Anda di halaman 1dari 3

Tugas Mata Kuliah Sistem Fotonika

Aplikasi Fiber Bragg Grating (FBG) Sensor dalam Bidang Energi

Fibre Optic Blade Load Monitoring (FOBM) System of Wind Turbines

Oleh :
Icha Ady Ristanti

2413100056

Ahmad Hasinur Rahman

2413100059

Rima Fitria Adiati`

2413100062

Dwi Mardika Lestari

2413100065

Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri


Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2016

Pendahuluan
Pada sebuah pembangkit listrik tenaga angin, turbin angin (wind turbine) merupakan
komponen utama yang membutuhkan perhatian khusus untuk perawatannya. Conditionbased maintenance adalah cara untuk merawat wind turbine dengan perencanaan yang lebih
baik dibandingkan corrective maintenance, yaitu memperbaiki ketika telah terjadi kerusakan.
Kelebihan dari condition-based maintenance diantaranya waktu pemeliharaan lebih singkat,
resiko kerusakan lebih rendah, perencanaan aktivitas yang lebih baik, serta penghematan
penggunaan sumber daya dan peralatan sehingga menurunkan biaya yang dibutuhkan.
Untuk dapat menerapkan condition-based maintenance, diperlukan peralatan untuk dapat
mengetahui kondisi wind turbine sebelum terjadi degradasi atau kerusakan yang fatal. Pada
wind turbine kerusakan yang berbahaya adalah pada bagian blade (baling-baling). Balingbaling merupakan bagian yang mendapatkan gaya terbesar dan secara langsung dari angin
yang berhembus. Persebaran gaya dorong angin yang terkadang tidak merata pada seluruh
bagian blade akan menyebabkan bagian tertentu dapat melengkung, retak atau bahkan patah.
Gejala awal tidak akan terlalu tampak oleh mata namun ketika muncul gejala lengkungan
pada blade, hal tersebut harus segera ditanggulangi.
Metode preventif yang mudah dan murah telah dikembangkan yaitu memonitor bending
moment dari blade menggunakan sensor strain serat optik FBG. Sistem ini disebut juga
dengan Fibre Optic Blade Load Monitoring (FOBM) System. Keuntungan penggunaan serat
optik adalah dapat dimonitor secara remote sehingga sangat menguntukan untuk wind turbine
yang berlokasi di tempat terpencil. Monitoring dapat dilakukan dari jarak jauh sehingga
protokol condition-based maintenance diterapkan untuk memutuskan apa tindakan yang
perlu dilakukan, seperti memilih mempercepat atau menunda jadwal pemeriksaan plant dan
mengganti atau mempertahankan turbin. Dalam hal ini pengeluaran tenaga maupun biaya
dapat dikurangi.

Sistem FOBM
Pada dasarnya sistem monitoring ini memanfaatkan sifat serat optik berstrutur FBG (Fiber
Bragg Grating) untuk mengukur strain pada titik tertentu di pangkal blade. Serat optik dalam
mengukur strain ini menggantikan fungsi strain gauge. Bagian-bagian utama dalam sistem
FOBM diantaranya :
1. Sensor strain dengan serat optik FBG disertai sumber cahaya
2. Interrogator sebagai pembaca keluaran serat optik
3. Processor yang mengumpulkan data dari interrogator dan menggabungkannya dengan
data PLC turbin
4. Wireless-LAN untuk menghubungkan antara rotor pada turbin ke komputer pusat
yang ada dasar tower
5. Software pengolahan data untuk menghasilkan analisis terhadap performansi turbin
sebagai informasi untuk operator.

Pengukuran strain berdasarkan teknologi Fiber Bragg Grating (FBG) menguntungkan


dibandingkan pendahulunya, yaitu strain gauge konvensional jika dilihat dari segi usia
pemakaian, sensitivitas dan bebas dari gangguan medan listrik atau medan magnet. Sensor
strain FBG dapat dipasang pada blade dan dapat bertahan hingga turbin diganti, dengan kata
lain usia pemakaian yang cukup panjang. Sensor ini juga akurat cukup untuk mendeteksi
tegangan akibat driving torque pada blade. Keuntungan lain yaitu tidak diperlukan kalibrasi
terhadap sensor karena struktur grating dalam FBG tidak menimbulkan loss/rugi daya yang
besar sehingga dapat diabaikan. Kalibrasi ulang tidak perlu dilakukan selama serat optik tidak
bergeser dan tetap terkoneksi dengan baik. Namun, walau menjadi teknologi yang sangat
menjanjikan, aplikasinya masih sangat terbatas karena membutuhkan alat khusus,
keterampilan, serta biaya yang mahal.
Keunikan lain dari sistem ini yaitu tidak hanya melihat performansi turbin melalui strain yang
terjadi blade namun juga secara simultan mengukur temperatur kerja turbin melalui sensor
yang sama. Hal ini dikarenakan karakteristik serat optik FBG dapat melakukan berbagai
pengukuran dalam waktu yang bersamaan, misalnya suhu dan strain. Kemampuan ini akan
maksimal bila didukung pengolahan data yang baik serta adanya pembandingan dengan
referensi data turbin saat kondisi maksimal.

Anda mungkin juga menyukai