUANG LINGKUP

PUSAP berlaku untuk penyusunan sistem


akuntansi dan pelaporan keuangan :
pemerintah pusat
pemerintah daerah
konsolidasian.

ACUAN PENYUSUNAN PUSAP

1. Kerangka Konseptual Akuntansi


Pemerintahan, Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan (PSAP) dan
Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (ISAP).
2. Ketentuan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah di bidang akuntansi dan
pelaporan keuangan.
3. Peraturan perundang-undangan yang
relevan dengan laporan keuangan.
4. Jika PSAP memberikan pilihan atas

GAMBARAN UMUM PUSAP

PUSAP merupakan landasan bagi pemerintah di dalam


menetapkan sistem akuntansi pemerintahan khususnya
BAS baik di lingkungan pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
Sistem akuntansi pusat diatur dengan Peraturan Menteri
Keuangan.
Sistem akuntansi di lingkungan pemerintah daerah
diatur dengan Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota.

KETENTUAN LAIN-LAIN

PUSAP secara periodik akan dievaluasi


dan disesuaikan dengan:

Perkembangan proses bisnis


Ketentuan PSAP
Ketentuan pemerintahan, dan
ketentuan lainnya yang terkait dengan
akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah.

KERANGKA DASAR
LAPORAN KEUANGAN
KERANGKA DASAR
1. Tujuan laporan keuangan
2. Tanggung jawab laporan keuangan
3. Komponen laporan keuangan 7, arus kas hanya
dibuat oleh unit yang mempunyai perbendaharaan
4. Bahasa laporan keuangan - Indonesia
5. Mata uang pelaporan
6. Kebijakan akuntansi
7. Penyajian
8. Konsistensi
9. Materialitas dan agregasi
10. Periode Pelaporan
11. Informasi komparatif tahun sebelumnya
12. Laporan keuangan internim
13. Laporan keuangan konsolidasi

KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan tersebut harus mencerminkan prinsip kehatihatian dan mencakup semua hal yang material dan sesuai
dengan ketentuan dalam PSAP.
Apabila PSAP belum, maka pemerintah harus menetapkan
kebijakan untuk memastikan bahwa laporan keuangan
menyajikan informasi:
Relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk
pengambilan keputusan; dan
Dapat diandalkan, dengan pengertian:
mencerminkan kejujuran,
menggambarkan substansi ekonomi dari dan tidak semata-mata
bentuk hukumnya;
netral, yaitu bebas dari keberpihakan;
dapat diverifikasi;
mencerminkan kehati-hatian; dan
mencakup semua hal yang material.

KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pemerintah menggunakan pertimbangannya untuk
menetapkan kebijakan akuntansi yang memberikan informasi
bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan.
Dalam melakukan pertimbangan tersebut pemerintah
memperhatikan:
a. persyaratan dan pedoman PSAP yang mengatur hal-hal yang
mirip dengan masalah terkait;
b. definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban,
pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, dan
penerimaan/pengeluaran pembiayaan yang ditetapkan dalam
Kerangka Konseptual Standar Akuntansi Pemerintahan dan
PSAP; dan
c. peraturan perundangan terkait pengelolaan keuangan
pemerintah pusat/daerah sepanjang konsisten dengan huruf a
dan b.

PENYAJIAN

Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar


Aset disajikan berdasarkan karakteristiknya menurut urutan likuiditas,
sedangkan kewajiban menurut urutan jatuh temponya
Laporan Operasional menggambarkan pendapatan dan beban yang
dipisahkan menurut karakteristiknya dari kegiatan utama/operasional
entitas dan kegiatan yang bukan tugas dan fungsinya.
Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis dengan urutan
penyajian sesuai komponen utamanya dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan
Menjelasan atas pos-pos laporan keuangan tidak diperkenankan
menggunakan ukuran kualitatif.
Perubahan akuntansi wajib memperhatikan perubahan estimasi akuntansi,
perubahan estimasi dan kesalahan mendasar
Pada setiap lembar LK harus diberi pernyataan bahwa catatan atas
laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan
keuangan.

FORMAT UMUM LAPORAN KEUANGAN


Format laporan keuangan untuk
pemerintah pusat mengikuti ketentuan
yang diatur Menteri Keuangan.
Format laporan keuangan pemerintah
daerah mengikuti ketentuan yang diatur
Menteri Dalam Negeri dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri.
Peraturan Menteri Keuangan dan
Peraturan Menteri Dalam yang mengatur
mengenai format laporan keuangan
mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintahan dan ketentuan perundangan
yang berlaku tentang pengelolaan
keuangan pemerintah pusat dan daerah

NERACA
Neraca merupakan komponen laporan keuangan yang
menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu

FORMAT
FORMAT
ketentuan
ketentuan umum
umum
Pemerintah
Pemerintah pusat
pusat mengikuti
mengikuti ketentuan
ketentuan yang
yang diatur
diatur
Menteri
Menteri Keuangan.
Keuangan.
Pemerintah
Pemerintah daerah
daerah mengikuti
mengikuti ketentuan
ketentuan yang
yang diatur
diatur
Menteri
Menteri Dalam
Dalam Negeri
Negeri dan
dan Peraturan
Peraturan Menteri
Menteri Dalam
Dalam
Negeri.
Negeri.
Format
Format Neraca
Neraca mengacu
mengacu pada
pada Standar
Standar Akuntansi
Akuntansi
Pemerintahan
Pemerintahan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)


LRA menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatanLRA, belanja, transfer, surplus/defisit LRA dan pembiayaan
suatu entitas diperbandingkan dengan anggarannya.
Informasi ini berguna untuk mengevaluasi alokasi sumber
daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan terhadap anggaran
FORMAT
FORMAT
Pendapatan-LRA;
Pendapatan-LRA;
Belanja;
Belanja;
Transfer;
Transfer;
surplus/Defisit-LRA;
surplus/Defisit-LRA;
Penerimaan
Penerimaan pembiayaan;
pembiayaan;
Pengeluaran
Pengeluaran pembiayaan;
pembiayaan;
Pembiayaan
Pembiayaan neto;
neto;
Sisa
Sisa lebih/kurang
lebih/kurang pembiayaan
pembiayaan anggaran
anggaran (SiLPA/SiKPA).
(SiLPA/SiKPA).

LAPORAN OPERASIONAL
LO menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan
operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan
dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional
dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan
dengan periode sebelumnya.
FORMAT
FORMAT
Pendapatan-LO;
Pendapatan-LO;
Beban;
Beban;
Surplus/Defisit
Surplus/Defisit dari
dari operasi;
operasi;
Kegiatan
Kegiatan Non
Non Operasional;
Operasional;
Surplus/Defisit
Surplus/Defisit sebelum
sebelum Pos
Pos Luar
Luar Biasa;
Biasa;
Pos
Pos Luar
Luar Biasa;
Biasa;
Surplus/Defisit-LO.
Surplus/Defisit-LO.

LAPORAN ARUS KAS (LAK)


LAK memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama suatu periode
akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal
pelaporan.
Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan
pengambilan keputusan.
Bagian dari laporan financial yang menyajikan informasi
penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu
yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
pendanaan dan trnsitoris
FORMAT
FORMAT ketentuan
ketentuan umum
umum

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE)


LPE menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos ekuitas awal,
surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan; koreksikoreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, dan
ekuitas akhir.
FORMAT
FORMAT
Ekuitas
Ekuitas awal;
awal;
Surplus/defisit
Surplus/defisit LO
LO pada
pada periode
periode bersangkutan;
bersangkutan;
Koreksi-koreksi
Koreksi-koreksi yang
yang langsung
langsung menambah/mengurangi
menambah/mengurangi
ekuitas,
ekuitas,
Koreksi
Koreksi kesalahan
kesalahan mendasar
mendasar dari
dari persediaan
persediaan yang
yang
terjadi
terjadi pada
pada periode-periode
periode-periode sebelumnya;
sebelumnya;
Perubahan
Perubahan nilai
nilai aset
aset tetap
tetap karena
karena revaluasi
revaluasi aset
aset tetap.
tetap.
Ekuitas
Ekuitas akhir.
akhir.

LAPORAN PERUBAHAN SAL (LPSAL)


PSAL menyajikan secara komparatif dengan
periode sebelumnya pos-pos berikut Saldo
Anggaran

FORMAT
FORMAT
Saldo
Saldo Anggaran
Anggaran Lebih
Lebih Awal;
Awal;
Penggunaan
Penggunaan Saldo
Saldo Anggaran
Anggaran Lebih;
Lebih;
Sisa
Sisa Lebih/Kurang
Lebih/Kurang Pembiayaan
Pembiayaan Anggaran
Anggaran
tahun
tahun berjalan;
berjalan;
Koreksi
Koreksi kesalahan
kesalahan Pembukuan
Pembukuan Tahun
Tahun
Sebelumnya;
Sebelumnya;
Lain-Lain;
Lain-Lain;
Saldo
Saldo Anggaran
Anggaran Lebih
Lebih Akhir.
Akhir.

LAPORAN CATATAN ATAS


LAPORAN KEUANGAN (CALK)
LO meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas
nilai suatu pos yang disajikan dalam lapaoran keuangan.
Penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh
Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi
dan komitmen-komitmen lainnya.
FORMAT
FORMAT
Penjelasan
Penjelasan Umum
Umum
Penjelasan
Penjelasan Atas
Atas Pos-Pos
Pos-Pos LRA
LRA
Penjelasan
Penjelasan Atas
Atas Pos-Pos
Pos-Pos Neraca
Neraca
Penjelasan
Penjelasan Atas
Atas Pos-Pos
Pos-Pos Laporan
Laporan Arus
Arus Kas
Kas
Penjelasan
Penjelasan Atas
Atas Pos-Pos
Pos-Pos Laporan
Laporan Operasional
Operasional
Penjelasan
Penjelasan Atas
Atas Laporan
Laporan Perubahan
Perubahan Ekuitas
Ekuitas
Penjelasan
Penjelasan Atas
Atas Laporan
Laporan Perubahan
Perubahan SAL
SAL

BAGAN AKUN STANDAR


Bagan akun standar (BAS) sebagai pedoman dalam
menyusun perencanaan anggaran, pelaksanaan
anggaran, pertanggungjawaban dan pelaproran
keuangan perintah.
BAS yang efektif dapat mengakomodasi hal-hal berikut:
Sebagai dasar penyusunan laporan keuangan dan laporan
manajerial
Merupakan jantung dari sistem di mana modul dan interface
mengalir
Mendukung disiplin anggaran melalui pengaturan klasifikasi
anggaran dan framing kepada struktur pelaporan.
Membantu proses peneambilan keuangan yang efektif

KLASIFIKASI ANGGARAN DAN PELAPORAN 1

Klasifikasi berdasarkan organisasi


Pusat berdasarkan struktur organisasi
kementerian/lembaga
Daerah berdasarkan struktur organisasi Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD).
Klasifikasi tidak bersifat permanen dan dapat disesuaikan
dengan perubahan yang terjadi.

KLASIFIKASI ANGGARAN DAN PELAPORAN 2

Klasifikasi Fungsi dan urusan


Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang
tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan.
Klasifikasi berdasar 11 fungsi utama : pelayanan umum,
pertahanan, ketretiban dan keamanan, ekonomi, lingkungan
hidup, perumahan dan fasilitas umum, kesehatan, pariwisata
dan budaya, agama, pendidikan dan perlindungan sosial.
Pemerintah daerah pembagian didasarkan pada urusan wajib
dan urusan pilihan sesuai UU Pemerintah Daerah

KLASIFIKASI ANGGARAN DAN PELAPORAN 3

Klasifikasi ekonomi (jenis belanja)


Menekankan pada jenis belanja sesuai regulasi yang ada
Belanja daerah : belanja pegawai, belanja barang, belanja
modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial dan belanja tak
terduga.
Belanja dalam BAS merupakan struktur akun yang digunakan
oleh entitas untuk melakukan perencanaan / penganggaran,
perekaman transaksi dan pelaporan keuangan

BAGAN AKUN STANDAR

Pengelolaan keuangan negara digambarkan dalam siklus ::


perencanaan penganggaran pelaksanaan anggaran
akuntansi pelaporan audit
Siklus dijabarkan dalam prosedur dan kewenangan
Diperlukan integrasi dan komunikasi data.
BAS kode perkiraan buku besar akuntansi yang digunakan
untuk membuat jurnal, buku besar dan menyusun laporan.
BAS tools untuk mensinkronkan proses perencanaan dan
penganggaran dengan proses akuntansi dan pelaporan.
Standardisasi BAS untuk keseragaman dalam pemakaian

PERTIMBANGAN BAS
Pertimbangan

Memungkinkan
Memungkinkan adanya
adanya analisis
analisis multi
multi dimensional
dimensional
level
level dalam
dalam penyusunan
penyusunan BAS.
BAS.

Menghasilkan
Menghasilkan pelaporan
pelaporan keuangan
keuangan dan
dan manajerial
manajerial
yang
yang bermanfaat
bermanfaat

Menyederhanakan
Menyederhanakan proses
proses manual
manual sehingga
sehingga dapat
dapat
menjadi
menjadi lebih
lebih banyak
banyak waktu
waktu untuk
untuk melakukan
melakukan
review
review analitis
analitis dan
dan pengembangan
pengembangan // perbaikan
perbaikan
proses
proses bisnis.
bisnis.

Kombinasi
Kombinasi yang
yang tepat
tepat antara
antara orang,
orang, proses
proses dan
dan
teknologi.
teknologi.

TUJUAN BAS

Tujuan pembakuan BAS adalah


mengakomodasi proses manajemen
keuangan dengan anggaran berbasis
kinerja sehingga diperoleh:

Perencanaan
Perencanaan anggaran
anggaran pendapatan,
pendapatan, belanja
belanja dan
dan
pembiayaan
pembiayaan secara
secara proporsional,
proporsional, transparan
transparan
dan
dan profesional;
profesional;

Pelaksanaan
Pelaksanaan anggaran
anggaran berbasis
berbasis kinerja
kinerja
dilakukan
dilakukan secara
secara lebih
lebih akuntabel.
akuntabel.

LK
LK mengakomodasi
mengakomodasi secara
secara baik
baik pengendalian
pengendalian
anggaran,
anggaran, pengukuran
pengukuran kinerja
kinerja keuangan
keuangan dalam
dalam
Laporan
Laporan Keuangan
Keuangan

PEDOMAN BAS
BAS dibedakan menjadi:
BAS untuk pemerintah pusat
BAS untuk pemerintah daerah
BAS untuk konsolidasi

BAS disusun sampai dengan tiga (3) level.


Pengembangan detail BAS pemerintah pusat
ditetapkan Menteri Keuangan
Pengembangan detail BAS pemerintah daerah
ditetapkan Menteri Dalam Negeri
BAS memberikan keseragaman pada tingkat
tertentu sekaligus memberikan fleksibilitas
untuk mengembangkannya sesuai kebutuhan
pemerintah pusat dan daerah

BAS DAERAH - NERACA


ASET
Aset adalah :
sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemda
Akibat dari peristiwa masa lalu
Manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
diharapkan dapat diperoleh baik oleh pemda
maupun masyarakat.

Dapat diukur dalam satuan uang.


Termasuk sumber daya non keuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum
Sumber daya yang dipelihara karena alasan
sejarah dan budaya.

BAS DAERAH - NERACA


ASET
KODE

URAIAN AKUN

Aset

11

Aset Lancar
Diharpakan segera untuk dapat direalisasikan untuk
dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan
sejak tanggal pelaporan

111

Kas

112

Investasi Jangka Pendek

113

Piutang Pendapatan

114

Piutang Lainnya

115

Penyisihan Piutan

116

Beban Dibayar Dimuka

117

Persediaan

119

Aset Untuk Dikonsolidasikan (reciprokal)

BAS DAERAH - NERACA


ASET
KODE

URAIAN AKUN

12

Investasi Jangka Panjang


Aset non Lancar berupa investasi yang diadakan
dengan maskud untuk mendapatkan manfaat
ekonomi dan manfaat sosial dalam jangka waktu
lebih dari satu periode akuntansi

121

Investasi Jangka Panjang Non Permanen

122

Investasi Jangka Panjang Permanen

BAS DAERAH - NERACA


ASET
KODE

URAIAN AKUN

13

Aset Tetap
Aset yang mermpunyai manfaat ekonomi lebih dari
12 bulan dan dipergunakan untuk operasional
pemerintahan atau untuk dimanfaatkan oleh
masyarakat.

131

Tanah

132

Peralatan dan Mesni

133

Gedung dan Bangunan

134

Jalan, Irigasi dan Jaringan

135

Aset Tetap Lainnya

136

Konstruksi Dalam Pengerjaan

137

Akumulasi Penyusutan

BAS DAERAH - NERACA


ASET
KODE

URAIAN AKUN

14

Dana Cadangan
Dana yang disishkan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relatif besar yang tidak
dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran

141

Dana Cadangan

15

Aset Lainnya
Kelompok aset yant tidak termasuk dalam kategori
sebelumnya

151

Tagihan Jangka Panjang

152

Kemitraan dengan Pihak Ketiga

153

Aset Tidak Berwujud

154

Aset Lain-lain

BAS DAERAH - NERACA


KEWAJIBAN
Kewajiban adalah utang yang timbul dan
peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran sumber daya ekonomi
pemerintah.
KODE
URAIAN AKUN
2

Kewajiban

21

Kewajiban Jangka Pendek


Kelompok kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu
kurang dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan

211

Utang Perhitungan Pihak Ketiga

212

Utang Bunga

213

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

214

Pendapatan Diterima Dimuka

215

Utang Beban

216

Utang Jangka Pendek Lainnya

BAS DAERAH - NERACA


KEWAJIBAN
KODE

URAIAN AKUN

22

Kewajiban Jangka Panjang


Kewajiban yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan
sejak tanggal pelaporan

221

Utang Dalam Negeri

222

Utang Luar Negeri

223

Utang Luar Negeri

224

Utang Jangka Panjang Lainnya

BAS DAERAH - NERACA


EKUITAS
Ekuitas merupakan kekayaan bersih Pemerintah
Daerah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban Pemerintah Daerah pada tanggal
Laporan.
KODE
URAIAN AKUN
3

Ekuitas

31

Ekuitas
Kekayaan bersih Pemda yang merupakan selisih
antara aset daeraj dan kewajiban Pemda ada tanggal
laporan

311

Ekuitas

312

Ekuitas SAL

313

Ekuitas untuk Dikonsolidasikan

BAS DAERAH - LRA


PENDAPATAN LRA
Semua penerimaan Rekening Kas Umum
Daerah yang menambah Saldo
Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak Pemdadan tidak perlu
dibayar kembali oleh Pemda

BAS DAERAH - LRA


PENDAPATAN LRA
KODE

URAIAN AKUN

Pendapatan LRA

41

Pendapatan Asli Daerah (PAD) LRA


Pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut
berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan

411

Pendapatan Pajak Daerah LRA

412

Pendapatan Retribusi Daerah LRA

413

Pendapatan Hasil Pengeloaan Kekayaan Daerah yang


Dipisahkan LRA

419

Lain-Lain PAD yang sah - LRA

BAS DAERAH - LRA


PENDAPATAN LRA
KODE

URAIAN AKUN

42

Pendapatan Transfer LRA


Penerimaan uang yang berasal dari entitas pelaporan
lain, misalnya penerimaan dana perumbangan dari
pusat dan dana bagi hasil dari Pemerintah Provinsi

421

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat

422

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

423

Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

424

Bantuan Keuangan

43

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah LRA


Kelompok pendpatan lain yang tidak termasuk dalam
kategori pendapatan sebelumnya

431

Pendapatan Hibah

432

Pendapatan Lainnya

BAS DAERAH - LRA


BELANJA

Semua pengeluaran dari Rekening Kas


Umum Daerah yang mengurangi Saldo
Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak
diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah daerah

BAS DAERAH - LRA


BELANJA
KODE

URAIAN AKUN

Belanja

51

Belanja Operasi
Pengeluaran Anggaran untuk kegiatan sehari-hari
Pemda yang memberi manfaat jangka pendek.

511

Belanja Pegawai

512

Belanja Barang dan Jasa

513

Belanja Bunga

514

Belanja Subsidi

515

Belanja Hibah

516

Belanja Bantuan Sosial

BAS DAERAH - LRA


BELANJA
KODE

URAIAN AKUN

52

Belanja Modal
Pengeluaran anggaran yang digunakan dalam rangka
menambah aset tetap dan aset lainnya yang
memberikan manfaat lebih dari satu periode serta
melebihi batasan minimal kapitalisasi aset yang
ditetapkan oleh Pemda.
Aset Tetap dipergunakan untuk operasional kegiatan
sehati-hari suatu satuan kerja atau untuk dimanfaatkan
masyarakat

521

Belanja Modal Tanah

522

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

523

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

524

Belanja Modal Jaringan, Jalan dan Irigasi

525

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya

BAS DAERAH - LRA


BELANJA
KODE

URAIAN AKUN

53

Belanja Tak Terduga


PengeluaranBelanja pemerintah daerah yang sifat
pengeluarannya tidak dapat diklasifikasikan dalam pospos pengeluaran jenis belanja di atas.
Pengeluaran ini bersifat tidak biasa dan tidak diharapkan
berulang yang dikategorikan untuk keperluan mendesak
dan keadaan darurat seperti penanggulangan bencana
alam, bencana sosial, wabah penyakit, da pengeluaran
tak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam
rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah
daerah

BAS DAERAH - LRA


TRANSFER - LRA
Pengeluaran uang dari suatu entitas
pelaporan ke entitas pelaporan lain.
KODE

URAIAN AKUN

Transfer

61

Transfer Bagi Hasil Pendapatan


Dana yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan
angka prosentase tertentu untuk mendanai kebutuhan
daerah dari suatu pemerintah daerah ke pemerintah
daerah yang lebih rendah

611

Transfer Bagi Hasil Pajak

612

Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

BAS DAERAH - LRA


TRANSFER - LRA
KODE

URAIAN AKUN

62

Transfer Bantuan Keuangan


Dana yang diberikan kepada pemerintah daerah lainnya
yang digunakan untuk pemerataan atau peningkatan
kemampuan keuangan baik yang bersifat umum
maupun bersifat khusus termasuk bantuan keuangan
kepada Partai Politik

621

Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah


Lainnya

622

Transfer Bantuan Keuangan ke Desa

623

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya

BAS DAERAH - LRA


SURPLUS / DEFISIT

Surplus / Defisit adalah selisih


lebih/kurang antara pendapatan LRA
dan belanja selama satu periode.
Perhitungan Surplus/Defisit tidak
memberikan kode akun tersendiri.
Angka ini merupakan selisih
lebih/kurang antara Total Pendapatan
dikurangi dengan total belanja plus
transfer.
S/D = Pendapatan ( Belanja +

BAS DAERAH - LRA


PEMBIAYAAN
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan
pemerintah daerah baik penerimaan maupun
pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan
diterima, yang dalam penganggaran
pemerintah darah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran

BAS DAERAH - LRA


PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Semua penerimaan Rekening Kas Umum
Daerah yang dimaksudkan untuk
menutup defisit
KODE
URAIAN AKUN
7

Pembiayaan

71

Penerimaan Pembiayaan

711

Penggunaan SILPA

712

Pencairan Cadangan

713

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

714

Pinjaman Dalam Negeri

715

Penerimaan Kembali Piutang

716

Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir

BAS DAERAH - LRA


PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Semua pengeluaran Rekening Kas Umum
Daerah yang dimaksudkan untuk
memanfaatkan surplus anggaran
KODE
URAIAN AKUN
72

Pengeluaran Pembiayan

721

Pembentukan Cadangan

721

Penyertaan Modal / Investasi Pemerintah Daerah

723

Pmbayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri

724

Pemberian Pinjama Daerah

BAS DAERAH - LRA


SILPA / SIKPA
Sisa Lebih / Kurang
Pembiayaan Anggaran
(SilPA/SiKPA) adalah
selisih lebih/kurang
antara realisasi
pendapatan-LRA dan
belanja serta penerimaan
dan pengeluaran
pembiayan dalam APBD
selama satu periode
pelaporan

BAS DAERAH - LO
PENDAPATAN LRA

Hak Pemerintah daerah yang


diakui sebagai penambah ekuitas
dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali

BAS DAERAH - LO
PENDAPATAN LO
KODE

URAIAN AKUN

Pendapatan LO

81

Pendapatan Asli Daerah (PAD) LO


Pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut
berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan

811

Pendapatan Pajak Daerah LO

812

Pendapatan Retribusi Daerah LO

813

Pendapatan Hasil Pengeloaan Kekayaan Daerah yang


Dipisahkan LO

819

Lain-Lain PAD yang sah - LO

BAS DAERAH - LO
PENDAPATAN LO
KODE

URAIAN AKUN

82

Pendapatan Transfer LO
Penerimaan uang yang berasal dari entitas pelaporan
lain, misalnya penerimaan dana perumbangan dari
pusat dan dana bagi hasil dari Pemerintah Provinsi

821

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat

822

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

823

Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

824

Bantuan Keuangan

BAS DAERAH - LO
PENDAPATAN LO
KODE

URAIAN AKUN

83

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah LO


Kelompok pendpatan lain yang tidak termasuk dalam
kategori pendapatan sebelumnya

831

Pendapatan Hibah

832

Pendapatan Lainnya

84

Pendapatan Non Operasional Lo


Pendapatan Non Oprasional mencakup antara lain:
Surplus Penjualan Aset Nonlancar, Surplus
Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang, Surplus dari
Kegiatan non Operasional Lainnya.

85

Pos Luar Biasa


Untuk mencatat pendapatan yang terjadi karena
kejadian atau transaksi yang bukan operasi biasa, tidak
sering terjadi/rutin dan berada di luar kendali atau
pengaruh entitas bersangkutan

BAS DAERAH - LO
BEBAN

Beban adalah penurunan manfaat


ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang
menurunkan ekuitas, yang dapat
berupa pengeluaran atau konsumsi
aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diklasifikasikan menurut
klasifikasi ekonomi / jenis beban

BAS DAERAH - LO
Beban Operasi
KODE

URAIAN AKUN

Beban

91

Beban Operasi
Pengeluaran untuk kegiatan sehari-hari Pemda yang
memberi manfaat jangka pendek.

911

Belanja Pegawai

912

Beban Barang dan Jasa

913

Beban Bunga

914

Beban Subsidi

915

Beban Hibah

916

Beban Bantuan Sosial

917

Beban Penyusutan

918

Beban Penyisihan Piutang

919

Beban Lain-Lain

BAS DAERAH - LRA


Beban Transfer - LO
Beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban
untuk untuk mengeluarkan uang dari entitas
pelaporan ke entitas pelaporan lain yang
diwajibkan oleh peraturan peundang-undangan
KODE

URAIAN AKUN

92

Beban Transfer

921

Bagi Hasil Pajak

922

Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

923

Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah


Lainnya

924

Transfer Bantuan Keuangan ke Desa

925

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya

BAS DAERAH - LO
Beban Non Operasional - LO
Beban Non operasional merupakan beban yang
sifatnya tidak rutin
KODE

URAIAN AKUN

93

Beban Non Operasional


Mencakup antara lain Defisit Penjualan Aset Nonlancar,
Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang, Defisit
dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

BAS DAERAH - LO
Beban Luar Biasa - LO
Beban yang sifatnya tidak rutin
KODE

URAIAN AKUN

94

Beban Luar Biasa


Digunakan untuk mencatat kejadian luar biasa, yakni
kejadian yang
1) Tidak dapat diramalkan terjadi pada awal tahun
anggaran
2) tidak diharapkan terjadi berulang-ulang
3) Kejadian diluar kendali entitas pemerintah

AKUN KONSOLIDASI

Digunakan dalam rangka penyusunan laporan keuangan


konsolidasi Pusat dan Daerah
Akun resiprokal ditutup :
Hibah antar pemerintah
Transfer antar pemerintah
Pemberian pinjaman atau penerusan pinjaman kepada
pemerintah daerah
Penerimaan pembiayaan dari pemerintah pusat
Pendapatan dana perimbangan

AKUN GFS

GFS = Government Financial Statistic


Laporan keuangan antar negara yang seragam
membutuhkan kesesuaian akun laporan antara negara.
Laporan keuangan disajikan dalam format GFS.
Mapping dan penggabungan akun sesuai dengan format
GFS sehingga diperoleh GFS Indonesia

TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau
dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani
http://staff.ui.ac.id/martani
08161932935 atau 081318227080

Anda mungkin juga menyukai