Anda di halaman 1dari 46

Managemen Penggunaan Obat

Marlina, S. Farm, Apt

Pengelolaan Penggunaan Produk Obat obatan


Pengelolaan produk obat-obatan meliputi sistem dan proses
penggunaan produk obat-obatan.

Termasuk di dalamnya:

Adanya koordinasi di antara staf yang terlibat

Merancang suatu sistem farmasi dan formulari yang efektif

Pembelian/pengadaan dan penyimpanan

Pencatatan atau dokumentasi yang baik

Pengeluaran obat dari tempat penyimpanan

Pengawasan

INSTALASI FARMASI

Organisasi dan Tatalaksana


Pengadaan (Procurement)
Penyimpanan (Storage)
Peresepan (Prescribing)

Penyiapan (Dispensing)
Pemberian (Administration)
Pemantauan (Monitoring)

MPO 1
Ada struktur organisasi yang mencerminkan
tanggung jawab dari masing profesi terkait
Staff memiliki kompetensi dan sertifikasi
menurut undang-undang
Adanya Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
staff (MPO 1, MPO 6)

MPO 2

Adanya proses permintaan obat dari praktisi.


Pengelolaan stok obat
Proses penggantian obat bila tidak ada.
Adanya Komite Farmasi.
Monitoring Formulary, penambahan & pengurangan
obat yang berhubungan dengan pasien safety.
Evaluasi formulary setiap ?
Adanya proses untuk memperoleh obat-obat bila
farmasi tutup/stok obat dalam keadaan terkunci->
diketahui staff.

PENYIMPANAN/ MPO 3
Obat tersimpan sesuai dengan stabilitas
produk-> refrigerator untuk???
Pengawasan elektrolit konsentrasi tinggi.
Bagaimana obat yang dibawa pasien?
Kebijakan penyimpanan obat kemoterapi,
radioaktif.
Recall System

NO

PEMBAGIAN

PENYIMPANAN

1.

Bebas (logo lingkaran hitam dengan warna hijau)

Suhu ruangan 250C OTC (Over The Counter),


terlindung dari sinar matahari

2.

Bebas terbatas (Logo lingkaran hitam dengan warna biru)

Suhu ruangan 250C-300C OTC (Over The


Counter), terlindung dari sinar matahari

3.

Keras (Logo K tulisan hitam dan lingkaran hitam dengan isi merah)

Napza (Logo tanda + dengan lingkaran hitam dengan isi putih)

5
6

Vaksin
Alkes

Suhu ruangan 250C-300C, terlindung dari sinar


matahari
Didalam lemari khusus dan pintu berkunci, terlindung
dari sinar matahari
Suhu ruangan 20C-80C dalam lemari pendingin
Suhu ruangan 20C-80C, terlindung dari sinar matahari.

Suppositoria

Suhu 80C-150C dalam lemari pendingin

Suhu 80C-150C dalam lemari pendingin

Obat dalam perlakuan khusus ex obat injeksi anestesi dan


lactobacillus.
High Alert

10

LASA

TIDAK BOLEH diletakkan berdekatan. Walaupun


terletak pada kelompok abjad yang sama harus
diselingi dengan minimal 2 (dua) obat dengan kategori
LASA diantara atau ditengahnya.
Suhu ruangan 250C-300C, terlindung dari sinar
matahari.

Pisahkan obat high alert dari obat lain sesuai dengan


Daftar Obag High Alert
Tempelkan stiker merah bertuliskan High Alert pada
setiap obat high alert
Berikan selotip merah pada sekeliling tempat
penyimpanan obat high alert yang terpisah dari obat
lain.

KOTAK OBAT

LEMARI NARKOTIKA

CONTOH JENIS-JENIS LABEL

LABEL
High

UNTUK
Obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi (High
Alert)

Alert

Obat yang masuk dalam daftar Look Alike, Sound Alike


(LASA), yaitu memiliki nama/penampilan yang mirip
dengan obat lain.

High
Alert

Pisahkan obat high alert dari

obat lain sesuai dengan Daftar


Obat High Alert
Tempelkan stiker merah
bertuliskan High Alert pada
setiap obat high alert
Berikan selotip merah pada
sekeliling tempat penyimpanan
obat high alert yang terpisah dari
obat lain

PENYIMPANAN OBAT LOOK ALIKE SOUND ALIKE


Tidak diletakkan
berdekatan satu
sama lain dan
diberi label LASA

ZAT AKTIF BERBEDA

BENTUK SEDIAAN BERBEDA

KEKUATAN BERBEDA

Another Look Alike

PENYIMPANAN INFUS

PENYIMPANAN SEDIAAN INFUS

PERMINTAAN DAN PERESEPAN


MMU 4 ( Ordering & Prescribing )
Prescribing, ordering and transcribing are
guided by policies and procedures

MPO 4
Kebijakan RS-> tulisan dokter tidak terbaca?
Kompetensi staff -> siapa yang berhak
mengeluarkan resep-> diketahui farmasi.
Berapa kali resep bisa diulang?
Pencatatan resep di rekam medis-> tertera di
transfer note, discharge form.

MPO 4

Peresepan (Prescribing)
Kebijakan
Yang berhak menulis resep adalah dokter/petugas
yang memiliki surat izin praktik di RS MS (MPO 4.2,
)
Resep yang tidak memenuhi kelengkapan yang
ditetapkan, tidak akan dilayani oleh farmasi (MPO 4)
Penulis resep harus melakukan penyelarasan obat
(medication reconciliation) sebelum menulis resep.
Penyelarasan obat adalah membandingkan antara
daftar obat yang sedang digunakan pasien dan obat
yang akan diresepkan agar tidak terjadi duplikasi
atau terhentinya terapi suatu obat (omission).

Penulis
resep
harus
memperhatikan
kemungkinan adanya kontraindikasi, interaksi
obat, dan reaksi alergi.

Setiap obat yang diresepkan harus sesuai


dengan yang tercantum dalam rekam medik.
Kelanjutan terapi obat yang sempat dihentikan
karena operasi atau sebab lain harus dituliskan
kembali dalam bentuk resep/instruksi pengobatan
baru
Tulisan harus jelas dan dapat dibaca (MPO 4.1)
Menggunakan istilah dan singkatan yang lazim
sehingga tidak disalahartikan

Penyiapan (Dispensing)
Lapisan Penghalang
Dokter
Apoteker / AA
Perawat
Pasien

KTD
Near Miss

Pelayanan Kefarmasian Dalam Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan.


Pengkajian resep
Kegiatan dalam pelayanan kefarmasian yang dimulai dari seleksi persyaratan
administrasi, persyaratan farmasi dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat
inap maupun rawat jalan.
Dispensing
Merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi, interpretasi,
menyiapkan/meracik obat, memberikan label/etiket, penyerahan obat dengan
pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem dokumentasi.
Pemantauan dan pelaporan efek samping obat
Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang merugikan
atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada
manusia untuk tujuan profilaksi, diagnosis dan terapi.
Pelayanan Informasi Obat
Merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan
informasi secara akurat, tidak bias, dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat,
profesi kesehatan lainnya dan pasien
Konseling
Merupakan suatu proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan penyelesaian
masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan penggunaan obat pasien
rawat jalan dan pasien rawat inap.

MPO 4

MPO 5
Keamanan dan kebersihan obat pada saat
disiapkan -> pengetahuan staff farmasi.
Terdapat staff berkompeten yang bertugas
melakukan pengecheckan sebelum obat
diberikan.
Adanya fasilitas/sarana untuk melakukan cross
check-> alergi, interaksi obat

PEMBERIAN OBAT (MPO 6)


Pengetahuan & Kompetensi staff pada saat
pemberian obat.
Bagaimana obat yang dikonsumsi sendiri
pasien?-> Dokumentasi?
Bagaimana pengawasan obat-obat sample ?

Pemberian (Administration)
1. Double cross check antara petugas penghitung resep, petugas
pelayanan resep dan petugas pemberian obat
2. Pemberian informasi obat yang memadai dengan melakukan
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
3. Pelayanan Informasi Obat
4. Konseling
Kegiatan :
1. Membuka komunikasi antara apoteker dan pasien
2. Menanyakan hal-hal yang menyangkut obat yang dikatakan oleh dokter
kepada pasien dengan metode open-ended question
3. Apa yang dikatakan dokter mengenai obat
4. Bagaimana cara pemakaian
5. Efek yang diharapkan dari obat tersebut
6. Memperagakan dan menjelaskan cara penggunaan obat
7. Verifikasi akhir yaitu mengecek pemahaman pasien, mengidentifikasi
dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan
obat, untuk mengoptimalkan tujuan terapi.

TRAINING STAF

COUNCELING

PEMANTAUAN
MPO 7
Medication error , including near misses

MPO 7
Proses pemantauan efek pengobatan,
termasuk efek samping obat -> tercatat di
rekam medis
Mekanisme pelaporan Incident Report >kesalahan obat?, KNC dll -> PIC?
Bagaimana umpan balik terhadap laporan

Pemantauan (Monitoring)
Pelaporan Kesalahan Obat
Kebijakan
Setiap kesalahan obat yang ditemukan wajib dilaporkan oleh petugas yang
menemukan/terlibat langsung dengan kejadian tersebut atau atasan
langsungnya.
Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan format Laporan
Kesalahan Obat yang sudah ditetapkan.
Tipe kesalahan yang harus dilaporkan:
a. Kejadian Nyaris Cedera/KNC
b. Kejadian Tidak Cedera/ KTC
c. Kejadian Tidak Diinginkan/KTD/Kejadian Sentinel
Kesalahan kategori KTC dan KTD dilaporkan secara tertulis dengan
menggunakan Formulir Laporan Insiden ke Tim Keselamatan Pasien RSMS.
Kesalahan obat kategori KTC dan KTD harus dilaporkan maksimal 2x24 jam
setelah ditemukannya insiden

ANALISIS DAN EVALUASI KESALAHAN OBAT

Tidak menghukum individu (No blaming


culture)
Lebih fokus pada perbaikan sistem
Identifikasi kesalahan obat dari berbagai
sumber (rekam medis, catatan pemberian
obat, catatan perawatan, laporan sukarela,
keluhan pasien, hasil surveilens)
Belajar dari kasus yang terjadi (Root cause
analysis)
Melakukan FMEA (Failure Mode & Effects
Analysis

Pengendalian mutu
Merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan
yang terlaksana sesuai standar, pedoman, rencana, instruksi,
peraturan serta hasil yang ditetapkan sebelumnya agar
menghasilkan kinerja RS yang diharapkan.
Indikator mutu yang diukur untuk melihat kinerja farmasi
sebagai berikut :
1. Kecepatan Pelayanan Resep/Respon time pelayanan
Standar resep racik
: 30 menit
Standar resep non racik
: 15 menit
2. Penolakan resep
: standar 2 %
3. Kesalahan resep
: standar 0 %
4. Ketersediaan obat sesuai formularium
: standar 100%

Kecepatan Pelayanan Resep/ Time Respons


Cara Menghitung Time Respons

Tgl

Racikan

Non Racikan

Kombinasi
(R+NR)

Penanggung Jawab Tim Mutu Insfar RSMS

Jam R/
Datang

Jam R/
Selesai

Jam Obat
Diberikan

Tips & Trik MPO


1. Organisasi dan tata laksana
Pembuatan Pedoman Pelayanan Instalasi
Farmasi
Wajib dibuat!!!
Kebijakan instalasi farmasi
Standar Operasional Prosedur Instalasi Farmasi
2. Pengadaan (Procurement)
Standarisasi farmasi/ Formularium obat RS
Mekar Sari
Sistem Perencanaan yang matang (tidak bisa
langsung PO)

Tips & Trik MPO


Pembelian buku standar farmasi (download UU
Farmasi)
Pembuatan pallet untuk cairan farmasi.
Pembuatan stiker LASA dan High Alert
Penggantian kotak obat
Pembuatan lemari Narkotika 2 Pintu
Pengumpulan MOU oleh Pemasok ( Principle )
Mempunyai formularium RS (MPO 1)

SPO/Kebijakan Instalasi Farmasi


SPO ttg Memperoleh Obat Yg Tidak Ada Dlm Stok Atau
Yg Normal Tersedia Atau Sewkt-wkt Bilamana Farmasi
Tutup (MPO 2, MPO 2.2)
SPO Penyimpanan Obat termasuk SPO LASA dan high
Alert (MPO 3)
SPO Telaah resep ( MPO 5.1)
SPO Pencatatan obat pada status obat (MPO 4.3)
Kebijakan RS menjabarkan cara identifikasi dan
penyimpanan obat yg dibawa oleh pasien(MPO 6.2)
SPO obat emergency , Kebijakan RS mengarahkan
bagaimana obat emergensi disimpan, dilindungi dari
kehilangan atau pencurian (MPO 3.2)

KEBIJAKAN & SPO


Kebijakan & SPO menyebutkan setiap
penggunaan obat yg diketahui kadaluwarsa
Kebijakan menyebutkan pemusnahan obat yg
diketahui kadaluwarsa

SPO/Kebijakan Instalasi Farmasi


Kebijakan & SPO menyebutkan setiap
penggunaan obat yg diketahui kadaluwarsa (MPO
3.3)
Kebijakan menyebutkan pemusnahan obat yg
diketahui kadaluwarsa (Product Recall)
Kebijakan & SPO menyebutkan tindakan yg
terkait dengan penulisan resep yg tak terbaca dan
pemesanan yg tidak jelas
Kebijakan Obat diberi label secara tepat setelah
disiapkan
Mengurus Ijin Kerja Apoteker dan Asisten
Apoteker (MPO 1.1)

SPO/Kebijakan Instalasi Farmasi


Kebijakan & SPO diimplementasikan untuk mengatur
pengobatan sendiri oleh pasien
Kebijakan untuk mengatur pendokumentasian dan
pengelolaan setiap obat yg dibawa ke dalam rumah
sakit sakit untuk atau oleh pasien
Kebijakan RS yg mengidentifikasi efek KTD yg harus
dicatat dalam status pasien dan yg harus dilaporkan ke
RS, kmdn didokumentasikan (MPO 7)
Kebijakan ttg Kesalahan obat dan KNC dilaporkan dalam
kerangka waktu sesuai prosedur (MPO 7.1)
SPO Rajal & Ranap

SENTUHAN TERAKHIR apa???

SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASIKAN!!!

Evaluasi

Tes dan Review ---------- Dokumentasikan

Coming together,

sharing together,
working together,
succeeding together

Anda mungkin juga menyukai