McMoon
Pengertian
Komposisi aspal
Asphaltenes
Maltenes
Resin
Minyak Lainnya
Sifat Kimia
Base on Aromat
Sifat Fisik
Base on Resin
Base on Parafin
Base on Ikatan
Maltene
Base on Parafin
Base on Maltene
Fungsi Aspal
1) Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari
permukaan jalan akibat lalu lintas (waterproofing,
protect terhadap erosi)
2) Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat.
3) Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan
tipis aspal cair yang diletakan di atas lapispondasi
sebelum lapis berikutnya.
4) Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair
yang diletakan di atas jalan yang telahberaspal
sebelum lapis berikutnya dihampar, berfungsi
pengikat di antara keduanya.
5) Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat
kasar, agregat halus, dan filler
Jenis-jenis Aspal
1. Aspal alam
Aspal alam ditemukan di pulau buton (sulawesi Tenggara
Indonesia), Perancis, Swiss dan Amerika Latin.
a. Menurut sifat kekerasannya aspal tersebut dapat diperingkat
sebagai berikut:
Jenis-jenis Aspal
2. Aspal buatan
Jenis aspal ini dibuat dari proses pengolahan
minyak bumi, jadi bahan baku yang dibuat
untuk aspal pada umumnya adalah minyak
bumi yang banyak mengandung aspal. Jenis
dari aspal buatan antara lain adalah sebagai
berikut:
1) Aspal keras
2) Aspal cair
3) Aspal emulsi
Penyulingan
aspal
minyak
Aspal Minyak
Aspal minyak dengan bahan dasar aspal dapat
dibedakan atas :
Aspal keras/panas (asphalt cement, AC), adalah
aspal yang digunakan dalam keadaan cair dan panas.
Aspal ini berbentuk padat pada keadaan
penyimpanan (temperatur ruang).
Aspal emulsi (emulsion asphalt) adalah aspal yang
disediakan dalam bentuk emulsi, dapat digunakan
dalam keadaan dingin ataupun panas. Aspal emulsi
dan cutback aspal umum digunakan pada campuran
dingin atau pada penyemprotan dingin.
Aspal dingin/ cair (cut back asphalt) adalah aspal
yang digunakan dalam keadaan cair dan dingin
Berdasarkan jenis
bahan dasarnya
Aspal
Minyak
Berdasarkan
bentuknya
Light
gases
Refotming
Gasoline
Naptha
Chemical
Crude Oil
Atmospheric
destilation
Aviotion Fuel
Kerosine
Domestic Fuel
Gas Oil
Diesel Fuel
Domestic Fuel
Long Residue
Vacuum
Destilation
destilate
Cracking
Gasoline
Chemical
Lube Oil
manifacture
Short Residue
Bitumen Feedstock
Fuel Oil
Aspal keras
(Continue.)
Aspal Emulsi
Aspal emulsi adalah suatu campuran aspal
dengan air dalam bahan pengemulsi.
Berdasarkan muatan listrik yang dikandungnya,
aspal emulsi dapat dibedakan atas :
a. Kationik, disebut juga aspal emulsi asam,
merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik
positif.
b. Anionik, disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan
aspal emulsi yang bermuatan negatif.
c. Nanionik, merupakan aspal emulsi yang tidak
mengalami ionisasi, berarti tidak mengantarkan listrik.
Aspal emulsi
Aspal emulsi adalah suatu campuran aspal dengan air dan
bahan pengemulsi
Aspal cair
(continue)
MC
MC 30 60
MC 70 140
MC 250 500
MC 800 1600
MC 3000 6000
SC
SC 30 60
SC 70 140
SC 250 500
SC 800 1600
SC 3000 6000
Aspal Buton
Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal
ddari pulau buton, Indonesia.
Aspal ini merupakan campuran antara bitumen
dengan bahan mineral lainnya dalam bentuk
bantuan.
Karena aspal buton merupakan bahan alam
maka kadar bitumennya bervariasi dari rendah
sampai tinggi.
Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton
dibedakan atas B10, B13, B20, B25, dan B30
(Aspal Buotn B10 adalah aspal buton dengan
kadar bitumen rata-rata 10%)
Pemeriksaan Aspal
Penetrasi
Titik Lembek
Daktalitas
Titik Nyala
Berat Jenis
Kehilangan Berat
Viskositas
Kelarutan Dalam CCl4
1. Penetrasi
Pengujian ini dimaksudkan untuk menetapkan
nilai kekerasan aspal. Berdasarkan pengujian ini
aspal keras dikatagorikan dalam beberapa
tingkat kekerasan.
Pengujian ini merupakan pengukuran secara
empiris terhadap konsistensi aspal.
Kekerasan aspal diukur dengan jarumpenetrasi
standar yang masuk kedalam permukaan
bitumen pada temperatur 25oC, beban 100gram
dan waktu 5 detik. Alat pengujian ditunjukkan
pada Gambar
2. Titik Lembek
Konsistensi bitumen ditunjukkan oleh
temperatur dimana aspal berubah bentuk
karenaperubahan tegangan. Hasilnya
digunakan untuk menentukan temperatur
kelelehan dari aspal.Alat pengujian
ditunjukkan pada Gambar
3. Daktalitas
Daktilitas ditunjukkan oleh panjangnya
benang aspal yang ditarik hingga putus.
Pengujian dilakukan dengan alat yang
terdiri atas cetakan, bak air dan
alat penarik contoh.
Alat pengujianditunjukkan pada Gambar
4. Titik Nyala
Penentuan titik nyala dilakukan untuk
memastikan bahwa aspal cukup aman
untuk pelaksanaan.Titik nyala yang
rendah menunjukkan indikasi adanya
minyak ringan dalam aspal
5. Berat Jenis
Dengan berat jenis dimaksud perbandingan
berat aspal dengan isi tertentu terhadap berat air
dengan isi yang sama pada suhu tertentu
BJ aspal sekitar 1,04 dan 1,02 pada suhu 15 oC
Untuk Maksud tersebut dilakukan pemeriksaan
dengan 2 cara
Cara Piknometer
Cara Aerometer
Cara Piknometer
Cara lebih cepat
lebih teliti
Untuk beratg jenis aspal keras
Cara Aarometer
Cepat
Kurang teliti
Untuk aspal cair
7. Viskositas
Pemeriksaan viskositas pada aspal semen bertujuan
untuk memeriksa kekentalan aspal
Dilakukan pada temperatur 600C dan 1350C
600C temperatur maksimum perkerasan selama masa
pelayanan
1350C adalah temperatur dimana proses
pencampuran/penyemptrotan aspal umumnya dilakukan
Prinsip kerja dari pemeriksaan ini ialah menentukan
waktu yang dibutuhkan untuk suatu larutan dengan isi
tertentu mengalir dalam kapiler didalam viskosimeter
kapiler yang terbuat dari gelas, pada temperatur tertentu
Penetrasi 60/70
Satuan
Min
Max
60
79
48
58
200
225
100
100
cm
14
14
0,8
54
% semula
gr/cc
0,1 mm