1) Sarana
a) Memiliki ruangan sesuai dengan pedoman tata ruang Puskesmas dan
fungsi yang akan dijalankan
b) Puskesmas rawat inap harus memiliki tambahan ruang dapur dan linen
2) Prasarana
a) Tersedia sumber energi listrik 24 jam
b) Tersedia air bersih mengalir
c) Tersedia Puskesmas keliling dan atau ambulance
d) Memiliki SPALsederhana
3) Alat Kesehatan
a) Ketentuan mengenai alkes di Puskesmas mengacu pada standar peralatan
Puskesmas.
b) Di era transisi JKN, alkes minimal alkes yang bisa ditoleransi harus ada
di Puskesmas yaitu:
c) Standar peralatan kesehatan minimal Puskesmas Non Rawat Inap:
1) Poliklinik set (sesuai standar peralatan Puskesmas)
2) Peralatan KIAdan KB (sesuai standar peralatan Puskesmas)
3) Peralatan laboratorium (sesuai standar peralatan Puskesmas)
4) Peralatan imunisasi (cold chain)
5) Emergency set
d) Standar peralatan kesehatan minimal Puskesmas Rawat Inap:
1) Poliklinik set (sesuai standar peralatan Puskesmas)
2) Peralatan KIAdan KB (sesuai standar peralatan Puskesmas)
3) Peralatan laboratorium (sesuai standar peralatan Puskesmas)
Peralatan imunisasi (cold chain)
Emergency set
4) Set peralatan perawatan (sesuai standar peralatan Puskesmas)
5) Set alat dapur (sesuai standar peralatan Puskesmas)
REGISTRASIPUSKESMAS
A. KETENTUANUMUM
Registrasi Puskesmas diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Pusat Data dan
Informasi dalam bentuk kode Puskesmas dan dikeluarkan setelah mendapatkan izin
operasional Puskesmas dari Pemda Kabupaten/Kota dan surat rekomendasi dari Dinas
Kesehatan Provinsi.
B. TUGASDANFUNGSI PEMDAKABUPATEN/KOTA
1. Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Pemda Kabupaten/Kota Bertugas:
a. Membuat surat penetapan Izm operasional Puskesmas berdasarkan rekomendasi
Dinas Kesehatan setempat sesual dengan persyaratan izin operasional
Puskesmas.
b. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang belum memiliki BP2T maka izin
operasional Puskesmas dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan.
c. Khusus untuk DKI dimana Puskesmas merupakan SKPD sendiri, rekomendasi
izin operasional Puskesmas diberikan oleh Sudin Kesehatan, untuk mendapatkan
surat penetapan ke Pemda Provinsi DKImelalui BP2T.
33
1
TEMBUINSAN
4
4
KEMENTERIAN KESEHATAN cq
PUSDATIN
Keterangan:
1DINAS KESEHATAN KAB/KOTA MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN IZIN OPERASIONAL
PUSKESMAS KE BP2T PEMDA KAB/KOTA BP2T MENERBITKAN IZIN OPERASIONAL
GARIS FEEDBACK
GARIS TEMBUSAN
C. REGISTRASIULANG
Registrasi ulang diperuntukkan bagi Puskesmas yang telah mendapat kode Puskesmas
sebelum surat edaran ini dikeluarkan.
1. Kabupaten/Kota bertugas:
a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan surat permohonan rekomendasi
registrasi ulang Puskesmas ke Dinas Kesehatan Provinsi dengan melampirkan
izin operasional Puskesmas beserta dokumen pendukungnya
.
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan surat permohonan registrasi
ulang Puskesmas ke Kementerian Kesehatan cq Pusat Data dan Informasi
dengan melampirkan:
1) surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi
2) izin operasional Puskesmas
3) profil Puskesmas
c. Bagi Puskesmas yang telah memiliki nomor registrasi berupa kode Puskesmas,
tetapi tidak mengajukan permohonan registrasi ulang karena belum memenuhi
d. Bagi Puskesmas yang telah memiliki nomor registrasi berupa kode Puskesmas,
tetapi Dinas Kesehatan tidak mengajukan permohonan registrasi ulang
Puskesmas tersebut kepada Kementerian Kesehatan cq Pusat Data dan Informasi
dalam waktu 1 tahun setelah peraturan ini berlaku, maka Pusat Data dan
Informasi wajib mengeluarkan Surat Pemberitahuan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan ditembuskan kepada Dinas Kesehatan Provinsi beserta unit
lain dilingkungan Kementerian Kesehatan. Apabila Dinas Kesehatan tidak
mengajukan registrasi ulang dalam waktu 6 bulan setelah Surat Pemberitahuan
dikirimkan maka Puskesmas yang dimaksud dihapus dari data perencanaan
Kementerian Kesehatan.