Sesak BLM Fix
Sesak BLM Fix
Dispnea atau sesak napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek dan
penggunaan otot bantu pernapasan. Dispnea dapat ditemukan pada penyakit kardiovaskular,
emboli paru, penyakit paru interstisial atau alveolar, gangguan dinding dada, penyakit obstruktif
paru (emfisema, bronkitis, asma), kecemasan (Price dan Wilson, 2006).
Pada neonatus bayi = respiratory distress sndrome
Patomekanisme sesak nafas
1.
2.
-
emergency
- Gg pada parenkim paru misalnya emfisema dan pneumonia
- Gg sirkulais dlm darah ARDS dan keadaan kurang darah
3. Pertukaran gas di paru-paru normal tapi kadar oksigen di dlm paru2 berkurang, hal ini
-
akibat hemotoraks
Vasokontriksi local
Patomekanisme
Ganguan mekanik alat pernapasan -> oksigen masuk berkurang -> perubahan kadar PO2 dan
PcO2 dalam arteri -> merangsang system saraf pusat -> peningkatan aktifitas motoric respirasi ->
kerja otot-otot pernafasan meningkat-> sensasi sesak napas
TAKIPNEA berdasarkan WHO
Usia < 2 bl >- 60 x/mnt
Usia 2-<12 bl >- 50x/mnt
Usia 1-5 th >- 40x/mnt
Frekuensi Pernafasan normal (buku ajar fisioogi Sherwood dan tortora anatmi dan fsiolgi)
By BL 6 mngu 30-60 x/
6 bl 25-40 x/
3 taun 20-30 x/
6 tn 18-25x/
10 tn 15-20 x/
Dewasa 18-22 x/
1.
a.
1) bronkopneumonia
Definisi ; salah satu bentuk pneumonia, yaitu pneumonia lobularis
Dx; demam, napas cepat, , crackles ronchi bsah halus
Alveolus ->
2) pneumonia :
< 1 bl e/ streptokkus grup b, Escherichia coli, virus cytmegalovirus
2 bl 1 th streptococcus pneumonia, stphlccs aureus, virus influenza, Respiratory syncytial virus
2-5 th e/ streptoccus pneumonia, virus influenza, RSV
6-18 th streptoccs pneumonia, chlamdophila pneumonia, virus influenza
Dx demam, napas cepat, retraksi dindin dada, cuping hidung, , crackles ronchi basah halus,
Merintih, sianosis , malnutrisi t > 38.5 c, corakan rontgen bronkovaskular, bunyi nafas
trakeobronkial,
3) bronkiolitis : viral, demam ,pilek dan wheezy cough kering, takipneu , cuping hidung, suara
paru dari inspirasi ke ekspirasi ada tahanan dan ekspirasi memanjang,
Patofisiologi : viral masuk, inflamasi akut, nekrosis sel epitel saluran respiratori
kecil, prooduksi mukus mengkt, edema mukosa, lalu bronkospasme , dan sesak
e/ adenovirus, influenza, ekspirasi mmjng, whezig, crackles , prnpsan cuping hidung,
COPD, ppok , perokok berat sesak bersifat kronik dimana dispneu mempunyai hubungan
dengan
exertional (latihan).
b.
Kardiak dispneu, yakni dispneu yang disebabkan oleh adanya kelainan pada jantung,
misalnya :
1)
Fibrilasi atrium, dispneu timbul secara tiba-tiba, dimana sudah terdapat penyakit
Kegagalan jantung kiri (Infark miokard akut dengan komplikasi, example : edema
paru kardiogenik) dimana dispneu terjadi dengan mendadak pada malam hari pada waktu
penderita sedang tidur; disebut Paroxysmal nocturnal dyspnoe. Pada keadaan ini biasanya
disertai otopneu dimana dispneu akan berkurang bila si pasien mengambil posisi duduk.
c.
hematogenous dispneu
Disebabkan oleh karena adanya asidosis, anemia atau anoksia, biasanya berhubungan dengan
exertional ( latihan ).
d.
Neurogenik dispneu
Contohnya : psikogenik dispneu yang terjadi misalnya oleh karena emosi dan organik dispneu
yang terjadi akibat kerusakan jaringan otak atau karena paralisis dari otot-otot pernafasan.
Penanganan sesak
02 pada ana k o2 lembab 0.5 l/m/nasal
Bebaskan jalan napas
Airway
Breathing
circulation